Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 19: 11-27= perumpamaan tentang uang mina--dalam susunan Tabernakel terkena pada tahbisan kepada Tuhan.
Lukas 19: 15-27=
sikap terhadap mina--jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--: (diterangkan pada
Ibadah Kaum Muda Remaja, 02 April 2022):
- Ayat 15-19= sikap yang positifyaitu sikap dari orang pertama dan kedua: setia, baik, dan berkobar-kobar, sehingga menjadi biji mata Tuhan sendiri (diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 02 April 2022).
- Sikap yang negatif, yaitu sikap dari orang ketiga: menyimpan mina dalam saputangan; sama dengan tidak memperkembangkan mina.
Lukas 19: 20-27
19:20. Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.
19:21. Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.
19:22. Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.
19:23. Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.
19:24. Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.
19:25. Kata mereka kepadanya: Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina.
19:26. Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.
19:27. Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."
AD. 2Saputangan digunakan untuk menghapus keringat sebagai jerih payah di dunia.
Jadi, menyimpan mina dalam saputangan artinya:
tidak memperkembangkan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus; tidak aktif dalam jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus karena aktivitas di dunia dan jerih lelah dalam perkara dunia. Ini sama dengan tidak setia dan tidak baik dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan--
malas dan jahat:
- Jahat.
1 Yohanes 3: 11-13
3:11. Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
3:12. bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahatdan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahatdan perbuatan adiknya benar.
3:13. Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.
Sebenarnya kebencian hanya ada di dalam dunia, tetapi di sini juga terjadi di dalam keluarga.
Contoh kehidupan yang jahat adalah Esau. Mengapa? Karena perbuatan Kain jahat, sedangkan perbuatan Habel benar, sehingga Kain membenci Habel--tanpa kasih kepada sesama, mulai dari rumah tangga.
Waspada! Kalau kita membenci orang lain, periksa, siapa yang benar, karena kebencian di dalam rumah tanggabiasanya yang jahat membenci yang benar--kakak membenci adik dan sebagainya. Tidak mungkin yang benar membenci yang jahat, karena orang benar memiliki kasih.
Kejadian 37: 2-4
37:2. Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
37:3. Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
37:4. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Kakak-kakak Yusuf membenci Yusuf karena ia menjaga kebenaran dan kesucian--tidak mau kompromi dengan dosa--, sehingga ia dipakai dalam karunia-karunia mimpi (jubah maha indah).
Jadi, kakak-kakak Yusuf membenci Yusuf karena pemakaian Tuhan--tanpa kasih kepada sesama dalam tahbisan.
Waspada! Kebencian di dalam tahbisanadalah yang tidak suci membenci yang benar dan suci.
- Malas.
Amsal 20: 4
20:4. Pada musim dinginsi pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.
Malas, artinya tidak mau beribadah melayani Tuhan karena musim dingin.
Artinya: tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan--tanpa kasih kepada Tuhan.
Menjelang akhir zaman banyak kehidupan kristen yang tidak setia sampai tinggalkan jabatan pelayanan dengan alasan apapun.
Jadi, orang yang menyimpan mina dalam saputangan adalah hamba yang jahat dan malas;
beribadah melayani Tuhan tanpa kasih (tanpa dua loh batu). Ia lebih mengasihi dunia lebih dari Tuhan.
Akibatnya:
- Tanpa kasih, semua akan menjadi sia-sia dan tidak berguna, malah merusak.
- Menjadi seteru dari Yesus, Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga; sama dengan durhaka, sehingga mati rohani.
Lukas 19: 27
19:27. Akan tetapi semua seterukuini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."
Mati rohani= hidup dalam dosa dan puncaknya dosa.
- Kehilangan segalanya--'Ambillah mina yang satu itu'--sampai kehilangan keselamatan, sehingga dihukum sampai binasa selamanya.
Lukas 19: 24
19:24. Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itudari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.
Oleh sebab itu,
setelah menerima mina--jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--,
kita harus menerima kasih Allah, sehingga kita bisa beribadah melayani Tuhan dengan kasih Allah sampai kekal selamanya--tahbisan mempelai.
