Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 14: 25-27 -> segala sesuatu harus dilepaskan untuk mengikut Yesus; sama dengan pengikutan kepada Yesus
14:25.Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka:
14:26."Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
14:27.Barangsiapa tidak memikul salibnyadan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.Ayat 25-27= Tuhan memberikan
langkah-langkah pengikutan kepada Dia:
- Ayat 26= menyangkal diri (diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 04 Januari 2020).
Salah satu arti menyangkal diri adalah tunduk; taat dengar-dengaran.
1 Petrus 2: 18
2:18. Hai kamu, hamba-hamba, tunduklahdengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.
- Ayat 27= memikul salib.
- Ayat 27= mengikut Yesus.
AD. 2: MEMIKUL SALIB1 Petrus 2: 192:19. Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Memikul salib artinya menanggung penderitaan yang sebenarnya tidak harus ditanggung atau menanggung penderitaan karena kehendak Tuhan.
Contoh: Yesus.
Salah satu contoh menanggung penderitaan karena kehendak Tuhan: ibadah pelayanan kepada Tuhan, apalagi ditambah dengan doa puasa dan lain-lain, menderita karena kebenaran.
2 Timotius 3: 123:12. Memang setiap orang yang mau hidup beribadahdi dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
Untuk beribadah kita menanggung sengsara daging bahkan satu waktu menghadapi aniaya. Inilah penderitaan karena kehendak Tuhan.
Tetapi ada upahnya. Jangan takut!
1 Petrus 2: 192:19. Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Upah memikul salib adalah kasih karunia.
Kasih karunia adalah pemberian Tuhan yang terbesar kepada manusia yang tidak layak untuk menerimanya--manusia berdosa seharusnya menerima hukuman, tetapi bisa menerima kasih karunia.
Titus 2: 112:11. Karena kasih karunia Allahyang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
Mengapa kasih karunia disebut sebagai pemberian terbesar dari Tuhan?
Kasih karunia adalah seharga keselamatan; lebih berharga dari semua harta di dunia.
Hati-hati, kaum muda ada juga yang korupsi, menipu atasannya. Berapa jutapun tidak ada artinya dibandingkan dengan kehilangan kasih karunia.
Mungkin karena nilai, kita menyontek sehingga kehilangan kasih karunia. Sungguh-sungguh!
Banyak tantangan dan rintangan di dunia yang membuat kita tidak sadar kalau kita sudah kehilangan keselamatan karena perkara di dunia, apalagi karena harta.
Jika kita mau memikul salib--penderitaan karena kehendak Tuhan--, kita akan menerima kasih karunia, dan kita berada dalam tangan Tuhan/rencana Tuhan. Jangan takut memikul salib!
Kalau ada satu perkara di luar kehendak Tuhan yang dipertahankan, berarti kita di luar tangan Tuhan.
Jangan berada di luar kehendak Tuhan! Pertahankan kehendak Tuhan, sekalipun menderita, kita berada dalam rencana Tuhan!
Yeremia 29: 1129:11. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahteradan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Rencana/rancangan Tuhanadalah damai sejahtera, bahagia, hidup enak dan ringan, masa depan yang penuh harapan dan indah, sampai harapan tertinggi yaitu sempurna seperti Dia.
Jangan menyimpang/keluar dari kehendak Tuhan!
Jangan ragu-ragu untuk memikul salib dalam segala hal! Cocokkan dengan kehendak Tuhan, kembali pada kehendak Tuhan sekalipun kita menderita; kembali pada tangan Tuhan; kembali pada rencana Tuhan yang indah dan penuh harapan!
Di dalam tangan Tuhan ada kepastian. Kalau kehendak daging, awalnya indah tetapi akhirnya hancur dan binasa.
Sungguh-sungguh dalam melayani dan bekerja, mulai dari yang kecil--mulai memikul salib--, dan nanti tangan Tuhan yang bekerja.
"
Om ingat, saat pengerja disuruh apa-apa, tidak bisa. Tuhan ingatkan, saat kita tidak bisa apa-apa dalam ibadah pelayanan, pekerjaan atau sekolah, itu semua supaya kita bisa menyerah dalam kehendak dan rencana Tuhan."
Kita hidup dari kasih karunia--kehendak Tuhan adalah kasih karunia.
Tuhan bekerja dengan kasih karunia dari zaman ke zaman:
- Zaman Allah Bapa--zaman permulaan--, dari Adam sampai Abraham, diwakili oleh Nuh.
