Bersamaan dengan ibadah doaSalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 14: 25-27 -> segala sesuatu harus dilepaskan untuk mengikut Yesus; sama dengan pengikutan kepada Yesus
14:25.Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka:
14:26."Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
14:27.Barangsiapa tidak memikul salibnyadan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.Ayat 25-27= Tuhan memberikan
langkah-langkah pengikutan kepada Dia:
- Ayat 26= menyangkal diri.
- Ayat 27= memikul salib.
- Ayat 27= mengikut Yesus.
AD. 1: MENYANGKAL DIRISalah satu arti menyangkal diri adalah
melakukan kehendak Tuhan sekalipun bertentangan dengan kehendak daging.
Contoh: Abraham taat untuk mempersembahkan anaknya.
1 Petrus 2: 182:18. Hai kamu, hamba-hamba, tunduklahdengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.
Melakukan kehendak Tuhan sekalipun bertentangan dengan kehendak daging sama dengan tunduk; menyerah sepenuh kepada Tuhan.
Ada
lima macam penundukan--angka lima mengingatkan pada lima luka Yesus di kayu salib; Dia tidak salah tetapi Dia tunduk sampai rela disalibkan--:
- Yakobus 4: 7
4:7. Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
Yang pertama: hamba/pelayan Tuhan harus tunduk kepada Tuhan/firman Allah sampai daging tidak bersuara.
Hasilnya: kita bisa melawan dan mengalahkan setan, sehingga bebas dari dosa--hidup benar--dan pencobaan.
Kalau tidak tunduk, kita justru dikalahkan Setan--menambah dosa dan masalah; melawan Tuhan.
Secara jasmani, hamba tunduk pada majikannya.
Kolose 3: 22
3:22. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di duniaini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
Hamba-hamba di dunia: rumah tangga, kantor harus tunduk kepada tuannya karena takut akan Tuhan. Ini berarti tunduk dengan tulus hati, dan dia akan mendapatkan upah dari Tuhan yang berkelimpahan--sampai mengucap syukur.
Mungkin tuannya bengis--gaji dikurangi dan sebagainya--, tetap tunduk, karena upahnya dari Tuhan, Dia mengutuk tuan yang menahan upah hambanya.
- Ibrani 13: 17
13:17. Taatilah pemimpin-pemimpinmudan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
'pemimpin-pemimpinmu'= gembala.
Yang kedua: tunduk kepada gembalalewat firman penggembalaan, tegoran/nasihat yang benar secara pribadi.
Kalau kita tunduk dalam penggembalaan, akan ada tudungdari Gembala Agung dan gembala manusia, sehingga ada pemeliharaan, perlindungan, dan keberhasilan.
Kalau tidak tunduk tetapi membuat gembala berkeluh kesah, cepat atau lambat pasti rugi dan gagal, sampai kehilangan keselamatan.
"Saat sudah 25 tahun jadi gembala bisa melihat, saat tidak taat, tiba-tiba hilang, tetapi yang mengaku dosa, bisa. Ada seorang yang kuliah di sini, dia pergi ke sana ke mari sampai membuat keluh kesah. Saat menghadap dosennya dia disuruh pergi, sampai tidak lulus. Untunglah ada firman kaum muda, dia pulang, dan mengaku sudah tidak taat. Saya doakan, senin dia masuk, dia ragu-ragu mencari dosennya, tetapi tiba-tiba dosennya yang memanggil dia, dan selesai."
- Titus 3: 1
3:1. Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintahdan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.
Roma 13: 1-3, 6
13:1. Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintahyang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
13:2. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
13:3. Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
13:6. Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
Yang ketiga: tunduk kepada pemerintah, yaitu berbuat baik kepada pemerintah lewat:
- Mengikuti peraturan pemerintah.
"Dulu ke luar negeri harus bayar fiskal 1 juta. Lalu ada hamba Tuhan berkata: 'Om, saya buatkan KTP daerah sini, jadi kalau ke Singapura tidak usah bayar fiskal.' Saya jawab: 'Jadi Joljuta kamu tukar satu juta?' Terlalu! Ikuti peraturan pemerintah, yaitu hanya punya satu KTP. Kalau tunduk pada gembala dan pemerintah, pasti tunduk pada Tuhan. Kalau tidak, berarti pamrih."
- Membayar pajak.
Kalau sudah mengikuti peraturan pemerintah kita bisa hidup tenang, tidak usah takut.
- 1 Petrus 3: 1
3:1. Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
Yang keempat: istri tunduk kepada suamisekalipun suami bengis. Tidak boleh ada alasan untuk tidak tunduk!
Hasilnya: mendapatkan perlindungan dobel yaitu dari Tuhan dan suami.
Kemudian suami bisa dimenangkan oleh istri tanpa kata-kata, tetapi lewat doa penyembahan. Itu rahasianya ikut Tuhan, jangan ikuti dunia.
Karena itu jangan bercerai, tetapi istri tetap tunduk--menyangkal diri.
Menyangkal diri bisa di dalam firman, penggembalaan--tiga macam ibadah--, pemerintah--pajak ditingkatkan--, keluarga--istri melawan dan sebagainya. Saat tidak cocok dengan keinginan daging, itulah saat untuk menyangkal diri.
Kalau dimenangkan, suami juga bisa menjadi bijaksana secara jasmani dan rohani. Bergantung pada istri!
1 Petrus 3: 7
3:7. Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksanadengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
Istri harus berdoa, bukan bertengkar, menjelekkan suami dan lain-lain. Dengan demikian suami bisa mengasihi istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar--suami tahu batas.
Istri berdoa, suami bisa berdoa, maka hujan kasih karunia ada di sana.
