Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian. Juga selamat merayakan Jum'at Agung. Biarlah kuasa kematian TUHAN bisa berdampak positif dalam kehidupan kita semua pada kesempatan ini.

Wahyu 2-3, dalam susunan Tabernakel, menunjuk pada tujuh kali percikan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan penyucian terakhiryang dilakukan oleh TUHAN kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama TUHAN selamanya.

Banyak kelebihan dan berkat yang sudah diterima oleh tujuh sidang jemaat bangsa kafir, semuanya dipuji oleh TUHAN, tetapi jika ada satu sajacacat cela, maka tidak ada gunanya, sebab tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan binasa selamanya.
Semua berkat dan kelebihan memang perlu dan baik, tetapi harus ditingkatkan lewat penyucian demi penyucian sampai penyucian terakhir yaitu sampai kita tidak bercacat cela, sempurna seperti Dia.

Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:

  1. sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.

  2. sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi TUHAN katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).


  3. sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014).

  4. sidang jemaat di TIATIRA(Wahyu 2: 18-29) yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Januari 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 18 Januari 2015).

  5. sidang jemaat di SARDIS(Wahyu 3: 1-6) disucikan untuk mengalami kebangunan rohanidan kuat rohaninya, supaya tetap berjaga-jaga(diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 04 Maret 2015).

  6. sidang jemaat di FILADELFIA(Wahyu 3: 7-13) (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015).

Kita mempelajari Wahyu 3: 7-13, sidang jemaat yang keenam, yaitu SIDANG JEMAAT FILADELFIA.
Kita masih berada pada ayat 7-8..
Wahyu 3: 7-8
3: 7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3: 8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah,
Aku telah membuka pintubagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Kudan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

Kita sudah mendengar, ada3 macam penampilan pribadi TUHANkepada sidang jemaat di Filadelfia (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015):

  1. 'Yang Benar' = Halaman Tabernakel.
    Yesus tampil sebagai 'Yang Benar' untuk membenarkan.

  2. 'Yang Kudus' = Ruangan Suci.
    Yesus tampil sebagai 'Yang Kudus' untuk menyucikan.

  3. 'Yang memegang kunci Daud' = Ruangan Maha Suci.

Kita masih mempelajari bagian ke-3, yaitu YESUS TAMPIL SEBAGAI 'YANG MEMEGANG KUNCI DAUD'.
Kunci Daud dimiliki oleh Daud dan didapatkan dalam sistem penggembalaan.

Saat Samuel disuruh TUHAN untuk mencari pengganti raja Saul, dia datang ke rumah Isai dan melihat anak-anaknya,'Ini luar biasa, ini dahsyat, ini yang akan menjadi raja'. Tetapi TUHAN bilang 'tidak!' Lalu Samuel bertanya pada Isai 'apakah masih ada anaknya yang lain?': 'Masih ada yang lain, dia sedang menggembalakan domba'. Inilah Daud yang akhirnya terpilih menjadi raja.

Oleh sebab itu, di akhir zaman ini, kita harus menjadi kehidupan Kristen/domba-domba yang TERGEMBALA DENGAN BENAR DAN BAIK(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Maret 2015). Di mulai dari seorang gembala, harus tergembala dengan benar dan baik, maka domba-domba akan tergembala dengan benar dan baik.

Kunci Daud adalah TAATdan SETIA(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Maret 2015).
Ketaatan Daud diakui oleh TUHAN karena dia melakukan kehendak TUHAN(Kisah Para Rasul 13: 22).
Daud juga setia. Ketika Daud melawan Goliat, Daud diberi pakaian perang oleh Saul, tetapi dia tidak bisa berjalan. Daud tidak mau, sehingga dia melepaskan pakaian perang Saul dan tetap mengenakan pakaian gembala; Daud setia dalam jabatan pelayanan.

Karena Daud tergembala dengan benar dan baik, juga taat dan setia, maka Daud menerima/memegang kunci Daud, yaitu kunci kerajaan Yehuda/Israel.
Sekarang, kunci Daud berada di tangan Yesus. Hari ini kita memperingati Jum'at Agung, yaitu memperingati kematian Yesus di kayu salib.

Dalam Filipi 2: 8, Yesus taatdan setiasampai mati di kayu salib, sehingga Ia juga bisa memegang kunci Daud untuk membukakan pintu-pintu. Dulu Yesus membukakan pintu-pintu bagi jemaat Filadelfia karena mereka juga taat dan setia. Sekarang kepada kita sidang jemaat akhir zaman. Dia juga membukakan pintu-pintu yang tertutup bagi kita.

Wahyu 3: 8
3: 8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Kudan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

'menuruti firman-Ku'= taat.
'tidak menyangkal nama-Ku' = setia.

Jadi, Yesus memegang kunci Daud untuk membukakan pintu-pintu bagi kita yang taatdan setia; yang tidak bisa ditutup oleh siapapun dan oleh apapun juga.
Inilah arti kematian Yesus. Tidak akan ada lagi pintu tertutup, karena Yesus sudah mati dengan taat dan setia, sehingga Dia memegang kunci Daud dan dapat membukakan pintu-pintu bagi kita. Setanpun tidak bisa menutup pintu bagi kita.

Matius 27: 50-52
27: 50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
27: 51 Dan lihatlah,
tabir Bait Suci terbelah duadari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
27: 52 dan
kuburan-kuburan terbukadan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.

Perikop: Yesus Mati.
'menyerahkan nyawa-Nya' = Yesus mati di kayu salib.

Kita akan mempelajari,ada 2 pintu yang terbuka lewat kematian Yesus (lewat kunci Daud):

  1. Matius 27: 52
    27: 52 dan kuburan-kuburan terbukadan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.

    Pintu pertama yang terbuka lewat kematian Yesus: pintu-pintu kubur/alam maut terbuka.

    Arti rohani dari pintu kubur terbuka:
    Efesus 4: 8-12
    4: 8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
    4: 9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa
    Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
    4: 10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
    4: 11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4: 12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,


    • 'Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah' = Yesus turun ke alam maut/mati di kayu salib.

