Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 13: 6-9=> perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah
13:6.Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon arayang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
13:7. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
13:8. Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
13:9. mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Ada dua posisi dari pohon ara:

  1. Matius 21: 18-19
    21:18.Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
    21:19.
    Dekat jalanIa melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.

    Yang pertama: pohon ara ditanam di pinggir jalan, dan tidak berbuah.
    Ini sama dengan kehidupan kristen yang tidak tergembala, sehingga tidak berbuah.
    Akibatnya: langsung dikutuk oleh Tuhan, dan kering; binasa selamanya (diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 16 Februari 2019).

  2. Lukas 13: 6-9
    13:6.Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buahpada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
    13:7.Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
    13:8.Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
    13:9.mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

    Yang kedua: pohon ara ditanam di kebun anggur(dirawat) tetapi tidak berbuahjuga.
    Ini menunjuk pada kehidupan yang tergembala yang dibina dalam kabar mempelai (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 23 Februari 2019).

AD. 2. Pohon ara ditanam di kebun anggur
Di sini pohon ara sudah tiga tahun tidak berbuah; sudah digembalakan; sudah mendengar kabar mempelai tetapi tiga tahun tidak berbuah.

Apa itu tiga tahun?
Kisah Rasul 20: 28-31
20:28.Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakanjemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
20:29. Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.
20:30. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
20:31. Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku t
iga tahunlamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.

'penilik'= gembala.
Ayat 31= penggembalaan dikaitkan dengan tiga tahun.
Jadi tiga tahun adalah batas waktudari firman penggembalaan untuk menyucikan kita sampai menghasilkan buah--paling sedikit ada buah pertobatan, kemudian buah terang (keadilan, kebenaran, dan kebaikan), sampai buah kesempurnaan.

Berapa lama kita sudah digembalakan dan mendengar kabar mempelai? Seharusnya sudah berbuah.
Tetapi sayang, kenyataannya, pohon ara yang ditanam di kebun anggur sudah tiga tahun tidak menghasilkan satu buahpun.

Sebenarnya pohon ara sudah harus ditebang, tetapi kenyataannya belum ditebang, karena ada doa penyahutan dari gembala--penjaga--sehingga menarik belas kasih karunia dan panjang sabar Tuhan, supaya kita masih diberi kesempatan untuk berbuah.
Ini bedanya kehidupan yang tergembala dan tidak.
Kalau tidak tergembala, tidak ada kesempatan untuk memperbaiki diri, begitu tidak berbuah langsung dikutuk. Tetapi kalau tergembala, sekalipun seharusnya sudah ditebang--sudah lama mendengar firman tapi belum berubah--, masih ada doa penyahutan dari gembala, masih diberi kesempatan oleh Tuhan supaya bisa berbuah.

Ibrani 13: 17
13:17.Taatilahpemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

Tugas gembala:

  • Seorang gembala harus melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dalam penggembalaan yaitu memberi makanfirman penggembalaan--firman pengajaran yang benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, terus menerus, dan diulang-ulang, untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat.

  • Menaikkan doa penyahutanbagi domba-domba, supaya domba-domba tetap dalam perlindungan Tuhan--ada tudung--dan keselamatan.

Ini adalah tugas utama, setelah itu baru membesuk sidang jemaat dan lain-lain.

Sebaliknya, sidang jemaatharus sungguh-sungguh menunaikan tugas dalam penggembalaan, yaitu tunduk/taatpada firman pengajaran yang benar--makan firman pengajaran yang benar, seperti domba yang tunduk kalau makan di padang rumput.
Kalau domba tidak tunduk--melawan--, gembala akan berkeluh kesah sehingga doanya tidak naik ke hadirat Tuhan, dan sidang jemaat tidak mendapat tudung perlindungan dari Tuhan. Ini yang membuat setan bisa masuk untuk menghancurkan rohani--lewat dosa-dosa--dan jasmani--lewat pencobaan di segala bidang--, sampai hilang binasa.

