Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 4: 8
4:8. Dan
keempat makhlukitu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Malam ini kita masih pelajari istilah empat makhluk 'penuh dengan mata'--banyak mata; bermata-mata (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Juli 2016).
ini mengingatkan kita pada pakaian imam besar, yaitu pakaian putih berjala-jala.

Bagi kita sekarang, kita harus memiliki pakaian putih bermata-mata.
Keluaran 28: 39a
28:39 Haruslah engkau menenun kemeja dengan ada raginya,dan membuat serban dari lenan halusdan haruslah kaubuat ikat pinggang dari tenunan yang berwarna-warna.

'ragi'= lubang-lubang.
'lenan halus'= berwarna putih.
Jadi, empat makhluk penuh dengan mata--bermata-mata; banyak mata--menunjuk pada pakaian putih yang ada ragihnya--pakaian putih berjala-jala; pakaian putih bermata-mata.

Jadi, kita sebagai pelayan/hamba TUHAN harus mempunyai pakaian putih bermata-mata, untuk bisa terangkat ke takhta sorga seperti yang dialami oleh empat makhluk--empat makhluk hidup di dunia, tetapi sudah terangkat ke sorga, salah satunya karena punya banyak mata.

Pakaian putih = pakaian kesucian.
Pakaian bermata-mata--berlubang-lubang--= pakaian dalam pengaruh urapan Roh Kudus.
Jadi, pakaian putih bermata-mata sama dengan pakaian kesucian dalam pengaruh urapan Roh Kudus; sama dengan pakaian kemuliaan/pakaian putih berkilau-kilauan--seperti yang ditunjukkan Yesus di atas gunung.

Lukas 9: 28-29
9:28 Kira-kira delapan hari
sesudah segala pengajaranitu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:29
Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

'pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan'=> ini yang harus kita miliki untuk bisa terangkat ke takhta sorga.

Pada hari senin (Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Juli 2016),kitasudah mempelajari prosesmenerima pakaian putih bermata-mata, yaitu lewat penggembalaan dan jubah dicelup dalam darah--percikan darah.

Malam ini, kita belajar prosesmenerima pakaian putih bermata-matadi dalam Lukas 9:

  1. Lukas 9: 28
    9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaranitu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

    Proses pertama menerima pakaian putih bermata-mata: 'delapan hari sesudah segala pengajaran'= harus ada pengajaran lebih dulu.
    Artinya: kita harus mengalami pekerjaan penyucian oleh firman pengajaran--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
    HARUS ADA PENGAJARAN DULU, BARU ADA PAKAIAN PUTIH!

    Ibrani 4: 12
    4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajamdari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hatikita.

    Firman pengajaran menyucikan kehidupan kita mulai dari hati dan pikiran--gudang/pusatnya dosa.
    Markus 7: 21-23
    7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat,
    1percabulan, 2pencurian, 3pembunuhan,
    7:22
    4perzinahan, 5keserakahan, 6kejahatan, 7kelicikan, 8hawa nafsu, 9iri hati, 10hujat, 11kesombongan, 12kebebalan.
    7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

    'pikiran jahat'= hati dan pikiran yang jahat dan najis.
    'pencuri'= serakah; mencuri milik TUHAN.
    'pembunuhan'= kebencian tanpa alasan.
    'hujat'= menghujat TUHAN--menyalahkan pengajaran yang benar dan mendukung yang salah.
    'bebal'=tidak bisa dinasehati lagi--keras hati.

    Hati dan pikiran yang jahat dan najis, diisi dengan 12 keinginan jahat dan najis--roh jahat dan najis, itulah serigala dan burung, yang menunjuk pada Babel.
    Angka 12 adalah angka persekutuan. Artinya, kalau hati dan pikiran kita diisi dengan 12 keinginan dan jahat, kita tidak bisa masuk persekutuan tubuh Kristus yang benar, tetapi masuk dalam persekutuan tubuh Babel.

