Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 10:38-42 tentang Maria dan Marta.
Lukas 10:38-39, 42
10:38Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.10:39Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,10:42tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."Maria berada di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan Yesus. Mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, sama dengan menempatkan Yesus sebagai Kepala. Ini merupakan pilihan yang terbaik dan kekal.
Dalam surat Efesus, ada 3 kali penampilan Yesus sebagai Kepala:
- Yesus sebagai Kepala = Yesus sebagai Raja untuk meletakkan musuh-musuhNya di bawah kakiNya, sampai musuh yang terakhir yaitu maut.
Efesus 1:22-23
1:22Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
1:23Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
1 Korintus 15:25-26
15:25Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Yesus sebagai Raja untuk mengangkat kita menjadi raja-raja, kehidupan yang menang atas maut/ dosa. Praktiknya:
- Hidup dalam kebenaran, dalam segala aspek kehidupan kita. Secara pribadi harus benar, dalam bersekolah, bekerja, bergaul, dll, tidak berbuat dosa yang membinasakan.
- Berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar sehingga tidak disesatkan oleh ajaran palsu/ sesat yang membinasakan.
2 Petrus 2:1
2:1Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Nabi palsu memasukkan ajaran sesat secara perlahan sampai tidak disadari, sehingga menganggap semua pengajaran sama.
Jika kita menempatkan Yesus sebagai Kepala, hidup benar dan berpegang teguh pada firman pengajaran benar, maka kita memiliki pagar kebenaran (=pagar lenan halus pada tabernakel).
Mazmur 5:13
5:13Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Hasilnya adalah kita dipagari dengan anugerah dan berkat Tuhan, sehingga kutukan dan maut tidak bisa menjamah. Kita hidup dalam suasana Firdaus.
- Yesus sebagai Imam Besar, Kepala dari pelayanan.
Efesus 4:15-16
4:15tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
4:16Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Yesus sebagai Kepala, Imam Besar, untuk mengangkat kita menjadi imam-imam.
Imam adalah seorang yang suci, seorang yang memangku jabatan pelayanan, seorang yang beribadah melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita dengan setia dan benar sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kedua kali).
Mengapa Yesus sebagai Kepala harus mati di kayu salib untuk mengangkat kita menjadi imam dan raja?
- Supaya kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
1 Petrus 2:5
2:5Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Sampai kita menjadi mempelai wanita Tuhan.
Jika tidak dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, maka akan dipakai dalam pembangunan Babel, sempurna dalam kejahatan dan kenajisan, menjadi mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.
- Supaya kita menjadi batu hidup.
Sehebat apa pun bangsa kafir sebenarnya hanya batu keras yang ada dalam kubangan dosa, hanya untuk dibinasakan. Tuhan angkat kita menjadi batu hidup, hidup dalam kemurahan Tuhan. Orang yang beribadah melayani Tuhan hidup dari kemurahan/ anugerah Tuhan, sehingga bisa hidup di mana saja, kapan saja, situasi apa saja, sampai hidup kekal. Hidup kita ditata rapi oleh Tuhan, dijadikan indah, sampai yang terindah, menjadi batu permata di Yerusalem Baru.
- Yesus sebagai Mempelai Pria Surga.
Efesus 5:22-24
5:22Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
5:24Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Yesus sebagai Kepala, Mempelai Pria Surga untuk mengangkat kita menjadi mempelai wanita Tuhan, tubuh Kristus yang sempurna.
Hubungan yang paling erat antara Kepala dan tubuh adalah leher, menunjuk doa penyembahan, merupakan puncak dari ibadah pelayanan.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala keinginan/ kehendak/ hawa nafsu daging, kepentingan daging (egois), ketakutan, kesedihan, sehingga bisa berseru 'ya Abba, ya Bapa'. Ini sama dengan kehidupan yang diurapi Roh Kudus.
Roma 8:15
8:15Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Titus 3:5
3:5pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Hasilnya adalah Roh Kudus membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani, yaitu taat dengar-dengaran dan jujur. Ini mujizat rohani.
Zakharia 4:6-7
4:6Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
Maka mujizat jasmani juga terjadi. Roh Kudus sanggup menyelesaikan semua masalah yang mustahil, ada masa depan yang berhasil dan indah.
Yesaya 35:3-4
35:3Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah.
35:4Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"
Roh Kudus membuat kita kuat teguh hati. Kita tidak kecewa/ putus asa, tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan, tetap menyembah Tuhan. Kita tetap kuat untuk menanti kedatangan Yesus kedua kali, sampai menyambut kedatanganNya di awan-awan yang permai. Inilah yang terbaik dan kekal.
Tuhan memberkati.