      Arti yang pertama dari pintu kubur terbuka secara rohani: Yesus mati di kayu salib untuk melepaskan kita dari tawanan dosa/tawanan maut.
      Tadinya manusia berdosa ditawan oleh maut, tetapi karena Yesus sudah mati di kayu salib, Ia menembusi alam maut dan Ia membawa kunci Daud, maka Dia membuka pintu alam maut untuk melepaskan kita semua dari tawanan dosa/tawanan maut.

      Saya akan tunjukkan lagi 8 dosa yang membawa kita langsung kepada neraka/alam maut/kebinasaan. Jangan ragu dan jangan bosan untuk membaca lagi! Supaya kita benar-benar lepas dari 8 dosa ini lebih dulu, supaya kita bisa hidup benar dan suci. Saat ini kematian Yesus betul-betul melepaskan kita dari tawanan dosa/tawanan maut.

      Wahyu 21: 8
      21: 8 Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

      Kita harus lepas dari 8 dosa yang membawa kita ke api neraka/kebinasaan selama-lamanya, yaitu:

      • Penakut = orang yang takut pada sesuatu di dunia, sampai tidak takut pada TUHAN/melawan TUHAN (firman pengajaran). Ini sama dengan pengecut.

        Maaf, istilahnya tidak enak didengar telinga. Kami hamba TUHAN seringkali takut pada organisasi, sampai tidak takut pada TUHAN, melawan TUHAN. Di pekerjaan, kita takut pada boss, disuruh korupsi, sampai melawan TUHAN. Ini penakut/pengecut. Seharusnya kita bersaksi, 'Ini tidak boleh, berbahaya, bisa membawa ke neraka.' Tetapi seringkali kita menjadi penakut/pengecut. Adam takut pada isterinya-- disuruh makan buah terlarang, padahal dia tahu ini tidak boleh dimakan--, akhirnya tidak takut pada TUHAN dan hancurlah nikahnya.

      • Tidak percaya= bimbang.
      • Keji.
      • Pembunuh = kebencian, bahkan kebencian tanpa alasan.
      • Persundalan = dosa seks.
      • Tukang-tukang sihir = dukun-dukun dan lain-lain.
      • Penyembah-penyembah berhala.
      • Pendusta.

      Lepas dari 8 dosa = lepas dari dusta.
      Selama masih ada dusta, maka 7 dosa yang lain masih ada. Sebenarnya orang mengetahui, bahwa dusta itu berbahaya, tetapi sering kali kita tidak mampu, masih berdusta karena penakut dan pendusta adalah satu kesatuan: 'Kalau saya tidak berdusta, nanti dipecat, nanti begini begitu'.

      Kesaksian:
      Beberapa kali saya berhadapan dengan orang, ketika saya bilang soal dusta, dia menjadi takut dan sadar. Saya berhadapan dengan seorang doktor di bidang hukum dan dia sudah masuk koran karena masalah sertifikat. Ketika saya mengurus sertifikat asrama Lempin-El, dipersulit, tidak bisa keluar. Lalu saya datangi, awalnya saya agak marah-marah. Setelah itu saya tidak marah, karena dia juga orang yang percaya TUHAN, saya hanya katakan, 'Tidak pak, saya tidak mengurus sertifikat ini lagi, hanya saya beri tahu bapak, dusta itu dosa nomor satu yang masuk ke neraka. Terserah bapak, mau dikembalikan ke saya lagi atau tidak, sebab sudah saya serahkan pada TUHAN. Itu untuk asrama, bukan untuk saya pakai sendiri. Silakan.' Besok pagi sertifikatnya kembali. Ini bukti bahwa sebenarnya tahu itu dusta, tetapi tidak mampu.
      Urusan tiket juga begitu. Sudah terlambat, lalu dijanjikan untuk dipindah ke penerbangan jam 9, lalu tidak bisa lagi. Saya tenang saja. Saya hanya bilang, 'Saya berkhotbah. Di Surabaya sudah setuju, saya sudah terlambat pak. Kalau bapak berbohong, TUHAN yang marah ke bapak'. Lalu saya langsung ditarik dan bisa berangkat. Padahal dari tadi sudah dicek tetapi tidak bisa, harus ikut penerbangan jam 12.


      Mari, jangan kita ikut-ikutan! Tetapi memperingati kematian TUHAN sekarang ini, kita lepas dari tawanan dosa/tawanan maut. Jangan berdusta lagi!

      Kalau kita lepas dari 8 dosa ini, maka dosa-dosa lain juga pastimulai lepas. Tetapi kalau masih ada 8 dosa ini, berarti kita berada di luar bahtera/di luar kasih karunia dan pasti binasa.
      Dulu, hanya 8 orang yang masuk bahtera Nuh karena mendapatkan kasih karunia TUHAN (Kejadian 6: 8, 'Tetapi Nuh mendapat kasih karuniadi mata TUHAN').

    • Efesus 4: 11-12
      4: 11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
      4: 12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan,
      bagi pembangunan tubuh Kristus,

      Arti yang kedua dari pintu kubur terbuka secara rohani: Yesus memberikan jabatan-jabatan pelayanan kepada kita= mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yaitu kegerakan pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita TUHAN.

      Jangan kita menjadi tawanan dosa/tawanan maut! Tetapi kita menjadi tawanan Roh, itulah pelayan-pelayan TUHAN.
      Jabatan pelayanan= jubah Yusuf yang maha indah.

      Inilah arti pintu kubur terbuka. Yesus mati di kayu salib dengan membawa kunci Daud, Dia melepaskan kita dari tawanan dosa. Setelah kita terlepas dari dosa, maka kita diberi jabatan pelayanan.
      Jadi, melayani TUHAN bukan disiksa, tetapi sebenarnya diberi jubah indah= hidup kita diperindah oleh TUHAN.

      Orang tua jangan salah paham! 'Anak saya kaum muda, harus latihan, harus ini-itu, kapan belajarnya?' Tetapi harus diatur. Bapak ibu juga ikut mengawasi.

      Kalau ada di antara kita yang dipanggil menjadi hamba TUHAN sepenuh, bukan untuk disiksa, tetapi sedang diberi jubah indah.

