Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 15: 8=> perumpamaan tentang dirham yang hilang
15:8. "Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelitadan menyapurumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?
Dirham ternyata hilang di dalam rumah, bukan di jalanan.
Rumah menunjuk pada rumah tangga dan rumah Tuhan.
Semiskin-miskinnya atau sehebat-hebatnya rumah tangga dan rumah Tuhan pasti dan harus mempunyai
sapu dan pelita.
Secara rohani,
sapu menunjuk pada firman Allahuntuk menyucikan atau membersihkan kotoran dosa. Ini sama dengan firman pengajaran yang benar.
Pelita menunjuk pada Roh Kudusuntuk menerangi.
Jadi, sapu dan pelita sama dengan firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk
menyucikan kitasedikit demi sedikit sampai sempurna seperti Yesus, dan kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua sama dengan firman nubuat. Di dalam rumah tangga dan rumah Tuhan--ibadah pelayanan--harus ada
firman nubuat.
Firman nubuat adalah firman pengajaran yang mengungkapkan tentang sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti terjadi terutama tentang tiga hal:
- Kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
- Hukuman Tuhan atas dunia, yaitu tiga kali tujuh penghukuman ditambah dengan kiamat, sampai neraka selamanya.
- Dosa-dosa yang tersembunyi di dalam sidang jemaat, sehingga tidak masuk hukuman bersama dunia tetapi sidang jemaat disucikan sedikit demi sedikit sampai sempurna seperti Yesus dan bisa menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
Di dalam gereja dan rumah tangga sudah ada pedang, sekarang bagaimana sikap kita?
Sikap kita terhadap firman pengajaran yang benaradalah
- Sikap negatif, yaitu tidak tahan terhadap firman nubuat; sama dengan tidak tahan dalam penyucian karena mempertahankan dosa.
Yohanes 6: 60-61, 66
6:60.Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesusyang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
6:61.Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
6:66. Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
'Perkataan ini keras'= firman pengajaran.
'murid-murid Yesus'= kita harus hati-hati, yang berkata: 'Perkataan ini keras' bukan orang luar tetapi orang yang di dalam.
Mengapa tidak tahan? Karena firman dianggap terlalu keras, lama, diulang-ulang dan sebagainya, padahal sebenarnya keinginan dagingnya yang terlalu kuat.
Firman pengajaran memang harus diulang-ulang untuk menyucikan karat dan noda dosa.
Dulu sejak remaja mungkin masih baik-baik, belum lihat yang aneh-aneh, dia senang mendengar firman, sekarang sudah mengerti semuanya dan senang melihat yang aneh-aneh, jadi tidak senang lagi mendengar firman.
Setelah tidak tahan mendengar firman, akhirnya menolak firman pengajaran benar; sama dengan mengundurkan diri dari Yesus--'tidak lagi mengikut Dia'--, berarti ia ikut ajaran palsu.
Ajaran palsu adalah ajaran tanpa penyucian dan hanya mengenakkan daging, sehingga jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa.
Akibatnya: terhilang--bagaikan dirham yang hilang--dan berada di dalam hukuman Tuhan.
- Sikap positif, yaitu membaca, mendengar, sampai menuruti firman nubuat.
Wahyu 1: 3
1:3.Berbahagialah ia yang membacakandan mereka yang mendengarkankata-kata nubuat ini, dan yang menurutiapa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Kita berbahagia saat membaca, mendengar, dan mempraktikkan firman pengajaran yang benar.
Hasilnya: kita akan mengalami kegunaan/aktivitas dari pekerjaan firman nubuat.
1 Korintus 14: 3
14:3.Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihatidan menghibur.
Aktivitas/kegunaan dari firman nubuat jika sudah kita praktikkan:
- Menghibur= memberi kekuatan ekstra kepada kita sehingga:
- Kita tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan saat menghadapi apapun juga, tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan, bahkan kita berbahagia; dalam penderitaanpun kita bahagia.
- Sabar dalam penderitaan dan sabar menunggu waktu Tuhan dalam menghadapi apapun juga.
Sabar menunggu waktu Tuhan artinya koreksi diri--bertobat--lewat ketajaman pedang firman nubuat, sampai kita menyerah sepenuh kepada Tuhan, tidak berharap orang lain, tidak mengambil jalan cepat di luar firman, dan Dia akan membuka jalan bagi kita.
Dulu saat Israel ke Mesir sebenarnya jaraknya tidak jauh, bisa cepat sampai, tetapi Tuhan tidak mengambil jalan itu karena itu merupakan jalan daging.
