Salam sejahtera dalam kasih sayangNya Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 7:1-8tentang kehidupan yang dimeteraikan, sama dengan inti dari mempelai wanita Surga/ gereja yang sempurna/ inti dari tubuh Kristus yang sempurna.
Wahyu 7:2-37:2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allahyang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"Mempelai wanita Surga adalah kehidupan yang menerima meterai Allah di dahi, sama dengan milik Allah yang tidak bisa diganggu-gugat oleh siapa pun.
Memperingati Jumat Agung/ kematian Yesus berkaitan dengan menerima meterai Allah.
Matius 27:6627:66 Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kuburitu dan menjaganya.Waktu Yesus mati kemudian dikubur maka penjaga-penjaga memeterai kubur Yesus. Untuk membuktikan bahwa Yesus benar-benar mati dan membuktikan bahwa Yesus tidak bangkit. Artinya Yesus hanya manusia biasa bahkan penyesat. Tetapi bagi Yesus jika kubur Yesus dimeterai oleh penjaga-penjaga untuk membuktikan bahwa Yesus benar-benar mati tetapi Yesus juga bangkit yang tidak bisa dihalangi oleh apapun juga. Jadi, kubur Yesus dimeterai untuk membuktikan kematian dan kebangkitan Yesus untuk memberikan meterai Allah pada dahi kita semua/ dahi Mempelai wanita Gereja Tuhan yang sempurna.
Jadi, memperingati jumat Agung artinya lewat kematian Yesus kita bisa menerima meterai Allah di dahi kita.
Ada 2 macam meterai Allah yang bisa kita terima lewat kematian Yesus:
- Meterai darah Yesus.
Keluaran 13:13,16
13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.
13:16 Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmudan menjadi lambang di dahimu, sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir."
Sebenarnya Yesus mencucurkan darah dan mati di kayu salib hanya untuk menebus bangsa Israel, tetapi karena sebagian bangsa Israel menolak Yesus maka terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa Kafir atau kita semua untuk menerima meterai darah Yesus. Bangsa Kafir digambarkan sebagai keledai.
Hakim-Hakim 15:16
15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."
Ada dua kemungkinan tentang keledai:
- Jika ada penebusan oleh darah anak domba, maka keledai boleh hidup. Sekarang artinya jika ada penebusan oleh darah Yesus, maka bangsa Kafir boleh hidup bahkan sampai hidup kekal semalanya.
- Jika tidak ada penebusan oleh darah anak domba, maka keledai harus dipatahkan batang lehernya. Sekarang artinya jika tidak ada penebusan oleh darah Yesus, maka bangsa Kafir harus mati dan binasa selamanya.
Jadi, tanpa penebusan oleh darah Yesus/ tanpa meterai darah Yesus, maka sehebat apa pun bangsa Kafir di dunia hanya sia-sia dan binasa selamanya. Segala sesuatu di dunia yang hebat (kepandaian, kekayaan, kedududukan, bahkan ibadah pelayanan), jika tanpa penebusan oleh darah Yesus/ meterai darah Yesus, maka akan sia-sia semuanya.
Syarat untuk menerima meterai darah Yesus :
- Memiliki iman percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat lewat mendengar firman Kristus/ firman yang diurapi oleh Roh Kudus, mengerti firman, percaya dan yakin akan firman, sampai praktek firman. Ini berarti firman menjadi iman dalam hati/ diukir di dalam hati.
- Hati percaya Yesus, mulut mengaku.
Kita bisa mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal) dengan sejujur-jujurnya, maka darah Yesus mengampuni dosa-dosa kita. Jika diampuni, jangan mengulangi dosa, sama dengan kita mengalami kelepasan dari dosa. Saat kita mengalami kelepasan dari dosa, maka kita menerima meterai darah Yesus di dahi dan di tangan kita.
1 Korintus 5:7-8, 11
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu;dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Jika mempertahankan enam dosa yang mengikat tubuh, jiwa, dan roh, maka tidak bisa menjadi satu dalam kesatuan tubuh Kristus. Oleh sebab itu, kita harus mengalami kelepasan dari dosa-dosa mulai dari 6 dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh, atau 6 dosa yang mendarah daging.
- Dosa yang mengikat tubuh: cabul (dosa percabulan, penyimpangan-penyimpangan, nikah yang salah) dan pemabuk (dosa makan minum, merokok, mabuk, narkoba, dll). Memperingati kematian Yesus biarlah kita lepas dari dosa yang mengikat tubuh, maka ada meterai Allah di tangan.
- Dosa yang mengikat jiwa/ pikiran: kikir (tidak bisa memberi untuk Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan) dan serakah (mencuri milik Tuhan dan sesama), pemfitnah (benar jadi salah, salah jadi benar), penipu (dusta). Meterai dosa dilepas maka meterai Tuhan ada di dahi.
- Dosa yang mengikat roh: penyembahan berhala. Berhala adalah segala sesuatu di dunia yang lebih diutamakan dari pada Tuhan, mengesampingkan Tuhan/ mengesampingkan ibadah pelayanan. Jika kita lepas dari meterai penyembahan berhala, maka ada meterai Allah di hati kita.
Maka kita memiliki meterai Allah di dahi, tangan, dan hati.
Hasilnya: [1 Korintus 5:8]
- Jika menerima meterai Allah di dahi, hati, dan tangan, maka kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian. Kita bisa berpegang pada firman pengajaran benar/ Alkitab, hidup benar (tidak berbuat dosa) dan suci sampai kedalaman hati. Seluruh kehidupan kita dipagari dengan pagar kemurnian dan kebenaran. Keluar dari pagar kebenaran dan kemurnian sama dengan maut, tidak bahagia.
