1 Tesalonika 5: 18Kita harus mengucap syukur dalam segala hal.
3 hal yang mendorong kita mengucap syukur pada Tuhan:
- Mazmur 107: 3-5= mengucap syukur pada Tuhan yang sudah menebus kita dari segala dosa.
Dosa membuat kita menderita bahkan sampai binasa selama-lamanya. Dan semua manusia di bumi mendapatkan kesempatan yang sama untuk ditebus oleh Tuhan supaya tidak binasa.
'Timur, Barat, Utara, Selatan'= kayu salib. Artinya: lewat kayu salib, Tuhan mampu menebus dosa-dosa kita. Kalau kita ditebus, itulah UCAPAN SYUKUR yang melebihi apapun yang ada diduni.
Proses penebusan dosa bagi kita adalah berdamai dengan Tuhan dan sesama.
Berdamai dengan Tuhan= mengaku dosa sejujur-jujurnya dan tidak berbuat lagi= hidup dalam kebenaran.
JANGAN MENGULANGI DOSA YANG SUDAH DIAMPUNI!
Berdamai dengan sesama= mengaku pada sesama dan tidak berbuat lagi= hidup dalam kebenaran. Dan masih ditambah lagi dengan mengampuni dosa orang lain yang sudah minta ampun dan melupakan. Ini juga hidup dalam kebenaran.
Kalau sakit hati karena salah orang lain= belum bertobat dan belum mengalami penebusan.
Jadi, praktik mengucap syukur adalah berdamai dan bertobat= hidup dalam kebenaran. Kalau sudah hidup benar, pasti bisa hidup (Mazmur 5: 13).
- 1 Timotius 1: 12-14= mengucap sykur karena dilayakkan untuk melayani Tuhan dan beribadah, menjadi imam dan raja.
Sebenarnya rasul Paulus adalah orang berdosa dan layak untuk dihukum. Tapi oleh kemurahan Tuhan, bisa diangkat jadi imam dan raja. Inilah yang harus kita ucapkan syukur kepada Tuhan.
Jangan meremehkan kalau sudah jadi imam dan raja. Bagi kita bangsa kafir, sebenarnya tidak layak melayani Tuhan. Kalau bisa melayani, kita harus benar-benar mengucap syukur.
1 Petrus 2: 9-10
Sebenarnya, imam dan raja adalah Israel asli. Bangsa kafir yang berdosa tidak bisa jadi imam dan raja, bahkan harus binasa.
Tapi, lewat jalur belas kasihan Tuhan, bangsa kafir bisa jadi imam dan raja. Sebab itu, kalau ada jabatan imam, kita harus sungguh-sungguh dan setia.
Kalau sudah ditebus, lalu tidak mau melayani Tuhan, maka bisa kembali melayani dosa, menjadi hamba dosa.
Jadi, praktik mengucap syukur disini adalah setia dan dapat dipercaya.
Matius 25: 21
'baik'= dapat dipercaya.
Kalau setia dan dapat dipercaya, Tuhan akan memakai kita dalam kegerakan yang besar, yaitu pembentukan tubuh Kristus.
Hasil kedua adalah kita bisa mengalami kebahagiaan Surga dan kita dipelihara Tuhan. Kalau tidak setia, maka yang ada hanya ratapan (ay. 26-30). Kebahagiaan itu termasuk masa depan yang indah.
Hati-hati! Jangan tinggalkan pelayanan!
- Yohanes 11: 41= mengucap syukur saat menerima percikan darah.
Disini Yesus mengucap syukur saat Lazarus sudah meninggal 4 hari. Mengucap syukur saat dalam percikan darah, itulah yang berat. Pencobaan ini karena sengsara daging tanpa dosa (= percikan darah)= ruangan maha suci.
Yohanes 11: 39-40
Kalau Tuhan ijinkan kita mengalami percikan darah, maksudnya adalah supaya kita mengalami kemuliaan Allah. Dan ini akan terjadi cepat atau lambat.
Kemuliaan Tuhan adalah keubahan hidup dari manusia daging jadi manusia rohani, yaitu bisa mengucap syukur dalam segala hal dan tidak sampai berputus asa. Tidak ada sungut-sungut dan kekecewaan.
Kalau masih ada sungut-sungut, kemuliaan Tuhan masih belum ada.
Kalau ucapan syukur ini penuh, maka mulut ini hanya digunakan untuk menyembah Tuhan dalam segala hal. Dan kita ada dalam sinar kemuliaan. Kalau kemuliaan rohani ada, maka kemuliaan yang jasmani juga akan terjadi.
Apa yang sudah busuk seperti bangkai, bisa dipulihkan kembali!JANGAN KERAS HATI!
Saat kedatangan Tuhan kedua kali dalam kemuliaan, kita juga akan diubahkan jadi sama mulia dengan Tuhan dan mulut kita tidak salah dalam berkata-kata (
Wahyu 19: 6).
Tuhan memberkati.