Karena itu gembala dan sidang jemaat harus sungguh-sungguh.
Gembala tidak boleh mengutuk sidang jemaat, dan sidang jemaat harus tunduk, tidak membuat keluh kesah gembala. Hasilnya: mengalami tudung dari Tuhan. Tuhan tolong kita semua.

Mengapapohon ara sudah ditanam di kebun anggur--tempatnya sudah tepat--tetapi tidak berbuah; mengapa kehidupan kristen yang sudah tergembala dalam kabar mempelai tidak berbuah? Karena tidak sungguh-sungguh atau lalai dalam penyucian(masih berbuat dosa) dan ibadah pelayanan(tidak setia dalam ibadah pelayanan) (diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 23 Februari 2019).

Malam ini, maju satu langkah, pohon ara tidak berbuah karena ada akar-akar tidak baikyang tersembunyi di dalam hati.
Lukas 13: 8-9
13:8.Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnyadan memberi pupuk kepadanya,
13:9.mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Usaha dari gembala adalah mencangkul, artinya menyampaikan firman penggembalaan lebih intensif dan detail lagi, untuk menyucikan akar-akar yang tidak baik, yang tersembunyi di dalam hati.
Doakan kami gembala, supaya Tuhan lebih membukakan firman untuk mengungkapkan akar-akar yang tidak baik yang tersembunyi jauh di dalam hati.

Ada tiga macam akar yang tidak baik, yang tersembunyi di dalam hati:

  1. Akar busuk.
    Yesaya 5: 24
    5:24.Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.

    Akar busuk sama dengan akar kering, yaitu kehidupan yang menolak firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua--kabar mempelai.

    Ada dua macam pemberitaan firman Allah:

    1. Injil keselamatan/firman penginjilan/susu/kabar baik, yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa tetapi harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.

      Kalau kita menerima firman penginjilan, kita akan percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.

      "Dulu om bukan orang kristen, saya mencari keselamatan di kuburan dan lain-lain. Tetapi puji Tuhan, ada penginjil yang datang ke desa kami sehingga kami bisa menerima Yesussebagai Juruselamat."

      Setelah itu bertobat, lahir baru dari air dan Roh, sehingga kita mendapat hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran. Hidup benar sama dengan selamat--tidak dihukum--dan diberkati. Itulah kabar baik.

      Tetapi susu saja belum cukup. Kalau susu, kita akan jadi anak kecil terus. Perlu pemberitaan yang kedua.

    2. Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus; firman pengajaran; makanan keras; kabar mempelai, yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan segala raja dan Mempelai Pria Sorga, untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna seperti Yesus; menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai (masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba).

    Menolak pedang firman sama dengan memiliki akar kering; tidak mengalami kepuasan.

    "Dulu guru saya tanya: Kenapa banyak yang tidakmaumenerima firman pengajaran? Pikiran saya: Oh karena tidak sekolah,jadi tidak mengerti. Tetapi salah! Tidak bisa menerima karena menyembunyikan dosa yaitu keras hati. Dan terbukti, ketika saya sudah di Malang, saya punya anak mulai dari usia berapa tahun--masih kecil--sudah ikut dan bisa mencatat firman, dan banyak anak-anak sekolah minggu bisa mencatat firman."

    Di mana ada dosa disembunyikan di situ kita tidak bahagia; tidak mengalami kepuasan sorga--kering.

    Kalau ada akar kering, akan timbul akar najis, yaitu jatuh dalam dosa-dosa dan puncaknya dosayaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, sampai nikah yang salah: kawin cerai, kawin campur, dan kawin mengawinkan).

  2. Akar pahit, yaitu iri hati, kebencian tanpa alasan--kebencian kepada yang benar. Seperti Kain membenci Habel yang benar. Seharusnya Kain belajar pada Habel supaya ibadahnya diterima. Kemudian kakak-kakak Yusuf terhadap Yusuf. Yusuf punya karunia mimpi--pembukaan firman--, seharusnya kakak-kakaknya fellowshipdengan Yusuf, tetapi justru membenci, sampai dendam.

