Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 19: 11-27= perumpamaan tentang uang mina--dalam susunan Tabernakel terkena pada tahbisan.
Jika kita manusia berdosa, terutama bangsa kafir bisa mendapatkan satu mina--jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--, itu adalah kemurahan dan keadilan Tuhan.
Lukas 19: 15-27=
sikap terhadap mina--jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--: ayat 15-19=
sikap yang positifyaitu sikap dari orang pertama dan kedua:
- Setia dan baik; sama dengan memperkembangkan mina.
Lukas 19: 15-19
19:15. Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing.
19:16. Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.
19:17. Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setiadalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.
19:18. Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina.
19:19. Katanya kepada orang itu: Dan engkau, kuasailah lima kota.
Setia dan baik artinya:
- Ibrani 13: 18
13:18. Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik.
Yang pertama: beribadah melayani Tuhan dengan setia dan hati nurani yang baik.
Hati nurani yang baik artinya bisa membedakan antara yang benar dari pada yang tidak benar, mulai soal pengajaran yang benar dan tidak benar, sehingga kita bisa berpegang teguh dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Firman pengajaran yang benar adalah perintah Tuhan. Kalau perintahnya salah, seluruhnya akan salah, tetapi kalau perintahnya benar, semuanya akan benar.
- Beribadah melayani Tuhan dengan perbuatan dan perkataan baik.
Efesus 4: 29
4:29. Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baikuntuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Kalau hati nurani baik, perkataan dan perbuatannya pasti akan baik.
Perkataan baik artinya tidak ada dusta bahkan menjadi berkat bagi orang lain--membangun iman orang lain dan membawa kasih karunia Tuhan bagi orang lain.
Roma 12: 17
12:17. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baikbagi semua orang!
Perbuatan baik artinya tidak berbuat jahat kepada orang lain; tidak merugikan orang lain tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.
Hasilnya:
- Semua menjadi baik, bahkan yang hancur jadi baik.
- Orang kedua mewarisi lima kota. Lima kota menunjuk pada kota perlindungan/kota penebusan dari dosa-dosa dan puncaknya dosa, sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
- Orang pertama menerima sepuluh kota, menunjuk pada kota kasih/kota mempelai, artinya membawa kita masuk Yerusalem baru.
Banyak kekurangan kita, tetapi kesetiaan dan kebaikan itulah yang menutupi kekurangan kita.
- Setia dan berkobar-kobar.
2 Timotius 1: 6
1:6. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allahyang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Roma 12: 11
12:11. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah Tuhan.
Setia berkobar-kobar sama dengan setia dan menyala-nyala. Semakin tua bukan semakin kendor, tetapi semakin menyala-nyala bagaikan nyala api.
Ibrani 1: 7
1:7. Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."
Pelayan Tuhan yang setia, baik, dan berkobar-kobar sama dengan pelayan Tuhan bagaikan nyala api oleh kekuatan Roh Kudus.
Wahyu 1: 14
1:14. Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
Mata Tuhan bagaikan nyala api.
Jadipelayan Tuhan yang setia, baik, dan berkobar-kobar adalah biji mata Tuhan sendiri--dikhususkan oleh Tuhan; dilindungi dan dipelihara oleh belas kasih-Nya, sehingga tahan uji menghadapi dua macam api yang diizinkan oleh Tuhan:
- Keluaran 3: 1-5
3:1. Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2. Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3. Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebatitu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4. Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5. Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
'semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api' berarti apinya dari sorga.
Yang pertama: nyala api penyucian dalam sistem penggembalaan.
Di dalam penggembalaan pasti terjadi pemandangan hebat, yaitu 'semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api'.
Semak duri menunjuk pada manusia daging.
Apinya dari sorga, yaitu api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah.
Jadi, manusia daging yang berdosa mengalami penyucian oleh api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah di dalam kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
Ini adalah penyucian oleh api Roh Kudus.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
Ini adalah penyucian oleh api firman pengajaran yang benar.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Ini adalah penyucian oleh api kasih Allah.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita disucikan oleh api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah, sehingga kita menjadi seperti bayi--'tanggalkanlah kasutmu dari kakimu'.
Artinya: menghampakan diri; mengaku tidak berdaya apa-apa tetapi hanya menangis/menyembah kepada Tuhan; percaya dan berharap belas kasih-Nya. Kalau belas kasih Tuhan, semua akan bisa diatasi.
- 1 Petrus 4: 12-14
4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Yang kedua: nyala api siksaan/percikan darahsebagai bagian dari penderitaan bersama Kristus.
Contoh: Sadrakh, Mesakh, dan Abednego.
Daniel 3: 16-18, 24-25
3:16. Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
3:17. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18. tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
3:24. Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
3:25. Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
'seperti anak dewa!'= Roh kemuliaan.
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menghadapi nyala api siksaan dalam bentuk api yang dipanaskan tujuh kali, artinya pencobaan-pencobaan yang mustahil, dosa-dosa, puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan dengan berbagai ragamnya, nikah yang salah: kawin lari, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan), ajaran palsu yang membawa pada ibadah pelayanan dan penyembahan palsu, sampai nanti Antikris berkuasa di bumi--pencobaan yang sempurna.
Tetapi mereka menjadi sama seperti bayi, yaitu baik ditolong atau tidak, mereka tetap menyembah Tuhan; mohon belas kasih-Nya.
Belas kasih Tuhan turun dalam bentuk Roh kemuliaan.
Kegunaan Roh kemuliaan:
- Mujizat rohani, yaitu pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari kuat teguh hati dan jujur/tulus. Orang yang jujur akan tahan uji.
- Kalau jujur, kita akan bahagia di tengah penderitaan; selalu mengucap syukur pada Tuhan. Kita menjadi rumah doa.
- Mujizat-mujizat jasmani terjadi. Semua pencobaan selesai; Tuhan melindungi dan memelihara kita di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi. Roh Kudus menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
- Menuntun kita dalam ibadah pelayanan dan penyembahan yang benar. Kita bebas dari ajaran-ajaran palsu.
- Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita tahan menghadapi api kemuliaan Tuhan.
2 Raja-raja 2: 11
2:11. Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapimemisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.
Mari, kita jadi bayi. Kita kembali setia, baik, dan berkobar-kobar, sehingga segala kelemahan kita ditutupi. Kasih Tuhan dalam bentuk Roh kemuliaan mampu melakukan apa saja.
Tuhan memberkati.