Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:51-539:51 Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem,
9:52 dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
9:53 Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
Orang Samaria adalah percampuran antara orang Israel dan orang Kafir, sehingga tidak diakui sebagai bangsa Israel. Orang Samaria menolak Yesus karena perjalanan-Nya ke Yerusalem, artinya bangsa Kafir menolak Yesus sebagai korban pendamaian, korban penghapus dosa, tidak menghargai korban Kristus atau kemurahan Tuhan.
Praktik tidak menghargai korban Kristus:
- Jatuh dalam dosa dan meninggalkan ibadah pelayanan.
Lukas 10:30-34
10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Orang yang turun dari Yerusalem ini tidak bisa ditolong oleh imam dan orang Lewi, tetapi ditolong oleh orang Samaria. Artinya, orang ini adalah orang Samaria.
OrangSamaria turun dari Yerusalem (pusat kegiatan rohani) ke Yerikho (pusat kegiatan jasmani) sehingga jatuh ke tangan penyamun.
Kemurahan Tuhan sudah mengangkat kita sehingga kita bisa menjadi imam dan raja, hidup di dalam tangan Tuhan. Tetapi, jika menolak kemurahan Tuhan, maka akan jatuh dalam tangan setan, mulai dari jatuh dalam dosa, setengah mati hidupnya, sampai binasa selamanya.
Yohanes 8:48
8:48 Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?"
Yesus rela menjadi orang Samaria, untuk membebaskan bangsa Kafir dari tangan setan.
Lukas 10:33-34
10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Apa yang Yesus lakukan?
- Yesus membalut luka-luka, artinya dosa-dosa kita diampuni.
- Yesus menyirami dengan minyak dan anggur.
Minyak artinya minyak urapan Roh Kudus. Anggur artinya darah Yesus.
Keluaran 29:21
29:21 Haruslah kauambil sedikit dari darahyang ada di atas mezbah dan dari minyak urapanitu dan kaupercikkanlah kepada Harun dan kepada pakaiannya, dan juga kepada anak-anaknya dan pada pakaian anak-anaknya; maka ia akan kudus, ia dan pakaiannya, dan juga anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya.
Kita dipercik dengan minyak urapan dan darah supaya kita tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Wahyu 6:6
6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."
Pelayanan kita tidak rusak, tetapi menjadi kekal dan kita terpelihara oleh Tuhan sampai hidup kekal selamanya.
- Sakit kusta.
Lukas 17:11-16
17:11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
Praktik tidak menghargai korban Tuhan adalah sakit kusta. Artinya ada kebenaran diri sendiri, menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain. Akibatnya adalah terasing dari tubuh Kristus dan binasa untuk selamanya.
Markus 15:9-11
15:9 Pilatus menjawab mereka dan bertanya: "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?"
15:10 Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki.
15:11 Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka.
Tuhan rela mati di kayu salib untuk membenarkan kita, sehingga kita menerima kebenaran Tuhan, yaitu bisa saling mengaku dan saling mengampuni. Sehingga dosa-dosa diselesaikan oleh darah Yesus dan kita mengalami damai sejahtera, bisa mengucap syukur kepada Tuhan.
- Haus.
Yohanes 4:7,15-18
4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."
4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Haus artinya tidak pernah puas, sehingga mencari kepuasan di dunia dan jatuh dalam puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan, serta dosa kepahitan.
Yohanes 4:9
4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
Akibatnya adalah menderita, pahit getir, sengsara, banyak air mata, sampai kebinasaan selamanya.
Yohanes 19:28-30
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Yesus rela meminum empedu di kayu salib dan mencurahkan anggur baru (Roh Kudus) yang bisa memuaskan kehidupan kita semua.
Yohanes 4:13-14
4:13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
Kita harus menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan (kita memberi minum Yesus). Hasilnya:
- Yesus akan memberikan air kehidupan Roh Kudus yang memberikan kepuasan sejati pada kita, sehingga kita bisa bersaksi dan menyembah Tuhan.
- Roh Kudus membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Ini adalah mujizat terbesar.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Kisah Rasul 2:2-4
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Mulai dari telinga diubahkan menjadi mendengar dan dengar-dengaran pada firman Tuhan. Mulut diubahkan sehingga berkata benar dan tidak ada dusta, bisa bersaksi dan menyembah Tuhan.
Kalau telinga dan mulut baik, maka Tuhan sanggup menjadikan semuanya indah dan baik. Tuhan sanggup menjadikan semua selesai, dan semuanya terbuka bagi kita, sampai langit terbuka saat Yesus datang kedua kali.
Markus 7:34-37
7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
7:35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
7:36 Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Tuhan memberkati.