    Ibrani 12: 15
    12:15.Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahityang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

    Akibatakar pahit:

    1. Menimbulkan kerusuhan, tidak ada damai sejahtera.
    2. Menimbulkan kecemaran. Kalau hati pahit, tidak akan suci, tetapi terpisah dari Tuhan.

      "Dulu om kalau dengar perkataan dari pengerja, marah.Berdoa, tetapi sambil marah. Tidak bisa doa; terpisah dari Tuhan."

    3. Tidak bisa melihat Tuhantetapi hanya melihat kesalahan orang lain; kekurangan dan kelemahan orang lain atau iri hati saat melihat kelebihan orang lain.
      Ibrani 12: 14
      12:14.Berusahalah hidup damaidengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

      Kalau suci dan damai, baru bisa melihat Tuhan.

    Kesempatan malam ini, biar akar-akar yang tidak baik dicabut semua.

  3. Akar kejahatan.
    1 Timotius 6: 10
    6:10.Karena akar segala kejahatanialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

    Akar kejahatan= cinta akan uang; terikat akan uang; memberhalakan uang.
    Praktikakar kejahatan:

    1. Tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan hanya untuk mencari uang.
      Bukan berarti tidak boleh sekolah atau bekerja. Tetap sekolah dan kerja yang keras, tetapi tetap utamakan ibadah pelayanan.

    2. Mencari uang--termasuk ijazah--dengan cara tidak halal--tidak sesuai dengan firman.
    3. Kikir dan serakah, yang sama dengan penyembahan berhala.
      Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan, mulai dari rumah tangga.

      Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Mulai dari gembala. Kalau gembala mencuri milik Tuhan, maka di dalam sidang jemaat tidak ada pembukaan firman, sehingga kelaparan.
      Sebaliknya kalau jemaat mencuri milik Tuhan, juga tidak bisa makan firman, sehingga kelaparan, tersiksa hidupnya, dan dikutuk oleh Tuhan.
      Mulai dari gembala harus mengembalikan milik Tuhan.

Kalau ada akar jahat, pasti ada akar pahit dan akar busuk. Dan ini sudah melanda hamba Tuhan yang hebat, yaitu Yudas Iskariot, bendahara--kepercayaan Tuhan.
Kisah Rasul 1: 18
1:18.--Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpahke luar.

'upah kejahatannya'= akar kejahatan.
Yudas menjual Yesus= ada akar kepahitan, berarti ada akar busuk.

Kita harus hati-hati! Kalau hati kita menyimpan akar busuk, akar pahit, dan akar kejahatan, dan tidak disucikan, akibatnya:

  • Pandangannya hanya pada perkara bumi, tidak pernah memandang perkara rohani sampai mengorbankan perkara rohani, keselamatan, dan hidup kekal--dulu Yudas Iskariot jatuh tertelungkup; artinya memeluk bumi seperti ular. Yang penting saya dapat jodoh, yang penting saya dapat uang banyak--sama sekali tidak ada pertimbangan yang rohani.
    Jangan sampai menyembunyikan akar-akar yang tidak baik!

  • Akhirnya perut Yudas pecah dan isi perutnya terburai, artinya ia dipermalukan, berbau busuk, tidak berubah, tidak ada keharuman, sampai tidak ada pengampunan lagi, binasa untuk selamanya--seperti pohon ara yang dikutuk.

Teladan kita adalah rasul Paulus. Dulu ia jahat, najis--akar yang tidak baik--tetapi dalam penggembalaan ia mau disucikan.
Kisah Rasul 20: 33, 35 => tentang penggembalaan
20:33.Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga.
20:35. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah
lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

Ayat 33= penyucian dari akar kejahatan.
Ayat 35= dalam sistem penggembalaan rasul Paulus mengalami penyucian secara terus menerus dari hati yang keras, mulai dari akar kejahatan, sehingga lebih bahagia memberi dari pada menerima. Berarti ia juga disucikan dari akar pahit dan akar busuk.

