Matius 24: 31=
Firman penggembalaanyang menampilkan gereja Tuhan dari seluruh dunia untuk menjadi mempelai wanita Tuhan dalam kemuliaan dan kesempurnaan di awan-awan yang permai.
Imamat 25: 8-10
= sangkakala ini juga dibunyikan pada waktu tahun Yobel/tahun penebusan.
'1 tahun sabat'= 7 tahun.
Jadi, pada tahun Yobel ini terjadi penebusan/pembebasan tanpa syarat.
Saat, sangkakala terakhir, kita akan benar-benar mengalami pembebasan dari dunia ini, bertemu Tuhan di angkasa. Inilah kekuatan dari Firman penggembalaan.
Jadi, pada tahun Yobel, Tuhan MENGEMBALIKAN APA-APA YANG SUDAH HILANG.
Artinya, Firman penggembalaan itu mampu untuk mengembalikan apapun yang sudah hilang dari kita. Ini pentingnya Firman Penggembalaan.
Kuasa kematian Tuhan juga mampu mengembalikan apa-apa yang sudah hilang dari hidup kita.
Jadi, firman penggembalaan itu juga mengandung kuasa kematian Tuhanuntuk mengembalikan apa-apa yang sudah hilang dari manusia.
Lalu, apa yang sudah hilang dari manusia ini?
Kejadian 3: 6-7
= kehilangan yang paling dasyat.
Yang sudah hilang dari manusia yaitu pada saat Adam dan Hawa berdosa, mereka kehilangan pakaian= telanjang. Dan ini mengakibatkan kehilangan yang lainnya.
Roma 3: 23
Akibat kehilangan pakaian, manusia juga kehilangan pakaian kemuliaan. Suatu kehilangan yang fatal.
Tidak taat= kehilangan pakaian kemuliaan= telanjang.
Itu sebabnya, kita membutuhkan bunyi sangkakala untuk bisa mengembalikan yang sudah hilang ini, terutama pakaian ini.
Dosa tidak taat dengar-dengaran ini yang membuat manusia telanjang, itu menembus terus dari jaman ke jaman:
- Zaman Permulaan= zaman Allah Bapa (dari Adam-Abraham) ->diwakili Adam.
Kejadian 3: 9-10
Disini Adam tidak taat dan mengakibatkan KETAKUTAN.
Praktik dalam ketakutan:- takut bertemu Tuhan, takut beribadah, takut mendengar Firman pengajaran.
- takut dan kuatir akan hidupnyauntuk hidup sekarang dan masa depan, sebabnya hidupnya jauh dari Tuhan (Matius 6: 31, 34).
- takut menghadapi kedatangan Tuhan kedua kali(Wahyu 6: 15-17), sehingga akan tertinggal saat Yesus datang kembali, binasa bersama bumi.
Jadi, tidak dengar-dengaran ini sangat fatal akibatnya, sebab tidak taat membuat manusia tertinggal saat Tuhan datang kembali.
- Zaman Pertengahan= zaman Allah Anak (dari Abraham-kedatangan Yesus I) ->diwakili Saul.
2 kali ketidak taatan Saul:- 1 Samuel 13: 10-13= Saul tidak taat karena menggunakan pikiran daging, tapi tidak sesuai dengan Firman. Ini terjadi saat dalam kondisi terjepit.
- 1 Samuel 15: 14-15= saat menghadapi Amalek. Ini terjadi saat dalam kondisi diberkati.
Jadi, saat terjepit, pikiran kita harus dijaga. Saat diberkati, hati kita yang harus dijaga.
Karena tidak taat inilah, Saul telanjang.
1 Samuel 19: 23-24
Ketelanjangan Saul disini mengakibatkan KEBENCIAN, yaitu:- membenci Daud (sesama) (1 Samuel 18: 8-9)
Orang telanjang/tidak dengar-dengaran, pasti ada kebencian, sampai satu waktu menjadi kebencian tanpa alasan. - 1 Samuel 20: 30= kebencian dalam rumah tangga.
1 Samuel 22: 18-19
= Saul membunuh para imam, anak-anak Tuhan. Ini adalah antikris yang akan dibinasakan.
Jadi, tidak dengar-dengaran itu membawa hidup itu untuk jadi sama dengan antikris.
Wahyu 12: 17
= kehidupan yang kurang dalam penyembahan, itulah yang akan jadi sasaran dari antikris. Sebab itu, kita harus meningkat dalam penyembahan. Sebab, kalau tidak jadi sasaran antikris, hidup itu akan jadi antikris sendiri!