    Wahyu 18: 2
    18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahatdan tempat bersembunyi semua roh najisdan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

    Kalau hatinya iri, benci, contohnya seperti ahli Taurat dan orang Farisi.
    Pilatus menyuruh mereka untuk memilih Yesus Barabas atau Yesus Kristus.Mungkin tidak berzinah, tetapi karena ada iri hati/dengki, mereka pilih Yesus Barabas--tidak akan pernah bisa masuk persetkuaun yang benar, tetapi masuk persekutuan tubuh Babel.

    Pilatus saja--bangsa kafir--sudah tahu kalau Yesus Kristus tidak salah.
    Sebenarnya, ahli Taurat dan orang Farisi sudah tahu siapa yang benar, tetapi karena dasar hatinya iri dan benci pada Yesus yang benar, maka memilih yang salah. Hati-hati! Ini yang sangat berbahaya! Karena itu pedang firman bekerja mulai dari dalam hati.

    Hati ini menentukan kita mau masuk persekutuan tubuh Kristus yang benar atau tidak.

    Tapi, kalau hati dan pikiran disucikanoleh pedang firman dari 12 keinginan jahat dan najis, maka hati dan pikiran akan diisi dengan 12 roti, yang disusun menjadi dua susun masing-masing enam susun--'66'; angka '66' menunjuk pada alkitab/firman Allah/firman pengajaran yang benar--, sehingga kita bisa masuk dalam persekutuan yang benar. Tidak usah disuruh atau dipaksa, pasti bertemu.
    Musa dan Harun jaraknya jauh, lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun, akhirnya mereka bisa bertemu tanpa perlu dipaksa.

    Persekutuan tubuh dimulai dari nikah. kalau dasar hatinya jahat--bukan firman--, akan masuk dalam persekutuan nikah yang tidak benar. Mau tergembala di mana juga ditentukan dari hati. Kalau hatinya jahat dan najis, ia pasti memilih perekutuan yang salah--persekutuan tubuh Babel.

    Persekutuan tubuh cuma ada dua: persekutuan tubuh Kristus atau tubuh Babel; tidak bisa kita memilih netral. Semua bergantung pada hati, bukan otak. Sekalipun pintar, kalau hatinya jahat dan najis, pasti memilih persekutuan Babel--yang cocok dengan hati--, tidak bisa memilih yang benar.

    Tetapi syukur, kalau hati dan pikiran disucikan oleh pedang firman dari 12 keinginan jahat dan najis, sehingga hati berisi firman Allah, kita pasti akan masuk persekutuan yang benar; mulai dari nikah yang benar, penggembalaan yang benar, persekutuan antar penggembalaan yang benar, sampai mencapai tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

    Kalau hati disucikan, maka:

    1. Perbuatan juga disucikan, sehingga menghasilkan perbuatan-perbuatan suci, benar dan baik.
    2. Perkataan juga disucikan, sehingga menghasilkan perkataan- perkataan suci, benar dan baik.

    Inilah yang disebut dengan pakaian putih. Saat kita menerima pedang firman, kita disucikan mulai dari hati kita, perbuatan, sampai perkataan kita, dan saat itu kita sudah memakai pakaian putih. Masih putih dulu--suci dulu--, belum bermata-mata.

    1 Timotius 4: 12
    4:12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladanbagi orang-orang percaya, dalam 1perkataanmu, dalam 2tingkah lakumu, dalam 3kasihmu, dalam 4kesetiaanmudan dalam 5kesucianmu.

    Kalau hati, perbuatan dan perkataan kita disucikan, kita sudah punya pakaian putih dalam bentuk kita menjadi teladan.
    'Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda'= tidak peduli kita masih muda atau baru dalam pengajaran, yang penting kita mau menerima pekerjaan pedang firman. Sekalipun sudah lama atau masih baru dalam pengajaran, kalau tidak mau disucikan, percuma saja.

    dalam kesetiaanmu''= pelayan TUHAN yang suci pasti setia.
    Kalau tidak suci pasti tidak setia, apapun alasannya.
    Terutama gembala-gembala, kalau tidak setia dalam memberi makan pada sidang jemaat, ia pasti tidak suci. Kalau tidak suci, berarti tidak ada roti firman. Kalau tidak ada roti firman, mau bicara apa? Tetapi kalau suci, akan selalu ada roti untuk disajikan.

