Pembicara: Pdm. Gideon PakpahanKITAB WAHYU Kitab Wahyu dalam tabernakel terkena pada alat yang namanya
tabut perjanjian.
Tabut perjanjian terdiri dari:- Tutupnya yang terbuat dari emas murni(dengan 2 kerub diatasnya). Itu menunjuk pribadi Allah Tritunggal dalam kemuliaan = Pribadi Tuhan Yesus Kristus sebagai mempelai pria surga yang sempurna.
- Petinya yang terbuat dari kayu penaga. Itu menunjuk Gereja Tuhan.
KITA BELAJAR PETI TABUT PERJANJIAN YANG DISALUT EMAS MURNI.
Keluaran 25: 10-1125:10. "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.25:11 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni;“
kayu penaga” = manusia daging yang berdosa, yang gampang rapuh, putus asa, kecewa.
“
emas murni” = sifat tabiat Illahi dari pribadi Allah Tritunggal = sifat tabiat Illahi dari Tuhan Yesus Kristus sebagai mempelai pria surga.
Tabut terbuat dari kayu penaga tapi harus disalut dengan emas murni(Gereja Tuhan yang disalut emas murni)
artinya untuk menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna maka Gereja Tuhan harus disalut dengan emas murni.
= Jadi supaya Gereja Tuhan bisa mencapai kesempurnaan (menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna sehingga layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali). Maka
MUTLAK HARUSmemiliki sifat tabiat Illahi dari Tuhan Yesus Kristus sebagai mempelai pria surga.
Filipi 2: 5-82:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salibSifat tabiat Illahi dari pribadi Tuhan Yesus Kristus sebagai mempelai pria surga yaitu
taat sampai mati di kayu salib.
Yohanes 19: 3019:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkankepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.Taat = tunduk.
Yesus Taat atau tunduk sampai mati di kayu salib. Bagi kita sekarang artinya
kita harus taat sampai daging tidak bersuara.
Tetapi kenyataan yang ada adalah sejak manusia diciptakan (Adam dan Hawa), manusia itu sama sekali tidak memiliki ketaatan kepada Tuhan (firman pengajaran yang benar).
Dalam
Kejadian 3Allah melarang Adam dan Hawa untuk memakan 1 buah, tetapi justru buah itu yang dimakan oleh Adam dan Hawa =
Adam dan Hawa tidak taat sehingga diusir dari Taman Eden ke dunia.
Kejadian 6: 2, 4, 6 6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteridari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
6:4. Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.
6:6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Bahkan anak Tuhan/hamba Tuhan/pelayan Tuhan sekalipun sudah diusir dari Firdaus (Taman Eden), mereka tetap tidak taat. Ketidaktaatan pelayan Tuhan/hamba Tuhan ini soal nikah.
Bagi yang belum menikah,
kita harus waspada dan behati-hati soal nikah!
Dan diakhir zaman persitiwa Taman Eden akan terulang lagi, dimana banyak anak Tuhan tidak taat soal nikah:
Mulai dari permulaan nikah tidak taat. Dalam
Surat Korintus“
janganlah kamu menjadi pasangan yang tidak seimbang”
artinyakita jangan menjadi pasangan yang tidak satu pengajaran (orang yang dalam pengajaran dengan orang yang diluar pengajaran).
Perjalanan nikah tidak taat. Banyak anak Tuhan/hamba Tuhan justru selingkuh, bercerai.
Jika sejak permulaan nikah kita tidak taat kepada Tuhan. Maka perjalanan nikah sampai akhir nikah tidak akan taat kepada Tuhan. Sekalipun kita diberkati secara jasmani, tetapi nikah itu tidak akan mencapai nikah yang rohani (tidak menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna).
Nikah itu bukan hanya 1 Minggu, 1 Bulan, 1 Tahun. Tetapi nikah yang jasmani ini harus dijaga supaya menjadi nikah yang rohani (nikah yang sempurna).
Itulah sebabnya kita harus menjaga mulai permulaan nikah, perjalanan nikah, sampai akhir nikah. Supaya dalam nikah itu memiliki ketaatan kepada firman pengajaran yang benar.
Proses supaya kita bisa memiliki hati yang taat(
tunduk)
kepada firman pengajaran yang benar,
antara lain:
- Proses yang pertama adalah lewat babtisan air yang benar.
Matius 3: 15
3:15 Lalu Yesusmenjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
1 Petrus 3: 20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Hati nurani yang baik = hati nurani yang taat.
Baptisan air yang benar adalahkita dikuburkan bersama dengan Yesus didalam air (Surat Roma).
“anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik”
“melihat” = keinginan mata, keingian hati sampai dengan perbuatan.
Jika kita mau dibaptis dalam baptisan yang benar, maka segala keinginan daging (yang membuat kita tidak taat kepada firman pengajaran yang benar) akan dikuburkan bersama-sama dengan Yesus dalam baptisan air. Sehingga kita mengalami keubahan hidup yaitu menjadi hati yang taat kepada firman pengajaran yang benar.
Yesus tidak berdosa, tetapi Yesus taat kepada firman. Sehingga Yesus rela untuk dibaptis.
