Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 13: 10-17=> menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat
13:10.Pada suatu kali Yesus sedang mengajardalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.

Ini mengingatkan kita, ada dua macam pemberitaan firman Tuhan:

  1. Firman penginjilan/Injil keselamatan/kabar baik untuk membawa orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan.
  2. Firman pengajaran/kabar mempelai untuk menyucikan dan mengubahkan hidup kita sampai sempurna, dan layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang)--Sabat besar--, dan kerajaan sorga selamanya--Sabat kekal.

Di sini Yesus mengajar pada hari Sabat, artinya firman pengajaran yang benar membawa kita untuk masuk dalam sabat--mengalami Sabat/perhentian.
Ibrani 4: 7-13
4:7.Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"
4:8.Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain.
4:9.Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.
4:10.Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
4:11.Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentianitu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatanitu juga.
4:12.Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13.Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

'contoh ketidaktaatan'= karena tidak taat, bangsa Israel tidak masuk Kanaan kecuali Yosua dan Kaleb.
Ayat 11= kita berusaha untuk masuk perhentian/Sabat.
Ayat 12= firman Allah yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

Jadi firman pengajaran sama dengan firman Allah yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang sanggup membawa kita masuk dalam perhentian/Sabat.
Jangan tidak taat seperti bangsa Israel sehingga tidak masuk Kanaan--perhentian.

Syarat untuk masuk perhentian: kita harus mendengar dan dengar-dengaranpada firman pengajaran yang lebih tajam dari bermata dua.

Hasilnya:

  • Kita mengalami Sabat/perhentian hari ini--hidup sehari-hari; Sabat kecil.
  • Sabat hari ketujuh--tujuh ribu tahun dikurangi enam ribu tahun; satu hari seribu tahun (belajar dari peta zaman)--, itulah kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang)--Sabat besar.

  • Sabat kekaldi kerajaan sorga.


Inilah pekerjaan pedang firman yang membawa kita mengalami Sabat mulai sekarang sampai di Yerusalem baru.

Bagaimana kaitan pedang dengan Sabat/perhentian? Proses firman pengajaran membawa kita pada perhentian:

  1. Ibrani 4: 12
    4:12.Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hatikita.

    Proses pertama firman pengajaran membawa pada perhentian: firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan hatikita.
    Matius 15: 19
    15:19.Karena dari hatitimbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).

    'Hujat'= menyalahkan ajaran benar dan membenarkan yang salah.

    Hati manusia berisi tujuh keinginan jahat dan najis, sehingga selalu merasa letih lesu, beban berat, susah payah, air mata--tidak mengalami Sabat--bahkan sampai kebinasaan. Inilah yang membuat kutukan.

    Kalau kita taat dengar-dengaran pada firman pengajaran, hati kita akan mengalami penyucian dari tujuh keinginan jahat dan najis, sehingga hati kita diisi oleh Roh Kudus dengan tujuh wujudnya, dan kita mengalami perhentian sehari-hari/Sabat kecil, yaitu merasakan damai sejahtera/kelegaan, sehingga semua menjadi enak dan ringan.

    Yesaya 11: 2-3
    11:2.Roh TUHAN(1)akan ada padanya, roh hikmat(2)dan pengertian(3), roh nasihat(4)dan keperkasaan(5), roh pengenalan(6)dan takut akan TUHAN(7);
    11:3.ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

    'Takut akan Tuhan'= takut berbuat dosa.
    Jangan sampai masih muda sudah letih lesu dan berbeban berat. Mengapa begitu? Karena menyimpan sesuatu; dari tujuh dosa menyimpan satu saja, sudah membuat kita tidak damai. Harus ditusuk pedang!

    Kalau hanya di dunia ini kita damai, tetapi tidak masuk sorga, tidak ada gunanya, karena itu ada proses berikutnya.

  2. Ibrani 4: 12
    4:12.Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

    Proses kedua firman pengajaran membawa pada perhentian: firman pengajaran menyucikan sendi-sendikita.

    'Sendi'= hubungan antara dua tulang.
    Artinya:

    • Hubungan antar sesama tubuh Kristus--dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, kantor, sekolah dan sebagainya.
      Kalau sendi rusak, akan sakit.

      Yang disucikan adalah iri hati dan perselisihan.
      1 Korintus 3: 3
      3:3.Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihanbukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?

