Markus 14:1-2,peristiwa ini terjadi 2 hari sebelum Paskah.
Dalam Perjanjian Lama, Paskah ditandai dengan penyembelihan domba dan makan roti tidak beragi.
Sekarang, Paskah adalah kematian Yesus di kayu salib.
2 Petrus 3:8,2 hari = 2000 tahun.
2 hari sebelum Paskah = 2000 tahun sebelum kematian Yesus di kayu salib, ini menunjuk pada zaman Taurat.
Ibadah dari imam-imam kepala dan ahli Taurat adalah ibadah sistem taurat, tandanya:
- Bilangan 13:27-28,membesarkan pencobaan daripada firman Tuhan yang benar = tidak mengutamakan firman Allah yang benar, sehingga menolak firman Allah yang benar.
- Galatia 5:18,tidak dipimpin Roh Kudus, melainkan mengandalkan kepandaian, pengalaman, kekayaan, kekuatan.
Jadi, ibadah sistem Taurat adalah ibadah yang menolak firman Allah yang benar dalam urapan Roh Kudus= menolak firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua = menolak urim dan tumim.
Kalau ibadah tanpa firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, maka akibatnya adalah seperti imam kepala dan ahli taurat, yaitu tidak mengalami keubahan hidup = tetap dalam tabiat daging membunuh (kebencian) dan tipu muslihat (dusta).
Akibatnya adalah menjadi sama dengan setan yang akan dibinasakan saat Yesus datang kembali kedua kali.
2 Timotius 3:1-5,pada akhir zaman banyak anak Tuhan yang akan mempertahankan ibadah sistem taurat = menolak kekuatan ibadah yaitu firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Akibatnya juga sama, yaitu tidak berubah, tetap dalam 18 tabiat daging, sehingga dicap 666, menjadi sama dengan antikris/ setan yang akan dibinasakan saat Yesus datang kedua kali = buli-buli tanah liat yang pecah berkeping-keping (buli-buli tanah liat seharusnya diisi firman).
Sejak Yesus mati di kayu salib = Paskah, terjadi peralihan dari zaman taurat ke zaman akhir. Ibadah kita saat ini seharusnya bukan sistem taurat lagi, tetapi sistem kemurahan.
Tanda ibadah sistem kemurahan:
- Dihadiri oleh Yesus sebagai Imam Besar yang berbelas kasihan.
- Ada pedang ditampilkan, ada penampilan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang keluar dari mulut Imam Besar.
Antara pedang dan Imam Besar tidak bisa dipisahkan (Wahyu 1:16).
Hasil ibadah sistem kemurahan:
- Ibrani 4:12-13,mengalami penyucianoleh firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, mulai dari hati dan pikiran.
Matius 15:19,kalau hati disucikan, maka seluruh hidup akan disucikan, sampai terakhir penyucian mulut (Mazmur 149:6) sehingga tidak ada dusta, mulut hanya untuk memuliakan Tuhan, sampai tidak lagi salah dalam perkataan (Yakobus 3:2).
- Mengalami pembaharuan, keubahan hidup,oleh firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Keubahan hidup adalah dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Matius 11:28-30,mulai dengan:
- Rendah hati,yaitu kemampuan untuk mengaku dosa pada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
- Lemah lembut,yaitu:
- Kemampuan untuk menerima firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, firman Allah sekeras apapun = kemampuan untuk menerima pribadi Yesus.
- Kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakan = kemampuan untuk menerima orang lain dalam kekuarangan dan kelebihan.
- Kemampuan untuk bisa menerima diri sendiri, termasuk dalam kegagalan.
- Sabar,yaitu:
- Sabar menunggu waktunya Tuhan.
- Sabar dalam penderitaan.
Maka kita akan mengalami kelegaan, ketenangan, kedamaian, hidup menjadi enak dan ringan. Di tengah gelombang pun kita akan bisa tenang, kalau mau rendah hati, lemah lembut, dan sabar.
- Ibrani 4:14,bisa menghampiri tahta kemurahan Imam Besar = berseru dan menyembah Tuhan.
Maka Tuhan akan mengulurkan tanganNya untuk menolong kehidupan kita tepat pada waktuNya.
Markus 9:22-24,yang harus ditolong terutama adalah hati yang sering bimbang/ ragu.
Yang perlu ditolong bukan masalahnya dulu, tetapi hatinya dulu.
Biar kita mengulurkan tangan iman (percaya) kepada Tuhan.
Iman + belas kasihan = mujizat.
Penyakit ayan menunjuk pada masalah yang tidak selesai, juga masalah yang sudah mustahil.
Matius 14:30-32,kalau berseru dengan keyakinan, yang tenggelam juga akan diangkat, sampai diangkat di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.