Sikap hidup Paulus juga beda, yaitu ia justru telentang, bukan tertelungkup.
Kisah Rasul 22: 25
22:25.Tetapi ketika Paulus ditelentangkanuntuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?"

'ditelentangkan'= menghadap Tuhan, bukan bumi.
'disesah'= disiksa, disengsarakan.
Hati-hati kaum muda, jangan ikuti keinginan jahat, najis, dan kepahitan!
Rasul Paulus tidak peduli pada yang di bawah, tetapi hanya memandang sorga--akar-akar yang tidak baik sudah disucikan.

Menghadap ke langit, artinya:

  1. Mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu, sekalipun sengsara bagi daging.
    Kita sekolah dan bekerja, tetapi lebih keras lagi untuk beribadah melayani Tuhan.

  2. Kita hanya menyembah Tuhan.
    Ada apa-apa, kiri kanan tidak bisa, kita hanya menyembah Dia. Mari, banyak menyembah! Perhatikan ibadah pelayanan sekalipun sengsara bagi daging.
    Banyak kesaksian, orang yang sudah sakit parah tetap mau ibadah. Harus masuk ICU, tetap mau ibadah lewat siaran langsung. Ini sudah tidak memandang yang jasmani.

    Naik gunung penyembahan juga sengsara--ditambah doa puasa, doa semalam suntuk. Ini sama dengan memandang Yesus di takhta sorga.
    Doa penyembahan adalah proses penyaliban daging dengan segala hawa nafsu, keinginan, dan tabiatnya.
    Kepandaian dan kekayaan tidak bisa membendung keinginan daging, malah memicu.

    Kalau kita menyembah, Roh Kudus/Roh kemuliaan akan dicurahkan kepada kita--tangan Tuhan diulurkan kepada kita.
    Hasilnya:

    1. Keluaran 14: 16, 18, 21
      14:16.Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
      14:18.Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda."
      14:21.Lalu Musa mengulurkan tangannyake atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

      'Mengulurkan tangan'= menyembah; mata memandang Tuhan, tangan diangkat kepada Tuhan, dan mulut berseru kepada Dia.

      Sengsara karena Yesus= darah, ditambah doa penyembahan--ukupan--, akan terjadi shekinah glory.

      Hasil pertama: Roh kemuliaan sanggup membelah laut Kolsom.
      Artinya: memberi jalan keluar dari segala masalah yang mustahil bagi kita.
      Ada masalah atau apapun, pandang Dia, jangan bertengkar.
      Tuhan juga memberi kebahagiaan sorgakepada kita, sehingga kita selalu mengucap syukur kepada Dia. Tidak ada saling menyalahkan. Itu bukti ada Roh Kudus.

    2. Hasil kedua: Roh kemuliaan sanggup memelihara kehidupan kitadi tengah padang pasir dunia secara berkelimpahan--sampai mengucap syukur. Yakinlah!
    3. Hasil ketiga: kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
    4. Yohanes 11: 39-40
      11:39.Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
      11:40.Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"

      Hasil keempat: Roh kemuliaan sanggup mengubahkan yang busuk menjadi harum.
      Ada dosa-dosa, datang kepada Tuhan. Roh Kudus akan mengubahkan kita dari busuk jadi harum--hidup benar dan suci; jujur dan percaya.

      Buka batu itu, jangan sembunyikan--jujur mengaku keadaan kita--, ditambah percaya kepada Dia. Kalau disembunyikan, tidak akan pernah berbuah.
      Buah jujur dan percaya, inilah buah yang menyenangkan Tuhan.

      Dan mujizat jasmani terjadi: mustahil jadi tidak mustahil, masa depan yang hancur jadi berhasil dan indah pada waktunya.
      Kehancuran apa saja, Tuhan pulihkan semua.
      Sampai kalau Yesus datang kembali kita diubahkan sampai menghasilkan buah kesempurnaan--mujizat terakhir--, tidak salah dalam perkataan, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali.

