Pembicara: Pdp. Youpri ArdiantoroSalam sejahtera, selamat malam, selamat beribadah di dalam kasih sayangnya TUHAN kita, Yesus Kristus.
Malam ini kita akan mempelajari
Markus 9: 43-44 => tentang penyesatan
9:43. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan;
9:44 (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)
Tanda utama kedatangan TUHAN kedua kali adalah penyesatan yang hebat. Bahkan TUHAN ingatkan sampai 4 kali: waspada terhadap penyesatan.
Sampai pada
Matius 24: 24:
….sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga..
Oleh sebab itu, biarlah malam ini kita belajar tentang penyesatan, supaya kita tidak tersesat, tetapi menuju tujuan akhir ibadah pelayanan kita, yaitu masuk Yerusalem baru.
Di ayat 43, '
jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah'. Kalau tidak, maka kehidupan itu dengan utuh akan masuk ke dalam api neraka.
Malam ini, kita pelajari kegunaan dari tangan yang benar, sehingga kita bisa mengetahui tangan yang sesat.
Kegunaan tangan yang benaradalah
- 1 Korintus 4: 11-13
4:11.Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara,
4:12.kami melakukan pekerjaan tanganyang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar;
4:13.kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.
Kegunaan pertama dari tangan yang benar: untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik.
Perbuatan baik yang dikaitkan dengan pekerjaan tangan adalah: membalas kejahatan dengan kebaikan(ayat 12-13).
Jadi, tangan yang sesatadalah tangan yang tidak bisa membalas kejahatan dengan kebaikan, tetapi membalas kejahatan dengan kejahatan; bahkan membalas kebaikan dengan kejahatan--ini benar-benar tangan yang tersesat.
Matius 5: 46-47
5:46.Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47.Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?
Kalau membalas kebaikan dengan kebaikan, kualitasnya masih sama dengan pemungut cukai--orang berdosa, bangsa kafir, orang yang tidak mengenal Allah. Kalau membalas kebaikan dengan kejahatan, berarti ada di bawah bangsa kafir--di bawah orang berdosa--, dan binasa selama-lamanya.
Jalan keluar dari tangan yang sesat: penggal; dipenggal dengan pedang--kita harus mengalami penyucian dan pembaharuan oleh pekerjaan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua; yaitu firman pengajaran yang benar.
- Efesus 4: 28
4:28.Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannyasendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatukepada orang yang berkekurangan.
Kegunaan kedua dari tangan yang benar: bisa memberi,yaitu
- bisa memberi milik TUHAN, terutama mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus.
- bisa memberi untuk sesama yang membutuhkan.
Tangan yang tersesatadalah tangan yang tidak bisa memberi; justru mencuri milik TUHAN.
Akibatnya, terus dalam suasana kutukan; letih lesu dan berbeban berat sampai binasa untuk selama-lamanya.
Maleakhi 3: 9
3:9 Kamu telah kena kutuk,tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
Jalan keluarnya: kita harus mengalami pekerjaan pedang tajam bermata dua, sampai kita lebih bahagia memberi dari pada menerima. Ini tangan yang sudah mengalami penyucian.
- Yohanes 21: 18
21:18.Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmudan orang lain akan mengikat engkaudan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Kegunaan ketiga dari tangan yang benar: diulurkan untuk taat dengar-dengaranpada kehendak TUHAN; terutama masuk dalam penggembalaan yang benar.
Sebelum masuk penggembalaan yang benar, Petrus tidak bisa menyerah. Setelah masuk penggembalaan yang benar--mengalami pekerjaan firman penggembalaan--, barulah ia bisa menyera sepenuh kepada TUHAN.
Firman pengembalaan adalah firman yang dipercayakan TUHAN kepada seoranggembala untuk disampaikan secara terus menerus atau secara berkesinambungan dan menjadi makanan sidang jemaat.
Kalau firman diulang bukan untuk membuat kita bosan, tetapi supaya kita lebih mengoreksi diri; TUHAN bertanya kepada Petrus sampai 3 kali--firman diulang 3 kali--baru Petrus bisa menyerah.
- 1 Timotius 2: 8
2:8.Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tanganyang suci, tanpa marahdan tanpa perselisihan.
Kegunaan keempat dari tangan yang benar: tangan diulurkan untuk menyembah TUHAN.
