Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 13: 4-5=> dosa dan penderitaan.
13:4. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
13:5. Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."
Dosa dan penderitaan tidak bisa dipisahkan. Dosa mengakibatkan penderitaan, sengsara terberat di dunia ini seperti delapan belas orang yang mati tertimpa menara di dekat Siloam, sampai sengsara di neraka selamanya.
Jangan coba-coba berbuat dosa sekalipun banyak godaan setan! Pasangan dosa adalah penderitaan mulai dari di dunia, sampai penderitaan di neraka selamanya.
Oleh sebab itu kita harus bertobat; berhenti berbuat dosa hari-hari ini.
Di sini
bertobat dikaitkan dengan menara dekat Siloam. Di Siloam juga ada kolam.
Yohanes 9: 1, 79:1.Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.9:7.dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.
Kolam Siloam menunjuk pada baptisan air, artinya:
bertobat dikaitkan dengan baptisan air.
Orang berdosa sama dengan orang buta sejak lahir; hidup dalam kegelapan.
Praktiknya:
- Hatinya gelap; dikuasai roh jahat, najis, dan kepahitan.
Matius 15: 19
15:19.Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).
Hati manusia dikuasai oleh tujuh keinginan jahat, najis, dan kepahitan, sehingga menjadi seperti pelita yang padam--hatinya gelap.
- Kalau hatinya sudah gelap, perbuatannya akan membabi buta, seperti babi yang dimandikan kembali lagi ke kubangan. Ini menunjuk pada dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (dosa percabulan, hubungan sejenis, tontonan yang tidak baik, sampai nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
- Perkataannya seperti anjingyang menjilat muntah--perkataan sia-sia: dusta, gosip, fitnah, hujat, sampai menghujat Tuhan (firman yang benar malah dihujat, tetapi yang palsu disukai; menyalahkan pengajaran yang benar dan menyenangi ajaran palsu).
Akibatnya: masuk ke dalam kegelapan yang paling gelap.
Artinya: kalau gelap, susah untuk maju, sehingga hidupnya menjadi letih lesu, berbeban berat, dan susah payah; hidupnya tidak indah, sampai binasa selamanya di neraka.
Jalan keluarnya: pergi ke kolam Siloam, artinya
masuk dalam baptisan air yang benar, karena hanya ada satu baptisan air yang benar, yaitu kita dibaptis menurut alkitab, dan dibaptis seperti Yesus dibaptis--seperti bahtera Nuh hanya satu, mungkin banyak yang mengolok, tetapi itu yang benar.
Syaratbaptisan air: percaya Yesus dan bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan--mati terhadap dosa.
Roma 6: 2, 46:2.Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Sesudah itu orang yang sudah mati bagi dosa harus dikuburkan.
Pelaksanaanbaptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu
hati nurani yang baik.
1 Petrus 3: 20-213:20.yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21.Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Hati nurani yang baik sama dengan
taat dengar-dengaran--mata yang bisa melihat. Melihat apa?
2 Korintus 4: 3-44:3.Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4.yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Sesudah baptisan air--memiliki hati nurani yang baik--, kita bisa
melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus--firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; makanan keras; kabar mempelai.
Melihat kabar mempelai
artinya:
- Mendengar dengan sungguh-sungguh dalam urapan Roh Kudus, dan dengan suatu kebutuhan--seperti anjing menjilat remah-remah roti atau orang lapar makan roti.
Ini artinya sudah melek, sudah meninggalkan kegelapan, dan senang mendengar firman pengajaran.
Kalau tidak mau mendengar kabar mempelai berarti masih buta.
- Mengerti firman.
- Percaya--firman menjadi iman di dalam hati.
- Praktik firman--taat dengar-dengaran.
Hasilnya: kita mengalami penyucian seluruh hidup kita:
- Mulai dari penyucian hati terhadap keinginan jahat dan najis, dan kepahitan hati, sehingga kita memiliki hati yang tulus--tidak ada kejahatan, kenajisan, dan kepahitan.
Hati yang tulus, penting.
Kalau hati sudah tulus--lurus/terang--, Tuhan akan lewat di situ.
Karena itu nabi Yohanes Pembaptis selalu berkata: "Persiapkanlahjalan untuk Tuhan, luruskanlahjalan bagi-Nya." Gunung-gunung diratakan.
Kalau belok-belok, berarti jalannya ular dan habislah kita.
