Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 11:29-32
11:29 Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
11:30 Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini.
11:31 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!
11:32 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"Tuhan memberikan dua tanda:
- Tanda nabi Yunus = tanda kematian dan kebangkitan.
Yunus berada di perut ikan selama 3 hari dan kemudian dimuntahkan. Ini sama dengan Yesus yang mati dan berada di perut bumi selama 3 hari tetapi kemudian dibangkitkan.
- Tanda Salomo = tanda hikmat.
Matius 7:24
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Hikmat Sorga berasal dari mendengar dan melakukan perkataan Yesus, yaitu firman yang dibukakan rahasianya, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab, firman pengajaran yang benar.
Wahyu 1:16
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Dari mulut Yesus keluar sebilah pedang bermata dua.
Jadi, firman pengajaran yang benar = firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Tanda nabi Yunus dan tanda Salomo dikaitkan dengan penghakiman.
Kapan terjadinya penghakiman?
- Penghakiman akan terjadi nanti setelah kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, setelah kerajaan 1000 tahun damai.
Wahyu 20:11-14
20:11 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
Maka semua manusia, termasuk anak Tuhan dan hamba Tuhan, yang tidak bertobat atau belum menyelesaikan dosa-dosa (angan-angan dosa, perbuatan dosa, perkataan dosa) akan dihakimi di takhta putih dan akan dihukum di neraka selamanya.
- Sekarang, yaitu penghakiman pada rumah Allah atau kehidupan kita masing-masing.
1 Petrus 4:17
4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?
Jika mulai sekarang kita menghakimi diri sendiri dan menyelesaikan dosa, maka kita tidak akan dihakimi di takhta putih. Kita masuk takhta Sorga dan ikut menghakimi dunia ini bersama Yesus sebagai Hakim yang Adil.
Dengan apa kita menghakimi diri sendiri?
- Dengan hikmat Salomo, yaitu mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, pada firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Ibrani 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Firman pengajaran menyucikan kita dari dosa-dosa mulai dari dalam hati dan pikiran yang adalah sumbernya dosa. Jika hati disucikan, maka perbuatan dan perkataaan disucikan, seluruh hidup kita disucikan.
Matius 15:19
15:19 Karena dari hati timbul segala (1)pikiran jahat, (2)pembunuhan, (3)perzinahan, (4)percabulan, (5)pencurian, (6)sumpah palsu dan (7)hujat.
Hati disucikan oleh firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua dari 7 keinginan jahat dan najis. Maka hati akan diisi dengan Roh Kudus dengan 7 manifestasinya.
Yesaya 11:1-3
11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2 (1)Roh TUHAN akan ada padanya, (2)roh hikmat dan (3)pengertian, (4)roh nasihat dan (5)keperkasaan, (6)roh pengenalan dan (7)takut akan TUHAN;
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Sampai kita takut akan Tuhan, sampai bisa bernafas dengan takut akan Tuhan.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Praktek bernafas dengan takut akan Tuhan adalah di mana saja, kapan saja, situasi apa saja, kita membenci dosa dan dusta.
- Dengan tanda nabi Yunus, yaitu pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus.
Mazmur 26:2-3
26:2 Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
26:3 Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Kita menghakimi diri lewat salib, ujian atau sengsara daging bersama Yesus. Kita bisa menghakimi diri sampai pada batin/ ginjal, yaitu perasaan yang terdalam.
Wahyu 2:20,23
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
Penyucian sampai batin adalah penyucian terhadap ajaran-ajaran palsu.
Ajaran Izebel adalah ajaran palsu yang memperbolehkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki. Sehingga wanita yang menjadi kepala atas laki-laki, dan ular yang menjadi kepala atas nikah dan penggembalaan. Yesus tidak bisa menjadi Kepala.
Wahyu 17:1,5
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Ajaran Babel adalah ajaran palsu yang hanya mengajarkan tentang kemakmuran dan hiburan jasmani. Tetapi tanpa penyucian dan kesetiaan. Jika tidak setia, maka pasti tidak suci.
Ajaran Farisi adalah ajaran palsu yang memperbolehkan kawin-cerai, malah diberkati di gereja. Juga memperbolehkan penyimpangan seksual, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
Penyucian ginjal juga adalah penyucian sampai perasaan terdalam, yaitu penyucian dari sering kecewa, putus asa, gampang bangga, kepedihan hati, dendam, gampang tersinggung, sungkan yang negatif.
Mazmur 26:3
26:3 Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.Jika sudah bisa menghakimi diri sendiri sehingga mengalami penyucian dari dosa, ajaran palsu, dan perasaan terdalam, maka kita bisa melihat diri sendiri dengan segala kekurangannya. Kita tidak bisa melihat salah orang lain, tetapi mata kita hanya tertuju kepada Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa. Kita hanya menyembah Tuhan, berserah dan berseru kepada Tuhan, mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan akan mengulurkan tangan kasih setia-Nya yang besar.
Mazmur 16:8
16:8 Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Jika mata memandang Tuhan, maka kita tidak goyah. Kita bisa kuat dan teguh hati, tidak kecewa dan tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan apa pun yang kita hadapi. Kita tetap berpegang teguh dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Kita tetap setia dan berkobar-kobar dalam beribadah melayani Tuhan. Kita tetap menyembah Tuhan.
Contoh dan hasilnya adalah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego.
Daniel 3:14-19
3:14 berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
3:15 Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"
3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
3:19 Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengalami penyucian sampai kepada ginjal. Mereka tidak mau mengikuti ajaran dan penyembahan palsu sekalipun harus menghadapi perapian yang dipanaskan tujuh kali.
Daniel 3:24-25
3:24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
3:25 Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
Tetapi Sadrakh, Mesakh, dan Abednego kuat dan teguh hati, tetap menyembah Tuhan, hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan menyertai Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Tuhan mengulurkan tangan anugerah-Nya yang besar, sehingga terjadi mujizat.
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengalami keubahan hidup sehingga wajah berseri, artinya tidak ada dusta, tidak ada kemunafikan. Jika mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga terjadi. Ada pemeliharaan dan perlindungan Tuhan di tengah kesulitan dunia, sampai di jaman antikris, sampai hidup kekal selamanya. Tangan kasih setia Tuhan sanggup menyelesaikan segala masalah yang mustahil. Tangan kasih setia Tuhan sanggup memberikan masa depan yang berhasil dan indah. Jika Tuhan datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna dan sama mulia seperti Dia, untuk menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.