Mari, sebelum terlambat, jangan mengambil jalan pintas. Harus ada kesabaran, kalau tidak, nanti akan kecewa, menyangkal Tuhan, dan kembali ke Mesir.
Sabar sampai Tuhan membuka jalan bagi kita. Kalau Tuhan membuka jalan, maka jalan kita adalah jalan berhasil indah, bahkan sampai pada kekekalan.
- Menasihati.
Mazmur 73: 24
73:24.Dengan nasihat-Mu Engkau menuntunaku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
Firman Tuhan yang dipraktikkan akan jadi tuntunan tangan Tuhan (nasihat).
Banyak kaum muda tidak mau dinasihati. Jangan! Jangan lepas dari tuntunan tangan Tuhan supaya bisa hidup benar; tidak berbuat dosa.
Mazmur 73: 24-28
73:24.Dengan nasihat-Mu Engkau menuntunaku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
73:25. Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuinginidi bumi.
73:26. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
73:27. Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
73:28. Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.
Bukan hanya dituntun, tetapi Tuhan juga mengangkat kita ke dalam kemuliaan; sama dengan kita mengalami penyucian dan pembaharuan.
'tidak ada yang kuingini'= tidak ada keinginan.
Kita disucikan dan dibaharui sampai tidak ada lagi keinginan daging. Jangan pakai cara dunia! Kalau tidak dituntun, kita akan jatuh; kalau tidak diangkat, kita akan tenggelam. Ikuti nasihat Tuhan! Kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
'aku suka dekat pada Allah'= setia.
Jadi, nasihat lewat firman pengajaran yang benar adalah tuntunan tangan Tuhan yang menjadikan kita hamba/pelayan Tuhan yang taat dengar-dengaran, setia, dan benarsampai garis akhir.
Hasilnya: Tuhan membuka pintu bagi kita, sampai membuka pintu sorga.
- Membangun.
Kalau sudah disucikan, kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mulai dari nikah--nikah juga termasuk pacaran, karena itu saat pacaran mulai dengan taat, benar, dan setia. Jangan membenarkan diri--, kemudian penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Kalau kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--melayani dengan taat, setia, dan benar--, berarti kita sedang menempatkan Yesus sebagai kepala.
Hubungan Kepala dengan tubuh adalah hubungan pelayanan sampai penyembahan.
Menyembah Tuhan sama dengan mengulurkan tangan kepada Dia; berseru dan berserah kepada Dia; menyerahkan seluruh hidup kita kepada Dia, maka Dia sebagai kepala bertanggung jawab atas kehidupan sampai rela mati di bukit Tengkorak.
Artinya: Dia sedang memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita semua yang hanya seperti sehelai rambut--di kepala ada rambut, inilah hidup kita, yaitu hanya seperti sehelai rambut.
Matius 10: 30
10:30.Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
Perikop: penganiayaan; masa pra aniaya antikris.
Nasib kita hanya seperti sehelai rambut. Artinya: semakin ke depan, antikris semakin berkuasa, sampai kita bisa mengaku bahwa kita hanya sehelai rambut yang tidak bisa apa-apa, dan tidak berharga apa-apa.
Tetapi selama kita tetap meletakkan Yesus sebagai kepala, Dia akan memperhatikan dan mempedulikan kita, Dia tidak mengizinkan sehelai rambut jatuh.
Mungkin sekarang kita dalam penderitaan, datang kepada Tuhan, layani Dia dan sembah Dia.
Hasilnya:
- Tuhan mengulurkan tangan untuk melindungi dan memelihara kitayang kecil tak berdaya, dalam kesulitan dan penderitaan sampai zaman antikris berkuasa di bumi.
- Kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan.
Kalau tidak taat, setia, dan benar, hidup itu akan menderita, seperti sehelai rambut ada di bawah, hanya untuk dibuang atau dibakar.
- Yesus sebagai kepala rela mati di bukit Tengkorak untuk membela kita, artinya Dia menghibur kitasemua sehingga berbahagia, menolong dari segala masalah yang mustahil, mengangkat dari kejatuhan untuk dipulihkan. Tinggalkan dosa, dan kembali pada yang benar.
Dia juga mengangkat kita dari kegagalan menjadi berhasil dan indah pada waktunya.
- Sehelai rambut tidak jatuh= utuh. Artinya: Yesus sanggup menyucikan dan mengubahkansampai mencapai satu kesatuan tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Doakan keluarga kita supaya tetap utuh. Apa yang hilang, bisa menjadi utuh kembali.
Sapu dan pelita harus ada di rumah tangga dan rumah Tuhan, itulah pedang firman. Kalau ada pedang firman, Dia akan memperhatikan kita.
Tuhan memberkati.