Kalau Yesus lewat, hebat, orang buta bisa sembuh; Lazarus mati empat hari bisa dibangkitkan. Luar biasa kaum muda kalau hatinya tulus.
Kalau otaknya cemerlang belum tentu, tetapi kalau hatinya tulus, Yesus lewat di situ, sehingga ada kepastian.
"Tadi kesaksian kaum muda. Dipikir kalau sekolah mengambil jurusan yang sulit, nanti kerjanya bisa lebih mudah. Tapi ternyata tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan. Sulit juga cari kerja. Bukan berarti tidak usah sekolah, tapi jangan bergantung pada kepandaian. Tidak bisa. Tapi kalau hati tulus, Yesus lewat di sana, nah...cepat atau lambat akan ada kepastian."
- Kalau hati sudah tulus, perbuatan akan disucikan; perbuatan dosa disucikan menjadi perbuatan benar, suci/terang, dan baik.
- Perkataan disucikan; dari perkataan sia-sia menjadi perkataan benar dan baik.
Kalau sudah disucikan, pasti
dipakai Tuhan--diutus Tuhan; tadi Siloam artinya 'Yang diutus'.
Jadi dari Siloam kita belajar tentang
KOLAMNYA--menunjuk pada baptisan--, kemudian
ARTI KATANYA--'Yang diutus'--, dan nanti ada
MENARA.
Efesus 4: 11-124:11.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12.untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kalau sudah disucikan oleh firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, kita akan diperlengkapi dengan jabatan dan karunia Roh Kudus--jubah indah--untuk dipakai/diutus dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mulai dari nikah--sebagai anak bisa taat dan meringankan beban orang tua--, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Mengapa harus diutus setelah melek?Kalau tidak mau, akan diutus oleh setan dan buta kembali--hidupnya kembali membabi buta. Yang sudah melayani, jangan tinggalkan pelayanan, cepat atau lambat akan gelap lagi--buta sampai masuk pembangunan Babel yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan; mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.
Syarat masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna:
- 1 Timotius 1: 12
1:12.Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku--
Syarat pertama: setia dan dapat dipercayadalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan dari Tuhan.
Setia dan dapat dipercaya sama dengan:
- Setia dan benar. Kalau benar, baru bisa dipercaya.
"Dulu saya masih pengerja kalau disuruh bikin surat, gembala saya tidak pernah memeriksa--hanya awal-awal saja diperiksa, padahal sebelumnya sudah saya periksa. Lama-lama tidak diperiksa lagi. Itu yang namanya dapat dipercaya."
- Setia berkobar-kobar; semangat.
- Setia dan bertanggung jawab.
Setia dan benar= bagaikan memakai ikat pinggang sehingga memuaskan Tuhan; berkenan pada Tuhan, dan hidup kita mulai teratur, tertata rapi,dan indah.
Yesaya 11: 5
11:5.Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggangtetap terikat pada pinggang.
Kalau tidak setia benar dalam pelayanan, biar hebat dan pintar, hidupnya akan acak-acakan--seperti tidak memakai ikat pinggang.
Setialah dalam pelayanan, nanti Tuhan yang menata rapi hidup kita pada waktunya. Jangan sampai hidup itu sampai kedodoran--tidak rapi--!
- 1 Korintus 3: 9
3:9.Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Syarat kedua: bekerjasama.
Setia dulu! Kalau tidak setiadan benar, kita justru menyakiti, bukan menata rapi.
Kalau sudah setia, baru bisa bekerjasama.
Dua macam kerjasama:
- Kerjasama dengan sesama.
Efesus 4: 1-2
4:1.Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
4:2. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
'berpadanan dengan panggilan itu'= kalau dipanggil jadi gembala, ya jadi gembala.
"Saya duluhampirsalah. Dulusaya melihatgembala saya dimaki-maki.Sejak saat itu saya berdoa: Saya memang ada panggilan jadi hamba Tuhan sepenuh, tetapi saya tidak mau jadi gembala, biarlah saya jadi guru atau penginjil. Hampir tidak berpadanan dengan panggilan. Tetapi Tuhan tolong, dan saya ikutipanggilan Tuhan sebagai gembala. Kalau tidak ikuti panggilan Tuhan, berarti tidak berpadanan."
Kerjasama dengan sesama adalah:
- Rendah hati= kemampuan untuk mengaku dosa, kelemahan dan kekurangan.
Kalau salah, mengaku. Kalau diampuni jangan berbuat dosa lagi. Rendah hati juga menganggap orang lain lebih utama dari diri sendiri. Baru bisa bekerjasama.
