Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 15: 11-32=> perumpamaan tentang anak yang hilang.
Kita sudah belajar domba yang terhilang, dirham yang terhilang, dan sekarang anak yang terhilang. Kehilangan terjadi di ladang Tuhan, rumah Tuhan, dan penggembalaan, yang terutama menimpa imam-imam. Tetapi bersyukur, Tuhan menemukan kita di saat kita mendengar firman.

Lukas 15: 11-32 terbagi menjadi dua:

  1. Ayat 11-24= anak bungsu terhilang sampai di ladang babi (diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 13 Juni 2020sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 27 Juni 2020).

  2. Ayat 25-32= anak sulung yang berada di ladang bapa.

Malam ini kita pelajari yang kedua.
Lukas 15: 25-32
15:25.Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
15:26. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
15:27. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
15:28. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
15:29. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku
belum pernah bapa memberikan seekor anak kambinguntuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
15:30. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
15:31. Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
15:32. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."


Si sulung menunjuk pada imam-imam/pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan tetapi 'belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing'.
Artinya: aktif beribadah melayani, sudah bagus, tetapi sayang tanpa korban tahbisan/kurban Kristus.

Keluaran 29: 1-2
29:1."Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan mudadan dua ekor domba jantanyang tidak bercela,
29:2.roti yang tidak beragidan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.

Perikop: mengenai pentahbisan Harun dan anak-anaknya.

Korban tahbisan terdiri dari:

  1. Korban makanan:

    1. Roti tidak beragi= firman pengajaran yang benar--tertulis di alkitab, diwahyukan oleh Tuhan, ayat yang satu diterangkan oleh ayat yang lain, dan dipraktikkan.
      Ini adalah dasar tahbisan.
      Firman pengajaran berfungsi sebagai makanandan komandoapa yang harus kita lakukan.

      Jadi untuk melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, seorang imam harus makan firman pengajaran yang benar, sehingga menerima kekuatan ekstra untuk bisa bertahan dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.

      Firman pengajaran juga merupakan komando/perintah yang benar, sehingga arah pelayanan kita benar yaitu menuju rumah Bapa, ke Yerusalem baru, kerajaan sorga yang kekal.

    2. Roti bundar yang tidak beragi= firman pengajaran yang dipraktikkan akan menjadi tabiat kasih--bundar menunjuk pada kasih.
      Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita--tidak ada kebencian atau tidak merugikan orang lain.

    3. Roti tipis yang tidak beragi= rendah hati.

    Jadi tabiat pelayan Tuhan adalah kasih dan rendah hati.
    Ini gunanya korban makanan.

  2. Korban binatang:

    1. Lembu jantan= korban pendamaian; korban penghapus dosa yang sudah digenapkan oleh kurban Kristus di kayu salib.
      1 Yohanes 4: 9-10
      4:9.Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
      4:10.Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.


    2. Domba jantan I= korban penyerahan diri sepenuh, yaitu Yesus taat dengar-dengaran sampai mati di kayu untuk menjadi persembahan yang berbau harum.
      Filipi 2: 8
      2:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

      'taat sampai mati'= korban penyerahan diri sepenuh.
      Efesus 5: 1-2
      5:1.Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
      5:2.dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kitasebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

      Bagi kita sekarang, korban penyerahan diri sepenuh adalah taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara.

    3. Domba jantan II= korban tahbisan yang sudah digenapkan oleh Yesus.
      Ibrani 9: 11-14
      9:11.Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besaruntuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
      9:12. dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
      9:13. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
      9:14. betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,
      supaya kita dapat beribadah kepada Allahyang hidup.

      Yesus taat sehingga Ia diangkat menjadi Imam Besar yang melayani kita: memperdamaikan kita, menolong, membawa shekinah glorydalam hidup kita dan sebagainya.
      Kita juga, kalau ada korban pendamaian dan penyerahan diri, kita akan dipakai oleh Tuhan menjadi imam-imam dan raja-raja.