      Kita harusmenjadi imam-imam dan raja-raja, ini bukti kita terlepas dari dosa/maut, supaya:

      • kita tidak ditawan maut,
      • hidup kita indah, tidak telanjang,
      • kita hidup benar dan suci,
      • kita tidak masuk pembangunan Babel, yaitu mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.

      Kalau tidak masuk dalam pembangunan tubuh Kristus, maka pasti masuk pembangunan tubuh Babel.

      Mari, yang belum melayani TUHAN/belum punya jubah indah, harus berdoa, supaya lewat memperingati kematian TUHAN, biar TUHAN membuka pintu kubur/membuka pintu halangan yang membuat kita tidak bisa melayani. Biar TUHAN yang bukakan semua, supaya kita menerima jubah indah. Semoga lewat memperingati kematian TUHAN, menjadi dorongan bagi kita untuk bisa melayani TUHAN--bagaimana upaya TUHAN untuk membuka pintu kubur bagi kita dan melepaskan kita dari tawanan dosa/maut, untuk memperindah hidup kita.

      Yang sudah melayani/sudah memakai jubah indah, hati-hati!Harus mempertahankan jubah lewat tetap hidup benar dan suci, tetap setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.

      Garis akhir yaitu:

      • sampai meninggal dunia,
      • sampai Tuhan Yesus datang kedua kali.

      Jangan melepas jubah indah!Kalau melepas jubah indah, maka nasibnya sama seperti Yudas Iskariot. Bukan hanya telanjang (hidupnya tidak indah dan dipermalukan), tetapi sampai perutnya robek. Betapa tidak indah sama sekali. Hidupnya hancur dan binasa selamanya.

    Inilah pintu pertama yang TUHAN bukakan bagi kita lewat kematian-Nya. Dia taat dan setia sampai mati di kayu salib, maka Dia memegang kunci Daud dan turun ke alam maut untuk membuka pintu alam maut, supaya kita lepas dari 8 dosa, kita mulai hidup benar dan suci, lalu mulai diberi jubah. Kita melayani pembangunan tubuh Kristus yang sempurna

    • Mulai dari dalam nikah, layani yang benar, supaya nikah menjadi indah. Suami, isteri, anak, orang tua, mari melayani dalam nikah dengan baik, sesuai jabatan pelayanan yang diberikan kepada kita.

    • Lalu dalam penggembalaan,
    • antar penggembalaan (ibadah kunjungan).

    Mari kita layani Tuhan, jadi senjata kebenaran!Bukan disiksa, tetapi untuk diberi jubah indah, hidup kita indah di hadapan TUHAN. Dia sudah rela menjadi buruk di kayu salib untuk memperindah hidup kita. Sampai yang terindah, yaitu saat Yesus datang kedua kali.

  2. Matius 27: 51
    27: 51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelahdua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

    Pintu kedua yang terbuka lewat kematian Yesus: tabir Bait Suci terbelah.
    Tabernakel adalah kerajaan Sorga yang dilihat oleh Musa di gunung Sinai. Lalu TUHAN memerintahkan Musa untuk membuat Sorga di bumi, supaya hidup kita dan ibadah kita di bumi seperti di Sorga; ada patokannya.

    Seperti di sekolah, ada kurikulumnya. Coba kalau sekolah tidak ada kurikulumnya, jangan-jangan masih SMU tetapi merasa sudah menjadi doktor. Sama dengan orang Kristen, jika tidak ada 'kurikulum' nya, tidak ada Tabernakel, belum masuk Halaman tetapi sudah merasa berada di awan-awan, merasa dahsyat, luar biasa. Padahal kalau diperiksa, masih berdusta, masih berada di alam maut. Jadi, saya sangat bersyukur bahwa TUHAN memberikan kerajaan Sorga kepada Musa, lalu Musa membangun Tabernakel/Sorga di bumi, supaya hidup dan ibadah kita di bumi sama seperti di Sorga.

    Tabernakel memiliki 3 pintu, yaitu:

    • Pintu Gerbang,
    • Pintu Kemah (kepenuhan Roh Kudus),
    • Pintu Tirai.

    Saat Yesus mati, pintu tirai yang terbuka. Di balik Pintu Gerbang ada Halaman, di balik Pintu Kemah ada Ruangan Suci, di balik Pintu Tirai ada Ruangan Maha Suci dengan 1 alat yaitu Tabut Perjanjian. Ini alat yang terpenting.

    Jadi, kematian Yesus membuka Pintu Tirai ('tabir Bait Suci terbelah'). Kalau Pintu Tirai terbuka, berarti Tabut Perjanjian terlihat.

    Tabut perjanjian terdiri dari 2 bagian:



    • Tutup Pendamaian: terbuat dari emas murnidengan 2 kerub di atasnya (Keluaran 25: 10).
      Emas = zat ilahi/zatnya TUHAN. Semakin dibakar, maka emas semakin murni.

      Tutup Pendamaian terdiri dari:

      • Kerub I = Allah Bapa.
      • Tutup dengan 7 kali percikan darah= Allah Anak/Yesus.
      • Kerub II= Allah Roh Kudus.

      Jadi, tutup pendamaian dari emas murni adalah Allah Tritunggal di dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.
      Kepala = suami = Mempelai Pria Sorga.
      Tubuh = isteri = mempelai wanita Sorga.

    • Peti/Tabut:terbuat dari kayu penaga yang disalut emas murni luar dan dalam, sehingga tidak terlihat kayunya lagi.

      Keluaran 25: 10-11
      25: 10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
      25: 11 Haruslah engkau
      menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luarengkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.

      Jangan munafik! Hanya luarnya yang disalut, tetapi dalamnya kayu. Ini yang berbahaya. Banyak penyalutan yang hanya sebelah saja. Sering kali yang disalut hanya luarnya saja, dari luar terlihat emas padahal di dalam adalah kayu yang keropos, banyak rayapnya. Ini namanya sok suci. Banyak hamba TUHAN yang sok suci, dari luar kelihatan baik, padahal dalamnya keropos semua. Ini yang tidak boleh.

      Kayu = manusia, tetapi sudah disalut emas murni luar dan dalam. Artinya sidang jemaat yang sempurnaseperti Yesus, yaitu mempelai wanita Sorga.

