Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 11: 37-54 => Yesus mengecam orang-orang Farisi dan ahli Taurat.
Ibadah pelayanan orang Farisi dan ahli Taurat hanya mengutamakan perkara jasmani sehingga tidak mengutamakan firman pengajaran yang benar--tidak ada penyucian dan pembaharuan, tetapi hanya mempertahankan manusia darah daging yang berdosa.
Akibatnya: Yesus mengecam mereka dengan enam celaka.
CELAKA VI
Lukas 11: 5211:52.Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi."Ahli Taurat mengambil kunci pengetahuan sorga tetapi
tidak mau masuk ke dalamnya, bahkan menghalangi orang lain untuk masuk ke dalamnya.
Pengetahuan tentang sorga adalah pengetahuan yang tertinggi dari segala pengetahuan di dunia.
Segala pengetahuan di dunia--matematika, fisika, kimia--bisa dijangkau oleh akal manusia sekalipun sulit, tetapi pengetahuan tentang sorga tidak bisa dijangkau oleh akal manusia.
Lalu bagaimana kita bisa mengerti pengetahuan sorga untuk masuk ke dalamnya?
Ibrani 11: 2-3
11:2. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.
11:3. Karena imankita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Kita mengerti pengetahuan sorga lewat iman.
Jadi,
iman adalah kunci dari pengetahuan sorga, apalagi hanya pengetahuan dunia. Inilah keistimewaan orang beriman. Mungkin sudah berusaha--sudah belajar, sudah les--, tapi belum bisa, ayo ditambah iman. Tuhan mampu membukakan tentang pengetahuan dunia.
"
Banyak pengelaman saya dengan iman. Satu waktu saya ujian. Saya belajar, tetapi waktu itu sibuk sekali dalam kegiatan di gereja--saya pengurus kaum muda seluruh Indonesia--, tetapi saya berusaha belajar. Tetapi masih rasa kurang mantap. Jadi saya datang ujian, lihat teman-teman saya sudah siap semua, saya tambah takut. Ternyata setelah dibagikan, soalnya bukan teori, tetapi menghitung. Saya sudah senang bukan teori karena masih kurang mantap teorinya. Tapi setelah 1 jam mengerjakan, semua macet, tidak bisa, saya juga. Di situlah iman, saya berdoa: 'Tuhan, tolong!' Kurang beberapa menit seperti dibukakan, saya kerjakan, bisa, lulus."
Iman ini kita dapatkan dari mendengar firman. Karena itu mendengarkan firman sangat menentukan nasib kita. Bukan hanya menentukan hidup di dunia, tetapi sampai di sorga. Itu kekuatan iman. Jadi,
iman adalah kunci dari segala pengetahuan.
Perjuangkan untuk mendengar firman sampai menjadi iman! Kalau kita berjuang, Tuhan juga akan berjuang untuk kita. Tuhan tidak pernah menipu kita.
Tadi, ahli Taurat mempunyai kunci pengetahuan sorga (punya iman) tetapi tidak mau masuk ke dalamnya, bahkan menghalangi orang lain masuk ke dalamnya. Ini berarti
iman tanpa perbuatan iman; iman yang mati; iman yang kosong; imannya setan. Iman semacam ini tidak menyelamatkan. Punya iman tetapi perbuatannya lain.
Oleh sebab itu kita harus berusaha untuk memiliki iman dan perbuatan iman.
Contoh dan praktik iman dan perbuatan iman dalam kehidupan sehari-hari:
- Abraham.
Yakobus 2: 21-22
2:21. Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
2:22. Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatandan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Abraham mempersembahkan Ishak, anaknya yang tunggal sebagai korban yang dikehendaki Tuhan.
Artinya: taat dengar-dengaranpada firman sampai daging tidak bersuara (sampai rela berkorban apapun), termasuk setia--mengasihi Tuhan lebih dari semua.
Buktikan! Saat disuruh pilih Ishak atau Tuhan, kalau pilih Ishak, berarti imannya masih seperti ahli Taurat.
Mengasihi Tuhan lebih dari semua= memiliki loh batu pertama.
- Rahab(bangsa kafir).
Yakobus 2: 25
2:25. Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong merekalolos melalui jalan yang lain?
Rahab menyembunyikan dua orang pengintai dari bangsa Israel, padahal Israel dan kafir tidak bersahabat. Kalau sampai ketahuan, ia harus mati. Berarti Rahab taatsekalipun harus berkorban nyawa.
Ini sama dengan mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi musuh--membalas kejahatan dengan kebaikan--= memiliki loh batu kedua.
