Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 21: 34-38=> nasihat supaya berjaga-jaga.
Ada tiga hal yang harus dijaga, supaya tidak ketinggalan saat Yesus datang kembali:
- Ayat 34-35= menjaga hatisupaya tidak terjerat oleh pesta pora, kemabukan, dan kepentingan duniawi (diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 10 Februari 2024).
Ini membuat kita tidak bisa mengasihi Tuhan dan sesama.
- Ayat 36= berjaga-jaga senantiasa sambil berdoa(diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 17 Februari 2024).
- Ayat 37-38= berjaga-jaga untuk selalu mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar(diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 24 Februari 2024).
AD. 3Lukas 21: 37-3821:37.Pada siang hari Yesus mengajardi Bait Allah dan pada malam hari Ia keluar dan bermalam di gunung yang bernama Bukit Zaitun.
21:38.Dan pagi-pagisemua orang banyak datang kepada-Nya di dalam Bait Allah untuk mendengarkan Dia.
Kita selalu mengikuti kehendak Tuhan dalam hidup kita. Jangan memaksakan kehendak sendiri! Kehendak Tuhan adalah yang paling indah dan benar dalam hidup kita, sampai membawa kita pada kesempurnaan.
Di luar kehendak Tuhan, kelihatannya masuk akal, tetapi akan gagal dan telanjang--Petrus kembali menjadi penjala ikan padahal sudah diangkat jadi penjala manusia--, berarti kebinasaan selamanya.
Ada dua sikap positif dalam mendengar firman pengajaran yang benar:
- Matius 22: 33
22:33.Orang banyak yang mendengar itu takjub akan pengajaran-Nya.
Yang pertama: takjub akan firman pengajaran yang benar.
Artinya:
- Mendengar firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh dan bergairah--seperti anjing menjilat remah-remah roti.
- Mengerti firman.
- Percaya firman.
- Kagum/takjub--hormat dan menghargai--pada firman pengajaran yang benar. Ini sama dengan hormat dan menghargai pribadi Tuhan, karena firman pengajaran yang benar adalah pribadi Tuhan.
Tidak ada lagi rasa takjub akan firman, malah takut mendengar firman, bosan, tidak bergairah, mengantuk, bergurau, mengkritik--tidak menghargai Tuhan--sama dengan membiarkan Yesus tidur dalam perahu kehidupan kita--Yesus tidak bergairah lagi atas hidup kita.
Akibatnya:
- Markus 4: 37-39, 41
4:37.Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyatdan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38.Pada waktu itu Yesus sedang tidurdi buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39. Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
4:41.Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
Yang pertama: Tuhan izinkan angin dan gelombang menghantam perahu kehidupan kita.
Angin dan gelombang= dosa dan puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan; masalah yang mustahil di segala bidang.
Kalau dibiarkan, akan tenggelam, berarti gagal dan hancur dalam segala hal sampai pada kebinasaan di lautan api dan belerang selamanya.
Mengapa tidak bergairah lagi terhadap firman?Karena ada sesuatu yang disembunyikan dan tidak mau melakukan firman.
Semua yang hebat di dalam dunia akan hancur kalau tenggelam di lautan dunia.
Ayat 41= angin dan gelombang baru berhenti saat kita kembali kagum/takjub pada firman pengajaran yang benar.
Buktinya: kita menjadi diam dan tenang.
Diam= koreksi diri oleh ketajaman pedang firman. Kalau ditemukan dosa, kita mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi--bertobat. Jangan menyembunyikan dosa! Menyembunyikan dosa berarti tidak bergairah lagi pada firman.
Tenang= menguasai diri; tidak berharap pada yang lain, tetapi hanya berharap sepenuh pada Tuhan sehingga kita bisa berdoa.
1 Petrus 4: 7
4:7.Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
'Kesudahan segala sesuatu sudah dekat'= kesudahan segala masalah sudah selesai; kesudahan dunia sudah dekat.
Bertobat dan berdoa sama dengan membangunkan Yesus yang tidur; menggairahkan Yesus untuk menolong kita sehingga angin dan gelombang menjadi teduh.
Artinya: kita terlepas dari dosa dan puncaknya dosa. Jangan sembunyikan dosa! Kalau menyembunyikan dosa, kita akan hancur, tetapi kalau mengakuinya dan bertobat, kita akan dilepaskan dari dosa dan puncaknya dosa. Kita hidup dalam kebenaran; membenci dosa.
Di lautan dunia memang selalu ada bahaya, tetapi kita berusaha untuk selalu mendengar firman sampai kagum pada firman. Buktinya: kita diam dan tenang--bertobat dan berdoa, sehingga Tuhan juga bergairah dalam hidup kita, dan semua masalah yang mustahil dalam hidup kita selesai pada waktunya; ada masa depan berhasil dan indah; bahkan kita mencapai pelabuhan damai sejahtera, yaitu Yerusalem baru.
- Kisah Rasul 8: 9
8:9.Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihirdi kota itu dan mentakjubkan rakyatSamaria, serta berlagak seolah-olah ia seorang yang sangat penting.
Yang kedua: takjub pada sihir.
Sihir= ajaran palsu yang menyesatkan: ajaran Farisi (ajaran kawin cerai), termasuk gosip yang tidak benar.