Jika tidak satu pengajaran, maka tidak satu baptisan (ini berkaitan dengan “pasangan yang tidak seimbang”).
- Proses yang kedua adalah lewat doa penyembahan.
Lukas 22: 40-42
22:40 Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalahsupaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."
22:41 Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:
22:42 "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
Markus 14: 32, 35-36
14:32. Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa."
14:35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoasupaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Doa penyembahan adalahproses penyaliban/perobekan daging dari daging yang tidak menuruti kehendak Allah menjadi taat/tunduk kepada firman pengajaran yang benar apapun resiko yang harus kita terima.
Itulah sebabnya jika hari-hari ini ada keinginan daging yang sulit untuk tunduk kepada firman, maka kita harus berdoa menyembah Tuhan.
Di Taman Getsemani Yesus mengalami perobekan daging sampai taat “Ya Abba, ya Bapa” = Yesus taat kepada kehendak Allah.
Jika kita setia dalam doa penyembahan, maka kita bisa taat sepenuh kepada firman Allah.
JIKA KITA TAAT KEPADA FIRMAN= kita sedang disalut dengan emas murni(dengan sifat tabiat Illahi dari Tuhan Yesus Kristus).
Ada 3 hal keinginan daging yang harus dirobek lewat doa penyembahan yaitu
- Markus 14: 32-33
14:32. Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa."
14:33 Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,
Yang pertama adalah daging yang sering takut dan gentar.
Daging yang sering takut dan gentatyaitutakut kepada sesuatu sampai membuat kita tidak taat kepada firman Tuhan.
Contohnya adalah
- Kaum muda takut tidak dapat jodoh, sehingga pacaran dengan yang tidak satu pengajaran.
- Dalam pekerjaan dipaksa korupsi karena takut kepada atasan.
- Di sekolah kita diperhadapkan dengan mencontek.
Sekalipun sakit bagi daging. Kita harus takut kepada Tuhan dari pada takut kepada manusia.
- Markus 14: 34
14:34 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
Yang kedua adalah daging yang sering sedih.
Banyak kesedihan yang kita alami di dunia, tetapi jangan berlarut-larut dengan kesedihan daging.
Contohnya adalah
- Sedih karena ditinggal oleh orang yang kita kasihi.
- Sedih ditinggal pacar karena tidak sesuai firman.
- Sedih menghadapi krisis ekonomi.
- Sedih menghadapi masalah-masalah dll.
Segala kesedihan yang kita alami di dunia ini, jangan membuat kita menjadi tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Tidak ada kesedihan yang lebih sedih,saat-saat kita tidak bisa tergembala dengan sungguh-sungguh dan tidak bisa beribadah melayani kepada Tuhan.
Yohanes 21: 17
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Disini tidak dituliskan Petrus sedih karena diijinkan Tuhan meninggalkan pekerjaannya/jalanya (dari penjala ikan menjadi penjala manusia) ataupun saat mertua Petrus sakit. Saat Petrus ditanya 3 kali oleh Yesus tentang penggembalaan maka Petrus langsung sedih. Ini berartiPetrus sedih saat tidak tergembala dengan sungguh-sungguh.
Ini adalah pertanyaan kepada diri kita sendiri. Apakah kita sedih saat tidak bisa datang beribadah ?Kalau tertawa saat tidak bisa beribadah (tidak tekun dalam 3 macam ibadah) maka kehidupan itu akan menangis selamanya di neraka.
Jika tidak tekun dalam penggembalaan maka kehidupan itu tidak akan pernah mencapai penggembalaan terakhir di Yerusalem Baru.
Jika kita sedih dan menyesal saat tidak bisa tergembala. Maka masih ada kesempatan untuk bahagia selamanya dalam penggembalaan terakhir di Yerusalem Baru.
Apapun yang kita hadapi/masalah yang kita hadapi, kita harus berjuang untuk bisa beribadah melayani Tuhan.
Seringkali kita diuji ketaatan dan kesetiaan dalam ketekunan 3 macam ibadah.
- Yang ketiga adalah hati yang bimbang(tidak percaya) kepada kuasa firman pengajaran yang benar.
Dalam doa penyembahan hati yang bimbang/tidak percaya kepada firman pengajaran yang benar harus dirobek.
Pribadi Yesus= firman pengajaran yang benar.
Hati yang bimbang disalibkan lewat doa penyembahan, sehingga kita bisa percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Saat-saat kita bimbang jangan mengambil keputusan diluar firman!
Yohanes 11: 32-33, 40
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nyadan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
11:33. Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
“tersungkur” = menyembah.
Jika kita tidak bimbang maka kita akan mengalami kuasa firman pengajaran yang benar:
- Kuasa pemulihan dari yang sudah busuk/berbau menjadi berbau harum.
- Kuasa pemulihan secara jasmani yaitu yang hancur dipulihkan oleh Tuhan.
- Kuasa keubahan hidup yaitu dari mati menjadi hidup. Sampai kita sama mulia seperti Tuhan Yesus, menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.
Apapun yang kita hadapi, kita harus tersungkur dibawah kaki Tuhan.
Tuhan memberkati.