Syaratsupaya bisa menyembah TUHAN adalah
- Suci.
Yohanes 15: 3
15:3.Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Kita bisa suci lewat firman yang dikatakan oleh Yesus--firman pengajaran yang benar. Karena itu, PENTING di dalam gereja disampaikan firman pengajaran yang benar, supaya kita bisa hidup suci dan menyembah TUHAN.
Jadi sudah benar, sebelum kita menyembah kepada TUHAN, harus didahului dengan mendengar firman.
Sebab tanpafirman pengajaran yang benar, kita tidak suci dan tidak bisa menyembah TUHAN.
Supaya bisa suci, tempatnya di dalam ruangan suci/di kandang penggembalaan--ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
Memang berat bagi daging, tetapi di situlah kita mengalami penyucian secara intensif, sehingga bisa memiliki tangan yang suci.
Kita berjuang menghadapi apapun juga--jarak yang jauh, kemacetan, dan lain-lain--untuk bisa masuk dalam penggembalaan yang benar.
- Tanpa marah, artinya: boleh marah, tetapi ada batasnya, yaitu marah dengan kasih Allah dan tidak boleh berlarut-larut = marah dengan tujuan menolong.
- Tanpa perselisihan= tidak gampang berselisih paham, mulai dari dalam rumah tangga. Kalau suami isteri tidak mudah berselisih, akan mudah untuk menyembah.
Hindari perselisihan-perselisihan; kalau memang terganggu, lebih baik bertanya. Tetapi kalau tidak terganggu, tinggal sebut: darah Yesus, selesai.
Tangan yang tersesatadalah
- tangan yang tidak bisa menyembah TUHAN; mulai dengan tidak hidup suci; tidak ada firman, sehingga tidak mengalami penyucian.
Mungkin kehidupan itu keluar masuk gereja. Tapi yang didengar bukan firman pengajaran yang benar, melainkan lawakan, logika, ilmu pengetahuan, dll.
- Kehidupan yang mempertahankan sifat/tabiat marah, bahkan marah tanpa alasan.
"Saya pernah melihat di desa saya, ada orang yang sudah tua. Tetapi ia marah tiap hari kepada isterinya. Saya heran memang isterinya ini kenapa. Ternyata isterinya tidak kenapa-kenapa, tapi ini sudah menjadi tabiat. Kalau tidak mau dipotong, akan tetap seperti itu sampai kapanpun."
- kehidupan yang mempertahankan perselisihan; sebenarnya sudah tidak ada masalah, tetapi tetap mencari-cari masalah.
Jalan keluarnya: penggal. Kalau tidak, ancamannya bukan hanya tangan saja, tetapi seluruh tubuhnya masuk ke dalam neraka.
Beberapa kesalahan tentang pedang:
- diwakili oleh raja Salomo.
1 Raja-raja 3: 24-28
3:24.Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah pedang ke depan raja.
3:25. Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain."
3:26. Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"
3:27. Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."
3:28. Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinyauntuk melakukan keadilan.
Pada awalnya, Salomo memegang pedang sampai bisa menyelesaikan masalah nikah dan buah nikah--masalah internasional. Oleh pekerjaan pedang--mungkin tidak enak bagi daging--, tetapi selesai. Kalau tanpa pedang, tidak akan selesai.
Jadi, oleh pekerjaan pedang, semua masalah bisa diselesaikan.
Tetapi sayang, di masa tua, Salomo melepaskan pedang.
1 Raja-raja 11: 3-4
11:3.Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
11:4.Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
Ini yang perlu diwaspadai, terutama kita yang hidup di akhir zaman. Banyak anak TUHAN/hamba TUHAN yang melepaskan pedang karena memilih yang lain--karena ancaman, pengangkatan dan lain-lain.
- Lukas 22: 49-51
22:49.Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah mereka: "Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?"
22:50.Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya.
22:51.Tetapi Yesus berkata: "Sudahlah itu." Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.
Yang kedua: kesalahan hamba TUHAN, yaitu pedang digunakan untuk 'menyerang'.
Firman yang hanya digunakan untuk 'menyerang', akan membuat telinga putus.
Telinga putus artinya tidak bisa mendengar firman.
Di samping untuk mendengar, telinga juga untuk dengar-dengaran--bisa mendengar, tetapi tidak bisa taat dengar-dengaran/praktek firman, karena telinganya sudah putus.
