Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 3:21-22
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Tujuan utama dan terakhir pengikutan dan pelayanan kita kepada Tuhan bukan untuk mendapat perkara jasmani, tetapi sampai duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga selama-lamanya. Mempelai wanita duduk bersanding dengan Mempelai Pria di tahta Surga.
Supaya kita bisa duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga, maka kita harus menjadi mempelai wanita Surga, atau tubuh Kristus yang sempurna. Kita harus masuk dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Yohanes 2:19-21
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.

Ada dua macam pembangunan:
  1. Pembangunan Bait Allah jasmani dengan dasar hukum Taurat. Ini hanya berlaku untuk orang Israel asli.
  2. Pembangunan Bait Allah rohani atau tubuh Kristus, dengan dasar kematian Yesus di kayu salib.
    Jadi, sejak kematian Yesus di kayu salib, terjadi peralihan pembangunan Bait Allah jasmani menjadi Bait Allah rohani.
Memperingati Jumat Agung sama dengan memperingati kematian Yesus di kayu salib, maka kita harus masuk dalam pembangunan Bait Allah rohani atau tubuh Kristus yang sempurna. Ini disebut kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Praktek masuk pembangunan tubuh Kristus adalah masuk persekutuan yang benar, mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai satu tubuh Kristus yang sempurna.
Dalam Matius 21, pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna digambarkan dengan perjalanan Yesus yang terakhir menuju ke Yerusalem. Yang ditunggangi Yesus adalah keledai, yang adalah gambaran bangsa Kafir.

Hakim-hakim 15:16
15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."

Keledai ditunggangi oleh Yesus untuk masuk ke Yerusalem. Sekarang, bangsa Kafir dipakai oleh Yesus dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir untuk masuk Yerusalem Baru.
Langkah-langkah keledai dipakai Yesus untuk masuk Yerusalem Baru:
  1. Langkah penebusan.
    Keluaran 13:13
    13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.

    Setiap keledai yang lahir harus ditebus dengan darah domba. Jika keledai tidak ditebus, maka batang lehernya harus dipatahkan.
    Sekarang, bangsa Kafir harus ditebus dengan darah domba Allah atau darah Yesus. Jika bangsa Kafir tidak ditebus, maka leher harus dipatahkan, artinya tidak ada hubungan dengan Yesus, tidak ada hubungan dengan keselamatan. Bangsa Kafir yang tidak ditebus, hanya hidup dalam dosa dan kutukan dosa.

    1 Petrus 1:18-19
    1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
    1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

    Bangsa Kafir harus ditebus oleh darah Yesus, yaitu:
    1. Darah yang mahal.
      Wahyu 1:5
      1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--

      Prakteknya:
      • Darah Yesus yang mahal melepaskan kita dari dosa-dosa yang mengikat tubuh, jiwa, roh kita, yang membuat kita tidak berharga dan murahan.
        1 Korintus 5:7-8,11
        5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
        5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
        5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

        Dosa yang mengikat tubuh adalah cabul (dosa seks dengan aneka ragamnya, nikah yang salah, dll) dan pemabuk (termasuk merokok, narkoba)
        Dosa yang mengikat jiwa adalah kikir, pemfitnah, penipu.
        Dosa yang mengikat roh adalah penyembah berhala. Berhala adalah sesuatu yang kita kasihi lebih dari Tuhan.

        Kalau kita ditebus dari dosa-dosa yang mengikat tubuh, jiwa, dan roh, maka kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian. Hidup dalam kemurnian artinya berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.

      • Darah Yesus yang mahal mengangkat kita menjadi imam dan raja, yaitu menjadi senjata kebenaran. Ini sama dengan hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang melayani Tuhan dengan setia dan benar.
        Wahyu 1:6
        1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

        Berharga atau mahalnya seseorang di hadapan Tuhan, tidak tergantung pada hal jasmani, tetapi apakah dia sudah ditebus oleh Tuhan (hidup benar) dan apakah dia melayani Tuhan dengan setia dan benar.
        Jika kita bisa hidup benar dan bisa beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar, itu hanya karena kepercayaan dan kemurahan Tuhan seharga darah Yesus yang mahal.

        Waspada, kita harus menghargai kebenaran dan ibadah pelayanan. Kalau mempertahankan hal yang tidak benar, itu sama dengan menginjak-injak darah Yesus. Kehidupan semacam ini sangat murahan dan tidak ada hubungan dengan Tuhan, kering rohani, hanya untuk dipatahkan batang lehernya. Kalau kering rohani, akan mencari kepuasan di dunia sehingga jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Lebih celaka bagi hamba Tuhan yang kering rohani, sebab akan menutup-nutupi dan memasukkan kesukaan dunia di dalam gereja.

    2. Darah Anak Domba.
      1 Petrus 1:19
      1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

      Darah Anak Domba menunjuk pada kaitan dengan penggembalaan yang benar dan baik. Jadi, sesudah ditebus, hidup benar dan menjadi senjata kebenaran, bangsa Kafir harus tergembala dengan benar dan baik. Syaratnya adalah:
      • Keledai muda dan induk keledai harus tertambat pada pokok anggur yang benar.
        Matius 21:2
        21:2 2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.