Mengasihi sesama dimulai dengan hormat pada orang tua--anak dengan orang tua--, hubungan dalam nikah, kemudian hubungan dengan sesama, sampai bisa mengasihi musuh.
Kalau orang jahat kita balas jahat, itu bukan perbuatan iman tetapi hukum rimba; kalau baik dibalas jahat, berarti sama dengan setan; kalau jahat dibalas baik, itulah hukum kasih.
Mari kita berusaha, sekalipun orang jahat kepada kita, doakan yang baik. Justru kita akan menerima kasih Allah.
Jadi, kehidupan yang memiliki iman dan perbuatan iman sama dengan
memiliki dua loh batu/kasih yang sempurna.
Saat kita bisa taat dan setia sampai berkorban apapun kita bahagia karena ada kasih. Kita bisa mendoakan orang yang memusuhi kita saja sudah senang, apalagi bisa menolong.
"
Banyak kali kalau pelayanan om sudah menumpuk, pernah terjadi, pagi di gereja, agak siang di rumah duka, kuburan, kemudian ke Surabaya, baru sampai di Medan. Selesai, hati senang sekali, ada kasih. Tuhan beri pertolongan.
Satu waktu saya dan tante pernah menghadapi, seseorang yang dari cerita orang-orang kalau rapat tentang saya sampai pukul-pukul meja, dia menelepon saya. Dia minta tolong, saya suruh datang. Senang sekali."
Kegunaan dua loh batu--belajar dari Musa:
- Menghancurkan lembu emas.
Keluaran 32: 19-20
32:19. Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.
32:20. Sesudah itu diambilnyalah anak lembu yang dibuat mereka itu, dibakarnya dengan api dan digilingnya sampai halus, kemudian ditaburkannya ke atas air dan disuruhnya diminum oleh orang Israel.
Menghancurkan lembu emas artinya:
- Menghancurkan dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum--merokok, mabuk, narkoba--dan kawin mengawinkan.
Dosa apa malam ini? Asal ada iman dan perbuatan iman, dalam sekejap dosa hancur. Hancurkan semua dengan kekuatan kasih Tuhan! Dia sudah dihancurkan di kayu salib untuk menunjukkan kasih-Nya kepada kita.
Kutukan dosa juga dihancurkan--lembu emas dihancurkan, digiling, dan airnya diminum (rasanya pahit). Kalau ada dosa, hidup itu akan letih lesu, beban berat, dan pahit getir.
Kalau dosa dan kutukan dosa dihancurkan, kita bisa hidup benar dan suci.
Mari, kembali pada kebenaran! Tidak usah tunggu! Begitu kita menerima kasih Allah, semua dosa dan kutukan dosa hancur. Kita bisa hidup benar dan suci, diberkati, mengalami damai sejahtera, kemanisan dan kebahagiaan sorga.
Mau kembali manis, ringan, diberkati, buang dosa! Tidak usah macam-macam! Buang semua dosa sampai puncaknya dosa! Stop malam ini! Kembali pada kebenaran!
- Menghancurkan pemberhalaan; ibadah yang salah= ibadah pelayanan yang ditandai dengan nyanyian berbalas-balasan.
Keluaran 32: 18
32:18. Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."
Nyanyian berbalas-balasan= tidak kalah tidak menang, tidak mati tidak bangkit.
Artinya:
- Beribadah tetapi suam-suam--tidak setia dan berkobar lagi, bosan, malas--, terutama dalam mendengarkan firman.
Suam-suam= menjadi seperti muntah.
- ibadah pelayanan yang ditandai dengan gairah daging tetapi tidak sesuai dengan firman; tanpa ketaatan dan kesucian.
Akibatnya: diusir.
Matius 7: 22-23
7:22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Tidak setia, taat dan suci tetapi melayani, itu sama dengan pembuat kejahatan. Mari berusaha setia, taat, dan suci, supaya pelayanan kita diterima oleh Tuhan. Kalau tidak, peristiwa Taman Eden akan terjadi lagi yaitu diusir ke dunia.
Di dalam dunia, banyak hamba Tuhan, pelayan Tuhan mengaku beribadah melayani Tuhan, tapi tidak setia, taat dan suci. Dari dunia diusir lagi, berarti masuk ke neraka, tidak ada lagi.
Matius 7: 21
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Kuyang di sorga.
Yang benar adalah mengutamakan firman; ketaatan dan kesucian, sehingga pintu Firdaus terbuka, bahkan pintu sorga terbuka bagi kita, berarti pintu-pintu di dunia juga terbuka bagi kita.