Tadi, anak sulung sudah berada di ladang Tuhan, sudah melayani Tuhan, tetapi tanpa korban tahbisan/kurban Kristus.
Periksa, apakah ibadah pelayanan kita sudah ada tanda kurban Kristus sehingga kita dipakai seperti Yesus dipakai, bukan mau-mau kita sendiri!

Praktik ibadah pelayanan tanpa korban tahbisan:

  1. Tanpa korban pendamaian, artinya:

    • Tidak mau berdamai.
      Lukas 15: 28, 30
      15:28.Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
      15:30.Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.

      Di sini, tidak mau berdamai artinya tidak mau mengampuni dosa orang lain, berarti merasa paling benar sehingga tidak mau mengakui dosanya sendiri tetapi menyalahkan orang lain dan Tuhan/pengajaran yang benar.

      Ini yang sering terjadi di dalam nikah dan gereja. Dia lupa kalau dia tidak mau mengampuni, dosanya juga tidak akan diampuni.

      Menghakimi dosa orang lain saja tidak boleh apalagi menghakimi orang benar.

    • Selalu salah paham, karena tidak mengerti dan salah bertanya terutama soal tahbisan dan nikah.
      Lukas 15: 26
      15:26.Lalu ia memanggil salah seorang hambadan bertanya kepadanyaapa arti semuanya itu.

      Kalau tidak mengerti seharusnya langsung bertanya pada bapanya.
      Kalau salah bertanya, yaitu bertanya kepada orang lain yang tidak mengerti firman pengajaran yang benar, kita akan salah dalam mengambil keputusan.

      "Seorang suami datang kepada temannya: Istri saya selingkuh, bagaimana?: Gampang--orang kaya--, saya siapkan untuk anak-anakmu kuliah sampai selesai, makannya. Bunuh istrimu, kamu masuk penjara. Beres. Semua saya tanggung. Ini salah tanya, yaitu bertanya pada orang yang tidak mengerti. Jangan! Bertanyalah kepada orang tua atau gembala yang mengerti firman pengajaran yang benar. Sebelum itu, selalu dengar firman! Jangan bertanya pada diri sendiri--suara/kemauan daging--, pasti salah."

      Kalau salah bertanya, akibatnya: keputusannya tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar.

      "Dulu waktu om dipanggil untuk menyerahkan diri sepenuh juga begitu. Saya bertanya pada diri sendiri mau di mana masuk sekolah alkitab. Saya berpikir sekolah di luar negeri, biar hebat, supaya orang tua bangga. Saya sudah dikasih alamat orangnya yang kirim murid ke luar negeri, tetapi saya cari-cari tidak bertemu. Akhirnya ayah saya yang dipakai Tuhan, dia sendiri berkata: 'Kalau mau sekolah alkitab di dalam negeri saja.' Dan Tuhan kirim saya ke jalan Johor, dan tidak salah keputusan, sekalipun hanya tujuh sampai sebelas bulan."

      Mau melayani di mana, tergembala di mana, menikah dengan siapa, dengar firman pengajaran yang benar, keputusan dari Tuhan adalah yang terbaik.

  2. Tanpa korban penyerahan, artinya tidak taat dengar-dengaran.
    Lukas 15: 29
    15:29.Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.

    'belum pernah aku melanggar perintah bapa'= seringkali kita pilih-pilih untuk taat. Kalau kena/merugikan daging kita untuk meningkatkan rohani kita, kita tidak taat; kalau menguntungkan daging, kita taat.

    Cirinya:

    • Marah jika dinasihati apalagi ditegor firman pengajaran yang benar, orang tua yang benar, atau gembala yang benar.
    • Iri hati jika orang lain diberkati dan dipakai Tuhan.
      Jangan suka membanding-bandingkan dengan orang lain, nanti kita bisa iri, tidak bersyukur atas berkat Tuhan.