    Jangan kita ditipu! Sekalipun tidak berzinah, tetapi kalau ada iri hati saja, di situ tidak ada pembukaan firman.

    Jadi, seorang pelayan/hamba TUHAN menampilkan pakaian putih--belum bermata-mata--lewat menjadi teladan dalam lima hal utama.
    Lima teladan utama= teladan Yesus--dari lima luka Yesus; dari kurban Kristus.

    Kita menerima pakaian putih lewat pedang--Yesus mengajar dulu ('sesudah segala pengajaran itu'), setelah itu naik ke gunung, baru pakaian-Nya berkilau-kilauan. Di luar pengajaran, tidak ada pakaian putih!


  2. Lukas 9: 29
    9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

    Proses kedua menerima pakaian putih bermata-mata: 'berdoa'= lewat doa penyembahan; kita harus berdoa menyembah TUHAN.

    Setelah kena pengajaran/penyucian, kita menerima pakaian putih--menjadi teladan. Sekalipun masih muda, kalau menjadi teladan, orang akan segan pada kita, karena ada teladan Yesus lewat kurban-Nya di dalam kita--ada stempel darah Yesus. Kalau dia menyanyi dan ada stempel darah Yesus, luar biasa; kalau dia berkhotbah dan ada stempel darah Yesus, biar profesorpun tidak bisa menolak/membantahnya.
    Dan yang kedua: kita harus berdoa menyembah TUHAN.

    Firman pengajaran yang benar akan mendorong pada tahbisan dan penyembahan yang benar.
    Jadi, jangan pernah berkata: 'Ya, kita pelayanannya berbeda, tetapi yang penting pengajarannya sama.'Ini orang yang tidak mengerti!
    Pengajaran itu kepala, kalau kepalanya berbeda, pasti geraknya berbeda dan penyembahannya juga berbeda.
    Pengajaran palsu mendorong pada tahbisan dan penyembahan palsu, yaitu penyembahan kepada antikris yang akan binasa selama-lamanya.

    Kesempatan kita malam ini. Doa penyembahanadalah proses perobekan daging/penyaliban daging, sehingga kita mengalami pembaharuandari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--waktu Yesus menyembah tiba-tiba wajah-Nya berubah.

    Keubahan hidup dimulai dari wajah--panca indra.
    Karena mempelajari tentang pakaian bermata-mata, kita ambil satu contoh panca indera, yaitu mata.
    Mata--perhatian/pandangan daging--diubahkan menjadi pandangan/perhatian yang rohani--mata hanya memandang kepada Yesus.

    Praktiknya:

    1. Memperhatikan ladang TUHAN.
      Yohanes 4: 34-35
      4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah
      melakukan kehendak Diayang mengutus Aku dan menyelesaikanpekerjaan-Nya.
      4:35
      Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladangyang sudah menguning dan matang untuk dituai.

      Saat itu murid-murid beli makanan di kota untuk Yesus. Tetapi Yesus katakan: 'Makanan-ku ialah melakukan kehendak Allah--taat--dan menyelesaikannya--sampai garis akhir.'

      Jadi, memperhatikan ladang TUHAN= mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari apapun juga; beribadah melayani Tuhan dengan setia dan taat; setia dan berkobar-kobar; setia dan benar sampai garis akhir--kita memberi makan Yesus; mengenyangkan, menyenangkan dan memuaskan hati Yesus.

      Hasilnya: TUHAN juga akan memuaskan dan menyenangkan hidup kita.

      "Ke mana perhatian kita? Kepada Yesus. Mata hanya memandang Yesus, praktiknya memandang ladang TUHAN. Utamakan ladang TUHAN! Terutama kami yang sudah fulltimer, mau lihat apa? Saudara-saudara masih kerja, jadi pegawai, harus lihat ladang TUHAN. Pulang kerja harus ibadah, pulang sekolah harus ibadah, besok masih harus sekolah lagi. Kami yang 100% fulltimer mau bagaimana kalau tidak mau memandang ladang TUHAN? Mau pandang apa?Celaka betul. Kami ini, termasuk saya yang sudah fulltimer, kalau tidak setia, mau apa? Mau menandang apa? Ini perbandingan. Karena itu jemaat juga harus dihargai."

