Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:22-27 adalah tentang pengikutan kepada Yesus.
Lukas 9:22 adalah tentang arah pengikutan kepada Yesus, yaitu menuju ke Yerusalem Baru.
Lukas 9:23-26 menunjuk pada syarat pengikutan.
Syarat-syarat pengikutan:
- Harus menyangkal diri dan memikul salib (ayat 23).
- Harus rela kehilangan nyawa karena Yesus (ayat 24).
- Harus terlepas dari pengaruh dunia (ayat 25).
- Tidak boleh malu dan takut karena Yesus dan perkataan Yesus (ayat 26).
Lukas 9:279:27 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan matisebelum mereka melihat Kerajaan Allah.â€
‘Tidak mati’ bukan berarti tidak meninggal dunia. Tidak mati sama dengan tidak dikuasai maut. Ini menunjuk tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Surga, tidak dikuasai maut. Seperti Yesus adalah Kepala, Mempelai Laki-laki Surga, tidak dikuasai maut. Sekalipun Yesus mati dan dikubur 3 hari, tapi Dia bangkit dalam tubuh kemuliaan yang tidak dapat binasa. Kita sebagai tubuh Kristus juga tidak dikuasai maut, tidak dapat binasa.
1 Korintus 15:51-5215:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.Tuhan menyatakan rahasianya kepada kita lewat Rasul Paulus, yaitu kita tidak akan mati semuanya, artinya ada orang Kristen yang meninggal dunia dan ada yang hidup sampai Yesus datang kedua kali. Mati dan hidup adalah kemurahan Tuhan. Mati dan hidup tidaklah penting, tetapi yang penting adalah selama hidup di dunia, kita harus mendengar dan taat dengar-dengaran pada suara sangkakala (firman pengajaran yang benar, firman penggembalaan yang disampaikan terus-menerus) sehingga mengalami pembaharuan/ keubahan hidup yang terus-menerus sampai sempurna, sama mulia dengan Tuhan.
Firman penggembalaan menuntun kita dalam langkah-langkah pembaharuan sampai kita sempurna, sama mulia dengan Tuhan. Proses pembaharuan:
- Dilahirkan dari air dan roh = baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Yohanes 3:3, 5
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Matius 3:15-17
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Yesus bukan manusia berdosa, sebenarnya tidak perlu dibaptis. Namun Yesus mau dibaptis air karena:
- Untuk melakukan kehendak Allah.
Kita juga harus masuk baptisan air karena melakukan kehendak Tuhan.
- Untuk menjadi teladan tentang baptisan air yang benar.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan air yang benar yaitu orang yang sudah mati terhadap berdosa (bertobat) harus dikubur dalam baptisan air bersama Yesus, dan bangkit (keluar) dari air untuk menerima hidup baru, hidup Surgawi, yaitu hidup dalam kebenaran. Maka kita akan menerima baptisan Roh Kudus.
1 Petrus 3:21
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Hasil baptisan air dan baptisan Roh Kudus adalah kita memiliki hati nurani yang baik, sama dengan hati merpati (mempelai) yaitu hati yang tulus. Tidak ada kepahitan, kejahatan, kenajisan, kekuatiran, kemunafikan, dll. Kita mengalami damai sejahtera dari Tuhan.
Hati yang tulus (damai sejahtera) merupakan landasan yang kuat untuk menerima berkat-berkat Tuhan secara jasmani dan rohani, juga untuk mengorbitkan kita sampai ke tahta Surga.
1 Petrus 3:22
3:22 yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.
Kita dipakai oleh Tuhan untuk kemuliaan nama Tuhan. Doa kita dijawab oleh Tuhan. Sampai saat Tuhan datang kedua kali, kita terangkat ke awan-awan yang permai, sampai masuk tahta Surga.
- Pembaharuan lewat doa penyembahan.
Matius 17:1-2
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Firman penggembalaan membaharui kita sampai bisa menyembah Tuhan. Lewat doa penyembahan, kita mengalami pembaharuan wajah, sama dengan pembaharuan panca indera.
Salah satunya adalah pembaharuan mulut. Jika hati sudah dibaharui seperti hati merpati, maka mulut juga menghasilkan suara merpati.
Kidung Agung 2:14
2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"
Suara merpati adalah suara yang merdu, penyembahan dalam pengalaman kebangkitan.
Nahum 2:7
2:7 Permaisuri dibawa ke luar dan ditelanjangi dan dayang-dayangnya mengerang, mengaduh seperti suara merpati sambil memukul-mukul dada.
Suara merpati juga adalah suara mengeluh/ mengerang, penyembahan dalam pengalaman kematian.
Jika dijumlahkan, nyanyian dalam pengalaman kematian dan kebangkitan akan menjadi nyanyian baru.
Wahyu 14:1-3
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
Jika mulut ada nyanyian baru, maka wajah bisa elok/ berseri. Wajah pucat karena takut/ kuatir, wajah merah karena marah, akan diubahkan menjadi wajah berseri.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Sampai saat Yesus datang kedua kali, suara merpati menjadi satu suara penyembahan yang besar di awan-awan yang permai.
- Pembaharuan lewat percikan darah, ujian.
1 Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Percikan darah adalah sengsara daging tanpa dosa, memikul salib bersama Yesus.
Tuhan ijinkan kita mengalami percikan darah supaya kita menerima Roh Kemuliaan, untuk mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Contohnya adalah keluarga Bethania, yang mengasihi Tuhan dan dikasihi Tuhan, tetapi Lazarus diijinkan sakit dan mati.
Yohanes 11:5-6
11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
11:6 Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;
Sikap dalam menghadapi percikan darah menentukan untuk mendapat Roh Kemuliaan atau kebinasaan.
Yohanes 11:31
11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
Sikap negatif yaitu meratap, menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan.
Yohanes 11:32
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Sikap yang benar yaitu tersungkur di bawah kaki Tuhan, menyerah sepenuh kepada Tuhan, menyembah Tuhan. Kita mengaku tidak layak, tidak mampu, hanya bergantung pada belas kasih Tuhan. Maka saat itu Roh Kemuliaan dicurahkan untuk melakukan mujizat rohani, mengubahkan hidup kita.
Yohanes 11:39-40
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Yang harus diubahkan yaitu ‘angkat batu’, artinya jujur, jangan menyembunyikan sesuatu yang busuk. Jujur mengakui yang benar, jujur mengaku dosa-dosa, dan percaya kepada Tuhan. Jujur dan percaya sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan mengulurkan tangan untuk melakukan mujizat secara jasmani, Lazarus yang sudah mati 4 hari bisa dibangkitkan. Yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang gagal menjadi berhasil, yang hancur menjadi baik.
Sampai jika Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna, sama mulia dengan Tuhan, menjadi mempelai wanita Tuhan.
Tuhan memberkati.