- Kalau sudah dipagari kebenaran dan kemurnian, maka ada berkat dan anugerah Tuhan. Kita diberkati dan bahagia sampai anak cucu.
Mazmur 5:13
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
- Sampai kita menjadi milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat oleh apapun.
Amsal 12:26
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Orang benar pasti bisa tergembala dengan benar dan baik. Yaitu tergembala pada firman pengajaran yang benar/ pokok anggur yang benar (Yesus), tekun dalam kandang penggembalaan dalam 3 macam ibadah pokok.
Di dalam kandang penggembalaan maka tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga setan tritunggal tidak bisa menjamah kita. Kita tidak bisa dijatuhkan dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa, sama dengan tidak menjadi keledai jalang. Kita tetap menjadi dombaNya Tuhan, kita tidak bisa disesatkan menjadi keledai liar. Kita menjadi domba-dombaNya Tuhan yang digembalakan oleh Tuhan sampai kita berkata "takkan kekurangan aku".
- Meterai nama Yesus.
Keluaran 28:36-38
28:36 Juga haruslah engkau membuat patam dari emas murni dan pada patam itu kauukirkanlah, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN.
28:37 Haruslah patam itu engkau beri bertali ungu tua, dan haruslah itu dilekatkan pada serban, di sebelah depan serban itu.
28:38 Patam itu haruslah ada pada dahiHarun, dan Harun harus menanggung akibat kesalahan terhadap segala yang dikuduskan oleh orang Israel, yakni terhadap segala persembahan kudusnya; maka haruslah patam itu tetap ada pada dahinya, sehingga TUHAN berkenan akan mereka.
Filipi 2:8-9
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Yesus taat sampai mati untuk menerima meterai dan memberikan meterai nama Yesus di dahi.
Dengan meterai nama Yesus di dahi maka kita diangkat menjadi:
- Imam-imam dan raja-raja, yaitu seorang yang suci, seorang yang memangku jabatan pelayanan, seorang yang beribadah melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita dengan setia dan benar.
- Mempelai wanita Tuhan yang sempurna/ milik Tuhan selamanya.
Wahyu 7:4-8
7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
7:5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
7:6 dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
7:7 dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
7:8 dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.
Wahyu 14:1-5
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Syarat untuk menerima meterai Yesus di dahi, yaitu kita taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar sampai daging tidak bersuara lagi.
1 Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kalau kita taat pada firman pengajaran yang benar maka:
- Kita mengalami penyucian mulai dari penyucian dahi (pikiran, ingatan).
Ini sangat penting, buktinya:
- Keluaran 32:1-4
32:1 Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harundan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir -- kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."
32:2 Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
32:3 Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.
32:4 Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
Yeremia 46:14-15
46:14 "Beritahukanlah di Mesir, dan kabarkanlah di Migdol! Kabarkanlah di Memfis dan di Tahpanhes! Katakanlah: Ambillah tempat dan bersiaplah, sebab sekitarmu habis dimakan pedang!
46:15 Mengapa Apis melarikan diri, tidakkah sanggup sapi jantanmu bertahan? Sungguh, TUHAN telah menundukkan dia!
Bangsa Israel selalu ingat pada berhala orang Mesir, yaitu lembu sehingga waktu terjepit membuat lembu emas.
Ini sama dengan ibadah pelayanan yang mengurumuni Harun, artinya ibadah pelayanan hanya mengutamakan perkara jasmani (figur manusia, artis-artis, keuangan, kemakmuran, hiburan-hiburan jasmani), sehingga tidak mengutamakan Yesus/ firman pengajaran yang benar, sehingga tidak mengalami pembaharuan, tetap mempertahankan manusia darah daging dengan 18 sifat tabiat daging.
Jadi, ibadah pelayanan sampai seluruh hidup harus mengutamakan firman pengajaran yang benar. Sehingga kita mengalami penyucian ingatan/ dahi, selalu mengutamakan Tuhan, selalu mengingat Tuhan.
- Filipi 3:13-14
3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangkudan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Rasul Paulus mengalami penyucian ingatan sehingga bisa melupakan dosa-dosa sampai puncaknya dosa yang sudah dilakukan, serta melupakan kebanggaan-kebanggaan. Sehingga bisa selalu ingat Tuhan dan bisa dipakai menjadi imam/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Jadi, jika kita mengalami penyucian ingatan, maka kita selalu mengingat Tuhan.
- Kita bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi musuh, membalas kejahatan dengan kebaikan.
1 Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihidengan segenap hatimu.
Kalau kita mengalami penyucian dahi, maka kita akan selalu ingat Tuhan dan sesama, sama dengan selalu ingat salib atau kematian Yesus.
Kalau kita sudah ingat Tuhan, ingat sesama, ingat kayu salib, maka Tuhan selalu mengingat kita, tidak akan pernah melupakan kita yang lemah. Tuhan akan selalu bergumul untuk kita sampai berseru "Sudah selesai".
Kidung Agung 8:6-7
8:6 -- Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
8:7 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.
Posisi orang yang dimeterai oleh Tuhan adalah seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan.
- Tangan anugerah Tuhan yang besar sanggup memelihara, melindungi kita yang lemah tak berdaya di tengah kesulitan dunia sampai jaman antikris berkuasa di bumi, sampai hidup kekal selamanya.
- Tangan sekuat maut sanggup melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan, yang tidak bisa kita pikirkan. Yang mustahil menjadi tidak mustahil. Ada masa depan berhasil dan indah.
- Tangan sekuat maut sanggup menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna dan sanggup menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai dengan sorak sorai "Haleluya".
Tuhan memberkati.