    Jadi, Tabut Perjanjian adalahTutup Pendamaian menutupi Peti Perjanjian dengan erat. Supaya tutup dengan tabut tidak terlepas, bahkan tidak bergeser, maka di sekeliling tabutnya--bukan pada tutupnya--diberi bingkai emas, sehingga tutup dengan petinya tidak bisa bergeser, apalagi terlepas.

    Bapak ibu mungkin pernah membaca tentang peristiwa Uza. Pada saat Tabut Perjanjian dinaikkan pedati, lalu lembunya tergelincir, Uza memegang tabutnya karena takut tutup tabut terlepas dari tabut. Akibatnya Uza mati. Itu menunjukkan hubungan TUHAN dengan jemaat yang tidak bisa dicampuri oleh tangan-tangan manusia. Itu hanya urusan TUHAN.”

    Tutup Pendamaian = Mempelai Pria Sorga.
    Peti perjanjian = Mempelai Wanita Sorga.

    Artinya sekarang, supaya hubungan mempelai wanita Sorga (kita/gereja TUHAN) dengan Mempelai Pria Sorga (Kristus) menjadi erat, tidak terpisah dengan Yesus, maka kita harusmemiliki bingkai emas secara rohani. Kalau ada bingkainya, jangankan terlepas, bergeser sedikitpun tidak.

    Lewat kematian-Nya, TUHAN rindu memberikan bingkai emas kepada kita. TUHAN rindu supaya kita, jangankan terpisah, bergeserpun tidak. TUHAN tidak mau bergeser-geser (kadang setia, kadang bergeser sedikit).

    Ada 3 macam bingkai emas secara rohani:

    • Amsal 3: 32
      3: 32 karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.

      'bergaul erat'= tidak bisa bergeser.
      Bingkai emas yang pertama: KEJUJURAN.
      Jujur dimulai dari:

      • Jujur soal pengajaran (soal TUHAN).
        Kalau pengajaran benar katakan 'benar' dan kita tegas untuk berpegang teguh pada pengajaran benar.
        Kalau pengajaran tidak benar, katakan 'tidak benar' dan kita tegas menolak ajaran yang tidak benar.

        Kalau mengatakan, 'benar tetapi...., tidak benar tetapi....', ini maju mundur, terus bergeser, tidak pernah pas. Peti memiliki rongga, kalau tutupnya bergeser sedikit saja, maka hujan, ular, angin akan masuk sehingga benda di dalam peti akan hancur.

        Titus 2: 7
        2: 7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujurdan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

        Jangan bergeser! Kalau bergeser, nanti kita sadar, 'Kenapa ya? Dulu baik-baik, kok, sekarang angin dan ular masuk, semua jadi kacau?' Itu karena kita bergeser dari Tutup. Kalau Tutup tidak pernah mau bergeser, tetapi kita yang sering kali bergeser. Mari, kembali pada pengajaran yang benar. Bukan berarti kalau menerangkan ini, hanya di WR Supratman 4 yang paling benar. Tidak. Tetapi kembali ke Alkitab.”

        Titus 2: 6-7
        2: 6 Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal
        2: 7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu
        teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu

        Kalau sudah berpegang pada pengajaran benar (jujur soal pengajaran benar), maka:

        1. Kita bisa menguasai diridalam segala hal dan tidak terjerumus pada yang tidak benar.

          "Kaum muda dan bapak ibu perhatikan! Banyak kali kita tidak bisa menguasai diri. Selalu ada keinginan-keinginan yang bertolak belakang dengan firman. Kalau kita tahu itu salah, tetapi biasa mengatakan, 'ah tidak apa-apa, cuma sedikit', kita juga tidak bisa menguasai diri saat diperhadapkan soal keuangan dan di kantor ada kesempatan, maka kita akan mengambil yang tidak benar, 'yaa tidak apa-apa, cuma sedikit kok.' Tetapi kalau kita berpegang teguh pada pengajaran benar, ya katakan 'ya', tidak katakan 'tidak', maka kita bisa menguasa diri dalam segala hal.
          Saya sebagai hamba TUHAN diperhadapkan pada uang setumpuk yang mau dikuasai oleh penatua jemaat. Saya tidak mau. Sebab saya dulu pegawai dan digaji. Karena TUHAN, maka saya tinggalkan gaji, tetapi sekarang saya mau digaji lagi. Berapa kali saya sudah berteriak pada TUHAN, waktu saya diizinkan tidak makan dan minum, saya mau lari meninggalkan pekerjaan TUHAN. Tetapi akhirnya kuat dan saya berteriak, 'Sekalipun saya digaji 100 kali lipat, saya tidak mau, saya tetap pilih Engkau, TUHAN.' Sekarang saya mau digaji lagi dengan setumpuk uang perpuluhan, saya tidak mau.
          Kaum muda, kalau sudah berpegang pada pengajaran benar, maka soal jodoh, soal apa saja, tidak akan pernah bergeser.
          "


        2. Kita menjadi teladan dalam perbuatan benar dan baik, bukan pura-pura baik.

          "Kalau soal pengajaran kita tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah, lalu berbuat baik, itu namanya pura-pura baik, bukan baik yang sebenarnya. Orang di luar TUHAN kalau diuji soal berbuat baik--kalau hanya memberi sesuatu--, apalagi kalau waktu hari rayanya, bisa mengundang ribuan orang, diberi ini-itu. Baik, tapi hanya pura-pura baik, di balik itu kita tidak tahu. Tetapi kalau kita jujur dalam pengajaran benar, maka kita bisa menjadi teladan dalam berbuat benar dan baik. Tidak pura-pura baik. Pura-pura baik biasanya untuk menutupi yang salah."

      • Jujur soal keuangan.
        Ibrani 13: 4-5
        13: 4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinandan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
        13: 5
        Janganlah kamu menjadi hamba uangdan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

        Ayat 5 = Jujur soal keuangan, yaitu jangan kikir dan serakah.
        Kikir = tidak bisa memberi.
        Serakah = merampas haknya TUHAN (perpuluhan dan persembahan khusus) dan haknya orang lain (jangan korupsi, hutang tidak bayar, dan lain-lain).