      Iri hati=

      • Menghina berkat Tuhan; menganggap remeh berkat Tuhan padahal kita juga diberkati. Mungkin orang itu diberkati uang yang lebih tetapi kita diberkati badan yang sehat.

      • Menghina pemakaian Tuhan.
      • Menghina kemurahan Tuhan, berarti tidak ada pengampunan lagi.

      Perselisihankarena dosa, salah paham, diselesaikan lewat saling mengaku dan mengampuni. Kalau perselisihan karena pengajaran, kembali ke alkitab.

      Kalau ada iri dan perselisihan, sendi akan bengkak--bisa timbul amarah, bisik-bisik, sampai cerai berai. Hubungan dengan sesama ini menentukan hubungan kita dengan Tuhan.
      Karena itu hubungan di rumah tangga harus baik, kalau dia yang tidak baik, terserah, yang penting jangan dari kita.

      2 Korintus 12: 20
      12:20.Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.

      Jangan angkuh, tetapi rendah hati seperti Yesus--ada sifat mengalah!

      Kalau kita mendengar dan taat pada firman pengajaran, kita akan mengalami penyucian sendi-sendi dari iri hati, perselisihan, marah dan sebagainya, sehingga kita bisa saling mengasihi bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita--membalas kejahatan dengan kebaikan.

    • Hubungan antara kepala dan tubuh--sendi leher--; hubungan kita dengan Tuhan.
      Leher menunjuk pada doa penyembahan. Hubungan kita dengan Tuhan adalah doa penyembahan.

      Amsal 23: 1-3
      23:1.Bila engkau duduk makan dengan seorang pembesar, perhatikanlah baik-baik apa yang ada di depanmu.
      23:2.Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!
      23:3.Jangan ingin akan makanannya yang lezat, itu adalah hidangan yang menipu.

      Leher disucikan dari:

      • Keinginan dan hawa nafsu dagingyang mendorong kita untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, dan narkoba, termasuk makanan jasmani sehari-hari yang merusak kesehatan), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan wanita yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, dan nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).

        Jaga pergaulan, masa pacaran, pertunangan, dan nikah!
        Jaga kebenaran--sesuai dengan alkitab--, kesucian--jangan terjadi kejatuhan--, dan kesatuan nikah--saling mengaku dan mengampuni; kembali pada salib.

        Termasuk hubungan dengan orang tua dan kakak adik juga harus dijaga kebenaran, kesucian, dan kesatuannya, supaya mencapai nikah yang sempurna (perjamuan kawin Anak Domba).
        Inilah penyucian dari dosa Babel.

      • Dosa tidak setiadalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
        Jaga kesetiaan! Tuhan tolong kita semua.

      • Berhala= menyembah uang yang membuat kikir dan serakah; menyembah antikris. Harus disucikan sehingga bisa mengembalikan milik Tuhan, memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.

        Berhala juga segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi Tuhan lebih dari semua. Harus disucikan sehingga kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua--taat dengar-dengaran.

      Inilah penyucian leher dari dosa Babel. Kita memiliki leher--doa penyembahan yang berkenan pada Tuhan.
      Kidung Agung 4: 4
      4:4.Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisaitergantung padanya dan gada para pahlawansemuanya.

      'Gada pahlawan'= kehidupan yang taat; mendengarkan firman, sehingga selalu menang atas musuh-musuh: dosa, pencobaan dan sebagainya.
      Mazmur 103: 20
      103:20.Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nyadengan mendengarkan suara firman-Nya.

      'seribu perisai'= perisai iman yang melindungi kita dari panah api si jahat, sehingga kita tidak bisa dijatuhkan dalam dosa-dosa dan disesatkan. Kita tidak putus asa, kecewa, dan meninggalkan Tuhan.
      Setan menghantam kita dengan dosa, tidak bisa, kemudian lewat ajaran palsu, tidak bisa, masalah, tidak bisa, karena kita tetap percaya dan berharap Tuhan.

      'seribu perisai'= seribu menunjuk pada kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang).
      Kalau pedang menyucikan leher kita akan sampai di Sabat besar, itulah kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang).