Matius 26: 5226:52.Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.
Kalau salah menggunakan pedang--termasuk hamba TUHAN--,
akibatnya: binasa oleh pedang, dan bukan disucikan oleh pedang.
Markus 9: 439:43.Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidupdengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan;
Kalau tangan disucikan oleh pekerjaan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua,
hasilnya: kita akan hidup;
- Secara jasmani, kita mendapat jaminan kepastian.
- Secara rohani, kita hidup kekal di Yerusalem baru.
Malam ini, mungkin pekerjaan dan kesehatan kita mati atau yang lainnya serasa mati, tetapi kalau kita mengalami penyucian tangan, maka kita akan hidup bahkan sampai hidup kekal.
Tangan ini yang menentukan apakah kita bisa hidup kekal atau tidak!Tetapi ada yang tidak mau disucikan, artinya: tetap mempertahankan kejahatan--tidak bisa membalas kejahatan dengan kebaikan--, tangan tidak bisa memberi, tangan tidak bisa diulurkan untuk taat, dan tangan tidak bisa menyembah TUHAN.
Akibatnya, kehidupan itu dilemparkan ke dalam neraka--api yang tidak terpadamkan.
Markus 9: 449:44.(di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)
Ada ulat, berarti busuk. Mulai sekarang, kita bisa mendeteksi tangan kita tersesat atau tidak.
Kalau tangan kita benar, kehidupan kita tidak mengalami kebusukan.
Kejadian 34: 3034:30.Yakub berkata kepada Simeon dan Lewi: "Kamu telah mencelakakan aku dengan membusukkan namakukepada penduduk negeri ini, kepada orang Kanaan dan orang Feris, padahal kita ini hanya sedikit jumlahnya; apabila mereka bersekutu melawan kita, tentulah mereka akan memukul kita kalah, dan kita akan dipunahkan, aku beserta seisi rumahku."
Kejadian 49: 5-749:5.Simeon dan Lewi bersaudara; senjata mereka ialah alat kekerasan.
49:6.Janganlah kiranya jiwaku turut dalam permupakatan mereka, janganlah kiranya rohku bersatu dengan perkumpulan mereka, sebab dalam kemarahannya mereka telah membunuh orang dan dalam keangkaraannya mereka telah memotong urat keting lembu.
49:7.Terkutuklah kemarahan mereka, sebab amarahnya keras, terkutuklah keberangan mereka, sebab berangnya bengis. Aku akan membagi-bagikan mereka di antara anak-anak Yakub dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel.
Tanda berbau busuk--belum mengalami penyucian--adalah terjadi kekerasan; dalam bentuk marah, balas dendam, kata-kata keras, perbuatan-perbuatan keras dan lain-lain.
Tetapi, TUHAN tidak rela kalau kita menjadi busuk dan mati binasa. Sebab itu, TUHAN tetap tampilkan firman pengajaran yang benar.
Contohnya: Lazarus. Lazarus sudah mati 4 hari dan sudah busuk, tetapi oleh perkataan Yesus--pedang firman--, ia bangkit.
Jadi, sebenarnya tidak ada alasan bagi kita. Yang penting, kita mau mendengar firman dan mempraktikkannya, maka semuanya akan selesai; apapun keadaan kita dan sebusuk apapun hidup kita--firman menjadikan yang busuk menjadi hidup.
Lukas 6: 8, 106:8.Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannyaitu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
6:10. Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.
Saat
firman datang--biasanya mudah untuk melakukan--tinggal mau atau tidak.
Kalau firman yang menyuruh, berarti ada maksud TUHAN.
Masih mudah kalau orang yang mati tangan kanannya disuruh maju ke tengah. Tetapi perintah yang berikutnya sudah mustahil--ia disuruh mengulurkan tangannya yang sudah mati. Di sinilah
kita dituntut untuk taat dengar-dengaran, apapun resikonya. Dan firman tidak pernah menipu kita.
Hasilnya: kesembuhan/mujizat; dari tangan yang mati menjadi
tangan yang hidup.
Tangan menunjuk pada perbuatan; untuk memberi, menyerah dan menyembah TUHAN.
Malam ini, biarlah kita mengalami penyucian, supaya kita jangan binasa di dalam neraka, tetapi kita beroleh hidup kekal selama-lamanya.
TUHAN memberkati.