Markus 12: 35-37Tuhan bertanya pada ahli-ahli Taurat
'Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?'Ini menunjuk pada padangan rohani. Ahli Taurat adalah gambaran kehidupan Kristen yang memiliki pandangan jasmani. Ahli Taurat hanya memandang Yesus sebagai Anak Daud, sehingga mereka menolak Yesus. Dalam Perjanjian Lama, ini sama dengan Esau,
Ibrani 12: 16-17. Esau memiliki pandangan daging sehingga berani mengorbankan perkara-perkara rohani untuk mendapat perkara daging. Praktek orang yang punya pandangan daging:
- Suka berburu daging sehingga meninggalkan kemah, artinya adalah tidak tergembala, Kejadian 25: 27.
- Selalu meninggalkan jubah yang indah di rumah, sampai suatu waktu dipakai Yakub, Kejadian 27: 15, artinya adalah tidak setia dalam ibadah pelayanan sampai meninggalkan ibadah pelayanan, dan suatu saat tidak akan bisa kembali lagi, seperti juga Yudas diganti Matias.
Akibatnya adalah Esau kehilangan hak kesulungan, dan hidupnya bercucuran air mata. Hak kesulungan ini adalah:
- Hak menikah, berarti jika kehilangan tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
- Hak masuk Kerajaan Surga, berarti jika kehilangan tidak bisa masuk Kerajaan Surga, dan hidup dalam cucuran air mata untuk selama-lamanya.
Pandangan rohani yang benar adalah seperti Daud.
Markus 12: 36. Daud dalam urapan Roh Kudus seperti kayu disalut emas, memandang Yesus yang duduk di sebelah kanan tahta Allah Bapa. Praktek memandang Yesus yang duduk di sebelah kanan tahta Allah Bapa:
- Mazmur 16: 8, memandang Yesus sebagai Gembala Agung, sehingga Daud bisa mengaku dalam Mazmur 23 bahwa 'Tuhan adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku'. Mazmur 23: 1-2, 6, arti memandang Yesus sebagai Gembala Agung:
- Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau-->taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan, firman penggembalaan mendarah daging.
- aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa-->setia dalam 3 macam ibadah (Ibadah PA: makan, Ibadah Umum: minum, Ibadah Doa: nafas).
Hasilnya adalah kemurahan dan kebajikan Tuhan:- membuat kita tidak goyah, Mazmur 16: 8
- memelihara hidup kita secara berkelimpahan (takkan kekurangan aku), sampai bisa mengucap syukur kepada Tuhan.
- menyempurnakan kita sampai tak bercacat cela (takkan kekurangan aku).
- Mazmur 123: 1-3, memandang Yesus sebagai Imam Besar, Kepala dari pelayanan Prakteknya adalah setia dan berkobar-kobar dalam melayani Tuhan. Ibrani 4: 14-16, hasilnya adalah Imam Besar berbelas kasihan untuk:
- menyedot segala letih lesu dan beban berat dalam hidup kita, sehingga selalu ada kelegaan.
- menolong kita tepat pada waktuNya, tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat.
- memberikan jubah indah, memberikan keindahan dalam hidup kita.
- Memandang Yesus sebagai Raja di atas segala raja, sebagai Mempelai, yang akan datang kembali kedua kali. Wahyu 19: 6, prakteknya adalah menyembah Tuhan, menyerah sepenuh kepada Tuhan. Yesaya 43: 15-17, hasilnya adalah mengalami kuasa penciptaan, mendapat jalan baru. Keadaan Israel waktu itu seperti buluh yang terkulai, seperti sumbu yang padam, tapi saat menyembah Yesus, di situ ada kuasa penciptaan Tuhan.
- Secara jasmani, dari tidak ada jalan menjadi ada jalan, mendapat jalan keluar dari masalah, mendapat masa depan yang indah.
- Secara rohani, kuasa penciptaan adalah keubahan hidup Keluaran 14:10,13, keubahan dari:
- Suka menoleh, yaitu suka bergantung pada yang lain selain Tuhan, tidak memandang Tuhan lagi.
- Hati yang takut, belum menyerah sepenuh kepada Tuhan.
- Mulut yang suka bersungut dan mengomel harus diubahkan menjadi hanya menyembah Tuhan.
Sampai saat kedatangan Tuhan kedua kali kita menjadi sama dengan Dia dan hanya menyembah Dia seperti dalam
Wahyu 19: 6. Tuhan memberkati.