    2. Memperhatikan kemurahan TUHAN. Jangan berharap yang lain!
      Mazmur 107: 43
      107:43 Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.

      Memperhatikan kemurahan TUHAN= kita bergantung sepenuh pada kemurahan dan anugerah TUHAN yang besarlewat kurban Kristus, yang tidak habis-habisnya. Jangan ragu! Dia sebagai kepala sudah mati di bukit Tengkorak, Dia bertanggung jawab atas hidup kita.

      Jangan berharap pada siapapun--termasuk pendeta--dan apapun--ijazah, gaji dan lain-lain--yang di dunia ini, tetapi berharaplah hanya kepada TUHAN dalam situasi dan kondisi apapun.
      Ijazah, gaji dan lain-lain hanya sarana, teapi semuanya adalah kemurahan TUHAN. Kalau tidak percaya, coba saja, sekalipun punya uang banyak, lalu hirup nafas dan tidak bisa dihembuskan kembali, sudah tidak ada gunanya. Tetapi kalau masih bisa dihembuskan, itulah kemurahan TUHAN. Kita masih diizinkan hidup, ada maksud TUHAN kepada kita semua.

      Jadi, kalau sudah mau bangga, cepat tarik nafas, supaya kita ingat TUHAN. Sebaliknya, kalau sudah mau kecewa, cepat tarik nafas; masih bisa, masih ada kemurahan, anugerah dan belas kasih TUHAN.

    Inilah pengertian dari mata yang diubahkan.
    Tadi, pakaian putihartinya kita disucikan mulai dari hati, perbuatan sampai perkataan sampai menampilkan lima teladan.
    Yang kedua, lewat penyembahan, mata kita hanya memandang TUHAN. Ini pengertian dari istilah bermata-mata.

Kalau digabung: jika kita memiliki pakain putih bermata-mata--hidup suci sampai menjadi teladan, dan memperhatikan/menyembah TUHAN: hanya memperhatikan ladang TUHAN (setia), memperhatikan kemurahan TUHAN--, maka mata TUHAN selalu memperhatikan kita.

"Kadang kita hitung uang tiket. Coba bandingkan, Yesus tinggalkan sorga yang lantainya dari emas, sudah berapa? Jangankan tiket, pesawatnya juga bisa dibeli. Kita sering hitung-hitungan, padahal dibandingkan dengan TUHAN--belum termasuk mati-Nya, baru tinggalkan sorga saja--sudah jauh. Karena itu kalau kita memperhatikan kemurahan TUHAN yang sudah berkorban demikian bagi kita, kita tidak akan ragu berkorban apapun bagi TUHAN. TUHAN tolong kita."

Mata ini dua pihak: kita memandang TUHAN dan Ia memandang kita; Ia memperhatikan kita sampai sedalam-dalamnya--sampai kedalaman hati kita--yang tidak diketahui siapapun. Tidak ada yang tahu, tetapi TUHAN tahu. Luar biasa! Dia yang memperhatikan, mempedulikan dan bergumul untuk kita.

Mata TUHAN tertuju kepada kita dengan pandangan belas kasihan sampai kedalaman hati kita.
Malam ini, tidak bisa disembunyikan. Mungkin di luar kita ketawa-tawa, tetapi di dalam susah. TUHAN tahu dan Ia mau menolong kita, bukan mengolok kita.

Kalau ada pandangan belas kasih TUHAN, hasilnya:

  1. Lukas 7: 12-14
    7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
    7:13
    Dan ketika Tuhan melihatjanda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
    7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu,
    bangkitlah!"

    Hasil pertama:

    1. Mata TUHAN memperhatikan nikah dan buah nikah yang hancur; wanita ini janda--tidak ada suami--dan anaknya mati.
      Oleh belas kasih-Nya, TUHAN pulihkan kembali .

      Ini ancaman di akhir zaman karena setan tahu kalau nikah kita suci dan satu, akan menuju perjamuan kawin Anak Domba. Karena itu setan menghantam.

