Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 15: 1-32 secara keseluruhan menunjuk pada kehilangan yang semakin membesar.
Ada
tiga macam kehilanganyang terjadi:
- Lukas 15: 1-7= perumpamaan tentang domba yang hilang= kehilangan di dalam penggembalaan--satu domba dari seratus domba hilang; sama dengan kehilangan 1/100. Kelihatan kecil bahkan dikecilkan oleh kita semua, tetapi mengakibatkan kehilangan yang lebih besar sampai kehilangan segala-galanya.
Lukas 15: 2
15:2.Maka bersungut-sungutlahorang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."
Kehilangan di dalam penggembalaan sama dengan domba/pelayan Tuhan yang tidak tergembala dengan benar dan baik, cirinya adalah selalu bersungut-sungut dalam menerima makanan rohani/firman penggembalaan, dan akhirnya menolak firman penggembalaan.
Firman penggembalaan= firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang.
Akibatnya: kehilangan hak penebusan.
Apa kaitannya firman dengan kuasa penebusan? Firman pengajaran yang benar mengandung kuasa penebusan.
Buktinya:
- Alkitab dimulai dengan lima kitab Musa: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan.
- Alkitab diakhiri dengan lima kitab yang ditulis oleh Rasul Yohanes: Yohanes, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, dan Wahyu.
Angka lima menunjuk pada lima luka Yesus, itulah kuasa penebusan.
Jadi, kehilangan dalam penggembalaan yang seringkali dikecilkan sama dengan kehilangan kuasa penebusan, sehingga menjadi domba/pelayan Tuhan yang tersesat dalam ajaran palsu, kehilangan arah yang benar dalam mengikut Yesus, dan mulai jatuh dalam dosa.
Kalau sudah jatuh dalam dosa dan tersesat, posisinyaadalah di luar bahu Yesus; di luar tanggung jawab Yesus sebagai Gembala Agung; di luar tanggung jawab gembala manusia.
Lukas 15: 5
15:5.Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunyadengan gembira,
Akibatnya: selalu kekurangan--Daud mengatakan: Tuhan adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku.
Artinya: tidak pernah mengalami kepuasan tetapi selalu bersungut-sungut dalam perkara jasmani sekalipun ia orang kaya, tidak pernah mengucap syukur dan berterima kasih, sampai tidak pernah sempurna; tetap bercacat cela.
Inilah kehilangan yang terjadi di dalam penggembalaan. Kita harus hati-hati!
Tidak puas karena mendengar suara daging adalah gejala terhilang dalam penggembalaan. Sangat berbahaya!
- Lukas 15: 8-10= perumpamaan tentang dirham yang hilang= kehilangan di dalam rumah Tuhan--satu dirham dari sepuluh dirham hilang; sama dengan kehilangan 1/10.
Lukas 15: 8
15:8."Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluhdirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumahserta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?
Jadi, kehilangan di dalam rumah Tuhan sama dengan kehilangan persepuluhan, artinya banyak pelayan Tuhan yang hatinya terikat oleh keinginan akan uang, sehingga mencuri milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Akibatnya: ia kehilangan hak milik; tidak dimiliki oleh Tuhan lagi, sehingga ia terkutuk--letih lesu, berbeban berat, susah payah, air mata--, sampai tidak bisa menjadi milik Tuhan.
Sekarang, goncangan dilakukan oleh Setan supaya kita mencuri milik Tuhan. Tetapi Tuhan mengizinkan pencobaan terjadi, supaya kita membuktikan bahwa kita hidup dari Tuhan; kita milik Tuhan.
Milik Tuhan adalah rumah doa. Tidak bisa menjadi milik Tuhan artinya tidak bisa berdoa, sampai tidak bisa menjadi mempelai wanita Tuhan, dan ketinggalan saat Yesus datang kembali kedua kali.
- Lukas 15: 11-32= perumpamaan tentang anak yang hilang= kehilangan di ladang dan rumah Bapa--satu anak dari dua anak terhilang; sama dengan kehilangan 1/2.
Kehilangan di ladang Bapa sama dengan pelayan Tuhan yang tadinya berada di ladang Bapa--beribadah melayani Tuhan--tetapi selalu menuntut hak waris yang jasmani: kekayaan, kedudukan, kehormatan, pujian, kemuliaan dan sebagainya.
Si bungsu bisa mendapatkannya, tetapi tidak pernah memuaskan rohaninya, sehingga mencari kepuasan di dunia sampai meninggalkan ladang bapa atau kepuasan dunia dibawa masuk dalam gereja, ini yang berbahaya. Ini semua sama-sama akan sampai di ladang babi. Kelihatannya di ladang Tuhan padahal di ladang babi, artinya berbuat dosa, menghalalkan segala cara sampai puncaknya dosa.
