Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita masih membahas Lukas 8. Dalam Lukas 8 ada 7 cerita yang menunjuk pada 7 lampu bercahaya pada Kaki Dian Emas/ Pelita Emas.
Kita berada pada cerita kedua, perumpamaan tentang seorang penabur (Lukas 8:4-15).
Ada 4 macam tanah hati yang terbagi menjadi 2 kelompok:
- Tiga tanah hati yang tidak baik (Lukas 8:4-7, 9-14).
- Satu tanah hati yang baik. (Lukas 8:8, 15).
Sekarang kita membahas tanah hati yang baik.
Lukas 8:8, 158:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.” Setelah berkata demikian Yesus berseru: “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”
Praktik sehari-hari tanah hati yang baik:- Dalam ibadah, mencari tempat yang baik.
Kita mencari tempat yang baik sehingga bisa mengikuti ibadah dari awal sampai akhir dengan baik, mulai dari doa pembukaan sampai doa berkat.
- Doa pembukaan.
Dalam doa pembukaan, kita memohon hadirat Tuhan dan setan diusir. Lewat doa pembukaan, kita beralih dari suasana dunia kepada hadirat Tuhan. - Nyanyian dan kesaksian menguatkan kita.
- Doa firman Allah.
Dalam doa untuk menerima Firman Allah, kita memohon urapan Roh Kudus dan mengusir setan. Tanpa urapan Roh Kudus, manusia daging lewat logika sering kali menolak firman.
Dari doa pembukaan sampai doa menyambut Firman Allah, kita sedang menggemburkan tanah supaya bisa menerima penaburan firman pengajaran dengan baik. - Pemberitaan firman.
Kita harus sungguh-sungguh dalam pemberitaan firman, supaya firman menghasilkan buah. - Doa sesudah pemberitaan firman.
Setelah kita menerima firman dan menyadari kesalahan kita, kita berdoa supaya terjadi penyelesaian masalah. - Doa berkat.
Doa berkat mengunci, menetapkan semua berkat dalam ibadah untuk kita bawa dalam kehidupan kita, dalam rumah tangga, sekolah.
- Bisa menerima firman pengajaran yang benar sekeras apapun.
Yakobus 1:21-22
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Tanah hati yang baik (atau hati yang lembut) bisa menerima firman yang keras, firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Proses tanah hati yang baik bisa menerima firman:
- Mendengarfirman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh dalam urapan Roh Kudus sampai mengertifirman.
- Roh Kudus menolong kita supaya kita percaya, yakin pada firman, sehingga firman menjadi iman di dalam hati, dan menyelamatkan kita.
- Roh Kudus menolong kita supaya kita bisa menjadi pelaku firman, praktikfirman, taat dengar-dengaranpada firman pengajaran yang benar.
Jika kita taat dengar-dengaran pada firman, kita menerima 2 hal:
- Menghasilkan buah ketekunan.
Lukas 8:15
8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”
Kisah Para Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekundalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Setelah diselamatkan (dibaptis dengan air dan Roh Kudus, yaitu sama dengan percaya dan diselamatkan), gereja Hujan Awal masuk dalam ketekunan:
- Ketekunan dalam persekutuan (Pelita Emas).
Bagi kita sekarang, ketekunan dalam Ibadah Raya, yaitu persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia.
- Ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti (Meja Roti Sajian).
Bagi kita sekarang, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, yaitu persekutuan dengan Anak Allah di dalam pengajaran yang benar dan korban Kristus.
- Ketekunan dalam doa (Mezbah Dupa Emas).
Bagi kita sekarang, ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, yaitu persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Ketekunan ini disebut dengan ketekunan di dalam kandang penggembalaan, yaitu ketekunan dalam Ruangan Suci. Dalam 3 macam ibadah pokok, tubuh, jiwa, dan roh kita bersekutu dengan Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah oleh setan. Kita akan merasa hidup dalam ketenangan, damai sejahtera, semuanya menjadi enak dan ringan.
Untuk masuk dalam kandang penggembalaan memang berat bagi daging, tetapi enak dan ringan bagi hidup dan masa depan kita, sebab semua (letih lesu, beban berat kita) ditanggung oleh Tuhan.
Tinggal dalam penggembalaan adalah seperti carang yang melekat pada pokok anggur yang benar, sehingga cepat atau lambat kita akan berbuah manis, kehidupan kita akan berbahagia, ada kepuasan Surga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Kita tidak mengejar kepuasan di dunia, sehingga tidak akan terjerumus dalam dosa sampai puncaknya dosa.
Semakin hidup suci, semakin manis hidup kita.
- Kita bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Jika kita mengulurkan tangan kepada Tuhan, Tuhan juga akan mengulurkan tangan kepada kita, mengirimkan Roh Kudus dalam wujud angin timur yang keras untuk memberikan mujizat-mujizat dalam kehidupan kita.
Contoh: Musa dalam menghadapi Laut Kolsom.
Keluaran 14:16, 21-22, 26-28
14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
14:22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
14:26 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda.”
14:27 Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.
14:28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka.
Dua kali Musa mengulurkan tangan:
- Musa mengulurkan tangan dan Tuhan mengulurkan tangan, memberikan Roh Kudus dalam wujud angin timur yang membelah Laut Kolsom.
Ini adalah mujizat secara jasmani. Ada jalan keluar dari segala masalah, sampai yang mustahil menjadi tidak mustahil, ada masa depan yang indah.
Ada tembok air di kiri dan kanan, artinya ada perlindungan dari Tuhan di tengah dunia yang sulit sampai pada masa antikris. Kita dilindungi dari jamahan antikris, bahkan dilindungi dari pandangan antikris, antikris tidak bisa melihat kita.
Jika kita bergantung pada kekuatan kita sendiri, kita tidak sanggup melakukan apa-apa. Kita harus banyak mengulurkan tangan kepada Tuhan.
- Musa mengulurkan tangan dan air laut berbalik, menenggelamkan Firaun, perwira, dan kereta berkudanya.
Firaun, perwira, dan kereta berkuda menunjuk pada setan, antikris, dan nabi palsu (setan tritunggal).
Jika kita taat dengar-dengaran (mengulurkan tangan), Tuhan mengulurkan tangan, memberikan Roh Kudus, untuk mengalahkan setan tritunggal, kita menjadi manusia baru, manusia rohani seperti Yesus. Kita mengalami keubahan hidup, mulai dari lidah jujur mengakui segala kegagalan, dosa kita.
Filipi 2:9-11
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Jika kita jujur, kita menjadi rumah doa, doa kita dijawab oleh Tuhan, semua masalah diselesaikan.
Amsal 15:8
15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Sampai mujizat yang terakhir, jika Tuhan datang kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sama dengan Tuhan, kita menyambut kedatangan Tuhan kedua kali, kita tidak salah dalam perkataan, sempurna seperti Dia.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Kita menghadapi langit yang terbuka, kita menjadi sama dengan Tuhan selama-lamanya.
Tuhan memberkati.