Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 17: 1-6, perikop: beberapa nasihat.
Lukas 17: 3-417:3. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlahdia, dan jikalau ia menyesal, ampunilahdia.
17:4. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."
Kita sudah belajar ayat 1-2 yaitu apa yang harus kita lakukan bagi
diri sendiri: jangan menjadi sandungan dan jangan tersandung (diterangkan pada
Ibadah Kaum Muda Remaja, 19 Desember 2020).
Malam ini kita belajar apa yang harus kita lakukan kepada
sesama/saudara.
Ada
dua hal yang harus dilakukan kepada saudara--saudara kandung, saudara seiman, saudara seimam--:
- Ayat 3: 'tegorlah'= menegor dan menasihati sesama yang berbuat dosa.
Syaratnya:
- Kita sendiri lebih dulu bisa ditegor dan dinasihati.
- Harus sesuai dengan firman pengajaran yang benar, bukan keinginan sendiri, dan kesabaran--'dengan segala kesabaran dan pengajaran'.
2 Timotius 4: 2
4:2.Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilahdengan segala kesabarandan pengajaran.
Kesabaran artinya tidak emosi, dan diulang-ulang.
1 Timotius 1: 5
1:5.Tujuan nasihatitu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas.
Tujuan nasihat dan tegoran adalah kasih tanpa pamrihuntuk menolong orang berdosa supaya bisa menyesali dan terlepas dari dosanya.
- Mengampuni sesama yang berbuat dosa kepada kita--merugikan atau memusuhi kita--seperti Tuhan mengampuni kita semua.
Apa dasar dari pengampunan? Kasih tanpa pamrih.
Lukas 17: 4
17:4. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."
'berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu' artinya setiap dosa orang lain harus diampuni apapun dan berapa lamapun bentuk dosanya, dan sekaligus setiap dosa kita sendiri harus disesali dan diakui.
Mengampuni= memberi ampun, yang seharga darah Yesus di kayu salib.
Jadi, kalau kita bisa mengampuni, tidak sulit bagi kita untuk memberi bagi sesama yang membutuhkan, yaitu waktu, tenaga, pikiran, keuangan dan lain-lain, termasuk melakukan kepada sesama apa yang kita inginkan sesama lakukan kepada kita.
Kesimpulan: menegor, menasihati, dan mengampuni sesama adalah perwujudan
mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita; sama dengan kasih persaudaraan.
Ini adalah permulaan mengasihi sesama. Kalau mendukung orang berdosa, berarti kita tidak mengasihi, begitu juga kalau kita menghakimi orang berdosa.
Mengapa kita harus mengasihi sesama seperti diri sendiri?
- 1 Yohanes 4: 20-21
4:20.Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
4:21.Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Yang pertama: mengasihi sesama sama dengan mengasihi Tuhan; tidak mengasihi sesama sama dengan memusuhi Tuhan--tanpa kasih--, sehingga hidup dalam kutukan.
1 Korintus 16: 22
16:22.Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!
- 1 Yohanes 3: 14
3:14.Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
Yang kedua: kalau tidak mengasihi sesama kita akan hidup dalam maut, yaitu hukuman Allah sampai kiamat dan neraka selamanya.
Oleh sebab itu kita harus memelihara kasih persaudaraan.
Ibrani 13: 1-213:1.Peliharalah kasih persaudaraan!
13:2.Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.
Bagaimana memelihara kasih persaudaraan?
- 1 Petrus 1: 22
1:22.Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatankepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraanyang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Yang pertama: taat dengar-dengaranpada firman pengajaran yang benar, sehingga kita disucikan dari keinginan jahat dan najis, dan kepahitan, dan kita bisa hidup di dalam kesucian.
Ini yang membuat kita bisa mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, artinya tidak dipengaruhi oleh perkara dunia: kaya, miskin, sehat, sakit dan sebagainya--seperti ranting melekat pada ranting.
Kalau ranting melekat pada ranting, apa yang terjadi?
- Cepat atau lambat pasti berbuah manis; hidup dan nikah menjadi manis bahkan semakin manis, sampai yang termanis masuk perjamuan kawin Anak Domba.
- Kita dipeliharalangsung oleh Bapa di sorga. Semua di dunia hanya sarana, tetapi Bapa yang menentukan bagi kita.
- Amsal 17: 9
17:9.Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib.
Yang kedua: menutupi dosa dengan darah Yesus lewat berdamai--saling mengaku dan mengampuni--sehingga darah Yesus menutupi/menudungi segala dosa,
Hasilnya:
- Tuhan sanggup menyelesaikan segala masalah.
- Kita mendapatkan tudung kasih terhadap segala celaka, sehingga kita mengalami damai; semua enak dan ringan.
Hati-hati! Kalau kita saling menghakimi--'membangkit-bangkit perkara'--akan terjadi perceraian, berarti tidak ada tudung kasih. Ia dalam keadaan terbuka untuk diserang dan dihancurkan Setan.
- Matius 5: 43-45
5:43.Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44.Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmudan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45.Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan mataharibagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Yang ketiga: lewat doa penyembahan--saat Yesus menyembah di atas gunung, wajah-Nya berubah menjadi seperti matahari.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya, sehingga kita mengalami kasih matahari/kasih sempurna. Kita bisa mengasihi sesama bahkan orang yang memusuhi kita.
Hasilnya: pembaharuan wajah:
- Miryam.
Bilangan 12: 1, 10, 12-14
12:1.Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
12:10.Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!
12:12. Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya."
12:13. Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."
12:14. Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat maluselama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali."
Miryam dan Harun mengata-ngatai Musa--gambaran dari orang tua atau gembala yang benar. Hati-hati!
Mengapa mengata-ngatai Musa? Karena memakai kebenaran sendiri. Kalau ada kebenaran sendiri, pasti ada kepentingan dan kehendak sendiri yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Akibatnya: mukanya diludahi, artinya dipermalukan, berbuat najis, memecah belah tubuh Kristus. Kalau dibiarkan, ia akan malu saat Yesus datang kembali, berarti terpisah untuk selamanya.
1 Yohanes 2: 28
2:28.Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Diapada hari kedatangan-Nya.
Untunglah Musa berdoa untuk Miryam. Ini adalah sikap mengasihi sesama sampai orang yang memusuhi kita.
Lewat doa penyembahan, wajah yang malu diubahkan menjadi wajah berseri, yaitu saling mengaku dan mengampuni.
- Petrus.
Saat hampir tenggelam wajahnya pucatkarena ia bimbang sekalipun sudah bisa berjalan di atas air.
Hari-hari ini jangan bimbang terhadap pribadi, kasih, dan kuasa Tuhan.
Kalau bimbang, kita akan mengalami kegagalan.
- Ibu Hana berwajah muram, artinya malu dalam nikah karena ia mandul--kecewa, putus asa, stres.
Datang pada Tuhan supaya diubahkan.
- Penjahat yang berwajah buruk--dalam kehancuran bahkan kebinasaan. Tetapi lewat doa penyembahan ia bisa diubahkan.
Biar malam ini wajah apapun diubahkan jadi berseri, semua indah pada waktunya.
Dan saat Yesus datang kembali kita diubahkan jadi sempurna untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama Dia selamanya.
Ini adalah nasihat dari Tuhan untuk sesama. Kita bisa menegor, menasihati, dan mengampuni sesama.
Itu berarti mengasihi sesama seperti diri sendiri sampai mencapai kasih sempurna.
Wajah apapun malam ini bawa kepada Tuhan.
Tuhan akan menolong kita semua.
Tuhan memberkati.