Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 20: 27 => pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan.
20:27.Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
Ajaran Saduki adalah ajaran palsu yang mengajarkan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati. Ini sama dengan menolak kebangkitan Yesus, sehingga tidak bisa menjadi sama mulia dengan Yesus, karena Yesus harus mati dulu, setelah itu baru bangkit dan dipermuliakan.
Tidak bisa sama mulia dengan Yesus berarti tetap menjadi manusia darah daging yang berbuat dosa dan puncaknya dosa.
Lukas 20: 28-3620:28."Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
20:29.Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak.
20:30.Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua,
20:31.dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak.
20:32.Akhirnya perempuan itupun mati.
20:33.Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."
20:34.Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan,
20:35.tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.
20:36.Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.
Kalau menolak kebangkitan Yesus dan hanya berbuat dosa,
nikahnya juga akan menjadi nikah darah daging, yang ditandai dengan hawa nafsu daging. Ini adalah nikah yang mengarah pada Babel; gereja palsu--mempelai wanita Setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan--sampai dibinasakan selamanya. Tujuh laki-laki dengan satu perempuan menunjuk pada kenajisan.
Ayat 35-36=
Tuhan menunjukkan tentang kebangkitan orang mati, sehingga mereka hidup seperti malaikat, yaitu tidak kawin dan tidak dikawinkan. Ini menunjuk pada
nikah rohani.
Tujuh laki-laki secara rohani menunjuk pada Kristus yang sempurna--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan. Satu wanita menunjuk pada gereja Tuhan yang sempurna--mempelai wanita sorga.
Jadi, nikah rohani adalah perjamuan kawin Anak Domba, yaitu pertemuan antara Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat sebagai mempelai wanita sorga di awan-awan yang permai. Sesudah itu masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.
Oleh sebab itu mulai sekarang
kita harus menerima dan mengalami kuasa kebangkitan Yesusuntuk bisa menjadi mempelai wanita sorga--nikah rohani.
Prosesnya:
- Efesus 5: 25-26
5:25.Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26.untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Proses pertama: kita mengalami kuasa kebangkitan dalam baptisan air dan firman pengajaran yang benar.
Ini yang mampu menyucikan kita secara dobel.
Apa yang disucikan?Penyakit kusta.
Imamat 14: 8-9
14:8.Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.
14:9.Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir.
'harus tinggal di luar kemahnya sendiri'= kalau masih disucikan satu kali, masih harus tinggal di luar. Karena itu perlu penyucian dobel.
Lukas 17: 11
17:11.Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
Samaria= bangsa kafir.
Galilea= bangsa Israel.
'Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea'= Yesus ingin menyatukan antara Israel dan kafir.
Bagi kita sekarang artinya, dalam perjalanan ke Yerusalem baru, Israel dan kafir belum bisa menyatu karena ada kusta.
Kusta artinya:
- Kebenaran sendiri--menutupi dosa dengan cara menyalahkan Tuhan dan sesama. Ini yang menjadi tembok pemisah.
- Kalau kusta dipertahankan--dosa tidak diakui--, akan jadi kenajisan--dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Dulu orang kusta kalau berjalan harus berteriak: Najis...najis...
- Dosa kejahatan; keinginan akan uang. Ketika Naaman disembuhkan dari kusta, Gehazi lari mendapatkan Naaman untuk dapat uang, tetapi kustanya Naaman melekat pada dia.
Keinginan akan uang membuat kikir dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi.
Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Kikir dan serakah sama dengan menyembah Antikris, sehingga menjadi sama dengan Antikris.
Karena itu Yesus menyusur perbatasan, artinya Ia rela mati di kayu salib dengan lima luka utama untuk menebus dosa-dosa bangsa Israel dan kafir, dan sekaligus memberikan kebenaran Tuhan.
Kebenaran Tuhan adalah kita bisa saling mengaku dan mengampuni. Kita mengaku dosa dan tidak berbuat dosa lagi. Kita juga mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Hasilnya: darah Yesus menghapus dosa kita, sehingga kita bisa hidup benar dan suci:
Kalau benar dan suci, hasilnya:
- Kita diangkat menjadi imam dan raja untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Kita bisa menjadi satu sampai nanti Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Tidak benar dan tidak benar juga bisa jadi satu, tetapi menjadi satu tubuh Babel.
