Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 7:36-50 dalam susunan Tabernakel menunjuk pada Pintu Kemah, yaitu urapan Roh Kudus.
Dalam cerita ini, ada 3 pribadi yang ditampilkan:
- Yesus, sebagai pembaptis Roh Kudus.
Yesus mati, bangkit, dan naik ke Surga untuk mencurahkan Roh Kudus.
- Perempuan yang terkenal sebagai orang berdosa. [Lukas 7:36-38]
Perempuan ini menunjuk pada kehidupan yang mengalami urapan Roh Kudus. Tidak ada alasan bagi orang Kristen untuk menjadi kering, sebab perempuan berdosa pun bisa diurapi asal datang kepada Tuhan, mengaku dan meninggalkan dosa-dosa. - Simon, orang Farisi yang menolak Roh Kudus.
Kita mempelajari pribadi Simon, orang Farisi.
Lukas 7:39-477:39 Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: “Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.”
7:40 Lalu Yesus berkata kepadanya: “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon: “Katakanlah, Guru.”
7:41 “Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.
7:42 Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?”
7:43 Jawab Simon: “Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya.” Kata Yesus kepadanya: “Betul pendapatmu itu.”
7:44 Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: “Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
7:45 Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
7:46 Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
7:47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.”Dari cerita ini, dapat disimpulkan bahwa Simon adalah seseorang yang suka
memakai kebenaran diri sendiri, seperti Adam dan Hawa yang memakai cawat dari daun pohon ara untuk menutupi ketelanjangan.
Artinya:- Orang berdosa tetapi merasa tidak berdosa.
Akibatnya tidak pernah mengaku dosa. - Orang yang merasa dirinya benar/ suci.
Artinya menyalahkan orang lain (perempuan yang berdosa), merasa lebih benar dari orang lain, sampai menyalahkan Tuhan ("Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa") untuk menutupi dosa-dosanya.
Orang yang memakai kebenaran diri sendiri sama dengan orang yang keras hati, sama dengan menolak Roh Kudus. Ini sama dengan keadaan bangsa Israel yang keras hati.
Keluaran 32:9,17-18
32:9 Lagi firman TUHAN kepada Musa: “Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
32:17 Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: “Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan.”
32:18 Tetapi jawab Musa: “Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar.”
Keadaan orang keras hati adalah menyanyi berbalas-balasan, "
Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan", artinya suam-suam, sama seperti keadaan sidang jemaat akhir zaman, yaitu jemaat Laodikia yang tidak panas dan tidak dingin.
Wahyu 3:15-16
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas,Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Hati-hati!Sementara sudah ada Yesus yang siap membaptis dengan Roh Kudus dan ada perempuan berdosa yang bisa menerima urapan Roh Kudus, ada orang yang menolak urapan dan dalam keadaan suam-suam.
Praktik keadaan rohani suam-suam:
- Tidak dingin, tidak panas.
Tidak dingin artinya tidak sejuk, tidak damai sejahtera, yang ada hanya iri, benci, dendam, ketakutan, kekuatiran, hidupnya banyak pertanyaan, bahkan ada kenajisan.
Tidak panas artinya tidak setia dan tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, atau setia tetapi tidak berkobar-kobar lagi.
Akibatnya: dimuntahkan oleh Tuhan ("Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku"), hidupnya menjadi muntah, yaitu tidak memuaskan Tuhan, memalukan Tuhan, dan tidak berguna bagi Tuhan, malah menjadi sandungan bagi orang lain, dan hidup dalam kenajisan, yaitu puncak dosa. Kehidupan semacam ini akan dibinasakan untuk selama-lamanya.
- Tidak mati, tidak bangkit.
Artinya tidak mengalami keubahan hidup atau pembaharuan, tidak mengalami mati terhadap dosa dan bangkit dalam hidup yang baru, dari manusia daging menjadi manusia baru.
2 Timotius 3:1-5
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1)dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3)dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6)dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
3:3 tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
3:4 suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18).
3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Masa yang sukar artinya manusia akan susah berubah sekalipun sudah berada dalam Bait Allah.
Orang suam-suam atau keras hati menolak kekuatan ibadah ('memungkiri kekuatannya"), yaitu salib dan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Akibatnya tetap mempertahankan manusia daging dengan 18 sifat tabiat daging, sehingga dicap 666 oleh antikris.
Sikap yang benar sebagai hamba Tuhan/ pelayan Tuhan/ anak Tuhan adalah
hancur hati. Jangan keras hati.
Praktik hancur hati:- Selalu merindukan firman Allah.
Mazmur 119:20
119:20 Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
Jika kita rindu akan firman Allah, kita akan mengalami pekerjaan firman Allah, yaitu menunjukkan dosa-dosa yang tersembunyi, sehingga kita sadar akan dosa-dosa, menyesali dan mengakui dosa-dosa. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
- Menghargai, meninggikan korban Kristus.
Lukas 20:17-18
20:17 Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: “Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru?
20:18 Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk.”
Artinya: rela sengsara daging tanpa dosa karena Yesus. Jika kita mau mengalami sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, kita berbuah (berubah = berbuah).
Efesus 4:23-26,28
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25 Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
Buah yang manis adalah tidak berdusta. Jika kita masih berdusta, tidak ada buah manis dalam hidup kita.
Juga jangan mencuri, terlebih mencuri milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus.
Kita jatuh ke atas batu penjuru, artinya kita menyerahkan diri kita sepenuhnya, mengalaskan seluruh hidup kita di atas korban Kristus.
Jika kita hancur hati, kita bisa menghampiri tahta Tuhan.
Yesaya 57:15
57:15 Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: “Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.Jika kita hancur hati, kita ada hubungan dengan Tuhan, Tuhan datang kepada kita dan kita bisa menghampiri tahta Tuhan. Dari tahta Tuhan mengalir air kehidupan, urapan Roh Kudus.
Wahyu 22:1
22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.Kegunaan Roh Kudus:- Memberi kekuatan baru dan penghiburan kepada kita.
Yesaya 57:16
57:16 Sebab bukan untuk selama-lamanya Aku hendak berbantah, dan bukan untuk seterusnya Aku hendak murka, supaya semangat mereka jangan lemah lesu di hadapan-Ku, padahal Akulah yang membuat nafas kehidupan.
Tuhan memberi kekuatan baru supaya kita tidak kecewa dan tidak putus asa menghadapi apa pun juga. Kita tetap percaya dan berharap Tuhan, tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
- Roh Kudus sanggup memberikan kemenangan kepada kita.
Yesaya 57:18
57:18 Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung
Roh Kudus menyelesaikan masalah-masalah, sampai yang mustahil sekalipun.
- Roh Kudus memberikan damai sejahtera kepada kita.
Yesaya 57:19
57:19 Aku akan menciptakan puji-pujian. Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat--firman TUHAN--Aku akan menyembuhkan dia!
Kita mengalami ketenangan sehingga semuanya enak dan ringan.
Efesus 2:13,16
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus.
2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Roh Kudus akan menyatukan Israel dengan Kafir menjadi satu tubuh untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Tuhan memberkati.