Pembicara: Pdm. Youpri ArdiantoroPuji TUHAN, salam sejahtera, selamat malam, selamat beribadah di dalam kasih sayangnya TUHAN kita, Yesus Kristus. Kiranya bahagia, sukacita, dan damai sejahtera dari TUHAN kita, dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Markus 11: 2-7
11:2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledaimuda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.
11:3 Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini."
11:4 Mereka pun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya.
11:5 Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?"
11:6 Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka.
11:7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
Ini merupakan suatu nubuatan bahwa keledai akan dipakai oleh TUHAN.
Dulu, keledai dipakai menuju Yerusalem yang jasmani. Sekarang, keledai dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna sampai masuk ke Yerusalem baru.
Hakim-hakim 15: 16
15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledaiitu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."
'
bangsa keledai' menunjuk pada bangsa kafir.
Jadi, sasaran pemakaian TUHAN adalah bangsa kafir. Ini merupakan satu
kemurahan TUHAN kalau bangsa kafir dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Tapi,
bagaimana keadaan bangsa kafir di akhir jaman?Menjelang pemakaian TUHAN di
Wahyu 6--kegerakan kuda putih--, keadaan sidang jemaat bangsa kafir masih banyak kekurangan yang harus segera dibenahi.
Wahyu 3: 14-16
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Salah satu yang harus dibenahi yaitu ada pekerjaan/pelayanan--memang dipakai dan luar biasa--, tapi keadaannya
tidak dingin dan tidak panas.
Akibatnya: dimuntahkan oleh TUHAN--terpisah dari TUHAN.
Ini sangat menyakitkan, sebab sudah melayani dengan sungguh-sungguh tetapi justru dimuntahkan oleh TUHAN--terpisah dari TUHAN--, karena tidak panas dan tidak dingin--
suam-suam kuku.
Malam ini, kita mempelajari satu persatu:
TIDAK DINGINDingin = sejuk = damai. Kalau tidak dingin, berarti
tidak ada damai.
Mengapa tidak ada damai? Sebab mempertahankan dosa.
Jadi,
dosa inilah yang membuat tidak ada damai--baik dosa kepada TUHAN maupun sesama--.
Celakanya, sidang jemaat akhir zaman ini, sudah melayani tapi tetap tidak ada damai; tetap mempertahankan dosa.
Akibat tidak ada damai: harus diserahkan kepada hakim untuk dihukum.
Matius 5: 23-265:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamaidahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakimdan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Sekalipun sudah melayani TUHAN dengan sungguh-sungguh dan rajin ibadah, tetapi kalau tidak berdamai dengan TUHAN dan sesama, kita akan masuk dalam suasana penghukuman; nasibnya sama seperti tahanan yang dalam keterbatasan, penderitaan, tekanan dan lain-lain.
Semua manusia sudah berbuat dosa; berarti semua manusia tidak ada damai.
Cara supaya manusia yang tidak ada damai bisa berdamai adalah:
- Dari pihak TUHAN: Yesus harus lahir dan mati di kayu salib menjadi korban pendamaian. Darah Yesus di kayu salib yang memperdamaikan kita.
Kalau Yesus tidak menjadi korban pendamaian, kita tidak akan ada damai selamanya.
- Dari pihak kita:
1 Yohanes 1: 7, 9
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:9 Jika kita mengakudosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Proses berdamai, yaitu:
- Mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Hasilnya: darah Yesus aktif bekerja dalam hidup kita, mulai dari menutup dosa-dosa, mengampuni, dan menyucikan--mencabut akar-akar dosa--, sehingga kita tidak berbuat dosa lagi--kita mengalami kedamaian.
Seringkali kita sudah mengaku dosa, tapi masih tidak damai dan mengulangi dosa itu lagi. Ini bisa terjadi karena pengakuan dosanya salah.
Pengakuan dosa yang benaradalah sadarbahwa apa yang telah dilakukan, dikatakan, dan diperbuat adalah salah. Kemudian menyesaldan mengaku dengan sejujur-jujurnya; meminta ampun.
Kalau pengakuan sudah benar, maka kehidupan itu tidak akan berbuat dosa lagi.
