Dari rekaman ibadah kaum muda remajaSalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Markus 10: 1-16 => menunjuk pada pakaian Imam Besar dan imam-imam.
Secara keseluruhan Markus 10 bicara tentang
pelayanan. Untuk melayani Tuhan kita harus memiliki pakaian, yaitu pakaian kesucian dan pakaian seperti anak kecil--merendahkan diri.
Markus 10: 17-34 => penyerahan diri dan tahbisan Imam Besar dan imam-imam.
Markus 10: 17-2210:17.Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
10:18. Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.
10:19. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"
10:20. Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
10:21. Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
10:22. Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Dalam cerita ini Yesus diperhadapkan pada seorang kaum muda yang kaya--berhasil dalam kuliah dan usaha pekerjaannya--, ditambah baik karena ia menuruti enam hukum Tuhan dari sepuluh hukum.
Kaum muda ini tidak seperti kaum muda pada umumnya yang berkeliaran sana sini, gagal, brutal, dan najis.
Pada pemandangan manusia, baik ayahnya, ibunya, gurunya, pemudi--atau pemuda kalau ini pemudi yang berhasil--, bahkan gembala, dia adalah kehidupan idaman hati.
Tetapi di sini pandangan Tuhan beda. Pandangan Tuhan tidak mengutamakan keberhasilan dan lain-lain lebih dulu tetapi
tahbisan.
Tahbisan artinya kehidupan yang dipakai Tuhan. Itu yang utama di hadapan Tuhan.
Itu sebabnya di dalam keberhasilan atau apapun biarlah kita selalu bertanya pada diri sendiri, seperti kaum muda ini bertanya:
Apa yang harus kuperbuat untuk dapat hidup kekal?Sekarang kita
selalu bertanya pada diri sendiri:
Apakah saya sudah ditahbiskan dan dipakai oleh Tuhan?Karena kaum muda ini sekalipun sudah berhasil dalam dunia dan baik hidupnya, ternyata dia tidak mau dan tidak dipakai oleh Tuhan.
Markus 10: 21-2210:21.Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
10:22.Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Sekali lagi,
Tuhan memandang kehidupan yang dipakai dan ditahbiskan oleh Dia. Dalam setiap keadaan kita harus bertanya apakah kita sudah dipakai oleh Tuhan untuk dapat hidup kekal.
Pemuda ini berhasil dalam hidupnya dan baik tetapi tidak mau dipakai Tuhan.
Akibatnya: dia pergi dengan sedih, artinya hidup dalam kesedihan, kesusahan, penderitaan, kekecewaan, keputusasaan, kalau dibiarkan sampai binasa.
Ini yang disebut dengan
kegagalan total dalam puncak keberhasilan;
apalagi kalau dalam keadaan gagal, tidak punya apa-apa lalu tidak mau dipakai Tuhan, itu adalah kehancuran total.
Keberhasilan dalam apapun bukan ukuran di hadapan Tuhan sekalipun itu boleh dan harus kita capai lewat doa-doa. Ukuran Tuhan adalah dipakai oleh Dia. Kalau tidak, kita akan hidup dalam penderitaan sampai kebinasaan selamanya.
Sungguh-sungguh malam ini! Tuhan melihat tahbisan--apakah kita sudah dipakai Tuhan?
Fokus kita pada tahbisan malam ini.
Jika
tidak dipakai oleh Tuhan, kehidupan itu akan terlepas dari tangan Tuhan; berada di luar tangan-Nya, sehingga menjadi tidak stabil--mengikuti ke mana angin bertiup.
Praktiknya:
- Gampang terseret oleh pengaruh-pengaruh duniawi: pergaulan dunia, yang menuju pada kebinasaan.
Hati rindu ke gereja tetapi saat ada yang mengajak pergi, ikut, itu berarti tidak kuat bertahan. Kalau ada di dalam tangan Tuhan tidak akan ikut.
- Setiap perbuatan atau tindak tanduknya didorong oleh keinginan dan hawa nafsu daging yang membinasakan.
Galatia 5: 19-21
5:19.Perbuatan dagingtelah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20.penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21.kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
'Penyembahan berhala'= bukan hanya menyembah patung, tetapi juga segala sesuatu yang membuat kita terpisah dari Tuhan; tidak mengasihi Tuhan--pacar, teman, sekolah dan sebagainya.
Contoh: dulu belum punya televisi tiap sabtu ibadah, tetapi setelah ada televisi tidak ibadah, itu artinya televisi sudah jadi berhala.
'Sihir'= termasuk ramalan-ramalan. Orang yang melihat ramalan berarti tidak stabil; berada di luar tangan Tuhan.
'tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah'= binasa selamanya.
Inilah kehidupan yang berada di luar tangan Tuhan, ia terseret dan lenyap bersama dunia, perbuatannya hanya didorong oleh keinginan dan hawa nafsu daging, dan akan dibinasakan.
Kalau
kita mau dipakai Tuhan, kita harus memenuhi persyaratan dari Tuhan.
Markus 10: 2110:21.Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumilikidan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Pemuda ini dapat syarat dari Tuhan.