        Mulai dari gembala, harus jujur dalam mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus. Kalau tidak jujur, maka bergeser. Akibatnya angin masuk, semua masuk, dan pelayanan hamba TUHAN akan hancur. Kalau bergeser sedikit saja, maka rumah tangga akan hancur.
        Juga milik orang lain, kalau ada hutang tetapi belum bisa membayar, mari, buat perjanjian yang baik. Saya tidak mengerti, itu soal dagang, silakan, tetapi yang baik. Jangan hutang tidak bayar, lalu ditagih malah marah. Itu salah.


      • 'penuh hormat terhadap perkawinan'= jujur soal nikah, yaitu menjaga kebenaran, kesucian, dan kesatuan nikah, di mulai dari permulaan nikah (masa pacaran, pertunangan).

        Kalau benar dan suci, maka pasti menjadi satu. Kalau suami dan isteri sama-sama benar dan suci, maka pasti bisa menyatu. Tetapi kalau suami benar dan suci, isteri tidak benar dan tidak suci, maka tidak bisa menyatu. Kalau suami tidak benar dan tidak suci, tetapi isteri benar dan suci, maka tidak bisa menyatu. Terang dengan gelap tidak bisa menyatu. Anak dengan orang tua juga. Kalau orang tua benar, tetapi anak-anak tidak benar, maka tidak bisa menyatu, akan selalu mengomel.”

        Suami, isteri dan anak-anak harus benar dan suci, maka bisa menjadi satu. Jangan ada kekerasan, pertengkaran dan perselingkuhan dalam nikah.

        Suami-suami, kita laki-laki yang kuat seringkali keras dan kasar. Jangan! Suami harus mengasihi isteri. Tetapi isteri juga. Ada juga isteri yang keras kepada suami, ada juga yang suaminya dipukul, tetapi seringkali isteri memukulnya lewat tidak tunduk. Ini juga menimbulkan kekerasan. Selama saya jadi gembala, belum pernah mendengar ada suami ditempeleng isteri. Tetapi kalau isteri, banyak. Ada yang bercerita, pulang dari gereja dipukuli. Saya nasihati, 'Sabar ya Bu. Menyeru nama Yesus dan lari, jangan tinggal di situ tetapi juga jangan melawan.'

        Tidak ada kebahagiaan di luar nikah yang bahagia dan tidak ada kesengsaraan di luar nikah yang sengsara. Nikah yang sengsara, yaitu nikah yang tidak benar, tidak suci dan tidak menyatu. Sekalipun rumahnya ada 100, tetapi tetap sengsara.

        Kaum muda yang belum menikah, mari jaga kebenaran dan kesucian nikah. Kalau benar dan suci, pasti bisa menyatu. Jangan mau dibohongi! 'Aku cinta padamu', tapi minta yang najis-najis untuk membuktikkan cintanya. Itu bukan cinta, tapi gombal. Kalau cinta dari TUHAN, itu kesucian.

      Ketiga hal ini menentukan apakah hubungan kita dengan TUHAN bergeser atau tidak.

      Ibrani 13: 5
      13: 5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "
      Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

      'Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau'= hubungan yang erat; tutup dengan peti tidak bergeser.

      Kalau sudah jujur soal pengajaran, keuangan dan nikah, maka 'Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau' = hubungan yang erat dengan TUHAN, artinya Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga mau menaungi kita mempelai wanita-Nya yang jujur, yaitu mau memperhatikan, memperdulikan, mengerti dan bergumul untuk kita. TUHAN akan bergumul untuk kita sampai Dia berteriak, “Sudah selesai!

      Kalau kita jujur, hasilnya:

      • Amsal 15: 8
        15: 8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujurdikenan-Nya.

        Hasil yang pertama: kita menjadi rumah doa= doa kita selalu dijawab TUHAN, semua dikerjakan dan ditolong oleh TUHAN. Inilah home sweet home.
        Kalau rumah tangga menjadi rumah doa, home sweet home, maka semua mau tinggal di situ.

        Seperti Obed Edom. Saat Tabut Perjanjian diletakkan di rumahnya selama 3 bulan, bukan hanya dia yang mengalami, tetapi semua orang tahu bahkan sampai ke raja Daud, sebab Obed Edom diberkati. Berdoa juga untuk penggembalaan di sini, sekalipun di sini kecil, tetapi kalau orang datang dan doanya dijawab TUHAN, maka di sini juga menjadi home sweet home.
        Saya pernah diundang ke Bandung. Jemaat di sana di bawah penggembalaan Pendeta Ade Manuhutu. Saya berbincang dengan jemaat di sana, 'Sekarang tidak seperti dulu ya Om.' Saya tanya, 'Kenapa?': 'Sekarang tidak ada home church. Tidak seperti di desa, kalau ke gereja hanya di situ, tetapi sekarang tidak, ke sana ke mari seperti pergi ke mall.' Saya bilang, 'Itulah penggembalaan'. Kalau rumah tangga tidak menjadi home sweet home, suami ke sana ke mari, isteri ke sana ke mari, bagaimana jadinya? Mari, jadikan semua rumah doa. Dalam penggembalaan juga saya berdoa, 'TUHAN tolong, supaya orang-orang merasa penggembalaan ini seperti rumahnya, rumah TUHAN di sini.
        Dalam persekutuan juga, kalau persekutuan menjadi rumah doa, tidak perlu menawari orang ini itu. Dia akan datang sendiri. Lempin-El perhatikan! Persekutuan jangan memaksa, jangan dipaksa dan jangan terpaksa. Tetapi wajar saja.



      • Ibrani 13: 6
        13: 6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "TUHAN adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"

        Hasil kedua: TUHAN mejadi Penolong kita, untuk menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil.
        Banyak kali yang mustahil adalah masalah nikah. Persoalan ekonomi masih ada pakarnya, semua ada pakarnya, tapi soal nikah tidak ada pakarnya. Jangan-jangan yang mengatakan sebagai pakar nikah, nikahnya malah hancur juga.
        Masalah nikah adalah masalah internasional. Mulai dari istana presiden, istana raja sampai kolong jembatan dan tidak bisa dihitung korbannya.

