Markus 14berdasarkan sistem tabernakel, menunjuk pada
buli-buli emas berisi dengan manna.
Keluaran 16:32-34, manna ditaruh di dalam buli-buli dan ditempatkan pada tabut perjanjian.
Ibrani 9:4, kehidupan manusia darah daging adalah buli-buli tanah liat.
Jika kehidupan kita hanya diisi dengan perkara dunia (misal kepandaian, kekayaan, dan kedudukan) akan hancur. Jadi, buli-buli ini juga harus diisi dengan harta sorgawi, yaitu firman pengajaran yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua
(II Korintus 4:7, 3-4).
Proses bagi buli-buli tanah liat untuk diisi dengan firman pengajaran yang keras:- Mendengar firman pengajaran yang keras dengan sungguh-sungguh.
- Mengerti firman pengajaran yang keras.
- Percaya, yakin pada firman pengajaran yang keras.
- Mempraktikkan firman pengajaran yang keras.
Jika buli-buli tanah liat diisi dengan firman pengajaran yang keras, akan menjadi buli-buli emas berisi manna.
Pengertian dari buli-buli emas berisi manna: - Iman yang kekal, yang sempurna, tidak tergoyahkan Lewat iman, kehidupan kita bisa menjadi:
- kesaksian
I Petrus 1:6-7, kehidupan yang bagaikan buli-buli berisi manna bisa menjadi kesaksian (buli-buli emas berisi manna digunakan sebagai kesaksian bagi keturunan Bangsa Israel yang tidak pernah hidup di padang gurun) bahwa kita hidup dari iman, dari Firman Allah. - kekuatan
II Korintus 4:7-9, kita bisa kuat dan teguh hati dalam menghadapi pencobaan, kita tidak putus asa, tidak bersungut dan tidak kecewa, tetapi tetap percaya kepada Tuhan.
Contoh kehidupan yang seperti buli-buli emas (iman): Sadrakh, Mesakh, dan Abednego(Daniel 3:16-18, 24-25).
Jika kita tetap percaya kepada Tuhan apapun yang kita alami, hasilnya: - Tuhan menyertai kehidupan kita.
- Tuhan memelihara dan melindungi kehidupan kita dari pencobaan-pencobaan yang kita alami, sampai pencobaan antikris.
- Suatu keubahan hidup, dari manusia daging menjadi manusia rohani, seperti Yesus.
I Timotius 6:10-11, manusia yang diubahkan, dapat menjauhi keinginan jahat dan keinginan najis, bisa hidup adil, bisa beribadah, ada kesetiaan, kelemahlembutan, dan selalu mempertahakan iman yang benar.
Keinginan jahat==> akarnya adalah keinginan akan uang, yang akan membawa kepada sifat kikir dan serakah.
Keinginan najis==> mengarah kepada dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Adil==> jika benar katakan benar, jika salah katakan salah.
Beribadah==> tekun dalam ibadah, tidak mengikuti orang-orang dunia.
Mempertahankan iman yang benar==> tetap percaya kepada Yesus, dan tetap berpegang pada firman pengajaran yang benar.
Keubahan hidup adalah mujizat secara rohani. Dengan terus-menerus mengalami keubahan hidup, kita akan menjadi manusia rohani yang sama seperti Yesus, sehingga bisa terangkat saat kedatangan Yesus kedua kali. Kedatangan Yesus kedua kali akan disertai dengan api. Seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang mengalami keubahan hidup, sehingga tidak hancur dalam api, demikian juga kehidupan kita yang akan terangkat ke awan-awan saat kedatangan Tuhan kedua kali.
II Tesalonika 1:7, jika kita bisa mengalami mujizat secara rohani, mujizat secara jasmani pun akan mengikuti.
Tuhan memberkati!