Kejadian 6: 5-8
6:5. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6:6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
6:7. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
6:8. Tetapi Nuh mendapat kasih karuniadi mata TUHAN.
Nuh bisa hidup karena ada kasih karunia--hidup dalam kehendak Tuhan.
Banyak kali kita hanya menyanyi tetapi praktiknya tidak begitu. Harus mempraktikkan hidup dalam kasih karunia!
Praktikhidup dalam kasih karunia:
Kejadian 6: 9
6:9. Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benardan tidak berceladi antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
- Praktik pertama: hidup dalam kebenaran, termasuk keadilan.
Dari manakita manusia berdosa mendapatkan kebenaran dan keadilan? Lewat mengaku dosakepada Tuhan dan sesama.
Jika diampuni--dibenarkan--, jangan berbuat dosa lagi. Baru kita bisa hidup dalam kebenaran termasuk keadilan.
Tidak adil sama dengan tidak mewarisi sorga.
Kalau tidak benar, pasti tidak adil.
- Praktik kedua: tulus hati/jujur; ya katakan: ya, tidak katakan: tidak.
Jangan sembunyikan sesuatu terutama dosa-dosa!
Banyak kali kita menyembunyikan sesuatu dengan mengancam/menyalahkan orang lain, sehingga kita kelihatan bagus sedangkan yang lain hancur. Ini sering terjadi di dalam rumah Tuhan.
"Saya mendapat pengakuan: Suami saya menikah lagi, saya diancam: Kalau kamu buka mulut, kamu tidak dapat uang bulanan lagi! Mengancam itu sama dengan tidak tulus; tidak jujur."
- Praktik ketiga: hidup bergaul dengan Allah--setiadalam ibadah pelayanan termasuk setia/tekun dalam kandang penggembalaan--tiga macam ibadah; sekarang bahtera Nuh menunjuk pada kandang penggembalaan.
Inilah praktik hidup dalam kasih karunia Tuhan.
Hasilnya: tangan kasih karunia Tuhan sanggup menyelamatkanNuh sekeluarga dari hukuman air bah.
Karena itu di dalam rumah tangga jangan ikut-ikut yang salah, supaya kita bisa dipakai sebagai perpanjangan tangan seperti Nuh untuk memenangkan keluarga kita.
Bagi kita sekarang kasih karunia Tuhan yang besar--lebih besar dari air bah--sanggup memelihara dan melindungi kita yang kecil tak berdayadi tengah kesulitan dunia yang besar, sampai zaman antikris berkuasa bahkan sampai hidup kekal--bebas dari hukuman yang akan datang, kiamat, dan neraka.
Tangan kasih karunia Tuhan juga sanggup menyatukannikah kita sampai mencapai nikah sempurna.
- Zaman Anak Allah--zaman pertengahan-, dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali, diwakili oleh Maria.
Lukas 1: 30
1:30. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karuniadi hadapan Allah.
Maria hidup dalam kasih karunia Tuhan, praktiknya: taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara--Maria harus mengandung bayi Yesus sebelum menikah (sesuatu yang berat/mustahil bagi seorang gadis yang benar).
Lukas 1: 37-38
1:37. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
1:38. Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Kaum muda banyak kali disuruh makan, susah, sudah malam disuruh istirahat, susah, apalagi kalau disuruh mengandung tanpa suami. Bagaimana ketaatan kaum muda? Seringkali kita melawan dalam masalah apa saja.
Kalau taat, hasilnya: tangan kasih karunia Tuhan yang besar sanggup menghapus segala kemustahilan--pintu rahim terbuka tanpa suami--, sekarang pintu-pintu di dunia terbuka sampai pintu sorga terbuka.
Jangan memakai logika! Awalnya Maria ragu, tetapi akhirnya ia taat.
Mari, taati firman sekalipun sakit bagi daging, maka Tuhan yang akan membuka pintu di dunia sampai pintu sorga.
- Zaman Allah Roh Kudus--zaman permulaan--, dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali, diwakili oleh Saulus yang menjadi Paulus.
1 Timotius 1: 12-17
1:12. Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku--
1:13. aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
1:14. Malah kasih karunia Tuhankita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:15. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
1:16. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
1:17. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
Saulus menerima kasih karunia Tuhan sehingga berubah menjadi rasul Paulus, artinya kasih karunia mampu mengubahkankita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, sampai satu waktu menjadi sempurna seperti Yesus.
Itulah kekuatan dari kasih karunia.
Manusia daging itu keras hati, diubahkan jadi manusia rohani yang lembut hati.