    Matius 7: 21-23
    7:21.Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Kuyang di sorga.
    7:22.Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
    7:23.Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

    Ukuran keberhasilan dalam pelayanan dan segala hal adalah taat dengar-dengaran.
    Taat sama dengan membuka pintu sorga, dan membawa kita kembali ke Firdaus.
    Jadi, jika kita sekolah dengan ketaatan, maka kita akan bersuasana Firdaus.

    Sebaliknya, sekalipun hebat kalau tidak taat, ia justru sama dengan pembuat kejahatan. Hidupnya gagal total sampai binasa selamanya.

  3. Tanpa korban tahbisan, yaitu merasa berjasa, sehingga menuntut hak, gampang tersandung/tersinggung.
    Lukas 15: 29
    15:29.Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapadan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.

    Menuntut hak atau gampang tersandung berarti tidak melayani Tuhan tetapi melayani diri sendiri bahkan melayani Setan, terlebih lagi menghalangi orang lain untuk melayani Tuhan--menjadi sandungan.

    Akibatnya: tidak ada sukacita sorga tetapi letih lesu, berbeban berat hidupnya, sampai mencari kepuasan di dunia dan jatuh dalam dosa, dan akhirnya tidak mau masuk rumah bapa, berarti binasa selamanya.
    Sekarang kepuasan dunia masuk di dalam gereja karena tuntutan kaum muda. Bahaya!

Matius 11: 28-30
11:28.Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29.Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembutdan rendah hatidan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30.Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

Kehidupan yang letih lesu dan berbeban berat sama dengan berjalan ke rumah Setan.

Jalan keluarnya: kembali pada kurban Kristus/korban tahbisan/firman pengajaran yang benar; sama dengan belajar pada Yesus di kayu salib.
Artinya: rela sengsara daging untuk dibakar, diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani yang berbau harum seperti Yesus.

Kita diubahkan menjadi:

  1. Lemah lembut=

    1. Kemampuan untuk menerima firman pengajaran yang benar sekeras dan setajam apapun, dan taat sampai daging tidak bersuara. Sungguh-sungguh!

    2. Kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.

  2. Rendah hati= kemampuan untuk mengaku dosa.

    Kalau kita lemah lembut dan rendah hati, darah Yesus akan mengampuni dosa kita, sehingga tidak ada bekasnya lagi; kita seperti belum pernah berbuat dosa dan hidup dalam kebenaran. Kita menjadi seperti bayi yang baru lahir. Ini kekuatan darah Yesus.

  3. Sabar=

    1. Sabar dalam penderitaan; tidak bersungut atau mengomel tetapi selalu mengucap syukur dan setia kepada Tuhan termasuk setia dalam nikah.
    2. Sabar menunggu waktu Tuhan. Jangan mencari jalan sendiri di luar firman! Tetap percaya Tuhan! Kita menjadi seperti bayi yang hanya menangis, mohon belas kasih Tuhan, sampai Dia mengulurkan tangan belas kasih-Nya.

      Belas kasih Tuhan artinya Dia menggantikan tempat kita untuk melakukan pekerjaan yang tidak bisa kita lakukan dan pikirkan. Jangan menyerah kalah, tetapi tetap setia dan percaya. Biar Tuhan yang bertindak.

Hasilnya:

  1. Kita mengalami ketenangan/kelegaansehingga semua menjadi enak dan ringan. Semua masalah selesai.
    Biarpun kemampuan kita kecil kalau lautnya teduh, pasti kita akan sampai. Biar hebat kalau lautnya tidak teduh, akan tenggelam di tengah jalan.