Ini sama dengan pelayanan membangun Babel.
Akibatnya: kehilangan hak wariskerajaan sorga dan binasa selamanya di neraka.
Mari, kita datang beribadah untuk memperebutkan hak waris kerajaan sorga, yaitu firman, Roh Kudus, dan kasih Allah. Jangan memperebutkan yang jasmani!
Kehilangan dalam penggembalaan adalah kehilangan yang sering dikecilkan tetapi akibatnya kehilangan segala-galanya sampai binasa di neraka.
Oleh sebab itu kita
harus tergembala dengan benar dan baik, yaitu kita harus makan firman penggembalaan dengan nikmat. Kita mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala yang menuntun pada kandang penggembalaan. Ini adalah tugas berat seorang gembala, dan keberhasilan pemberitaan firman penggembalaan.
Kalau di luar kandang, bahaya, karena ia berada di luar tanggung jawab Tuhan.
Jangan berada di luar kandang apapun resiko dan godaannya, supaya jangan kehilangan segala-galanya dan binasa! Banyak godaan yang membuat kita keluar dari penggembalaan. Yang bahaya adalah tubuhnya masih di kandang, tetapi jiwa dan rohnya sudah di luar kandang seperti Yudas Iskariot.
Kandang penggembalaan--ruangan suci--sama dengan ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci mempunyai kuasa penebusan/penyucian secara dobel, yaitu lahir dan batin sehingga kita bisa hidup benar dan suci sampai sempurna--'takkan kekurangan aku'. Yang rohani tidak kekurangan, apalagi yang jasmani. Perhatikan!
Dulu umat Israel memungut manna satu gomer selama lima hari. Satu gomer sama dengan sepersepuluh efa. Lima hari sama dengan lima indera disucikan. Kebutuhan kita setiap hari adalah penyucian.
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
Di sini kuasa Roh Kudus sanggup untuk mematikan keinginan dan hawa nafsu daging sampai mematikan keinginan akan uang, sehingga kita bisa mengembalikan persepuluhan menurut kehendak Tuhan--taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Yudas memilih keinginan akan uang, sehingga menolak urapan.
Galatia 5: 16-17, 24
5:16.Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
5:17.Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
5:24. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
'hiduplah oleh Roh'= dalam terjemahan aslinya: 'berjalanlah oleh Roh'.
'menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya'= taat sampai daging tidak bersuara.
Jadi, di dalam ibadah raya Roh Kudus mampu mengembalikan hak milik.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Di sini tangan kasih dan kemurahan Gembala Agung sedang memeluk kita untuk kembali di bahu-Nya. Hidup kita menjadi tanggung jawab Tuhan karena kita hanya seperti domba sembelihan sehebat apapun kita. Kita tidak mampu melawan kekuatan Setan di dunia.
Hasilnya:
- Zefanya 3: 16-18
3:16.Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
3:17.TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
3:18.seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.
'tidak lagi menanggung cela'= 'takkan kekurangan aku'.
Hasil pertama: 'janganlah takut!'= tangan kasih Gembala Agung memberikan kekuatan supaya kita mampu bertahandalam menghadapi apapun, sehingga kita tidak terpisah dari Tuhan mulai sekarang sampai selamanya. Itulah kasih yang benar, tidak gampang terpisah, termasuk dalam pacaran dan nikah.
Kita tetap setia berkobar-kobar dalam nikah dan ibadah pelayanan sampai garis akhir, hanya percaya dan berharap Tuhan, dan banyak menyembah Tuhan. Mungkin ada kegagalan tetapi kita tahan, ada keberhasilan kita tidak sombong tetapi memuliakan Tuhan.
- Ayat 17: 'memberi kemenangan'= tangan kasih Tuhan sanggup memberikan kemenangan atas musuh-musuh yang lebih kuat, artinya semua masalah selesai, semua berhasil dan indah pada waktunya. Sabar menunggu waktu Tuhan! Pasti kita menjadi lebih dari pemenang.
- 1 Korintus 13: 4-8a
13:4.Kasih itu sabar(1); kasih itu murah hati(2); ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5.Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6.Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran(3).
13:7.Ia menutupi segala sesuatu(4), percaya segala sesuatu(5), mengharapkan segala sesuatu(6), sabar menanggung segala sesuatu(7).
13:8a.Kasih tidak berkesudahan(8);
Hasil ketiga: tangan kasih Tuhan membaharuikita.
'Kasih tidak berkesudahan'= hidup kekal; kita menerima hak waris kerajaan sorga selamanya. Saat Yesus datang kembali kita bersorak-sorai sampai masuk Firdaus dan kerajaan sorga selamanya.
Tuhan memberkati.