Cabut akar yang tidak baik, dan kita hanya telentang, hanya menyembah Tuhan sampai Roh Kudus dicurahkan kepada kita, dan mujizat kita alami.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 Januari 2013 (Minggu Sore)
    ... hujan akhir kegerakan dalam cahaya injil tentang kemuliaan Kristus Firman pengajaran kabar mempelai. Malam ini kita masih membahas ayat mulai diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Januari . Injil keselamatan Firman penginjilan kabar baik untuk membawa orang berdosa percaya pada Yesus dan diselamatkan lewat BAPTISAN AIR. Jadi baptisan air merupakan amanat agung Tuhan ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Oktober 2019 (Minggu Pagi)
    ... tujuh sinar kemuliaan supaya kita manusia daging yang lemah dan banyak cacat cela juga bisa menjadi sama sempurna seperti Dia. ad. . Pelangi di atas kepala. Yehezkiel Seperti busur pelangi yang terlihat pada musim hujan di awan-awan demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Juli 2023 (Minggu Pagi)
    ... Jika Aku ini tuan di manakah takut yang kepada-Ku itu firman TUHAN semesta alam kepada kamu hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu Tugas seorang imam adalah menghormati mengagungkan nama Tuhan. Caranya Takut akan Tuhan. Amsal Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan aku ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Mei 2010 (Rabu Sore)
    ... kokoh. macam rumah yang kokoh rumah tangga yang kokoh. Praktik rumah tangga yang kokoh Efesus - . Hai isteri tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan . karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. . Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus demikian ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 November 2013 (Kamis Sore)
    ... datanglah banjir lalu angin melanda rumah itu tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Orang yang membaca mendengar dan menuruti firman pengajaran yang benar sama dengan orang yang bijaksana berhikmat. Praktek sehari-hari orang yang bijaksana Mendirikan rumah di atas dasar batu korban Kristus sehingga tahan uji menghadapi ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 April 2013 (Minggu Sore)
    ... yang sempurna menjadi mempelai wanita Surga atau membawa orang-orang selamat untuk disucikan dan diubahkan sampai jadi sama mulia seperti Yesus mempelai wanita Surga yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan di awan-awan yang permai . Ini merupakan kegerakan kesempurnaan. Jadi sudah selamat harus mencapai kesempurnaan untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 Agustus 2020 (Sabtu Sore)
    ... itu sendiri bukan dipecat. Kalau ia jujur tidak mungkin dipecat Tuhan. Karena itu jangan salahkan Tuhan tetapi diri sendiri. Mengapa demikian Karena merasa hidupnya bergantung pada uang harta benda jasmani--di cerita ini bergantung pada minyak dan gandum jasmani-- bukan Tuhan. Tuhan tidak lagi menjadi yang termanis terindah dan terutama. Akibatnya muncul tabiat ...
  • Ibadah Doa Malang, 19 Mei 2020 (Selasa Sore)
    ... pelayan Tuhan yang sudah pernah menerima firman pengajaran yang benar dan urapan Roh Kudus tetapi murtad lagi. Ini sama dengan menyalibkan Yesus kedua kali sama dengan menolak kematian Yesus menolak salib. Jadi Sodom dan Mesir sama dengan orang di luar Yesus yang dikuasai oleh antikris sehingga menjadi sama dengan antikris. Mereka ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 Januari 2019 (Rabu Sore)
    ... Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah 'penghakiman' penghukuman. Kita seringkali sombong Kasihan orang dunia nanti dihukum. Di sini jelas penghakiman dimulai dari rumah Allah itulah hamba pelayan anak Tuhan. Ini yang harus dicamkan. Bagaimana supaya ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Desember 2018 (Kamis Sore)
    ... akan kami lakukan. Lalu Musapun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN. . Berfirmanlah TUHAN kepada Musa Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu. Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.