Kalau pintu-pintu sering tertutup--kemustahilan--, mari perbaiki pelayanan. Biarlah pintu dibukakan bagi kita, ada harapan untuk masuk sorga yang kekal.
Inilah kegunaan dari dua loh batu: menghancurkan lembu emas. Ibadah yang benar adalah taat dan suci; mengutamakan firman. Itu yang dilihat oleh Tuhan, bukan hebatnya. Andalkan dan utamakan firman, supaya pintu-pintu termasuk pintu masa depan, sampai pintu Firdaus dan kerajaan sorga terbuka bagi kita!
- Membuat wajah bercahaya; ada sinar kemuliaan. Artinya: terjadi pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari panca indera.
Keluaran 34: 29
34:29. Ketika Musa turun dari gunung Sinai--kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu--tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahayaoleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN.
Kita ambil dua saja yaitu mulut dan telinga.
Mulut diubahkan dari dusta menjadi jujur. Kalau mau lihat sinar kemuliaan, harus jujur!Kalau tidak, akan gelap.
Telinga diubahkan dari tidak taat menjadi taatdengar-dengaran.
Jujur dan taat hari-hari ini!
Mau bercahaya atau gelap bergantung pada telinga dan mulut. Kalau telinga mendengar ajaran lain, mulutnya akan lain; kalau mendengar pengajaran yang benar, mulutnya akan jujur.
Kita bercahaya untuk menghadapi mendung gelap di dunia. Kalau mendung disinari matahari, akan ada pelangi.
Banyak pencobaan yang harus kita hadapi di dunia, bagaikan menghadapi mendung gelap dan lembah-lembah.
Hadapi dengan jujur, percaya dan taat! Itu saja.
Contoh: Maria dan Marta menghadapi Lazarus mati empat hari--mendung gelap; lembah air mata.
Mati empat hari= kebusukan--pergaulan, pikiran--, kehancuran masa depan, ekonomi, sekolah, lembah-lembah--jalan yang tidak rata--, kesusahan dan penderitaan, bahkan kemustahilan. Mungkin ini yang kita hadapi.
Keluarga ini mengasihi dan dikasihi Tuhan. Waktu Lazarus sakit, saudaranya mengirim kabar pada Tuhan. Tapi Tuhan sengaja biarkan sampai mati empat hari. Mungkin kita sudah berdoa, sudah baik semua tetapi belum ditolong, berarti masih ada lembu emas yang harus dihancurkan supaya menjadi dua loh batu; batu keras menjadi dua loh batu, Tuhan mau mengukir hidup kita.
Ini maksud Tuhan menghadapkan kita pada lembah dan mendung kelam yaitu supaya kita berubah.
Yohanes 11: 39-40
11:39. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percayaengkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Waktu Tuhan bilang: Angkat batu itu!Marta mau menutup-nutupi kebusukan; ia tidak jujur dan percaya. Kita juga seringkali tidak percaya saat menghadapi mendung, sehingga benar-benar hancur.
Mari, yang tadi sembunyi-sembunyi, buka, jadi jujur, percaya dan taat. Justru dalam lembah yang Tuhan izinkan, kita berubah. Batu keras harus dipecahkan jadi hati yang lembut; jujur, percaya dan taat.
Ini sama dengan mengulurkan tangan pada Tuhan, dan Ia akan mengulurkan tangan anugerah-Nya yang besar untuk membangkitkan Lazarus yang sudah mati empat hari:
- Dari busuk jadi harum.
- Hancur jadi berhasil dan indah.
- Penderitaan atau air mata, jadi sukacita sorga, senang.
- Yang mustahil jadi tidak mustahil.
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Kalau belum ditolong berarti masih ada lembu emas--keras hati--, belum jujur dan percaya.
Jadi, kalau menghadapi mendung jangan kecewa, putus asa dan menyerah kalah tetapi biarlah kita diubahkan dan Tuhan akan selesaikan semua.
Dan jika Ia datang kembali kita akan diubahkan jadi sempurna seperti Dia, bersinar bagaikan matahari untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali dengan sorak sorai: "Haleluya!" Pintu perjamuan kawin Anak Domba, Firdaus dan sorga terbuka bagi kita.
Mungkin sudah lama mendung gelap dan lembah-lembah kita hadapi. Jangan kecewa, putus asa, dan menyerah kalah, tetapi periksa diri! Batu keras, lembu emas, hancurkan! Kita hancur hati, jujur mengaku, percaya, dan taat; kita mengulurkan tangan, dan Tuhan akan mengulurkan tangan pada kita.
Selama masih ada matahari, Tuhan masih bisa menyinari kita yang berada di lembah-lembah.
Tuhan memberkati.