Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 13: 22-30 (kita baca ayat 22-28) => siapa yang diselamatkan
13:22. Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.13:23. Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
13:24. Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
13:25. Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
13:26. Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
13:27. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!
13:28. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
Sedikit sajakah orang yang diselamatkan?= sedikit sajakah orang yang masuk kerajaan sorga?
Yesus menjawab:
Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!--dalam Tabernakel menunjuk pada pintu tirai terobek.
Jadi, kita harus berjuang untuk masuk pintu yang sempit; mengalami perobekan daging sepenuh.
Praktik masuk pintu sempit:
- Berjuang untuk beribadah melayani Tuhan (diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 18 Mei 2019).
Kalau kita berjuang untuk beribadah, itu sama dengan berjuang untuk masuk sorga karena nanti di sorga kita beribadah siang malam. Kalau sekarang tidak mau beribadah, jangan harap bisa beribadah di sorga.
- Berjuang untuk menerima firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua; mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar--'Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar'--(diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 25 Mei 2019).
Ada dua macam pemberitaan firman:
- Firman penginjilan; kabar baik untuk membawa orang-orang berdosa percaya Yesus.
Ini sudah bagian dari perjalanan ke sorga, tetapi masih tahap satu. Karena itu harus dilanjutkan--'meneruskanperjalanan-Nya ke Yerusalem'.
- Firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk membawa kita masuk Yerusalem baru.
- Berjuang untuk berada di jalan salib; mengikuti jalan salib.
AD. 2. BERJUANG UNTUK MENDENGAR DAN DENGAR-DENGARAN PADA FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR.
Lukas 13: 25-2813:25. Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu!dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.13:26. Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
13:27. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!
13:28. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
Setiap pemberitaan firmanpengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua
merupakan uluran tangan kasih Tuhanuntuk
membuka pintu sorga; sama dengan mengetok pintu hati kita.
Bagaimana sikap kita?Jika kita
membukapintu hati kita untuk menerima firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua,
pintu sorga akan terbuka bagi kita.
Jadi kerajaan sorga tidak abstrak, kita bisa tahu mulai dari sekarang. Kalau sekarang tidak mau ibadah, tidak mungkin bisa masuk sorga; kalau tidak mau membuka pintu hati, tidak akan bisa.
Jika kita
menutuppintu hati--menolak firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua atau mendengar tetapi tidak taat dengar-dengaran--,
kita tidak akan diakui oleh Tuhansekalipun kita beribadah melayani dengan hebat (bernubuat, mengusir setan, makan minum dengan Yesus), malah kita dianggap pembuat kejahatan.
Matius 7: 21-237:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Ayat 22= pelayanan yang hebat di mata manusia, tetapi tidak sesuai dengan firman.
Akibatnya: pintu sorga ditutup dan diusir ke dalam kegelapan yang paling gelap--binasa di neraka selamanya--sekalipun ia mengetok pintu hati Tuhan karena saat Tuhan mengetok pintu hatinya, ia tidak mau membuka pintu hati.
Jadi tidak sembarangan masuk sorga.
Lebih baik sekarang dalam ibadah melayani Tuhan
kita selalu berusaha untuk membuka pintu hati selebar-lebarnyauntuk menerima firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua saat Tuhan mengetok pintu hati kita.
Prosesnya:
- Mendengar firman dengan sungguh-sungguh.
- Mengerti firman. Karena itu jangan saling mengganggu saat mendengarkan firman.
"Seringkali bawa teman beribadah, om senang. Tapi saat firman Tuhan malah mengobrol. Wah...sedih saya. Itu menutup pintu hati."
- Percaya pada firman--firman menjadi iman.
- Praktik firman--taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Hasilnya:
kita mengalami penyucian demi penyucian sampai sempurna seperti Yesus, dan
pintu sorga terbuka bagi kita semua.
Inilah sikap yang benar.
Sekarang, ini yang dihalangi oleh setan: gembala dihalangi supaya tidak memberitakan firman pengajaran, malah ibadah kaum muda dibuat
sharing, tukar pikiran, bagi-bagi pengalaman, tidak ada firman.
Apa yang harus disucikan?
- Ibrani 4: 12
4:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Yang pertama: penyucian mulai dari hati dan pikiran--gudangnya dosa.