Sebaliknya, pengakuan yang salah adalah:
- Tidak sadarakan dosanya, tetapi mengakui.
Contohnya: 'Ya aku yang salah dari pada bertengkar.' Akhirnya, mengulang dosa lagi.
- Sudah berbuat dosa, tapi tidak ada penyesalan. Kalau ditunjukkan kesalahannya: 'Eh...kamu yang bersalah': 'oh ya maaf, ya....maaf, ya...'Hanya begitu, tanpa ada penyesalan. Besok mengulangi kesalahan lagi.
- Pengakuan dosa karena terpaksa atau dipaksa.
Sebagai contoh Akhan. Dia sudah berbuat dosa tetapi tidak mau mengakui. Setelah disudutkan dari berbagai pihak, barulah mau mengaku. Ini pengakuan yang terlambat.
Yosua 7: 18-20, 25-26
7:18 Ketika disuruhnya keluarga orang itu tampil ke muka, seorang demi seorang, maka didapatilah Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda.
7:19 Berkatalah Yosua kepada Akhan: "Anakku, hormatilah TUHAN, Allah Israel, dan mengakulahdi hadapan-Nya; katakanlah kepadaku apa yang kauperbuat, jangan sembunyikan kepadaku."
7:20 Lalu Akhan menjawab Yosua, katanya: "Benar, akulah yang berbuat dosaterhadap TUHAN, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku:
7:25 Berkatalah Yosua: "Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini." Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu.
7:26 Sesudah itu didirikanlah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang masih ada sampai sekarang. Lalu surutlah murka TUHAN yang bernyala-nyala itu. Oleh sebab itu nama tempat itu sampai sekarang disebutkan lembah Akhor.
Ada pengakuan, tapi tetap dihukum karena menunggu ada saksi dan lain-lain; sudah tidak bisa berkutik, baru mau mengaku.
- Mengampuni dan melupakan dosa orang lain.
Matius 6: 14-15
6:14 Karena jikalau kamu mengampunikesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Kalau sudah bisa mengaku dan mengampuni, berarti kita sudah dalam keadaan dingin. Sebaliknya, bila tidak bisa mengaku dan mengampuni, berarti tidak dingin, sehingga masuk penghukuman.
Pendamaian dimulai dari yang terkecil dahulu, yaitu dalam rumah tangga--suami-isteri, anak-orang tua, antar saudara, menantu-mertua. Kalau dalam nikah rumah tangga ada damai, baru bisa damai di penggembalaan, sampai antar penggembalaan juga ada damai.
Efesus 2: 16
2:16 dan untuk memperdamaikankeduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Puncaknya adalah Israel dan kafir; tubuh Kristus yang sempurna terbentuk.
Kalau di dalam nikah saja tidak bisa berdamai, jangan harap bisa masuk ke dalam pembangunan tubuh Kristus.
2 Korintus 5: 19
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaianitu kepada kami.
Kalau ada damai, TUHAN akan percayakan pelayanan pendamaian. Damai dulu, baru bisa dipakai. Kalau dari dari dirinya sendiri tidak ada damai, tidak mungkin bisa dipakai oleh TUHAN dalam pelayanan pendamaian.
TIDAK PANASPanas = semangat/menyala-nyala/berkobar-kobar.
Tidak panas =
tidak semangat/tidak berkobar-kobarlagi sekalipun ada pelayanan.
Praktiknya:
- Tidak tekun lagidalam ibadah pelayanan kepada TUHAN; kalau bisa, datang. Kalau tidak bisa, tidak datang.
- Tidak ada upaya dan usahadi dalam beribadah kepada TUHAN; sekalipun tidak ada kesibukan, tetapi datang terlambat dalam ibadah seperti orang yang bekerja.
- Tidak memiliki kecepatan lagi. Kecepatan tidak bergantung pada usia, tetapi panas atau tidaknya kehidupan itu.
Kalau tidak panas dalam ibadah pelayanan, yang terjadi adalah menyala-nyala dalam dosa sampai puncaknya dosa.
Roma 1: 27
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahimereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
Artinya: cepat berbuat dosa/melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan firman.