      Apapun keadaan kita sekarang, sebagai apapun kita--janda dan lain-lain--, tetap bertahan. Pandang TUHAN dan Dia akan pulihkan nikah kita; Dia tetap menjaga nikah yang benar, suci dan satu, sampai mencapai nikah sempurna.

    2. 'anak muda ini sudah mati'= menghadapi kemustahilan.
      Tetapi TUHAN katakan: "Bangkitlah!"
      Artinya:anugerahTUHAN sanggup menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil.

      Malam ini, segala masalah nikah dan buah nikah, kemustahilan--dalam bidang ekonomi, kesehatan dan lain-lain--, biarlah ditolong oleh TUHAN semua, yang mustahil jadi tidak mustahil.

    3. "Jangan menangis!"=tangisan, air mata, kesedihan dan kesusahan diganti dengan kebahagiaan oleh TUHAN--ada suasana sorga.

    Malam ini, nikmati. Kalau kita mau disucikan, mau memandang TUHAN--menyembah TUHAN--, nikmati pandangan belas kasih TUHAN kepada kita.

  2. Ayub 31: 4
    31:4 Bukankah Allah yang mengamat-amati jalankudan menghitung segala langkahku?

    Hasil kedua: TUHAN memperhatikan setiap langkah hidup kita; setiap denyut nadi kita, sebab TUHAN tahu hanya satu langkah jaraknya kita dengan maut: maut dosa sampai puncaknya dosa, celaka marabahaya dan kebinasaan.

    Jangan merasa hebat! Raja Daud yang hebat tidak ada apa-apa bisa jatuh. Sudah menang perang, lalu ia jalan-jalan di atas sotoh rumahnya, akhirnya jatuh dengan Batsyeba. Siapa yang tahu kapan maut menyerang kita?Di surat Efesus, panah api si jahat menyerang kita.

    "Kita jaga. Dalam tugas-tugas pekerjaan, saya selalu mendoakan kalau jemaat ke luar kota sendirian. Jangan tersinggung, saya selalu doakan dan nomor satu: Tetap hidup dalam kebenaran. Maut ini datang dari mana-mana. Tidak usah ditabrak, baru minum kopi sudah mati. Itulah bayangan bahwa kita tidak bisa apa-apa tanpa kemurahan TUHAN."

    Hasilnya: kita tetap hidup benar dan ada langkah masa depan yang pasti, berhasil dan indah.

  3. Mazmur 144: 3
    144:3 Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?

    TUHAN rela tidak dihitung--Ia tidak boleh disalibkan di Yerusalem--, supaya kita terutama bangsa kafir bisa dihitung. Sebenarnya kita bangsa kafir hanya seperti anjing dan babi, tetapi TUHAN perhatikan kita.

    Mazmur 8: 5-6

    8:5
    apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
    8:6 Namun Engkau telah
    membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainyadengan kemuliaan dan hormat.

    Hasil ketiga: TUHAN mau memperhatikan manusia yang hina dan lemah/tak berdaya.
    Artinya:TUHAN mau menyucikan dan mengubahkan kitaterus menerus sampai sempurna seperti Dia dan layak menerima mahkota kemuliaan dari TUHAN--kita sudah ada pakaian putih bermata-mata, ditambah dengan mahkota. Kita layak terangkat di awan-awan yang permai sampai duduk bersanding dengan TUHAN di tahta sorga seperti empat mahkluk yang sudah terangkat ke sorga, salah satunya karena penuh dengan mata.

Kita harus punya pakaian putih bermata-mata, yaitu penyucianoleh pedang firman sampai menjadi teladan dalam lima hal utama--teladan dari kurban Kristus--, dan menyembah TUHANsampai mata hanya memandang Dia--memandang ladang TUHAN dan kemurahan TUHAN--, kita bergantung pada TUHAN.
Hasilnya: mata TUHAN dengan pandangan belas kasihan tertuju kepada kita. Nikah dan buah nikah disatukan dan dipulihkan, yang mustahil jadi tidak mustahil, dan setiap langkah kita dipelihara oleh TUHAN--tetap hidup benar sekalipun ditembak panah api si jahat--, ada langkah yang pasti untuk masa depan yang berhasil dan indah.