Sihir juga bisa dalam bentuk dukun, ramalan-ramalan dan sebagainya.
Akibatnya: tersesat dan terhilang selamanya, berarti binasa selamanya.
Kalau kita kembali takjub pada firman pengajaran yang benar, kita akan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar. Kita memiliki iman yang teguh; tidak bisa diombang-ambingkan oleh ajaran palsu, dan pencobaan, sampai kita mencapai iman yang sempurna. Hidup kita juga sempurna; tidak tenggelam tetapi terangkat sampai di Yerusalem baru.
- Lukas 5: 3-6
5:3.Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajarorang banyak dari atas perahu.
5:4.Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
5:5.Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
5:6.Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
Yang kedua: mendengar dan melakukan firman.
Tadi, kita mendengar sampai takjub pada firman. Kita diam dan tenang. Ini adalah modal untuk melintasi badai lautan dunia sampai bisa masuk ke Yerusalem baru.
Sekarang kita mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Siang hari, Tuhan suruh menebarkan jala. Secara logika, tidak tepat.
Jadi, untuk taat dengar-dengaran pada firman yang bertentangan dengan logika kita memang harus membayar harga yang mahal--siang hari biasanya membereskan jala.
Artinya: berkorban waktu, pikiran, dan perasaan--taat pada firman seringkali malah dicela.
"Ada satu orang di Medan yang mau ikut persekutuan, tetapi kecelakaan di tengah jalan. Tetapi dia paksa untuk berangkat sampai persekutuan selesai. Setelah itu satu minggu dia tidak masuk. Dia sempat bersungut karena mau datang persekutuan tapi kecelakaan. Tetapi saat diingatkan bahwa Yesus taat sampai mati di kayu salib, dia minta ampun, karena yang dialaminya belum sama dengan Yesus."
Kita juga harus berkorban kepentingan dan kehendak sendiri untuk bisa taat dengar-dengaran.
Kalau tidak mau berkorban untuk taat, malah mengorbankan Yesus dan orang lain, kita akan membayar harga yang lebih mahal lagi.
Contoh: Saul. Kerajaannya habis, dan semuanya habis bahkan binasa selamanya karena ia hanya ingin menyenangkan hati rakyat, bukan hati Tuhan.
Karena itu kita harus mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, apapun yang harus kita korbankan.
Kita akan mengalami kuasa firman pengajaran yang benar.
Hasilnya:
- Kuasa penciptaan--dari tidak ada ikan menjadi banyak ikan--= kuasa pemeliharaan Tuhan secara ajaib sampai berkelimpahan di tengah kesulitan dunia, sehingga kita bisa mengucap syukur pada Tuhan dan menjadi berkat pada Tuhan.
Kita dipelihara sampai Antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Di sini Petrus hanya gagal. Tetapi saat Petrus tidak taat karena kembali menjadi penjala ikan, ia gagal ditambah dengan telanjang.
- Kuasa penyucian.
Lukas 5: 8
5:8.Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkurdi depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
Kita disucikan mulai dari hati dan mulut.
Hati disucikan sehingga menjadi rendah hati; kita mengaku hanya tanah liat. Justru saat diberkati, Petrus mengaku hanya tanah liat yang tidak layak dan tidak mampu apa-apa.
Ini pelajaran bagi kita. Kalau diberkati Tuhan jangan gembar-gembor; jangan sombong.
Tetap rendah hati baik dalam penderitaan maupun saat diberkati!
Mulut disucikan sehingga bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kita menghasilkan perkataan suci dan baik, bahkan menjadi saksi Tuhan.
Kemudian, perbuatan disucikandari dosa dan puncaknya dosa, sehingga menghasilkan perbuatan suci dan baik. Kita mengasihi sesama; tidak berbuat jahat pada sesama. Jangan merugikan sesama!
Kalau mengalami penyucian hati, mulut, dan perbuatan, kita akan hidup dalam kesucian dan saling mengasihi. Kita akan diperlengkapi degan jubah indah untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus 4: 11-12
4:11.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12.untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kalau suci, kita akan bisa saling melayani. Kalau tidak suci, tidak akan bisa saling melayani, malah saling menyakiti.
Kalau dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, akan ada jaminan hidup indah dan bahagia di dalam Tuhan.
- Kuasa pembaharuan.
Lukas 5: 10-11
5:10.demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."
5:11.Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Dari penjala ikan menjadi penjala manusia; dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Yang diubahkan adalah tidak ada lagi ketakutan. Kita seringkali takut pada sesuatu di dunia sehingga egois sampai melawan Tuhan.
Takut pada sesuatu di dunia diubahkan jadi takut akan Tuhan. Yesus taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib.
Kita tidak egois tetapi mengasihi Tuhan lebih dari semua, sehingga kita bisa berkata: Ya Abba, ya Bapa. Artinya: jujur dan taat.
Kita menjadi rumah doa. Tidak ada yang mustahil dalam hidup kita. Semua bisa Tuhan lakukan secara ajaib.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersorak: Haleluya. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.
Sikap kita terhadap firman menentukan nasib kita sampai di Yerusalem baru.
Jujur dan taat! Jangan menyembunyikan sesuatu! Kuasa Tuhan tidak terbatas bagi kita.
Tuhan memberkati.