- Ester 2: 3, 7
2:3.hendaklah raja menempatkan kuasa-kuasa di segenap daerah kerajaannya, supaya mereka mengumpulkan semua gadis, anak-anak dara yang elok rupanya, di dalam benteng Susan, di balai perempuan, di bawah pengawasan Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan; hendaklah diberikan wangi-wangian kepada mereka.
2:7.Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi; gadis itu elokperawakannya dan cantikparasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai.
Ester tidak berbapa dan beribu, berarti tidak berdaya dan tidak punya apa-apa. Tetapi yang dijaga adalah elok perawakannya, artinya hidup benar dan suci.
Proses kedua: hidup benar dan suci, ditambah lagi masuk kandang penggembalaan--'di balai perempuan, di bawah pengawasan Hegai'.
Kandang penggembalaan= ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok: ibadah raya, ibadah pendalaman alkitab, dan ibadah doa.
Ester 2: 15
2:15.Ketika Ester--anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak--mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apapun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia.
'tidak menghendaki sesuatu apapun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai'= tidak menghendaki apapun kecuali yang dianjurkan gembalanya lewat firman penggembalaan.
Di dalam kandang penggembalaan Ester mengalami kuasa kebangkitan Yesus, yaitu kuasa penyucian dari kehendak diri sendiri, sehingga hidup dalam kehendak Tuhan--taat dengar-dengaran apapun resikonya.
Ester 4: 14-16
4:14.Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."
4:15.Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai:
4:16."Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalahuntuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."
Ester berpuasa tiga hari tiga malam. Ini adalah penyucian oleh kuasa kebangkitan dari kurban Yesus di kayu salib terhadap keegoisan--sebelumnya Ester tidak mau ikut permintaan dari Mordekhai.
Ester rela mengorbankan apa saja untuk kepentingan Tuhan.
Di dalam penggembalaan kita disucikan dari kehendak sendiri.
Lewat doa puasa, kita disucikan dari kepentingan sendiri.
Jika kita sudah mengalami kuasa kebangkitan Yesus untuk menyucikan kita dari kebenaran sendiri menjadi
kebenaran Tuhan (saling mengaku dan mengampuni), keinginan sendiri menjadi
taat dengar-dengaran, dan kepentingan sendiri menjadi
mendahulukan Tuhan dan sesama, kita akan bisa menyerah sepenuh pada Tuhan, dan
Tuhan akan mengulurkan kemurahan dan kebajikan-Nya--dulu Ester menerima uluran tongkat emas dari raja.
Kemurahan dan kebajikan Tuhan sama dengan kunci Daud.
Hasilnya:
- Kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup memelihara kehidupan kita di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi.
- Kemurahan dan kebajikan Tuhan memberikan kemenangan atas musuh-musuh yang jauh lebih hebat.
Artinya: semua masalah yang mustahil diselesaikan.
Kita hanya berusaha, tetapi di atas semuanya adalah kemurahan dan kebajikan Tuhan.
- Kemurahan dan kebajikan Tuhan memberikan damai sejahtera, sehingga semua menjadi enak dan ringan.
Hadapi segala sesuatu dengan damai! Kita bisa mengucap syukur dan menyembah Tuhan.
Hati damai adalah landasan yang kuat untuk menerima kemurahan dan kebajikan Tuhan.
- Kemurahan dan kebajikan Tuhan mengangkat kita menjadi ratu, artinya menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia.
Efesus 5: 27
5:27.supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Kita layak menyambut kedatangan Tuhan kedua kali. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba--nikah sempurna--, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya, di mana terdapat tongkat emas.
Wahyu 21: 15
21:15.Dan ia, yang berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat pengukur dari emasuntuk mengukur kota itu serta pintu-pintu gerbangnya dan temboknya.
Kita tidak berdaya apa-apa. Datang kepada Tuhan untuk minta kuasa kebangkitan Tuhan. Kebenaran sendiri disucikan menjadi kebenaran Tuhan (saling mengaku dan mengampuni). Kemudian kita digembalakan untuk disucikan dari kehendak daging menjadi taat dengar-dengaran. Lanjut, kita menyembah Tuhan untuk disucikan dari kepentingan sendiri sehingga bisa mengutamakan Tuhan.
Kalau kita mengutamakan Tuhan, kita akan hidup sampai tidak bercacat cela.
Apapun keadaan kita, kita harus mengalami penyucian ditambah dengan tongkat emas.
Tuhan memberkati.