Markus 12:41-44, dalam Tabernakel menunjuk pada petinya Tabut Perjanjian. Tutup Tabut Perjanjian terbuat dari emas murni, menunjuk pada Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga. Petinya dari kayu yang disalut emas, menunjuk pada gereja Tuhan. Ayat 41-44 ini menunjuk pada persembahan rohani.
Dalam Perjanjian Lama, asal-usul peti persembahan adalah sebagai tempat menampung persembahan dari umat Tuhan untuk memperbaiki rumah Allah yang jasmani. Sekarang, dalam Perjanjian Baru, Tuhan mau memperbaiki atau membangun rumah Allah yang rohani, yaitu kehidupan rohani kita. Tuhan mau memperbaiki dan membangun kehidupan rohani kita yang rusak supaya bisa mempersembahkan persembahan rohani kepada Tuhan.
Keadaan kehidupan rohani kita adalah seperti rumah Allah yang rusak, seperti janda tua (sudah dibahas minggu lalu).
Di mana Tuhan memperbaiki kehidupan rohani kita?Jawabannya adalah di dalam sistem penggembalaan (
Kisah Rasul 20:28,32), dalam ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, yaitu:
- ketekunan dalam Ibadah Raja (Pelita Emas),
- ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (Meja Roti Sajian),
- ketekunan dalam Ibadah Doa (Medzbah Dupa Emas).
Dengan apa kita dibangun?Dengan firman kasih karunia, yaitu firman penggembalaan, firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang disampaikan oleh seorang gembala dengan setia dan berulang-ulang.
Proses Tuhan membangun.
Kisah Rasul 20:33,35.
Proses Tuhan membangun dengan firman penggembalaan = proses penyucian oleh firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Dalam penggembalaan, kita mengalami penyucian secara intensif sampai penyucian hati (akar dosa) dari keinginan najis dan keinginan jahat.
Akar dosa adalah di dalam hati, tunas dosa adalah pada perbuatan, buah dosa adalah di bibir (perkataan). - Keinginan najis adalah dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
- Keinginan jahat adalah keinginan akan uang, yang membuat kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (merampas hak orang lain termasuk haknya Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus).
Kikir dan serakah = kehidupan rohani yang rusak.
Hasil kehidupan rohani yang dibangun.Kisah Rasul 20:35, hasil kehidupan rohani yang sudah dibangun adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima, ditambah bisa memberi dalam kekurangan (
Markus 12:44).
Memberi itu bukan tergantung banyak tidaknya harta, tetapi tergantung suci atau tidaknya hati. Kalau hati disucikan dari keinginan jahat, pasti akan bisa memberi. Yang kita beri:
- Perpuluhan dan persembahan khusus(untuk pekerjaan Tuhan) termasuk sedekah(untuk sesama yang membutuhkan).
Yang Tuhan lihat bukan banyaknya yang kita beri, tetapi bagaimana cara kita memberi:
- Dengan kebenaran.
Melayani dengan tidak benar dan tanpa iman itu akan makin berdosa saat makin melayani. - 2 Korintus 9:7, dengan kerelaan hati, bukan terpaksa.
- Dengan sukacita.
- Seluruh hidup kepada Tuhan.
Janda tadi memberikan seluruh nafkahnya kepada Tuhan, bagi kita sekarang adalah gambaran kita menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.
Praktek menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan:
- Mazmur 37:5, menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, iman sepenuh kepada Tuhan.
1 Petrus 5:7.
Kehidupan semacam ini akan bisa mengutamakan ibadah, mengutamakan Tuhan lebih dari segala sesuatu.
- Mazmur 37:6-7, berdiam diri, yaitu merendahkan diri untuk mengaku bahwa kita banyak kelemahan, tidak mampu berbuat apa-apa, hanya bergantung pada belas kasihan Tuhan
Janda tadi mempersembahkan satu duit yang hanya bisa untuk membeli dua ekor burung pipit. Kita harus mengaku bahwa hidup kita tidak layak, tidak mampu apa-apa, hanya seperti burung pipit.
Iman + belas kasihan = mujizat.Menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan = mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Tuhan akan mengulurkan tanganNya sehingga terjadi mujizat.
Kegunaan mujizat Tuhan:
- Mujizat Tuhan akan melindungi dan memelihara kehidupan kita sampai nanti kehancuran dunia (melindungi janda memasuki Markus 13).
- Mujizat Tuhan akan memberikan masa depan yang indah bagi kita.
- Mazmur 37:6, Matius 13:43, memunculkan kita seperti terang, yaitu menyucikan kita sampai menjadi Mempelai Wanita yang sama mulia dengan Yesus.
Tuhan memberkati.