      Sekarang belum ke sana, tetapi kita sudah mengalami suasana kerajaan Seribu Tahun Damai, yaitu:

      • Suasana ibadah pelayanan kepada Tuhan dengan setia dan berkobar sampai garis akhir--imam dan raja. Tidak bisa dihalangi oleh apapun, bahkan maut.
        Wahyu 20: 6
        20:6.Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imamAllah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

        Kalau diizinkan meninggal dunia, ia akan dibangkitkan dan menjadi imam dan raja di kerajaan Seribu Tahun Damai.
        Itulah suasana Firdaus.

        "Tadi kami dari Jakarta melayani penguburan. Saya berpikir: Kemarin panas, biasanya besok hujanlebat. Om berdoa terus, dan selama tiga bulan ini, tadi ini saya paling cepat tiba di Malang. Tadi enak semua. Padahal saya belum makan sampai sekarang, tetapi hati senang. Itulah suasana Firdaus, ibadah pelayanan yang tidak bisa dihalangi."

      • Suasana tanpa setan/dosa.
        Wahyu 20: 1-3

        20:1.Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya;
        20:2.ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,
        20:3.lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.

        Kalau berbuat dosa, jangan pikir enak, itu adalah suasana lobang jurang maut/neraka.

    Tadi, pedang menyucikan hati, sehingga kita mengalami damai.
    Kemudian pedang menusuk sendi-sendi.

  3. Mazmur 149: 6
    149:6.Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkonganmereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

    Proses ketiga firman pengajaran membawa pada perhentian: penyucian mulut--kerongkongan.

    Kalau ada pedang di dalam rumah Tuhan untuk menyucikan, Sabat akan mulai kita alami. Karena itu dalam ibadah harus ada pedang, supaya terjadi Sabat kecil, Sabat besar, dan Sabat kekal. Berdoa supaya tidak terikat lagi dengan dunia, tetapi ada kepuasan!

    Kalau hanya senang daging--ke bioskop, harus ke mall--, itu adalah Sabat maut, bukan dari Tuhan.

    "Dulu ada kaum muda di Surabaya, tidak bisa kalau tidak pergi ke mall. Setelah mendengar firman, malah malas kalau ke mall. Itu ada Sabat; perhentian. Tidak bergantung lagi."

    Lidah bangsa kafir adalah seperti anjing yang menjilat muntah--dusta, gosip, sia-sia--, sehingga tidak mengalami Sabat.
    Perkataan sia-siahanya mengakibatkan kita seperti anak yang kerasukan setan.

    Markus 7: 25-30
    7:25.Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
    7:26. Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
    7:27. Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
    7:28. Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
    7:29. Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "
    Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
    7:30. Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

    Kerasukan setan, artinya:

    • Berbuat dosa sampai puncaknya dosa.
    • Tidak tenang--tidak bisa tidur--; tidak ada ketenangan/damai sejahtera, gelisah, takut, kuatir dan sebagainya.
    • Tidak ada masa depan.
    • Menghadapi kemustahilan.
    • Kebinasaan; tidak bisa sempurna--tidak bisa menyeru: 'Haleluya' di awan-awan yang permai.

    Kalau mendengar dan taat pada firman pengajaran, lidah akan disucikan jadi berkata benar dan baik, jujur, bersaksi, sampai menyembah Tuhan(kata-kata iman)--mulut berkata-kata kepada Dia, mata memandang Dia.

    Kata-kata iman adalah membenarkanfirman, dan mengaku kekurangan dan kelemahan sendiri, bukan mengkritik firman. Kita yakin pada firman, mengoreksi diri, dan mengakui segala kekurangan dan kelemahan kita secara rohani--merasa tidak layak, tidak mampu, dan tidak berarti apa-apa--, dan secara jasmani.

    Kita mengulurkan tangan kepada Tuhan; berserah dan berseru kepada Dia, dan Dia akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita. Kalau kaum muda sudah tidak seperti anjing lagi, tetapi menjilat roti--berkata benar--, belas kasih Tuhan akan turun dan mujizat pasti terjadi.
    Mujizat rohani sudah terjadi yaitu kata-kata jadi baik; kata-kata iman.

    Mujizat jasmani juga terjadi: stres jadi kelegaan, ada masa depan, mustahil jadi tidak mustahil, dan kelegaan terus bertambah sampai saat Yesus datang kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna, tidak salah dalam perkataan, kita bisa menyambut kedatangan-Nya kedua kali. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang)--Sabat besar kita alami--, sampai masuk Sabat kekal.

