Dalam Markus 13 ada 7 nubuatan, yaitu segala sesuatu yang akan terjadi di akhir jaman. Nubuat pertama adalah tentang penyesatan (ay. 5-6). Nubuat kedua adalah tentang bangsa-bangsa (ay. 7-8).
Markus 13:7-8, bangsa-bangsa di dunia akan mengalami kegoncangan-kegoncangan, baik secara jasmani maupun rohani, yaitu:
- kelaparan,
- gempa bumi,
- peperangan.
Ad. 1. Kelaparan.Wahyu 6:5-6, materai yang ketiga menunjuk pada kegerakan kuda hitam, yaitu penghukuman Tuhan atas dunia melalui kelaparan. Ada 2 macam kelaparan:
- Kelaparan secara jasmani.
Ini akan mengakibatkan penderitaan secara jasmani, sampai kematian secara jasmani.
- Kelaparan secara rohani.
Amos 8:11-14, yaitu kelaparan akan firman Tuhan, yang mengakibatkan manusia tidak puas, kering rohani, sehingga rebah, jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Jika terus jatuh bangun dalam dosa, sampai puncaknya dosa, akan mengakibatkan kematian rohani, sampai kematian kedua, yaitu kebinasaan di neraka.
Mengapa manusia, terutama anak Tuhan, mengalami kelaparan akan firman?
Amos 8:5, jawabannya adalah karena mengecilkan efa dan membesarkan syikal. Efa adalah timbangan untuk gandum, menunjuk pada firman. Syikal adalah timbangan untuk uang. Jadi, mengecilkan efa dan membesarkan syikal artinya:
- Lebih mengutamakan perkara jasmani daripada perkara rohani, sampai tidak ada kesempatan untuk mencari firman Allah.
- Dalam ibadah tidak mengutamakan firman, tetapi hanya mengutamakan perkara jasmani.
Ini karena kesalahan di dua pihak, yaitu:
- Gembala tidak siap firman, tahbisannya perlu diperbaiki.
- Sidang jemaat ke gereja hanya mencari perkara jasmani.
Kematian rohani ini akan mengakibatkan kebinasaan. Jalan keluar supaya tidak masuk kelaparan di akhir jaman adalah mengutamakan ibadah lebih dari segala perkara jasmani, dan dalam ibadah harus mengutamakan firman Tuhan.
Lukas 5:1, tujuan utama ibadah adalah hendak mendengar firman dan dengar-dengaran pada firman. Ini baru merupakan ibadah yang mengerumuni Yesus. Tapi kalau tujuan ibadah yang lain, hanya untuk bersenang-senang, dll, itu bisa merupakan ibadah yang mengerumuni manusia (Harun), atau mengerumuni berhala (Keluaran 32:1,18-19). Ibadah semacam ini hanya menghasilkan sukacita dunia, yang mengarah pada dosa.
Lukas 5:3, mendengar dan dengar-dengaran pada firman, terutama adalah pada firman pengajaran.
Ada 2 bentuk firman, yaitu:
- Firman penginjilan (susu), untuk membawa orang berdosa supaya bertobat, percaya Yesus, dan diselamatkan.
- Firman pengajaran (makanan keras), supaya kita tidak masuk kelaparan, dan untuk menumbuhkan rohani kita sampai dewasa rohani, dan siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali sebagai Mempelai Pria Sorga.
Sasaran dari firman pengajaranadalah perahu kehidupan yang gagal, baik gagal secara jasmani, teristimewa gagal secara rohani, untuk ditolong dan diangkat oleh Tuhan.
Proses mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran:
- Mendengar firman pengajaran dengan sungguh-sungguh dan menjadi suatu kebutuhan, sehingga kita bisa menikmati dan mengerti firman pengajaran.
- Percaya, yakin kepada firman pengajaran, yaitu firman menjadi iman di dalam hati.
- Melakukan, praktek firman, apapun resikonya.
Kalau Tuhan memberitakan firman, itu hanya untuk dilakukan, bukan untuk dikritik, dll.
Saat Tuhan memberitakan firman = Tuhan mengulurkan tangan kepada kita.
Saat kita praktek firman = kita mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Jadi, saat kita praktek firman, kita akan mengalami kuasa dari Tuhan, kuasa dari firman.
Kita harus belajar pada Petrus, dia nelayan yang pandai, tetapi gagal semalam-malaman. Menghadapi akhir jaman, kerja keras, semangat, pengetahuan, pengalaman, semuanya tanpa firman hanya akan mengakibatkan kegagalan, bahkan masuk kelaparan. Menghadapi akhir jaman, kita harus hidup taat dengar-dengaran pada firman.
Kuasa dalam tangan Tuhan yang berlubang paku yang diulurkan pada kita:
- Lukas 5:6, kuasa penciptaan, yaitu menciptakan yang tidak ada menjadi ada.
- Untuk memelihara kita secara ajaib di tengah dunia yang sedang krisis, sehingga kita tidak masuk kelaparan jasmani.
- Untuk menolong kita menghadapi segala masalah dalam hidup, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Lukas 5:8, kuasa penyucian, untuk menunjukkan dosa-dosa kita, sampai yang tersembunyi sekalipun, sehingga kita bisa mengaku dosa pada Tuhan dan sesama, dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Mazmur 32:1, saat dosa diampuni dan ditinggalkan, maka kita akan mengalami kepuasan, kebahagiaan Sorga.
- Lukas 5:10-11, kuasa pembaharuan, dari penjala ikan menjadi penjala manusia, dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Permulaan keubahan adalah tidak egois lagi, tidak mementingkan diri sendiri, tetapi lebih mementingkan perkara rohani. Keubahan hidup adalah seperti air menjadi air anggur; saat kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani, maka hidup kita akan menjadi manis, bahagia, dan tidak masuk kelaparan rohani. Sampai waktu Yesus datang kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia dan diangkat di awan-awan yang permai (Filipi 3:20-21).
Tanpa firman, hidup kita akan gagal jasmani dan rohani. Tetapi sebaliknya, sekalipun sudah gagal jasmani dan rohani, asalkan mau mendengar dan dengar-dengaran pada firman, mengulurkan tangan pada Tuhan, maka Tuhan akan mengulurkan tangan pada kita dengan kuasa penciptaan, kuasa penyucian, dan kuasa pembaharuan.
Tuhan memberkati.