Hasilnya:
- Berani mengaku bahwa kita adalah manusia paling berdosa, sehingga:
- Tidak ragu-ragu untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi--bertobat.
Inilah manusia baru yaitu bertobat; berhenti berbuat dosa.
- Tidak menghakimi orang lain, dan tidak menyetujui dosa orang lain--tidak ikut campur dalam dosa orang lain sekalipun itu keluarga kita, bahkan tertawapun jangan.
Kalau tidak menyetujui dosa, berarti kita orang rohani; lembut hati seperti Yesus--ada di dalam kasih karunia--, dan bisa menyelamatkan satu keluarga. Kalau ikut-ikut dalam dosa, justru ia keluar dari tangan Tuhan, dan tidak ada yang bisa menolong.
- 1 Timotius 4: 12
4:12. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladanbagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Hasil kedua: menjadi teladan dalam perkataan--jujur--, tingkah laku termasuk pergaulan, kasih--mengasihi Tuhan lebih dari semua dan mengasihi sesama sampai mengasihi orang yang memusuhi kita--, kesetiaan, kebenaran, dan kesucian.
Kesetiaan dimulai dari yang kelihatan--dalam bekerja, sekolah.
Tidak setia sama dengan pengkhianat--tabiat antikris.
- 1 Timotius 1: 17
1:17. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
Hasil ketiga: bisa menyembah Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga--penyembahan dengan kata: Haleluya.
Mata memandang Dia, mulut menyeru kepada Dia, tangan diulurkan berserah kepada Dia, maka Dia mengulurkan tangan kuasa-Nya.
Hasilnya:
- Yesaya 43: 15-17
43:15. Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
43:16. Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui lautdan melalui air yang hebat,
43:17. yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah--mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu--,
Di luar kasih karunia, habis--tidak dapat bangkit--, padam sebagai sumbu.
Hasil pertama: tangan kasih karunia Tuhan mengandung kuasa penciptaanuntuk menciptakan dari tidak ada menjadi ada--menciptakan/membuat jalan di laut.
Saat itu keadaan Israel tidak berdaya, tidak punya apa-apa secara jasmani, tidak bisa apa-apa--seperti buluh terkulai; sumbu berasap. Tidak ada harapan secara jasmani--di depan menghadapi laut, di belakang ada Firaun, ke kanan/kiri tidak bisa.
Ada kaum muda yang sudah tidak ada harapan secara jasmani? Mari, kembali pada kehendak Tuhan!
Yang hebat seperti Firaun, jangan sombong, jangan berada di luar kasih karunia, supaya sumbu jangan padam; buluh patah.
Sekalipun tidak berdaya kalau hidup dalam kasih karunia, Tuhan sanggup membuka jalan di laut, artinya tangan kasih karunia Tuhan sanggup memberikan jalan keluardari segala masalah, memberikan masa depan yang berhasil dan indah--buluh yang terkulai tegak kembali; sumbu berasap menjadi terang kembali.
- Yesaya 6: 5-7
6:5. Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6. Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapusdan dosamu telah diampuni."
Yesaya najis bibir--tidak ada harapan secara rohani karena kesempurnaan ditentukan dari mulut. Kalau mulut sudah najis, berdusta, habislah sudah, tidak ada harapan.
Hasil kedua: tangan kasih karunia Tuhan sanggup menyucikankita sehingga kita dipakai Tuhan, sampai mengubahkan kita menjadi sempurna seperti Dia.
Di mana kita terkulai hari-hari ini? Mungkin sumbu berasap, buluh terkulai, tidak ada harapan secara jasmani dan rohani seperti penjahat di sebelah Yesus. Ada Dia Sang Raja. Yang penting bisa hidup benar, tulus, tergembala yang baik--Nuh--, taat--Maria--, berani mengaku dosa, tidak menghakimi, dan tidak menyetujui dosa, kemudian menjadi teladan dan dapat dipercaya dalam pelayanan, bisa menyembah--Paulus. Sudah cukup, tangan Sang Raja diulurkan untuk menolong. Dia mampu menolong jasmani dan rohani lebih cepat dari sekejap mata.
Hati-hati, Firaun yang hebat, sombong, dalam sekejap bisa habis.
Sebaliknya Israel dan Yesaya bahkan penjahat sudah seperti buluh terkulai, bisa ditolong Tuhan dalam sekejap mata.
Jangan ragu salib dan kasih karunia Tuhan.
Apapun keadaan kita, datang kepada Tuhan, sampai nanti kita sempurna seperti Dia, masuk Firdaus dan Yerusalem baru selamanya.
Tuhan memberkati.