Matius 15: 19
15:19. Karena dari hatitimbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).
'Hujat'= mulai dengan memfitnah sampai menghujat Tuhan; pengajaran benar dibilang: salah, ibadah yang benar dibilang: salah, yang salah dibilang: benar.
Jika hati diisi dengan tujuh keinginan jahat dan najis, dan kepahitan, pelita akan padam--angka tujuh menunjuk pada tujuh lampu pada pelita.
Pelita padam= mata gelap; tidak bisa melihat Tuhan dan sorga, sehingga hidupnya membabi buta--tampil seperti anjing dan babi.
Anjing= perkataan sia-sia: dusta, gosip, fitnah.
Babi= perbuatan jahat dan najis, sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan). Hati-hati dalam masa pacaran!
Akibatnya: pintu sorga tertutup--dulu anjing dan babi adalah bintang haram yang tidak boleh dipersembahkan.
Tetapi jika hati disucikan dari tujuh keinginan jahat dan najis, hati akan diisi oleh Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya; sama dengan pelita menyala--mata terang--sehingga bisa melihat Tuhan dan sorga mulai dari sekarang ini.
Mazmur 84: 11
84:11. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
Praktik melihat Tuhan/sorga: 'lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain', artinya mengutamakan Tuhan/ibadah lebih dari perkara di bumi.Bukan berarti tidak kerja atau kuliah. Kerja dan kuliah yang keras, tetapi ibadah pelayanan harus lebih keras lagi. Ini berarti pintu sorga sedang terbuka bagi kita.
- Hakim-hakim 3: 16-18, 21-22
3:16. Dan Ehud membuat pedang yang bermata dua, yang panjangnya hampir sehasta, disandangnyalah itu di bawah pakaiannya, pada pangkal paha kanannya.
3:17. Kemudian ia menyampaikan upeti kepada Eglon, raja Moab. Adapun Eglon itu seorang yang sangat gendut.
3:18. Setelah Ehud selesai menyampaikan upeti itu, disuruhnya pembawa-pembawa upeti itu pulang,
3:21. Kemudian Ehud mengulurkan tangan kirinya, dihunusnya pedang itu dari pangkal paha kanannya dan ditikamkannya ke perut raja,
3:22. sehingga hulunya beserta mata pedang itu masuk. Lemakmenutupi mata pedang itu, sebab pedang itu tidak dicabutnya dari perut raja. Lalu keluarlah ia melalui pintu belakang.
Yang kedua: penyucian perut gendut yang banyak lemak--secara rohani.
Lemak adalah milik Tuhan, itulah persepuluhan dan persembahan khusus.
Imamat 3: 16
3:16. Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.
Maleakhi 3: 8-9
3:8. Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
3:9. Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
Jika lemak dicuri oleh seorang gembala, ia tidak akan mendapatkan pembukaan rahasia firman--terkutuk dan busuk seperti Yudas.
Jika lemak dicuri oleh domba-domba, ia tidak akan bisa makan firman.
Gembala dan domba akan kering rohani, terkutuk, dan busuk seperti Yudas.
Akibatnya: pintu sorga tertutup.
Karena itu perut hati harus disucikan dari keinginan-keinginan akan uang yang membuat kikir dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi.
Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Kisah Rasul 20: 33, 35
20:33. Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga.
20:35. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Ayat 33= penyucian dari keinginan akan uang.
Kalau sudah disucikan, kita akan lebih bahagia memberi dari pada menerima. Kita bisa mengembalikan milik Tuhan, memberi untuk pekerjaan Tuhan, memberi untuk sesama yang membutuhkan, sampai menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan. Ini yang bisa membuka pintu sorga.
Maleakhi 3: 10
3:10. Bawalah seluruh persembahan persepuluhanitu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkatkepadamu sampai berkelimpahan.
Pintu sorga terbuka artinya: Tuhan memberikan pembukaan firman kemudian kita taat dengar-dengaran pada firman, sehingga kita terus disucikan, kemudian berkat jasmani dan rohani Dia berikan bagi kita, sampai berkat hidup kekal.
- Mazmur 149: 6
149:6. Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkonganmereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Yang ketiga: penyucian mulut.