Contohnya:
Markus 6: 25
6:25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
Ini nikah yang salah, yaitu Herodes mengambil isteri saudaranya. Anaknya juga cepat-cepat dalam pembunuhan--meminta kepala Yohanes Pembaptis--; ada kebencian.
Jadi,
kalau tidak panas dalam pelayanan, akan cepat berbuat dosa dan ada kebencian.
Yang dibunuh adalah Yohanes Pembaptis. Pekerjaan Yohanes Pembaptis adalah membaptis, yang menghasilkan kelahiran baru.
Kehidupan yang tidak panas sama dengan kehidupan yang tidak lahir baru; tetap manusia darah daging.
Sekalipun melayani, tetapi kalau tetap hidup lama, ia hanya akan dimuntahkan--tidak bisa dipakai, tetapi akan dihukum oleh TUHAN.
Matius 3: 7
3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
Dihukum oleh TUHAN
= menerima murka TUHAN.
Yang benaradalah kita harus setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, mulai dengan tekun dalam penggembalaan; tiga macam ibadah pokok.
Kalaupun diizinkan ada halangan, tetap ada upaya dan usaha, serta kecepatan untuk bisa beribadah dan melayani TUHAN.
Kalau panas--setia, berkobar-kobar,
hasilnya: kita dipakai menjadi pelayan TUHAN yang bagaikan nyala api.
Ibrani 1: 7
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api." Kalau malam ini keadaan kita tidak dingin--tidak ada damai--dan tidak panas--tidak berkobar lagi--, maka
cara TUHAN menolongadalah lewat pemberitaan firman pengajaran yang benar.
Wahyu 3:19-21
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.Isi dari firman pengajaran adalah tegoran dan hajaran.
2 Timotius 4: 2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilahdengan segala kesabaran dan pengajaran.
Saat kita mendengar firman, TUHAN mulai menunjukkan kesalahan dan kekurangan kita. Kalau belum sadar, maka firman lebih keras lagi, yaitu menjadi tegoran bahkan sampai pada hajaran. Tapi ini semua adalah bentuk kasih TUHAN, supaya kita berada dalam keadaan dingin--damai--dan panas--setia dan berkobar-kobar.
Jadi,
jangan pernah berprasangka buruk kepada TUHAN!
Tapi tidak perlu sampai TUHAN menghajar kita. Kalau TUHAN sudah menunjuk kesalahan dan menegor kita, segera mengaku!
Saat kita mendengar firman dalam bentuk apapun--yang menunjuk kesalahan, menegor atau menghajar--, saat itu
TUHAN sedang mengetuk pintu hati kita.
Malam ini, TUHAN sedang mengetuk pintu hati kita.
Sudah berapa lama TUHAN mengetuk pintu hati kita?
Kidung Agung 5: 2-7
5:2 Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"
5:3 "Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?"
5:4 Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku.
5:5 Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu.
5:6 Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.
5:7 Aku ditemui peronda-peronda kota, dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.
'
kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!'
= sudah lama TUHAN mengetuk pintu hati kita. Seringkali TUHAN sudah mengetuk hati kita untuk berdamai dan melayani, tetapi kita masih banyak alasan.
Ada 2 kemungkinan saat TUHAN mengetuk pintu hati kita:
- 'Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap' =terlambat membuka pintu hati.
Akibatnya: 'Aku ditemui peronda-peronda kota, dipukulinya aku', artinyamasuk aniaya antikris.
- Membuka pintu hati untuk firman TUHAN.
Wahyu 3: 20
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Hasilnya: 'Aku makan bersama-sama dengan dia', artinya
- Dipelihara oleh TUHAN.
- Dilindungi oleh TUHAN pada zaman antikris.
Yohanes 21: 20
21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
Yohanes 13: 25-26
13:25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"
13:26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
- Masuk perjamuan kawin anak domba.
- Duduk di takhta sorga.
Jadi, tidak rugi kalau kita mau membuka pintu hati kita, justru yang ada hanya keuntungan.
Masih ada kesempatan malam ini untuk membuka hati kita, supaya kehidupan kita bisa kembali mengalami damai dan setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Jangan menunda-nunda!
TUHAN memberkati.