        Kejadian 49:11
        49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.

        Pokok anggur yang benar menunjuk pada pribadi Yesus, yaitu firman pengajaran yang benar.
        Jangan mendengar dua, sebab nanti seperti Eutikus pasti akan jatuh pada yang tidak benar.

        Baik keledai muda maupun induk keledai harus tertambat pada pokok anggur yang benar. Keledai muda jangan tertambat pada induk keledai, atau sebaliknya.

      • Selalu berada dalam kandang penggembalaan. Dalam Ruangan Suci terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
        • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya.
        • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
        • Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.

        Dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritunggal, pada firman pengajaran yang benar, sehingga kita tidak akan menjadi keledai liar dan keledai jalang.
        Esau adalah contoh keledai liar yang sering meninggalkan kandang penggembalaan untuk berburu daging. Kalau sudah meninggalkan penggembalaan, maka pasti akan berburu daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya. Esau punya potensi sebagai anak sulung, ada tanda pertobatan (warna merah) dan urapan Roh Kudus (berbulu), tetapi akhirnya kehilangan hak kesulungan. Yakub tidak punya potensi, tetapi karena dia tekun dalam penggembalaan, maka Yakub mendapatkan segala-galanya.

  2. Langkah penyucian.
    Bangsa Kafir yang berada dalam kandang penggembalaan, selalu mengalami penyucian secara intensif dari tabiat kekafiran, yaitu:
    1. Keledai liar, artinya tidak tergembala, tidak taat pada suara gembala, beredar-edar sehingga disesatkan oleh ajaran sesat.
      Ayub 39:8,10-11
      39:8 Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?
      39:10 Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring;
      39:11 ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.

    2. Keledai jalang atau babi, artinya perempuan Babel.
      Amsal 7:10-11
      7:10 Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik;
      7:11 cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,

      Yaitu:
      • Pakaian sundal, yaitu pakaian yang tidak benar, pakaian yang menonjolkan daging.
      • Hati licik atau tidak tulus.
      • Cerewet, banyak komentar negatif, tidak tunduk.
      • Liat, keras kepala, menolak firman pengajaran yang benar.
      • Tidak dapat tenang, tidak damai sejahtera, melainkan letih lesu dan berbeban berat.

    3. Anjing kembali menjilat muntah, yaitu perkataan dusta, gosip, fitnah, membuat lemah iman orang lain.

    4. Kekuatiran akan hidup sehari-hari dan masa depan. Kekuatiran terjadi karena merasa hidup dari dunia, tidak ada Yesus sebagai Kepala. Akibatnya adalah tidak setia dan tidak benar, kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (merampas hak Tuhan dan hak orang lain).
      Matius 6:31-33
      6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
      6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
      6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.


  3. Langkah penyerahan.
    Matius 21:7-8
    21:7 Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.
    21:8 Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.

    Artinya bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, terutama untuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Sampai bisa memberi seluruh hidup kita untuk dipakai oleh Tuhan, sebab kita merasa hidup kita hanya tergantung sepenuh kepada Yesus sebagai Kepala. Yesus sebagai Kepala sudah mati di Bukit Tengkorak, untuk menjamin kehidupan kita. Kalau merasa hidup dari diri sendiri, maka pasti akan menjadi keledai liar dan jalang.

    Jadi, kegerakan Roh Kudus hujan akhir sama dengan kegerakan memberi, sama dengan kegerakan iman. Kita hanya percaya dan berharap Tuhan.

  4. Langkah penyembahan.
    Matius 21:9
    21:9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"

    "Hosana" adalah dalam bentuk doa permohonan. Ini adalah kegerakan menyambut kedatangan Yesus pertama kali.
    Tetapi, dalam kitab Wahyu sudah ditingkatkan menyambut kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga dengan suara "Haleluya".

    Wahyu 19:1-4,6-7
    19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
    19:2 sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."
    19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
    19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
    19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

    Mengapa kita harus menyembah Yesus?
    1. Untuk tahan menghadapi percikan darah bersama Yesus.
    2. Supaya kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, sampai duduk bersanding dengan Dia di Yerusalem Baru.

    Matius 21:5
    21:5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."

    Kita bisa menjadi lemah lembut, rendah hati, dan sabar.
    Lemah lembut artinya kemampuan untuk menerima firman pengajaran yang keras dan tajam. Lemah lembut juga artinya kemampuan untuk bisa mengampuni dosa orang lain dan melupakan.
    Rendah hati adalah kemampuan untuk bisa mengaku dosa.
    Sabar artinya sabar dalam penderitaan, jangan mencari jalan keluar sendiri di luar jalan firman.

    Kalau sudah lemah lembut, rendah hati, dan sabar, maka kita akan mengalami kelegaan, perhentian, dan damai sejahtera dalam Roh Kudus.