- 1 Petrus 5: 5
5:5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Yang kelima: anak-anak tunduk kepada orang tua, apalagi orang tua yang benar. Jangan sombong!
Kalau sombong--melawan, menyakiti, mengata-ngatai orang tua--, Allah akan menentang, dan celaka hidup kita.
Tetapi kalau sungguh-sungguh tunduk pada orang tua, Allah akan meninggikan kita pada waktunya. Tenang saja, ada waktunya Allah mengangkat kita semua.
Orang tua jangan membuat tawar hati anak-anak lewat:
- Memaksakan kehendak kepada anak, apalagi kehendak yang bertentangan dengan firman, nanti akan menjadi garam yang tawar. Jangan! Justru rem kalau bertentangan dengan firman.
- Mengikuti kehendak anak yang salah.
Tunduk sama dengan leher--hubungan paling erat antara Kepala dengan tubuh.
Jadi,
kalau ada lima penundukan, berarti kita punya leher; ada hubungan erat antara Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dengan kita sidang jemaat sebagai mempelai wanita sorga, yaitu
hubungan kasih agape/kasih Allah, sehingga kita bisa:
- Mengasihi Tuhan lebih dari semua.
Mengasihi Tuhan lebih dari semua artinya menyangkal diri, artinya:
Lukas 14: 26
14:26. "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
- Membenci dosa sekalipun harus kehilangan nyawa--'membenci nyawanya sendiri'.
- Tidak menyetujui dosa sekalipun ia keluarga kita--'membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan'.
Kita tidak membenci orangnya tetapi dosanya.
- Mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan orang yang memusuhi kita; tidak merugikan orang lain sampai membalas kejahatan dengan kebaikan--tidak berbuat jahat sedikitpun.
Tunduk sama dengan leher, sama dengan
doa penyembahan.
Menyembah artinya menyerah sepenuh; mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia sebagai Mempelai Pria Sorga akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita semua.
Kita mohon kasih Allah sehingga bisa mengasihi Allah--membenci dosa dan tidak menyetujui dosa--dan sesama--tidak berbuat jahat.
Hasilnya:
- Efesus 5: 28-29
5:28. Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
5:29. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
Hasil pertama: tangan belas kasih Tuhan mengasuh dan merawati kita, sama dengan kedua sayap burung nasar menaungi kita.
Artinya: belas kasih Tuhan sanggup memelihara kehidupan kita yang kecil tak berdaya di tengah kesulitan yang besar di dunia secara ajaib dan berkelimpahan--sampai mengucap syukur kepada Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.
Secara rohani, pelukan tangan Tuhan menghangatkan kita; sama dengan membahagiakan kita di tengah kebencian dan sengsara dunia.
- Efesus 5: 22-23
5:22. Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23. karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkantubuh.
Hasil kedua: tangan belas kasih Tuhan menyelamatkan kita; sama dengan kedua sayap burung nasar yang besar mendukungkita untuk melintasi badai padang pasir dunia--kegoncangan di segala bidang yaitu:
Ulangan 32: 10-11
32:10. Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.
32:11. Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnyadi atas kepaknya,
- Dosa dan puncaknya dosa, yang akan melanda sampai ke dalam rumah Tuhan.
Karena itu carilah dahulu kerajaan sorga di dalam rumah Tuhan. Lihat gembalanya benar atau tidak.
Kita dilindungi dari dosa sehingga bisa hidup benar.
- Ajaran-ajaran palsu. Kita dilindungi sehingga tetap berpegang teguh pada ajaran yang benar.
Jangan merasa hebat!
- Masalah-masalah yang mustahil. Tangan belas kasih Tuhan menyelesaikan semua masalah yang mustahil tepat pada waktunya.
Badai lautan dunia akan menjadi teduh, kita mengalami damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan. Kita tidak bergantung lagi pada dunia, tetapi Tuhan.
Sekalipun punya kekayaan, jangan bergantung pada itu!
Tahun-tahun ini biarpun goncang kita tetap enak dan ringan lewat leher: penundukan dan penyembahan sampai tangan Tuhan diulurkan.
- Efesus 5: 25-27
5:25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26. untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannyadengan memandikannyadengan air dan firman,
5:27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Hasil ketiga: tangan belas kasih Tuhan sanggup menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurnaseperti Dia--'memandikan'--, mulai dari kuat teguh hati. Sayap jangan terkulai.
Kuat teguh hati artinya tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan menghadapi apapun, tetapi tetap menyembah Tuhan, setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
Kita kuat teguh hati terutama saat menghadapi Getsemani--percikan darah--yaitu kebencian, aniaya, tekanan dan sebagainya.
Ini yang akan kita hadapi. Tetap kuat teguh hati menghadapi semuanya!
Posisi kita saat menghadapi goncangan memang hanya seperti wanita hamil hendak melahirkan dan menghadapi naga merah padam. Yang dilakukan hanya mengeluh dan mengerang, dan Tuhan akan memberikan kedua sayap burung nasar untuk menyingkirkan kita.
Wahyu 12: 2-3, 6, 14
12:2. Ia sedang mengandungdan dalam keluhandan penderitaannya hendak melahirkania berteriakkesakitan.
12:3. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padamyang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
12:6. Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
12:14. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Kedua sayap burung nasar menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata antikris yang akan berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Kita dipelihara langsung oleh Tuhan.
Dan kalau Tuhan datang kembali kita akan diangkat di awan-awan yang permai. Semua berhasil, indah, dan sempurna pada waktunya. Kita memandang Dia muka dengan muka; kita bersama Dia sampai di Yerusalem baru.
Banyak menyembah sampai uluran tangan Tuhan turun: kita mengalami naungan sayap, dukungan sayap, sampai sayap menyingkirkan kita.
Tuhan memberkati.