Tujuh nubuat tentang hal yang akan terjadi saat kedatangan Yesus kedua kali.
Nubuat ke-6 tentang pohon ara.
Markus 13:28-31.
Pohon ara merupakan pohon yang dikutuk oleh Tuhan. Pohon ara sudah melembut rantingnya, sudah bertunas dan berbuah. Menunjuk kehidupan kristen yang mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Jadi kedatangan Tuhan Yesus kedua kali identik dengan keubahan hidup.
Jadi, jika kita mau menyambut kedatangan Yesus kedua kali, kita harus mengalami keubahan hidup.Jika tidak, akan tertinggal.
1 Korintus 15:50-52.
Mengapa kita harus mengalami keubahan hidup?Sebab manusia darah daging tidak bisa masuk kerajaan Surga, tidak bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali, sama dengan pohon ara yang tidak berbuah, dikutuk, kering dan binasa.
Garis akhir manusia ada 2 yaitu meninggal dunia atau hidup sampai Tuhan datang. Yang penting adalah selama hidup, kita harus mengalami keubahan hidup, oleh firman penggembalaan/ bunyi sangkakala (nafiri). Sampai suatu waktu saat kedatangan Tuhan kedua kali, bunyi sangkakala terakhir untuk membangkitkan orang yang sudah mati dan mengubahkan kita yang masih hidup, keduanya akan bertemu lagi di awan-awan, menjadi satu tubuh mempelai wanita Tuhan yang sempurna, bisa menyambut kedatangan Tuhan.
Apa yang harus diubahkan?- Hati yang keras diubahkan menjadi hati yang lembut.
Praktek hati yang lembut:
- Hati yang bersih dari dosa kejahatan dan kenajisan yang kotor.
Yakobus 1:21Sehingga bisa menerima firman yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, firman pengajaran yang benar.
Prosesnya: mendengar firman dengan baik, mengerti, percaya/ yakin pada firman sampai hati menjadi terharu.
Kisah Rasul 2:36-37Hati terharu, bisa menyadari dosa, menyesali dosa, mengaku dosa dan kita diampuni, dibenarkan, diselamatkan. Sekotor apa pun dosa yang kita lakukan, jika hati kita bisa lembut, bisa menerima firman sampai bisa mengaku dosa, maka kita akan diampuni, dibenarkan.
Kisah Rasul 5:33Jika saat mendengar firman, hati keras, tertusuk sehingga marah, benci, maka tidak bisa selamat.
- Bisa menerima sesama dalam kelebihan dan kekurangan.
Jika orang lain punya kelebihan, kita jangan iri.
Jika orang lain punya kekurangan, kita bisa mengampuni dan melupakan.
Dimana ada dosa, itu merupakan beban terberat yang membuat kita tidak bahagia, baik dosa sendiri maupun dosa orang lain. Harus saling mengampuni dan melupakan.
- Lidah lembut.
Prakteknya:
- Bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.
Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Tidak menghakimi orang lain.
- Berkata-kata yang baik.
1 Petrus 3:10Perkataan yang tidak merugikan orang lain, tidak menyakiti orang lain. Tidak berkata-kata kotor. Perkataan yang benar, tidak berdusta.
Hasilnya: ada masa depan yang baik. Lidah bagaikan kemudi, mengemudikan hidup kita ke masa depan yang baik atau hancur. Jika lidah baik maka semua menjadi baik dalam hidup kita.
- Karakter yang lembut = buah-buah Roh Kudus.
Galatia 5:22-23Seperti pohon ara yang sudah berbuah. Daging bagaikan kuda liar. Harus ada penguasaan diri, prakteknya:
- Mengendalikan emosi sehingga tidak meledak-ledak, yang menimbulkan pertengkaran.
- Menguasai keinginan/ hawa nafsu daging yang bertentangan dengan firman, sampai mengarah pada dosa. Terutama pada dosa makan minum (merokok, mabuk, judi, narkoba) dan dosa seks.
- Tidak bimbang, tidak kuatir, tidak berharap orang lain. Tetapi hanya percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan, berserah sepenuh kepada Tuhan, berharap pada kemurahan Tuhan.
Maka kita bisa tenang dan bisa berdoa, menyembah Tuhan.
1 Petrus 4:7Tuhan ijinkan kita mengalami masalah supaya kita bisa melembut, bisa tenang sampai bisa berdoa menyembah Tuhan.
Contoh: raja Hizkia.
Yesaya 36:12, 21,
Yesaya 37:1, 14-15, 36Hizkia diijinkan Tuhan menghadapi masalah, namun jika kita bisa melembut, tenang, bisa berdoa, maka Tuhan yang menyelesaikan segala masalah. Kemudian Tuhan ijinkan Hizkia menghadapi maut, sesuatu yang sudah mustahil.
Yesaya 38:1-3, 5Namun Hizkia bisa lebih melembut lagi, bisa menjadi seperti bayi yang hanya menangis kepada Tuhan, hanya bergantung kepada tangan kemurahan Tuhan. Maka Tuhan melihat doa dan air mata kita dan Tuhan sanggup menjadikan yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Hizkia mendapat perpanjangan umur 15 tahun dari Tuhan, artinya: tangan kemurahan belas kasihan Tuhan mampu:
- untuk memelihara kehidupan kita secara ajaib, sekalipun sudah mustahil bagi kita, mulai di dunia ini sampai hidup kekal.
- menolong kita menyelesaikan masalah, menghapus kemustahilan.
- memberikan masa depan yang indah.
- mengubahkan hidup kita sampai sama mulia dengan Tuhan, bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Tuhan memberkati.