- Zaman Akhir= zaman Allah Roh Kudus (dari kedatangan Yesus I-kedatangan Yesus II) ->diwakili Petrus.
Yohanes 21: 3, 7
= Petrus tidak taat, dimana ia kembali jadi penangkap ikan, padahal Tuhan sudah bilang, bahwa ia harus jadi penangkap manusia. Dan ini terjadi setelah Yesus mati. Dan akibatnya, Petrus juga telanjang (ayat 7).
Ketidak taatan Petrus mengakibatkan KEGAGALAN, tidak mendapatkan apa-apa. Ini sama artinya dengan tidak bisa berbuat apa-apa.
Yohanes 15: 5-6
Tidak bisa berbuat apa-apa, itu sama dengan carang yang kering(kering rohani), yang terlepas dari Pokok dan hanya akan berakhir pada pembakaran, binasa untuk selamanya.
Jadi, ketidak taatan itu mengakibatkan hidup itu hidup dalam ketakutan, kebencian dan kegagalan yang berakhir dengan kebinasaan di neraka selama-lamanya.
Tuhan tidak rela jika manusia ciptaanNya harus binasa karena tidak taat dengar-dengaran.
Lalu, bagaimana cara Tuhan menolong?:
- Filipi 2: 8-10= Yesus harus TAAT sampai mati di kayu salib.
Dalam kematianNya, Tuhan menerima kuasa untuk mengalahkan setan tritunggalyang merupakan sumbernya dosa yang membuat manusia tidak taat dengar-dengaran.
- lewat Firman Penggembalaan.
Firman inilah yang mampu membuat kita taat dengar-dengaran.
Sesudah Petrus tidak taat, ia bertemu Yesus dalam sistem penggembalaan(Yohanes 21: 15-18). Firman penggembalaan dalam 3 macam ibadah pokok, itulah yang MAMPU menyucikan kita dari manusia jasmani, menjadi manusia rohani, sampai kita hanya mengulurkan tangan pada Tuhan, taat dengar-dengaran pada Tuhan sampai daging tidak bersuara.
Ini artinya, apa yang sudah telanjang, akan kembali lagi siang ini, itulah ketaatan kita. Jangan tunggu-tunggu lagi. Kita tidak tahu kapan Tuhan akan datang.
Kalau pakaian kemuliaan saja bisa kembali, apalagi perkara-perkara lainnya. Bahkan Tuhan sanggup memberikan kita yang lebih baik lagi.
Kalau kita mengulurkan tangan pada Tuhan, maka Tuhan juga akan mengulurkan tangan pada kita.
Hasilnya:
- Yohanes 15: 19= Petrus bisa berkorban apa saja untuk memuliakan Tuhan.
Petrus dipakai untuk memuliakan Nama Tuhan, bagaikan bejana kemuliaan Tuhan dan hidup dari kemurahan belas kasih Tuhan.
Bejana kemuliaan= bejana belas kasihan (Roma 9: 23).
Kalau semua kita korbankan untuk Tuhan, kita akan hidup dari belas kasihan Tuhan untuk hidup ditengah-tengah dunia yang kering, seperti 5 roti 2 ikan untuk memelihara 5000 orang secara ajaib.
- Filipi 2: 12= kita mengalami kuasa kematian Tuhan untuk mengalahkan setan tritunggalyang merupakan sumbernya ketakutan, kebencian dan kegagalan. Dan apa yang sudah mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Tuhan, segala masalah akan diselesaikan oleh Tuhan.
- 1 Petrus 5: 5-6= meninggikan kita pada waktunya.
Artinyamengangkat kita dari kegagalan-kegagalan di dunia ini pada waktunya. Kita hanya tinggal menunggu waktu Tuhan dan Tuhan akan membuat kita indah pada waktunya (Pengkhotbah 3: 11). Sampai waktu sangkakala terakhir, kita benar-benar diangkat ke awan-awan yang permai untuk ditampilkan dalam kemuliaan seperti pada awal penciptaan, kita kembali ke Firdaus sampai masuk Yerusalem Baru. Benar-benar apa yang hilang, semuanya dikembalikan pada kita. Tiap bunyi sangkakala yang kita dengar, itu akan mengembalikan apa yang hilang sedikit demi sedikit.
Kalau selama ini kita sibuk dengan hidup kita sendiri, sekarang adalah waktunya bagi kita untuk mengulurkan tangan pada Tuhan.
Tuhan memberkati.