Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 3:7-20 adalah kotbah dari Yohanes Pembaptis, yang berisi 3 hal:
- [Lukas 3:7-9] Teguran yang membawa pada pertobatan.
- [Lukas 3:10-14] Pembukaan jalan/ kesempatan untuk selamat.
- [Lukas 3:15-20] Persiapan untuk menyambut Yesus.
ad. 3. Persiapan untuk menyambut Yesus.
- Ayat 15-16, sebagai Penebus.
- Ayat 17, sebagai Pembaptis dengan Roh.
- Ayat 18-20, sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.
Malam ini, kita membahas kedatangan Yesus sebagai Penebus.
Lukas 3:15-16
3:15 Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias,
3:16 Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.Rut 4:5-8
4:5 Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."
4:6 Lalu berkatalah penebus itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya."
4:7 Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar: setiap kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mensahkan perkara di Israel.
4:8 Lalu penebus itu berkata kepada Boas: "Engkau saja yang membelinya." Dan ditanggalkannyalah kasutnya.Kasut adalah penebusan. Jika tidak mau menebus, maka sebelah kasutnya harus ditanggalkan.
Yohanes Pembaptis yang merupakan manusia terbesar tidak bisa melepaskan kasutnya Yesus. Ini berarti Yesus tetap memakai/ mempertahankan dua kasut, artinya:
- Yesus siap sedia untuk melakukan penebusan dengan darahNya sendiri.
1 Petrus 1:18-19
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
- Penebusan Yesus tidak pernah gagal, tinggal kita mau atau tidak.
- Yesus tetap setia menebus kita sampai mati di kayu salib.
Untuk apa Yesus menebus kita dengan darahNya yang mahal?
- Untuk melepaskan kita dari dosa sekaligus mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja.
Wahyu 1:5-6
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya —
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Imam dan raja adalah:
- Kehidupan yang suci.
- Kehidupan yang memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
- Kehidupan yang beribadah melayani Tuhan untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
Kalau tidak dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, maka pasti dipakai dalam pembangunan Babel.
Sikap kita sebagai imam adalah tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir atau sampai kedatangan Yesus kedua kali.
Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus sama dengan jubah yang maha indah. Semakin kita suci, semakin setia dan berkobar melayani Tuhan, maka hidup kita semakin indah.
Kalau meninggalkan ibadah pelayanan, itu sama dengan melepas jubah maha indah, sehingga kehidupan itu semakin tidak indah, semakin banyak air mata, sampai kebinasaan.
- Untuk menjadikan kita mempelai wanita yang sempurna, tidak bercacat cela, siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Inilah yang paling indah dalam hidup kita.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Ada dua kemungkinan tentang penebusan/ kasut:
- Menanggalkan sebelah kasut, artinya menolak penebusan oleh darah Yesus.
Ulangan 25:8-10
25:8 Kemudian para tua-tua kotanya haruslah memanggil orang itu dan berbicara dengan dia. Jika ia tetap berpendirian dengan mengatakan: Aku tidak suka mengambil dia sebagai isteri —
25:9 maka haruslah isteri saudaranya itu datang kepadanya di hadapan para tua-tua, menanggalkan kasut orang itu dari kakinya, meludahi mukanya sambil menyatakan: Beginilah harus dilakukan kepada orang yang tidak mau membangun keturunan saudaranya.
25:10 Dan di antara orang Israel namanya haruslah disebut: Kaum yang kasutnya ditanggalkan orang."
Akibatnya adalah wajahnya diludahi, artinya:
- Kehidupan yang mempertahankan dosa, sengaja berbuat dosa, sehingga tidak terampunkan lagi.
- Kehidupan yang dipermalukan, sama dengan tidak mengalami kemuliaan Tuhan, tidak mengalami keubahan hidup, melainkan tetap mempertahankan manusia darah daging.
- Menanggalkan dua kasut (terjemahan bahasa inggris), artinya mengalami penebusan oleh darah Yesus.
Keluaran 3:1-5
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
Istilah "melepaskan dua kasut" artinya penebusan oleh darah Yesus sampai menjadi seperti bayi yang baru lahir.
1 Petrus 2:1-2
2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Tanda bayi yang baru lahir adalah:
- Membuang dosa, mati terhadap dosa terutama lima macam dosa yang utama:
- Dosa kejahatan.
Akar kejahatan adalah cinta akan uang, yang membuat anak Tuhan menjadi kikir dan serakah.
Kalau sudah ada akar dosa, maka akan muncul tunas-tunas dosa, yaitu:
- Tipu muslihat, termasuk dusta.
- Kemunafikan.
- Kedengkian.
- Sampai berbuah dosa, yaitu fitnah.
- Kalau sudah mati terhadap dosa, maka harus dilahirkan baru lewat baptisan air.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk kemudian bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru seperti bayi yang baru lahir.
Tanda bayi yang baru lahir bisa dilihat dari mulutnya.
Dari luar ke dalam, mulut bayi akan selalu rindu air susu ibu yang murni dan rohani, yaitu menikmati firman pengajaran yang benar dan dalam urapan Roh Kudus, firman yang dipercayakan Tuhan pada seorang gembala. Kalau kita bisa menikmati firman penggembalaan, bisa taat dengar-dengaran, maka kita akan bisa bertumbuh ke arah keselamatan dan hidup dalam kebenaran.
Keluaran 2:6
2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."
Dari dalam ke luar, mulut bayi hanya keluar tangisan pujian dan penyembahan kepada Tuhan.
Awal kehidupan Musa seharusnya mati, tidak ada keindahan. Tetapi Musa menangis sehingga menarik belas kasihan Tuhan. Musa diangkat menjadi anak raja, artinya semua masalah selesai dan hidupnya terpelihara di tengah segala kesulitan dan kemustahilan. Tangan belas kasihan Tuhan sanggup untuk memakai kita dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
Tetapi sayang di akhir hidupnya Musa tidak lagi menjadi bayi. Musa tidak taat dan mengandalkan sesuatu dalam hidupnya. Musa gagal total dan tidak boleh masuk Kanaan [Bilangan 20:8-12].
Matius 17:1-2
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Tetapi lewat gunung penyembahan, Musa bisa menginjakkan kaki di tanah Kanaan. Lewat doa penyembahan, akan terjadi mujizat. Kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Sampai menjadi sama mulia dengan Yesus saat kedatanganNya kedua kali.
Tuhan memberkati.