Syarat dari Tuhan itu sesuai dengan kemampuan kita; tidak berat--masih memenuhi batas kemampuan pemuda ini--yaitu:
- 'juallah apa yang kaumiliki'. Ini masih memenuhi kemampuan karena pemuda ini kaya.
Seringkali kita keberatan dengan tiga macam ibadah, padahal seminggu ada 168 jam, ibadah tiga macam semuanya 10 jam. Dari 168 jam Tuhan hanya minta 10 jam--masih wajar.
Tuhan itu baik, sekalipun Dia memberikan syarat, itu semua masih dalam batas kemampuan.
- 'berikanlah itu kepada orang-orang miskin'. Orang miskin masih bisa menerima, jadi masih dalam batas kemampuan karena ada penyalurannya. Tuhan tidak pernah mempersulit kita; tidak pernah merugikan kita untuk dipakai oleh Dia.
'
juallah hartamu'= bicara tentang
penyerahan: harta, waktu, tenaga, pikiran, perasaan, sampai penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan.
Harus menyerah dulu baru bisa dipakai.
Apa yang Tuhan minta semuanya berasal dari Dia. Kalau Dia minta, berarti Dia ingin supaya kita menjadi berkat bagi orang lain dan berkelimpahan dengan ucapan syukur kepada Dia, bukan supaya habis.
Contoh: anak kecil yang memiliki lima roti dan dua ikan untuk memberi makan lima ribu orang.
Kelihatannya tidak bisa melayani, tetapi Tuhan tidak bergantung pada itu semua.
Yang Tuhan tunggu adalah penyerahannya.
Apa yang kita miliki, serahkan pada Tuhan! Kalau Tuhan minta waktu, pikiran, perasaan, serahkan, jangan tersinggung atau tersandung, tetapi sampai menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan, supaya kita dipakai Tuhan malam ini.
Kalau diserahkan sesuai dengan kehendak Tuhan, tidak akan habis, tetapi menjadi saluran berkat bagi orang lain dan menimbulkan ucapan syukur kepada Tuhan--dulu lima roti dua ikan untuk lima ribu orang masih ada lebih dua belas bakul.
"
Saya baru mengerti. Dulu saya berpikir kalau saya menyerah; meninggalkan pekerjaan, akan habis semua. Ternyata tidak habis, malah berkelimpahan."
Kalau Tuhan tidak memakai kita, barulah kita habissampai binasa selamanya--apa yang ada pada kita juga habis. Tetapi selama Tuhan memakai, kita akan berkelimpahan sampai mengucap syukur.
Sungguh-sungguh!
Kekurangan pemuda ini termasuk kita adalah tidak menyerahkan diri kepada Tuhan; sama dengan
tidak merendahkan diri dan tidak taat.
Penyerahan diri yang benarkepada Tuhan adalah
merendahkan diri dan taat.
Merendahkan diri= mengakui kekurangan-kekurangan kita--dosa, ketidakmampuan kita. Kalau diampuni jangan berbuat lagi. Setelah itu taat dengar-dengaran.
Praktik penyerahan dirimalam ini adalah:
- Baptisan air--mati terhadap dosa, dan bangkit dalam ketaatan.
Baptisan air sama dengan sunat--perjanjian dengan Tuhan dan diri sendiri--; berjanji untuk taat kepada Tuhan.
- Praktik kedua: menyembah Tuhan; mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan kepada kita semua.
Dia sudah mati di kayu salib untuk mengulurkan tangan kepada kita. Sekarang kita merendahkan diri dan taat; sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan kita akan mengalami kuasa dari Tuhan.
Yang sudah masuk baptisan air, penyerahan diri adalah lewat menyembah Tuhan. Biar Tuhan yang bekerja.
Filipi 2: 8-112:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nyadan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9.Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10.supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Ada tiga macam kuasa dari Tuhan:
- Kuasa kebangkitansupaya kita bisa dipakai Tuhan; ada kemampuan dari Tuhan dan tidak bisa dihalangi apapun bahkan mautpun tidak bisa menghalangi.
- Kuasa kemenanganuntuk mengalahkan setan tritunggal, sumber segala penderitaan, air mata, dan masalah. Berarti semua masalah dan air mata akan diselesaikan oleh Tuhan malam ini.
Akui kekurangan kita, kalau diampuni jangan berbuat lagi, setelah itu taat dengar-dengaran.
- Kuasa pengangkatan. Kita akan diangkat mulai dari dunia ini. Kita tidak dipermalukan, tetapi diangkat mulai di dunia sampai nanti diangkat di awan-awan saat Yesus datang kembali dengan sorak sorai Haleluya.
Wahyu 19: 6-7
19:6.Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7.Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Tuhan hanya menantikan penyerahan diri sepenuh kita. Mulai dari waktu yang Tuhan minta, kita masih mampu melakukan. Tuhan tidak memeras kita.
Satu hari berdoa dan membaca alkitab, lakukan. Kita akan mengalami kuasa Tuhan: kuasa kebangkitan, kemenangan, dan pengangkatan.
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan kalau ada penyerahan diri. Apapun bisa Dia lakukan dalam hidup kita.
Penyerahan diri adalah kunci kita malam ini; banyak mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Tuhan memberkati.