    Kegunaan damai sejahtera oleh Roh Kudus:
    1. Untuk menghadapi letih lesu, beban berat, kecewa, putus asa.
      Matius 11:28
      11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

      Roh Kudus sanggup untuk membuat semua enak dan ringan. Sehingga kita bisa mencintai pelayanan yang kita lakukan.

    2. Untuk menghadapi badai gelombang di lautan dunia, yaitu masalah ekonomi, nikah, studi, dll.
      Markus 4:38-39
      4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
      4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

      Saat menghadapi badai gelombang, kita harus diam dan dan tenang.
      Diam artinya memeriksa diri. Kalau ada dosa, kita harus bertobat. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kalau benar, maka kita harus tetap berdiam diri, jangan membela diri. Kalau banyak membela diri, maka tidak akan dibela oleh Tuhan.
      Tenang artinya menguasai diri sehingga dapat berdoa.
      Maka semua masalah akan selesai pada waktuNya, semua berhasil dan indah pada waktuNya.

    3. Untuk menghadapi kedatangan Yesus kedua kali, yang ditandai dengan kegerakan firman pengajaran yang benar (kilat) disertai lembah kelam.
      Lukas 17:20,24,34
      17:20 Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah,
      17:24 Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya.
      17:34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.

      Lembah kelam menunjuk pada anak-anak Tuhan kembali pada keadaan seperti di jaman Lot, kehancuran nikah dan buah nikah. Lembah kelam sampai situasi di mana dua orang di atas satu tempat tidur (suami istri) akan mengalami pemisahan selama-lamanya.
      Biar kita bergumul untuk terus mengalami penyucian sampai layak menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai. Kita duduk bersanding dengan Dia di tahta Surga selamanya.

      Lukas 17:37
      17:37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

      Sumber ketenangan, damai sejahtera, dan pertolongan adalah Perjamuan Suci. Menghadapi lembah yang kelam, biar kita menerima Perjamuan Suci yang adalah sumber kekuatan untuk kita terus bergumul sampai kedatangan Tuhan kedua kali.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Oktober 2021 (Selasa Sore)
    ... kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum Malaikat pertama adalah malaikat yang memberitakan Injil yang kekal kepada seluruh bangsa diterangkan pada Ibadah Raya Malang Oktober . Keluaran - . Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu untuk ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 20 November 2013 (Rabu Malam)
    ... menimbang roh pemain musik mempunyai karunia untuk bermain musik dll. Karunia adalah kemampuan ajaib dari Roh Kudus sehingga kita bisa melayani Tuhan sesuai dengan jabatan yang Tuhan berikan. minyak persediaan aktivitas Roh Kudus. Seperti cerita gadis bijaksana selain membawa pelita dan minyak mereka juga membawa buli-buli minyak persediaan . Aktivitas Roh Kudus yaitu ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 13 Mei 2014 (Selasa Pagi)
    ... diselamatkan oleh kiasannya yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus Lewat baptisan air kita mendapatkan hati nurani yang baik. Pengertian lain dari Kolam Pembasuhan Kematian dan kebangkitan. Roma Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 Oktober 2012 (Minggu Sore)
    ... Bagaimana mukaku tidak akan muram kalau kota tempat pekuburan nenek moyangku telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api Contoh kedua nabi Nehemia yang wajahnya muram karena 'tembok kota Yerusalem menjadi reruntuhan'. Amsal - . Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. . Lihatlah ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 September 2011 (Selasa Sore)
    ... Suci harus disertai penyucian oleh firman pengajaran yang keras. Jangan direbus dalam air. Air menunjuk pada kesegaran dunia. Air yang positif adalah air kehidupan Roh Kudus. Jadi makan Perjamuan Suci harus dalam urapan Roh Kudus sehingga kita mengalami kepuasan dalam Roh Kudus. Makan Perjamuan Suci mengalami pekerjaan firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus firman ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 April 2017 (Minggu Pagi)
    ... sebagai singa dari suku Yehuda yaitu tunas Daud yang telah menang. Yesus sebagai Anak Domba yang telah disembelih. Yohanes Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Yesus sebagai Anak Domba yang telah disembelih sama dengan Yesus yang mati di kayu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Oktober 2014 (Minggu Sore)
    ... suasana tanpa maut tidak ada perkabungan duka cita tangisan . ay. - suasana kepuasan oleh air kehidupan dari Surga orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan . ay. suasana kemenangan Barangsiapa menang ia akan memperoleh semuanya ini . ay. suasana kesucian dan kesempurnaan. Malam ini ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Oktober 2018 (Selasa Sore)
    ... mempunyai liang dan burung mempunyai sarang tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Yesus sangat merindukan untuk menempatkan diri sebagai Kepala atas sidang jemaat. Tetapi sekaligus Yesus mengeluh bahwa gereja Tuhan sidang jemaat tidak mau menempatkan Yesus sebagai Kepala sama dengan tidak mau mengutamakan firman pengajaran. Sehingga malah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 Juni 2017 (Rabu Sore)
    ... kebun anggurnya. . Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. . Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. . Katanya kepada mereka Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 Juli 2019 (Kamis Sore)
    ... pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula lalu katanya kepada mereka Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari katanya Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Bekerja ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.