        Mari kita kembali kepada kejujuran, menjadi rumah TUHAN. Maka masalah nikah dan buah nikah hanya TUHAN yang bisa menolong. Jangan putus asa, sekalipun menurut akal pikiran manusia tidak bisa, tetapi kalau TUHAN/pencipta nikah yang bekerja, maka Dia bisa menolong, menyatukan dan membahagiakan nikah kita.

    • Mazmur 25: 14
      25: 14 TUHAN bergaul karibdengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

      'TUHAN bergaul karib' = Tutup dengan peti menyatu.

      Bingkai emas yang kedua: TAKUT AKAN TUHAN.

      Amsal 8: 13
      8: 13 Takut akan TUHANialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

      'mulut penuh tipu muslihat' = dusta.
      Takut akan TUHAN adalah tidak mau berbuat dosa bahkan membenci dosa sampai membenci dusta. Ini sama dengan hidup benar dan suci.

      Dalam Yesaya 11, disebutkan: 'bernafas dengan takut akan TUHAN'. Sebab di udara yang kita hirup di manapun, terdapat roh jahat dan roh najis yang membuat kita berdusta, berdosa dan lain-lain. Maka harus diimbangi dengan bernafas dengan takut akan TUHAN.

      Mazmur 33: 18
      33: 18 Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,

      Kalau hidup suci, maka sungguh-sungguh mata TUHAN tertuju pada kita, seperti dua kerub di atas Tutup Pendamaian, wajahnya menghadap ke bawah (ke tabutnya) = hubungan yang erat, Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga mau menaungi mempelai wanita yang takut akan Dia. Artinya: Yeus memperhatikan, memperdulikan, mengerti dan bergumul untuk kita.

      Kalau tadi, Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga mau menaungi mempelai wanita yang jujur. Tuhan tidak mau mempelai wanita yang berbelit-belit seperti ular. Suami mana yang mau dengan isteri yang berbelit-belit? Isteri mana yang mau suaminya berbelit-belit seperti ular? Susah mau pegang ekornya.

      Jika kita takut akan TUHAN, hasilnya:
      Mazmur 34: 10
      34: 10 Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!

      Mazmur 33: 19
      33: 19 untuk melepaskan jiwa mereka dari pada mautdan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.


      • 'melepaskan jiwa mereka dari pada maut'= kita selamat dari maut.
      • 'memelihara hidup mereka pada masa kelaparan' = TUHAN sanggup memelihara kehidupan kita sampai tidak berkekurangan.

        Seperti kunci Daud: 'TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku'. Raja Daud selalu bersaksi, 'TUHAN Penolongku'.

        Tadi, kalau kita jujur, maka TUHAN akan menjadi penolong. Sekarang, kalau kita takut akan TUHAN, maka TUHAN akan memelihara hidup kita sampai 'takkan kekurangan aku'.

        Takkan kekuranganartinya:

        1. Secara jasmani: kita dipelihara secara berkelimpahan, yaitu selalu mengucap syukur kepada TUHAN.

          Berlimpah bukan berjuta-juta, tetapi selalu mengucap syukur pada TUHAN. Kalau tidak mengucap syukur, malah bersungut-sungut, berapapun gaji/penghasilannya, maka belum melimpah, masih miskin/kekurangan. Tetapi kalau bisa mengucap syukur, maka itu berkelimpahan. Sekalipun menurut manusia sedikit, tidak apa-apa, asal berada di dalam tangan TUHAN. Lima roti dan dua ikan, karena ada dalam tangan TUHAN, maka bisa memberi makan 5000 orang, malah berkelebihan.”

        2. Mazmur 25: 14
          25:14. TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

          Secara rohani: firman Allah yang semakin dibukakan rahasianya, sehingga kita semakin disucikan sampai sempurna seperti Dia, tidak ada cacat cela ('takkan kekurangan aku').


        Jadi, jika Tutup menaungi peti, maka ada pemeliharaan yang lengkap secara jasmani dan rohani. Oleh sebab itu, jangan bergeser sedikitpun!Kalau bergeser, tidak takut, sedikit-sedikit berdusta dengan alasan dusta kecil. Biasanya dalam rumah tangga, 'ini dusta kecil, demi kebaikan, supaya bapakmu tidak marah.' Dia tidak sadar, bapak tidak marah karena kita bohong, tetapi peti sudah bergeser dan ular sudah masuk. Lebih parah dari bapak marah, yaitu ular yang marah. Jangan!Harus jujur supaya Tutup bisa melekat erat dengan peti dan TUHAN tampil sebagai 'Aku Penolongmu'.
        Kalau takut akan TUHAN, Dia sanggup memeliharajasmani dan rohani kita sampai sempurna.

    • Roma 8: 31-36
      8: 31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
      8: 32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
      8: 33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
      8: 34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
      8: 35
      Siapakah yang akan memisahkankita dari kasih Kristus?Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
      8: 36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai
      domba-domba sembelihan."

      Bingkai emas yang ketiga: KASIH KRISTUS/KASIH MEMPELAI PRIA SORGA.

      Mengapa kita butuh kasih Kristus? (Ayat 36), sebab sehebat apapun kita di dunia ini, hanya seperti domba sembelihanyang tidak berdaya apa-apa dan menghadapi maut.

      Istilah hebat berarti punya uang, rumah dan kedudukan. Tetapi keadaannya seperti domba sembelihan, yaitu keempat kakinya sudah diikat, tidak bisa lari ke mana-mana, tinggal tunggu disembelih.
      Raja Daud juga mengakui hanya satu langkah/hanya satu detak jantung jaraknya dengan maut.
      Hanya kasih Kristus yang sekuat maut yang bisa mengalahkan maut.

      Dari mana kita mendapat kasih Kristus?Dari salib Kristus.
      Yesus mati di kayu salib untuk mencurahkan kasih-Nya kepada kita. Jika Yesus tidak mati, maka Dia tidak dapat mencurahkan kasih-Nya.

      Oleh sebab itu, kasih Kristus tidak bisa dicari di manapun dan tidak dapat dibeli dengan apapun, hanya lewat salib Kristus.

      Bagaimana kita bisa menerima kasih Kristus?