Contoh di dalam Tabernakel alat-alat menggunakan pikulan. Kalau yang memikul orang tinggi dan pendek, yang tinggi akan merendahkan diri supaya sama dengan yang pendek, berarti ia mengutamakan orang lain. Suami isteri juga harus begitu, mau bagaimanapun, pasti suami atau isteri ada kelebihannya.
- Lemah lembut= kemampuan untuk mengampuni kesalahan orang lain dan melupakannya.
- Sabar= sabar menderita untuk menolong yang lain.
Dosa ini yang jadi penghalang besar.Jangankan kerjasama/melayani, bertemu saja tidak berani. Misalnya kalau berbuat dosa najis, sudah takut bertemu orang tua. Karena itu kalau rendah hati dan lemah lembut, barulah kita bisa melayani karena darah Yesus menghapus segala dosa.
Kalau sudah bisa bekerjasama dengan sesama, kita akan bisa saling mengasihidan saling membantu, sampai nanti menyatu--suami isteri menjadi satu daging sampai mencapai perjamuan kawin Anak Domba.
- Kerjasama dengan Tuhan.
Tuhan mau bekerjasama dengan orang buta sejak lahir. Kalau kita kerjasama, kita mencari yang hebat-hebat.
Artinya: Tuhan bekerjasama dengan kita untuk kepentingan kita, bukan Dia. Tidak usah repot!
Yohanes 9: 2-3
9:2.Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
9:3. Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
Ayat 3= Tuhan bekerjasama dengan orang buta.
Kalau ada kelemahan dan kekurangan kita secara jasmani, jangan salahkan orang tua, jangan putus asa, tetapi kerjasama dengan Tuhan, serahkan semua pada Tuhan--taat dengar-dengaran.
Serahkan kelemahan dan kekurangan kita kepada Tuhan, jangan dipertahankan, dan ditambah dengan taat dengar-dengaran(mengulurkan tangan kepada Tuhan)! Itu saja. Dia akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita. Itu kerjasama dengan Tuhan.
Hasilnya:
- Buta sejak lahir jadi melek= mujizat terjadi; mustahil jadi tidak mustahil.
Kelemahan apapun, mengaku sungguh-sungguh, bawa pada Tuhan, ditambah taat, beres.
Mujizat rohani terjadi, yaitu kita hidup dalam terang, semakin hari semakin suci.
- Roma 10: 15
10:15.Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
(terjemahan lama)
10:15. Dan bagaimanakah mereka itu hendak memberitakan, jikalau tiada disuruh? Seperti yang tersurat: Alangkah eloknya segala tapak kakiorang yang membawa kabar kesukaan dari hal yang baik.
Hasil kedua: diutus membawa kabar baik.
Tuhan sanggup membuat setiap tapak kaki kita indah.
- Lukas 10: 20
10:20.Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."
Hasil ketiga: kita mengalami pembaharuansampai tidak ada dusta; tidak salah dalam perkataan, kita hanya berseru: "Haleluya," untuk menyambut kedatangan Tuhan.
Bawa kekurangan dan kelemahan kita secara jasmani dan rohani! Ditambah taat dengar-dengaran. Tuhan akan mengulurkan tangan, sehingga mujizat terjadi: hidup suci, mustahil jadi tidak mustahil, tidak ada menjadi ada.
"
Dulu om pernah mengalami, sampai airpun tidak punya, uangsepeserpuntidak ada. Ada warung langganan saat saya kerja, bisa hutang dulu, tetapi saya sudah hamba Tuhan sepenuh. Saya bertahan sesuai dengan ajaran Lempin-El bahwa hamba Tuhan tidak boleh hutang. Ternyata mantan murid sayaempat tahun laludatang, dan ia mengaku salah karena les tidak pernah bayar. Saat itu ia bayar. Waktu reuni saya tanya:Kok bisa tahu-tahu datang, dia bilang dia digerakkan terusuntuk ketemu saya."
Tuhan tidak meninggalkan orang yang diutus Tuhan. Setiap langkah kita ada di dalam tangan Tuhan. Kita hanya mengaku kekurangan dan kelemahan kita, serahkan kepada Tuhan. Tuhan yang menolong. Angkat tangan pada Tuhan! Mungkin ada yang keras hati, serahkan pada Tuhan, biar mujizat terjadi.
Tuhan memberkati.