Yang terakhir, manusia yang sudah lemah dan hina masih diperhatikan TUHAN. Apa kekurangan kita? Petrus sudah menyangkal TUHAN tiga kali, tetapi masih ditolong. Petrus hamba TUHAN yang hebat, siapa kita? Tentu TUHAN ingat, apalagi kita bangsa kafir. Apa kelemahan dan kejatuhan kita? TUHAN mau sucikan kita sampai sempurna, kita mendapatkan mahkota--pakaian putih bermata-mata ditambah dnegan mahkota. Kita menjadi mempelai wanita TUHAN dan layak untuk terangkat bersama Dia sampai duduk di takhta sorga slama-lamanya.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 02 Maret 2017 (Kamis Sore)
    ... puncaknya dosa. Akibatnya Terpisah dari Tuhan. Yesaya - Sesungguhnya tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu sehingga Ia tidak mendengar ialah segala dosamu. Sebab ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 Januari 2021 (Kamis Sore)
    ... pencuri pada malam. . Apabila mereka mengatakan Semuanya damai dan aman--maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin--mereka pasti tidak akan luput. Hati-hati Saat suasana damai adalah saat proses menuju peperangan. Oleh sebab itu kita harus selalu berjaga-jaga di dalam suasana damai sejahtera. Di mana ...
  • Ibadah Doa Malang, 30 April 2013 (Selasa Sore)
    ... siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali sebagai Mempelai Pria Surga di awan-awan yang permai. Ini sama dengan kegerakan kesempurnaan. Jika kita dipercaya dalam kegerakan rohani maka kita akan disertai oleh Tuhan Matius b . Penyertaan Tuhan adalah kebutuhan pokok dalam hidup kita yang tidak bisa ditukar dengan apa pun juga. ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Desember 2009 (Minggu Pagi)
    ... dijaga Pakaian secara jasmani. Pakaian secara jasmani harus dijaga. Tujuan pakaian adalah untuk menutupi daging jangan sampai mengikuti mode-mode yang justru menonjolkan daging. Pakaian jasmani juga harus bersih dan rapi. Pakaian jasmani juga harus benar laki-laki memakai pakaian laki-laki perempuan memakai pakaian perempuan Ulangan . Pakaian secara rohani. Kejadian pada ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Juli 2022 (Sabtu Sore)
    ... hati kita. . Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. Yesus mengajar sama dengan menyampaikan firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Firman pengajaran sanggup menyucikan sampai hati ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 September 2014 (Sabtu Sore)
    ... Ia makan dan minum dan kamu berkata Lihatlah Ia seorang pelahap dan peminum sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya. Dunia bagaikan pasar yaitu tempat jual beli. Dalam arti rohani pasar adalah tempat untuk menjual hidup lama dan membeli hidup yang baru yaitu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Februari 2025 (Sabtu Sore)
    ... tentang Yesus adalah Raja segala raja diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja Januari . Ayat tentang ajaran sesat dimulai dari Galilea. AD. Yesus dituduh mengajarkan ajaran sesat padahal Ia mengajarkan pengajaran yang benar. Bukti Yesus mengajarkan pengajaran yang benar 'Ada tertulis' Yesus selalu menyampaikan firman Allah yang tertulis dalam alkitab. Matius . ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Agustus 2013 (Kamis Sore)
    ... telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. Sebab kamu sabar saja jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Agustus 2014 (Sabtu Sore)
    ... dalam satu jam. Wahyu - Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas permata dan mutiara dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Dan pada dahinya tertulis suatu nama suatu rahasia Babel besar ibu dari wanita-wanita pelacur dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 22 Februari 2011 (Selasa Sore)
    ... ayat . Artinya adalah Firman Allah sebagai makanan yang dapat menyucikan dan menyempurnakan kita sekaligus dapat memuaskan kita sehingga kita tidak perlu mencari kepuasan di dunia. Ikan ayat . Artinya adalah Roh Kudus. Telur. Lukas - . Bapa manakah di antara kamu jika anaknya minta ikan dari padanya akan memberikan ular kepada anaknya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.