Markus 12: 28-34, terkena pada Tabut Pernjanjian. Tutup peti dari emas murni menunjuk pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Pria Surga. Petinya dari kayu disalut emas, menunjuk pada manusia daging yang berdosa mau disalut dengan kasih Allah untuk menjadi Mempelai Wanita Surga. Manusia daging tidak memiliki kasih, yang ada hanya emosi, ambisi, yang mendorong manusia untuk berbuat dosa dan masuk dalam kebinasaan. Dari mana kita menerima kasih? Lewat korban Kristus, lewat firman, dan lewat Roh Kudus.
Praktek memiliki kasih Allah, kayu disalut emas:
1 Petrus 2: 5, dipakai Tuhan = menjadi batu hidup, dan hidup dari kemurahan Tuhan saja, akan hidup dalam situasi dan kondisi apapun, bahkan hidup kekal. Batu hidup ini dalam istilah lain juga disebut batu indah. Hidup kita akan indah jika mau dipakai Tuhan.
Markus 12: 34, menyelesaikan segala masalah, tidak ada lagi pertanyaan.
Kasih menyelesaikan segala masalah berarti kasih menghapus segala air mata.
Lukas 7: 11-15
Orang muda ini mau keluar dari Nain, yang menunjuk pada penggembalaan. Ini yang akan menimbulkan banyak tangisan, banyak masalah. Kalau kaum muda tidak tergembala, itu akan menuju kuburan, kebinasaan.
Praktek kaum muda yang menuju kuburan, banyak tangisan:
Kalau ini dibiarkan, akan mati rohani, sampai binasa.
Tapi kemurahan Tuhan kalau sore ini kita masih berada di Pintu Gerbang Kemurahan, berpapasan dengan Yesus yang penuh belas kasihan, Yesus yang menyampaikan firman. Kalau kita mau menerima firman dengan lembut hati, mau mengaku kelemahan-kelemahan kita, maka Tuhan akan mengulurkan tangan dan menolong kehidupan kita. Tuhan akan menghapus air mata kita dan memberikan sukacita.
Tuhan memberkati.