Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:22-27 tentang pengikutan kepada Yesus.
Lukas 9:22
9:22 Dan Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.”Yesus rela menanggung sengsara sampai mati di kayu salib, tetapi Dia dibangkitkan pada hari ketiga.
Yohanes 2:19-21
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.”2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?”
2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
Yesus rela mati di kayu salib dan bangkit pada hari ketiga supaya terjadi pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, di mana bangsa Kafir bisa masuk di dalamnya. Tubuh Kristus yang sempurna sama dengan mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, masuk Perjamuan Kawin Anak Domba. Lanjut masuk Firdaus yang akan datang atau Kerajaan 1000 tahun damai. Lanjut masuk Yerusalem Baru selamanya.
Jadi, arah pengikutan kita kepada Yesus adalah menuju Yerusalem Baru, lewat jalan salib (perjalanan 3 hari).
Perjalanan menuju Yerusalem Baru sama dengan perjalanan bangsa Israel menuju Kanaan.
Keluaran 15:22-25
15:22 Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air.
15:23 Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.
15:24 Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: “Apakah yang akan kami minum?”
15:25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,Perjalanan salib ditandai dengan tiga hal:
- Padang gurun Syur.
Syur sama dengan benteng, menunjuk pada:
- jalan buntu,
- masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan lewat kepandaian, kekayaan, kedudukan,
- kemustahilan.
- Tidak ada air.
Artinya sengsara bagi daging, kehausan, daging tidak puas. Kalau tidak puas, maka seringkali mencari kepuasan lain di dunia lewat merokok, narkoba, tontonan yang tidak baik, pergaulan yang tidak baik. Bahkan, seringkali kepuasan dunia dimasukkan dalam gereja. Arahnya adalah jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.
- Air pahit.
Artinya pahit getir bagi daging, kepedihan.
Ada dua sikap menghadapi jalan salib:
- Bersungut-sungut, sebab menggunakan pikiran daging.
Keluaran 15:24
15:24 Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: “Apakah yang akan kami minum?”
1 Korintus 10:5-6,10
10:5 Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.
10:6 Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
10:10 Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
Pada akhir jaman, banyak pengikut Tuhan yang bersungut-sungut menghadapi jalan salib, sehingga berhadapan dengan malaikat maut. Malaikat maut ini membawa kematian, baik kematian jasmani maupun kematian rohani/ kering rohani, yaitu tidak bergairah lagi dalam perkara rohani. Ini membawa pada kematian kedua di neraka selamanya.
- Berseru-seru kepada Tuhan, sama dengan menyembah Tuhan.
Keluaran 15:25
15:25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,
Saat Musa menyembah, maka Tuhan menunjukkan sepotong kayu (salib). Artinya, dalam doa penyembahan kita hanya memandang pada salib Kristus/ korban Kristus, terutama luka yang kelima yang terbesar dan terdalam, yang mengeluarkan darah dan air.
Tanda darah sama dengan bertobat, mati terhadap dosa, terutama dari 8 dosa yang membawa ke neraka.
Wahyu 21:8
21:8 Tetapi orang-orang (1)penakut, orang-orang yang (2)tidak percaya, orang-orang (3)keji, orang-orang (4)pembunuh, orang-orang (5)sundal, (6)tukang-tukang sihir, (7)penyembah-penyembah berhala dan semua (8)pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”
- Penakut artinya takut akan sesuatu sehingga tidak takut akan Tuhan, melawan Tuhan dan melawan firman.
- Tidak percaya sama dengan bimbang, kuatir.
- Keji artinya jahat.
- Pembunuh artinya kebencian, sampai kebencian tanpa alasan.
- Sundal menunjuk pada dosa kenajisan, dosa seks dengan berbagai ragamnya.
- Tukang sihir, termasuk jimat, ramalan, dukun.
- Penyembah berhala, termasuk kikir dan serakah.
Kolose 3:5
3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
Kikir artinya tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan (waktu, tenaga, uang) dan untuk sesama yang membutuhkan.
Serakah artinya mencuri milik orang lain dan milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus).
Penyembahan berhala adalah segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi atau mengutamakan Tuhan.
- Pendusta.
Dusta adalah perjalanan ke neraka, berlawanan dengan perjalanan ke Yerusalem Baru.
Tanda air menunjuk pada baptisan air. Kehidupan yang sudah bertobat, mati terhadap dosa, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga keluar dari air bersama Yesus untuk mendapat hidup baru, hidup Surgawi, yaitu kehidupan yang mengalami urapan Roh Kudus.
Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Yesus pergi untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Pembabtis Roh Kudus adalah Yesus sendiri.
Kegunaan Roh Kudus adalah Roh Kudus mencurahkan kasih Allah sehingga kita menjadi kuat dan teguh hati.
Roma 5:5
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Artinya tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan menghadapi apa pun juga. Kita tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kita tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar. Kita tetap menyembah Tuhan. Maka mujizat akan terjadi.
Keluaran 15:25
15:25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,
Yang pahit menjadi manis, artinya mujizat rohani terjadi. Lidah yang pahit menjadi manis, tidak ada lagi perkataan sia-sia. Yang ada hanya perkataan yang benar dan baik, perkataan yang menjadi berkat bagi orang lain. Perkataan benar artinya jujur, tidak ada dusta. Jika "ya" katakan "ya", jika "tidak" katakan "tidak". Sampai tidak lagi salah dalam perkataan.
Maka mujizat jasmani juga terjadi, yang pahit menjadi manis, yang gagal menjadi berhasil, yang buruk menjadi indah, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Yang menentukan adalah lidah.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Jika Yesus datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Lidah tidak lagi salah dalam perkataan, hanya menyembah "Haleluya". Kita terangkat di awan-awan yang permai dan bersama Tuhan selamanya.
Tuhan memberkati.