Kalau ada pengajaran pasti ada Sabat. Ada Sabat kecil--damai--, Sabat besar---suasana imam dan raja, suasana kesucian--, dan Sabat kekal--penyucian mulut, kita masuk Yerusalem baru, tidak ada setetespun air mata.

Ada yang stres? Akui kepada Tuhan! Mohon kepada Tuhan, dan mujizat akan terjadi.
Kita bangsa kafir banyak kekurangan dan kelemahan, datang kepada Tuhan, biar Dia berbelas kasih untuk mengadakan mujizat.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 25 Juni 2012 (Senin Sore)
    ... manusia. Dia tidak berdosa tidak mengenal dosa tetapi dijadikan berdosa. Dosa itu pemisah antara kita dengan Allah. Karena Yesus menanggung dosa kita makaYesus ditinggal oleh Allah Bapa. Sebab Yesus memberi kesempatan kepada kita untuk bergaul dengan Dia secara pribadi teristimewa saat-saat kita merasa ditinggal sendiri. Matius - Mendengar itu beberapa orang yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Desember 2011 (Senin Sore)
    ... SEGALA RAJA. Malam ini kita pelajari Yesus bersaksi sebagai Imam Besar dan Raja segala raja. Yesus bersaksi sebagai Imam Besar tetapi ada imam besar yang lain yaitu Kayafas. Kayafas adalah imam besar menurut peraturan Harun menurut taurat . Ibrani . Karena itu andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan--sebab karena imamat itu umat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 11 Januari 2014 (Sabtu Sore)
    ... - roh diasuh oleh Tuhan. Lukas - perbuatan diasuh oleh Tuhan. Lukas - akal diasuh oleh Tuhan. Lukas - hati diasuh oleh Tuhan. Lukas - perjalanan hidup diasuh oleh Tuhan. ad. . Jiwa diasuh oleh Tuhan. Dulu Yesus memanggil murid dan diangkat menjadi rasul. Rasul ini menunjuk jabatan pelayanan. Sekarang Tuhan memanggil kita untuk menjadi ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Desember 2011 (Selasa Sore)
    ... Petrus Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan roh memang penurut tetapi daging lemah. Salah satu bentuk berjaga-jaga dan berdoa adalah berjaga dan berdoa satu jam. Kegunaan berjaga-jaga dan berdoa satu jam adalah Wahyu mereka berkata Celaka celaka kota ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 Agustus 2017 (Selasa Sore)
    ... kita mulai dari hati yang merupakan gudangnya dosa. Markus - sebab dari dalam dari hati orang timbul segala pikiran jahat percabulan pencurian pembunuhan perzinahan keserakahan kejahatan kelicikan hawa nafsu iri hati hujat kesombongan kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. Hati disucikan dari keinginan jahat keinginan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 April 2017 (Kamis Sore)
    ... layak membuka gulungan kitab yang termaterai Yesus sebagai singa dari suku Yehuda yaitu tunas Daud yang telah menang. Yesus sebagai Anak Domba yang telah disembelih sama dengan Yesus yang mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia dan untuk melepaskan kita dari dosa-dosa. Jadi pembukaan firman yang dikaitkan dengan Yesus sebagai ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Maret 2019 (Rabu Sore)
    ... Pondok Daun. Imamat - - . TUHAN berfirman kepada Musa . Katakanlah kepada orang Israel begini Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi TUHAN tujuh hari lamanya. . Pada hari yang pertama haruslah ada pertemuan kudus janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. . ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Juni 2017 (Minggu Siang)
    ... lain pula lalu katanya kepada mereka Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari . Kata mereka kepadanya Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Kita harus bekerja di kebun anggur berarti kita menjadi imam-imam dan raja-raja--pelayan Tuhan hamba Tuhan--yang beribadah melayani Tuhan ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Oktober 2019 (Minggu Pagi)
    ... bisa menjadi sama sempurna seperti Dia. ad. . Muka sama seperti matahari. Muka wajah menunjuk tentang panca indra. Jadi panca indra harus dipercik dengan darah supaya kita sama mulia dengan Dia. Yohanes - Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem ketika itu musim dingin. Dan Yesus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Februari 2013 (Senin Sore)
    ... mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain Apakah yang harus kami perbuat saudara-saudara . Jawab Petrus kepada mereka Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. . Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.