      Umpamanya, saya ada anak, uang saya satu-satunya untuk beli nasi sebagai makan siang, tetapi saya berikan uang saya pada anak saya untuk beli es krim. Kita sudah berkorban, tapi dia tidak mau dan lari. Tidak ada gunanya. Sering kali kita begitu. Yesus sudah tinggalkan Sorga, tinggalkan semua, mati di kayu salib untuk mencurahkan kasih-Nya pada kita, tetapi kita lari. Maka kita tidak bisa menerima kasih Kristus.”

      Kita bisa menerima kasih Kristus, yaitu harus mengalami penyaliban/perobekan daging, lewat:

      • Kebaktian pendalaman alkitab dan perjamuan suci.

        Seperti sekarang ini. Ini perobekan daging. Berapa jam mendengar firman? Kalau berani ada perjamuan suci, maka harus ada pendalaman alkitab. Sebab tidak bisa dipisahkan. Kalau tidak ada firman, tetapi ada perjamuan suci, nanti akan menjadi kebiasaan. Yang benar, ada firman dulu, baru ada perjamuan suci, maka ada gunanya bagi kita.

      • Doa penyembahan (Mezbah Dupa Emas).
        Alat yang terdekat dengan Pintu Tirai adalah Mezbah Dupa Emas.

      Kalau dagingnya Yesus dirobek, maka kasih-Nya dicurahkan. Begitu juga kita. Kalau kita mau merobek daging, maka kita menerima kasih-Nya.

      Mari, perbanyak doa penyembahan sampai tirai terobek, artinya kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi= mengasihi TUHAN lebih dari semua.

      Waktu disuruh mempersembahkan Ishak, kalau daging tidak dirobek, Abraham bisa melawan. Karena Ishak adalah anak yang ditunggu selama 25 tahun, lalu sudah lahir dan sudah besar, sekarang disuruh untuk disembelih. Tapi kalau daging dirobek, bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Mengapa? Sebab ia mengasihi TUHAN lebih dari anak, lebih dari semua. Mengapa kita tidak bisa datang kebaktian? Sering kali karena mengasihi anak atau pekerjaan lebih dari TUHAN.”

      TUHAN sudah buktikan bahwa Dia mengasihi kita lebih dari Sorga, lebih dari semua. Allah Bapa sudah mengasihi kita lebih dari mengasihi Anak-Nya yang tunggal. Dia berikan kepada kita. Mengapa kita tidak mengasihi Dia? Curang!
      Dia sudah tinggalkan Sorga yang hebat untuk kita, tetapi kita cuma tinggalkan uang yang hanya berapa nilainya untuk Dia, tapi kita sudah tidak mau. Sering kali kita curang.

      Kalau ada halangan, ingat!Allah Bapa sudah mengaruniakan kepada kita Anak-Nya yang tunggal, yang dikasihi-Nya, demi mengasihi kita. Yesus rela tinggalkan Sorga sampai mati di kayu salib menjadi orang terkutuk, demi mengasihi kita.
      Biarlah lewat memperingati kematian TUHAN, kita mengasihi TUHAN lebih dari semua, yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.

      Kalau kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, berarti kita memihak TUHAN, maka Allah di pihak kita. Tutup dan peti menjadi satu, tidak bisa terbuka lagi.

      Roma 8: 31, 35
      8: 31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
      8: 35
      Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

      Jika Allah di pihak kita, maka posisi kitaseperti Yohanes yang duduk bersandar di dada Yesuspada saat perjamuan malam (Yohanes 13); tidak terpisah.
      Maka Yesus Mempelai Pria Sorga menaungi kita, Dia mengerti, mempedulikan dan bergumul untuk kita, orang yang duduk bersandar di dada TUHAN.

      Hasilnya:

      • Roma 8: 32
        8: 32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kitabersama-sama dengan Dia?

        Hasil pertama: Yesus sanggup mengaruniakan segala sesuatu kepada kita lewat kurban-Nya.

        1 Korintus 2: 7-9
        2: 7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
        2: 8 Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan TUHAN yang mulia.
        2: 9 Tetapi seperti ada tertulis: "
        Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

        Apa yang tidak pernah kita lihat, dengar dan pikirkan, TUHAN sanggup menyediakan bagi kita yang mengasihi Dia. TUHAN sanggup menyediakan masa depan yang berhasil dan indah bagi kita. Tidak ada yang mustahil bagi TUHAN.

        Daud hanya gembala dua-tiga ekor kambing domba, bukan ahli perang seperti kakak-kakaknya, tetapi bisa menjadi raja.
        Musa, anak budak, sejak kecil sudah dikejar-kejar oleh maut, dibuang ke sungai Nil tetapi bisa menjadi anak raja.
        Apa yang tidak pernah dilihat, didengar dan dipikirkan, sanggup TUHAN berikan lewat kurban Kristus.

      • Roma 8: 33-34
        8: 33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
        8: 34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi
        Pembela bagi kita?

        Hasil kedua: Yesus Imam Besar menjadi Pembela kita(Juru Syafa'at).
        Artinya:

        1. jika kita jatuh dalam dosa apapun, tetapi kita mengaku dosa lalu tinggalkan dosa, kita diampuni dan jangan berbuat dosa lagi, maka TUHAN membela kitayaitu kita tidak tertuduhdan kita tidak dihukum/tidak binasa. Sebab itu, dengar firman, mengaku dosa dan jangan berbuat lagi, maka tidak ada yang bisa menuduh kita.

        2. Sebaliknya, kalau kita tidak berbuat dosa tetapi dituduh, maka kita harus banyak diam, jangan membela diri!Maka TUHAN akan membela kita, yaitu TUHAN menunjukkan yang benar-- kita tetap merasa damai sejahtera--sekaligus TUHAN akan menghukum orang yang memfitnah kita.

      • Roma 8: 35
        8: 35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

        Hasil ketiga: TUHAN memberikan kekuatan ekstrakepada kita untuk tetap setia dan berkobar-kobar dalam beribadah melayani TUHAN, tetap menyembah TUHAN apapun yang terjadi. Jangan terpisah dari Tuhan!