Kalau kita menerima pedang; pedang di tangan--mendengar dan dengar-dengaran pada firman--mulut akan disucikan, yaitu:
- Mulai dengan berkata benar dan baik--tidak boleh ada dusta. Anak kepada orang tua, berbicara yang baik, sekalipun orang tua salah. Kalau membentak, berarti tidak benar. Begitu juga suami dengan isteri.
- Bersaksi--menjadi berkat bagi orang lain--, bukan bergosip. Banyak teman kita yang belum di dalam Tuhan atau sudah di dalam Tuhan tetapi tidak mengerti penggembalaan karena terlalu banyak pohon ara di pinggir jalan.
- Sampai menyembah Tuhan dengan hancur hati. Kalau menyembah Tuhan dalam kesucian, kita bisa hancur hati seperti bayi yang menangis kepada Tuhan; hanya berseru: Haleluyadengan tetesan air mata. Kita mengaku tidak bisa apa-apa, tidak layak, mengaku banyak kekurangan dan kelemahan secara rohani dan jasmani. Semakin hari kita merasa semakin banyak cacat cela, merasa kecil, tidak layak, tidak mampu, kita hanya bergantung pada belas kasih Tuhan yang besar.
Dia akan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita; mengulurkan tangan belas kasih-Nya pada kita--memeluk bayi-bayi.
Jangan merasa sombong atau hebat, tetapi merasa seperti bayi. Serahkan semua kepada Tuhan, apalagi kalau memang dalam kegagalan. Malam ini juga Tuhan memperhatikan kita kalau kita mengandalkan belas kasih-Nya.
Yesaya 49: 14-16
49:14. Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
49:15. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Saat itu bangsa Israel dalam penderitaan, sudah putus asa, menganggap Tuhan sudah meninggalkan mereka. Tetapi Tuhan tidak melupakan mereka.
Apapun keadaan kita, Dia memperhatikan dan mengingat kita semua.
Kita hidup dalam tangan belas kasih Tuhan--nama kita diukir, kita tidak pernah dilupakan, tetapi dipeluk.
Hasilnya:
- 'tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku'= tangan belas kasih Tuhan sanggup memelihara dan melindungikita yang kecil tidak berdaya secara ajaib di tengah kesulitan dunia dan celaka marabahaya, sampai zaman antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun.
Kita semua harus hidup dalam tangan anugerah Tuhan. Ini keadilan Tuhan. Tangan Tuhan adalah kedua sayap dari burung nasar yang besar yang menyingkirkan kita ke padang gurun saat antikris berkuasa.
Nanti akan ada titik pertemuan. Yang kaya jangan sombong, kalau belum berhasil jangan pesimis, tetap berusaha dan dekat dengan Tuhan. Satu waktu baik kaya maupun miskin akan sama-sama disingkirkan ke padang gurun. Kita dipelihara dengan firman pengajaran dan perjamuan suci.
- Tangan anugerah Tuhan yang besar sanggup membela dan menolongkita untuk menyelesaikan masalah-masalah kita yang mustahil menjadi tidak mustahil. Serahkan semua kepada Tuhan!
Yang penting kita mau menerima pedang firman: hati dan pikiran disucikan--utamakan Tuhan--, perut gendut berisi lemak disucikan--lebih bahagia memberi dari pada menerima sampai menyerahkan hidup, sehingga ada hujan berkat--, dan mulut disucikan sampai bisa menyembah.
- Tangan anugerah Tuhan yang besar memandikan bayi-bayi yang kotor, artinya menyucikan sampai sempurna, tidak salah dalam perkataan.
Yakobus 3: 2
3:2. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Kita layak untuk terangkat ke awan-awan yang permai dengan sorak sorai: Haleluya, kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), sampai Yerusalem baru selamanya.
Apapun keadaan kita, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Kotor, mustahil, sulit, Dia tidak tinggalkan, yang penting saat Dia mengetok, kita membuka pintu hati, dan menerima penyucian hati, perut hati, dan mulut.
Kita bisa mengulurkan tangan dan Dia mengulurkan tangan kepada kita. Kita merasakan Dia yang bekerja, bukan kita lagi; Dia mengambil alih semuanya sampai pada kesempurnaan.
Jangan pikir Tuhan sudah lupa, dan kita mau putus asa. Serahkan semua pada Tuhan! Buka pintu hati untuk membuka pintu sorga!
Tuhan memberkati.