Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session IIIMarkus 12:38-40 dalam susunan Tabernakel menunjuk pada petinya Tabut Perjanjian. Tutup peti dari emas murni menunjuk pada Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, petinya dari emas disalut emas murni menunjuk pada kita sebagai Mempelai Wanita Sorga.
Manusia daging yang disalut Roh Kudus (emas) ini menjadi manusia rohani, yang akan melakukan ibadah yang rohani, sehingga menghasilkan kelakuan rohani. Tetapi manusia daging yang tidak disalut emas, akan melakukan ibadah daging, dan menghasilkan kelakukan daging (merugikan janda-janda, mengelabui orang, dll).
Ibadah daging adalah ibadah yang hanya untuk dilihat orang lain, dipuji orang lain = pamer = munafik. Juga ibadah daging ini tidak punya tujuan rohani.
Di sini sebagai contoh adalah ahli Taurat mengenakan jubah panjang. Jubah panjang dalam Alkitab adalah pakaian pelayanan. Tetapi di sini mereka mengenakannya tanpa tujuan rohani, melainkan hanya supaya dilihat orang, supaya dilihat suci.
Tuhan Yesus juga memakai jubah panjang, tetapi dengan tujuan rohani,
Yesaya 6:1, yaitu supaya manusia, terutama gereja Tuhan, mengalami hubungan dengan takhta Tuhan.
Sebenarnya ada dua cara manusia berhubungan dengan takhta Tuhan:- Lewat babtisan air.
Markus 1:9. I Petrus 3:20-21.
Babtisan air akan menghasilkan hati nurani yang baik, yaitu hati yang taat dengar-dengaran. Sejak jaman Nuh, hati nurani manusia adalah cenderung jahat. Hati nurani yang taat yang akan ada hubungan dengan takhta Allah (langit terbuka).
- Lewat penyembahan.
Penyembahan adalah sikap merendahkan diri di bawah kaki Tuhan untuk menjamah ujung jubah Tuhan, sehingga kita mengalami takhta Allah.
Bukti sudah ada hubungan dengan takhta Allah,
Wahyu 22:1, adalah dari takhta Allah mengalir sungai air kehidupan, yaitu
aliran Roh Kudus. Seperti hujan lebat secara jasmani, Tuhan akan mengalirkan Roh Kudus yang menjadi kebutuhan kita.
Kaum muda yang tanpa Roh Kudus, sekalipun sudah beribadah tetapi masih salah, yaitu hanya untuk pamer, hanya untuk melihat teman, dll. Apalagi jika di luar gereja, pasti akan busuk.
Kegunaan Roh Kudus:- Yehezkiel 47:8-9, memberi kehidupan, secara jasmani dan rohani.
Di Laut Asin tidak ada kehidupan apapun, tetapi jika Roh Kudus mengalir, maka yang mati akan jadi hidup, baik jasmani maupun rohani. Secara jasmani, jika pelajar maka nilai dibangkitkan, pekerjaan dibangkitkan, masa depan dibangkitkan, dll. Secara rohani, kehidupan yang sudah mati oleh dosa akan dibangkitkan.
Roma 8:13
Roh Kudus akan mematikan daging dengan segala keinginannya, sehingga kita bisa menerima kehidupan secara rohani = hidup benar, hidup suci.
- Roma 5:5, Roh Kudus merupakan aliran kasih Allah yang membuat kita tahan banting, tahan uji menghadapi pencobaan-pencobaan.
Kalau sering putus asa dan kecewa, itu berarti belum ada takhta Allah, belum ada Roh Kudus.
Tetapi Roh Kudus ini juga adalah aliran kasih karunia, kemurahan Tuhan, untuk menolong kita tepat pada waktuNya jika kita tidak kecewa, tetapi menyerah sepenuh kepada Tuhan.
Ibrani 4:16
Waktu Tuhan adalah saat kita berserah sepenuh kepada Tuhan.
Berserah sepenuh kepada Tuhan, itulah yang ditunggu oleh Tuhan.
Markus 5:25-29
Kalau sudah bisa berserah = sudah menjamah ujung jubah Tuhan, maka kasih karunia Tuhan akan menolong kita untuk menyembuhkan, melakukan keajaiban, dan menyelesaikan segala masalah kita.
- Yohanes 4:10,13-14, Roh Kudus merupakan aliran kepuasan, kebahagiaan Sorga.
Perempuan Samaria ini sudah mencari kepuasan di sumur dunia, sudah kawin cerai, sudah 'kumpul kebo', tetapi tetap tidak terpuaskan. Segala sesuatu di dunia, kepandaian, kekayaan, sampai pun dosa, tidak akan bisa memuaskan manusia secara sejati.
Bukti kehidupan yang ada kepuasan sejati adalah:
- Yohanes 4:16-18, mulut bisa mengaku dosa, mulut berkata benar.
- Yohanes 4:39, mulut bisa bersaksi apa yang sudah Tuhan perbuat dalam kehidupan kita, apa yang sudah firman kerjakan dalam kehidupan kita
Bersaksi = mengalirkan Roh Kudus pada sesama yang dalam kekeringan. Kalau Roh Kudus dialirkan, maka akan datang yang baru, sehingga terus mengalir. - Yohanes 4:21-23, mulut menyembah Tuhan
Menyembah Tuhan = Roh Kudus memancarke atas, sehingga ada hubungan dengan takhta Tuhan.
Yakobus 3:2
Wahyu 19:6
Kita harus terus berkata benar, bersaksi, dan menyembah Tuhan, sampai suatu waktu saat Yesus datang, kita hanya berseru "HALELUYA" dari empat penjuru bumu, terjadi pertemuan di udara dengan Yesus Sang Raja, dan masuk Pesta Nikah Anak Domba yang adalah puncaknya kepuasan sejati. Lanjut masuk Yerusalem Baru, berada di takhta Tuhan. Mulai dari sekarang kita harus ada hubungan dengan takhta Tuhan.
Tuhan memberkati.