        Mungkin mata kita melihat, 'Aduh, kok tambah hancur, kok tambah sulit?' Kita harus tetap menyembah TUHAN, sampai TUHAN menyatakan pertolongan-Nya kepada kita, sampai Dia berbelas kasihan pada kita.

      • Roma 8: 37
        8: 37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

        Hasil keempat: kita menjadi lebih dari pemenang.
        Jika Daud melawan Goliat, lalu Goliat yang menang, ini sama dengan pemenang, karena memang Goliat lebih kuat.
        Daud melawan Goliat tetapi Daud bisa menang, berarti Daud menjadi lebih dari pemenang, ada kunci Daud, sebab TUHAN yang berperang ganti kita.

        Asal ada kasih TUHAN, kita taat dengar-dengaran, maka kita lebih dari pemenang.
        Artinya: kita menang atas musuh yang lebih kuat, sebab TUHAN yang berperang ganti kita, TUHAN yang menyelesaikan segala masalah yang sudah mustahil bagi kita.

Wahyu 3: 21
3: 21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Sampai kemenangan terakhir, yaitu kita duduk bersanding dengan TUHAN di takhta-Nya.
Tadi, kita duduk bersandar di dada TUHAN, tetapi nanti, kita duduk bersanding dengan Dia.

Ini janji TUHAN kepada jemaat Laodikia. Keadaan jemaat Laodikia paling terpuruk, hanya seperti muntah; kotor dan najis. Siapapun kita pada saat ini, mungkin seperti Laodikia yang najis, kotor, seperti muntah dan jijik, tetapi kalau kita mau kembali, maka:

  1. Pintu kubur dibuka. Mari, buang dosa-dosa dan layani TUHAN.
  2. Pintu Tirai terbuka.
    Ada bingkai emas. Kembali pada kejujuran, takut akan TUHAN, dan ketaatan/mengasihi TUHAN. Maka, kita bisa bersandar di dada TUHAN sampai duduk bersanding dengan Dia di takhta-Nya.

Kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Dia, jika Yesus datang kedua kali, kita akan duduk bersanding dengan Dia selama-lamanya.

Tadi, Daud yang paling kecil, tetapi bisa menang melawan Goliat, sama dengan menjadi lebih dari pemenang.
Jemaat Laodikia yang paling najis, kotor dan jijik, tetapi bisa sampai tempat yang tertinggi yaitu duduk bersanding dengan TUHAN di takhta TUHAN, sama dengan menjadi lebih dari pemenang.

Allah mempedulikan dan memperhatikan kita sampai mati di kayu salib. Tutup dengan peti tidak bisa bergeser, asal kita jujur, takut akan TUHAN, serahkan hidup pada TUHAN dan taat dengar-dengaran.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Februari 2013 (Kamis Sore)
    ... Jadi apakah menjadi rumah doa atau sarang penyamun ditentukan oleh ajarannya lebih dulu. Kalau orang baik tetapi ajarannya salah pasti akan menjadi rusak. Tetapi kalau ajaran benar maka orang jahat pun masih bisa ditolong. Markus Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho bersama-sama dengan ...
  • Ibadah Doa Malang, 12 November 2020 (Kamis Sore)
    ... jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan 'Malam hari' menunjuk pada akhir zaman dan doa semalam suntuk. Pada akhir zaman gereja Tuhan harus banyak mengeluh dan mengerang doa semalam suntuk supaya tidak masuk kelaparan jasmani dan rohani ketidakpuasan sehingga berbuat dosa sampai puncaknya dosa . Akibatnya adalah menuju kebinasaan selamanya. Amos - . ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 Juni 2018 (Minggu Siang)
    ... cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Jadi persiapan kita adalah menerima firman penginjilan--selamat dan hidup benar-- dan firman pengajaran-disucikan dan dibaharui sampai benar-benar sempurna layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Sikap kita terhadap firman mempelai firman nubuat harus gemar membaca mendengar sampai menuruti firman ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Oktober 2014 (Selasa Sore)
    ... maupun nabi-nabi baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus sehingga kita bukan lagi anak-anak yang ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 18 November 2014 (Selasa Pagi)
    ... tangannya ke dalam pinggan ini dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan. Yudas yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab katanya ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Juli 2017 (Rabu Sore)
    ... sama seperti burung nasar yang sedang terbang. Makhluk keempat adalah sama seperti burung nasar yang sedang terbang. 'Burung nasar' sama dengan kehidupan yang menantikan kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Jadi untuk menghadapi maut CARANYA adalah kita harus menantikan kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Wahyu - . Aku bersaksi ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 Desember 2017 (Minggu Pagi)
    ... Ketakutan ayat - . ad. . Kegelapan. Gempa bumi yang dahsyat secara rohani adalah pengaruh dunia dengan segala kesibukan kesusahan kesukaan kenajisan kejahatan kebencian dll yang mengakibatkan Matahari hitam bagaikan karung rambut artinya tidak ada lagi kasih Allah. Bulan menjadi merah bagaikan darah artinya penebusan oleh darah Yesus sudah berakhir tidak ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 Agustus 2016 (Selasa Sore)
    ... diajarkan oleh Roh Kudus. Maka kita mengalami aktifitas Roh Kudus. Ada macam aktifitas nyala api Roh Kudus Api memberi panas artinya Roh Kudus selalu menghangatkan kerohanian kita sehingga kita selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Ini sama dengan birahi rohani kepada Tuhan tidak bisa dipadamkan dihalangi oleh ...
  • Ibadah Persekutuan Ciawi III, 27 Februari 2013 (Rabu Sore)
    ... di zaman Lot mereka makan dan minum mereka membeli dan menjual mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Juga di jaman Lot manusia termasuk anak Tuhan berbuat dosa sampai puncaknya dosa dan dibinasakan dengan ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Agustus 2013 (Selasa Sore)
    ... dipilih dan setia. Dipanggil sama dengan dibenarkan dan diselamatkan. Dipilih sama dengan diangkat menjadi imam-imam pelayan Tuhan. Jadi syarat untuk menang bersama Yesus adalah kita harus menjadi imam-imam yang setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir atau sampai kedatangan Yesus kedua kali. Ibrani Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.