Markus 12:35-37ini dalam Tabernakel terkena pada petinya Tabut Perjanjian, yang menunjuk pada manusia daging (kayu) yang disalut Roh Kudus (emas), sehingga suatu saat bisa jadi sama sempurna seperti Tuhan.
Ahli Taurat dan orang Farisi memiliki pandangan jasmani, pandangan daging, yang mengatakan bahwa Yesus adalah anak Daud, sehingga menolak Yesus sebagai Mesias (arti: Yang Diurapi). Dan ini berarti kebinasaan bagi mereka. Sama halnya dengan Yudas yang memiliki pandangan daging, sehingga terikat akan uang, dan Yudas menolak urapan Roh Kudus (emas).
Yohanes 12:3-6.
Yudas menolak minyak urapan Roh Kudus, prakteknya:
- Perkara rohani, ibadah pelayanan, disebut sebagai pemborosan atau sesuatu yang sia-sia.
Markus 14:3-4.
Sehingga menjadi kikir, tidak mau memberi waktu, dll. untuk Tuhan. Ini berarti manusia kayu. Sekuat-kuatnya kayu, kalau tidak disalut emas, pasti akan rusak dan hanya untuk dibakar, binasa di neraka. Tapi kalau mau disalut emas, pasti akan kekal.
- Menjadi pencuri.
Mulai dari mencuri milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Juga mencuri milik sesama, termasuk adalah dosa menyontek.
- Menjual Yesus, meninggalkan pelayanan.
Jabatan Yudas akhirnya diambil Matias dan ia tidak bisa kembali lagi. Meninggalkan pelayanan untuk mendapat uang, ijazah = menjual Yesus.
Akibatnya Yudas binasa untuk selamanya.
Tetapi berbeda dengan Daud, dia mau disalut dengan Roh Kudus, sehingga dia bisa memandang Yesus sebagai Mesias (
Markus 12:36).
Manusia sehebat apapun, kalau tidak disalut emas, pasti hanya untuk masuk kebinasaan.
Kita sebagai
gereja Tuhan juga harus mau disalut emas, supaya bisa memandang Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa sebagai Raja, sebagai Mesias.
Prakteknya adalah menyembah Tuhan.
Syaratuntuk bisa memandang Yesus adalah harus
mengalami urapan Roh Kudus.
Kalau sudah bisa memandang Tuhan, maka akan selalu mengutamakan Tuhan lebih dari segala perkara di bumi.
Proses mengalami urapan Roh Kudus:
- Kejadian 1:2, merasa berada di titik nol (permukaan air), yaitu merasa tidak layak karena banyak dosa, merasa tidak mampu apa-apa.
Di titik nol inilah Roh Kudus akan cepat mengurapi. Daud sekalipun raja tetapi berada di titik nol, sehingga ia diurapi Roh Kudus.
- Kisah Rasul 1:4-5, tinggal di Yerusalem, artinya adalah hidup dalam damai sejahtera.
- Yohanes 7:37-39, haus, yaitu sikap membutuhkan Roh Kudus.
Sejauh mana kita membutuhkan Roh Kudus, sejauh mana kita haus, sejauh itu Tuhan akan mencurahkan Roh Kudus pada kehidupan kita.
Kalau sudah diisi Roh Kudus, maka pasti akan melimpah dan mengalir kepada sesama, menjadi kesaksian bagi sesama. Bukan hanya itu, tetapi juga memancar ke atas, sampai bisa menyembah Tuhan yang ada di atas,
Yohanes 4:13-14.
Roma 8:26, Roh Kudus akan menolong kita untuk bisa menyembah Tuhan dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Hasil menyembah Tuhan:
- Mazmur 5:2-3, Tuhan sebagai Raja menolong kehidupan kita dalam segala masalah.
- Yesaya 54:5, Tuhan sebagai Mempelai akan melepaskan kita dari ikatan-ikatan dosa, dari kepahitan atau kesedihan hati.
- Tuhan sebagai Mempelai dengan kuasa penciptaan untuk menciptakan yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil, untuk memelihara kehidupan kita. Kuasa penciptaan juga secara rohani untuk mengubahkan kehidupan kita menjadi manusia baru, dengan tanda pertama adalah tidak berdusta.
Kita terus memandang Tuhan sampai suatu waktu memandang Dia muka dengan muka saat kedatanganNya kedua kali.
Tuhan memberkati.