Bagaimana kita bisa menerima kasih Allahsetelah menerima mina?
- Berdamai, artinya:
- Oleh pekerjaan firman pengajaran yang benar, yang menunjukkan dosa-dosa kita, kita bisa sadar, menyesal, dan mengakuinya kepada Tuhan dan sesama dengan hancur hati. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi--bertobat.
- Oleh pekerjaan pedang firman kita bisa mengampuni dosa orang lain dengan sungguh-sungguh dan melupakannya.
Jadi, berdamai artinya hancur hati karena dosa untuk mengaku dosa dan mengampuni dosa orang lain, sehingga darah Yesus membasuh segala dosa kita, sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
Hasilnya:
- Amsal 28: 13
28:13. Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
Hasil pertama: menerima kasih Allah, sehingga kita bisa beribadah melayani Tuhan dengan kasih sampai selamanya--tidak berhenti di tengah jalan.
- 1 Petrus 4: 8
4:8. Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
Hasil kedua: kasih menutupi banyak dosa, sehingga kita bisa hidup benar dan suci, dan kita bisa menjadi senjata kebenaran.
Mazmur 5: 13
5:13. Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari diadengan anugerah-Mu seperti perisai.
Kalau kita hidup dalam kebenaran, kita akan mengalami pagar perlindungan dan pemeliharaan Tuhan mulai sekarang di dunia yang sulit sampai kita mendapatkan keuntungan besar yaitu kedua sayap dari burung nasar yang besar, yang menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata Antikris yang berkuasa di bumi tiga setengah tahun. Kita dipelihara dengan firman dan perjamuan suci. Antikris tidak bisa melihat apalagi menjamah kita.
Ibadah pendalaman alkitab adalah latihan untuk menyingkir ke padang gurun.
Kalau menyembunyikan dosa, pagar anugerah Tuhan akan dirobohkan, dan kita mengalami kerugian besar, yaitu tidak memiliki kedua sayap dari burung nasar yang besar, sehingga harus berhadapan dengan Antikris, dan pasti menyembah Antikris untuk dibinasakan selamanya.
Amsal 28: 13
28:13. Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
- Menyembah Tuhan dengan hancur hati.
Yesaya 38: 1-3
38:1. Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
38:2. Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
38:3. Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setiadan dengan tulus hatidan bahwa aku telah melakukan apa yang baikdi mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
Contoh: Hizkia sakit dan disembuhkan.
Hizkia sudah setia, tulus hati, baik, dan benar, tetapi diizinkan Tuhan sakit parah sampai divonis Tuhan mati. Ini adalah percikan darah.
Kalau orang berdosa diizinkan Tuhan mengalami ini semua, tujuannya adalah supaya ia berdamai, sehingga apa yang terjadi juga menjadi percikan darah.
Saat menghadapi percikan darah, kita harus banyak menaikkan doa--Harun masuk ruangan maha suci dengan membawa darah dan dupa.
Hizkia menangis dengan sangat; sama dengan menyembah Tuhan dengan hancur hati, seperti bayi yang menangis kepada Tuhan; mengaku tidak layak, banyak kesalahan, tidak mampu, dan hanya bergantung pada belas kasih Tuhan. Kita menyeru nama Yesus mohon kasih dan belas kasih-Nya.
Hasilnya: mujizat rohani terjadi yaitu pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Yesaya 38: 5
38:5. "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,
Keubahan hidup dimulai dari jujur.
Mari, akui apa adanya di hadapan Tuhan! Kita menjadi rumah doa, dan mujizat jasmani terjadi. Kesembuhan ajaib kita alami.
Yesaya 38: 6
38:6. dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur dan Aku akan memagari kota ini.
Tuhan akan memberi kemenangan atas raja Asyur--masalah yang mustahil--, berarti segala masalah yang mustahil selesai. Semua jadi bahagia, enak, dan ringan.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.
Banyak menyembah Tuhan hari-hari ini! Kita menyeru nama Yesus. Berdamai dulu, setelah itu menyeru nama Yesus. Kita pasti mengalami mujizat.
Tuhan memberkati.