  2. Tuhan sanggup melakukan semua untuk kitasampai nanti kita bersorak-sorai di awan-awan yang permai dan masuk rumah Bapa kekal selamanya--sesuatu yang tidak pernah kita lihat, dengar, dan pikirkan.
    1 Korintus 2: 9
    2:9.Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 07 April 2009 (Selasa Pagi)
    ... Kudus pada sidang jemaat. Kalau Yesus pergi Roh Kudus akan datang. Sekarang artinya jika kita mengalami salib sengsara bersama Tuhan maka Roh Kudus akan datang bersama kehidupan kita mengurapi bahkan memenuhi kehidupan kita. Aktivitas Roh Kudus Yohanes Roh Kudus Roh Penolong yaitu menolong manusia supaya Manusia insyaf sadar akan dosa ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 Maret 2010 (Selasa Sore)
    ... roh jahat burung menunjuk pada roh najis. Keinginan jahat adalah keinginan akan perkara-perkara duniawi yang mengakibatkan kita bisa menjadi kehidupan yang kikir dan serakah. Keinginan jahat ini juga mengakibatkan kehidupan kita cenderung hanya berpikiran pada perkara kekayaan duniawi. Timotius - tempat persembunyian serigala ini di dalam hati yang keras. Hati ini punya ...
  • Ibadah Doa Malang, 04 Januari 2011 (Selasa Sore)
    ... tahun adalah tahun pemisahan sekaligus tahun kegerakan dan tahun mujizat. Kita harus berusaha agar jangan sampai terpisah melainkan kita harus masuk dalam kegerakan dan mengalami mujizat-mujizat Tuhan. Dasar pemisahan kambing dengan domba Hikmat Sorgawi. Tabiat karakter. ad. . Pemisahan berdasarkan karakter. Domba berada di sebelah kanan karena bertabiat kasih dan bisa masuk dalam Kerajaan ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 Juli 2023 (Selasa Sore)
    ... tergembala pada firman pengajaran yang benar maka kita mengalami penyucian untuk menghasilkan buah anggur yang manis dan diperas menjadi air anggur yang manis. Ini sama dengan hidup dalam urapan Roh Kudus hidup benar dan suci berkenan kepada Tuhan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba masuk Firdaus masuk Yerusalem baru. Jika ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 Februari 2018 (Rabu Sore)
    ... dengan cara tidak halal--tidak sesuai dengan iman firman pengajaran yang benar. Mencari uang sampai meninggalkan ibadah pelayanan. Mencuri milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Inilah hati nurani yang tidak tulus. Titus . Bagi orang suci semuanya suci tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Februari 2015 (Minggu Pagi)
    ... ajaran palsu yang mengumpulkan banyak orang dengan menghalalkan segala cara dengan cara-cara dunia kemakmuran jasmani dan hiburan jasmani tetapi tanpa pedang firman penyucian sehingga di dalamnya ada roh persundalan. Tujuan ajaran Bileam dan Nikolaus yaitu kalau banyak orang sama dengan banyak uang tetapi tanpa pedang penyucian sehingga banyak dosa. Kita ...
  • Ibadah Tutup dan Buka Tahun, 31 Desember 2014 (Rabu Malam)
    ... dalamnya engkau telah jatuh Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya jikalau engkau tidak bertobat. Tuhan mencela artinya ada cacat cela sehingga akan ketinggalan saat kedatangan Yesus kedua kali. Godaan dan paksaan iblis adalah ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 April 2015 (Selasa Sore)
    ... menghakimi diri sendiri lewat ketajaman pedang firman. Apa yang harus dihakimi Segala perbuatan dosa. Korintus Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini baik ataupun jahat. Segala perkataan dosa perkataan sia-sia. Matius Tetapi Aku berkata ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Desember 2023 (Kamis Sore)
    ... Tuhan sudah menciptakan manusia sama mulia dengan Tuhan dan ditempatkan di taman Eden mengalami suasana kepuasan kebahagiaan Surga. Namun manusia jatuh dalam dosa dan dibuang ke dunia kehilangan suasana Surga diganti suasana kutukan letih lesu beban berat susah payah air mata. Roma Semua manusia sudah berbuat dosa sampai puncak dosa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 Mei 2018 (Sabtu Sore)
    ... sebab saatnya akan tiba bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya . dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. 'suara Anak Allah' firman. Ini adalah kaitan antara firman dengan hidup kekal. Oleh ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.