Dari rekaman ibadah doa di MedanSalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada dalam ibadah doa penyembahan, di mana ada ukupan yang dibakar menjadi asap dupa yang harum di hadapan Tuhan.
Doa penyembahan adalah proses perobekan/pembakaran/penyaliban daging dengan segala hawa nafsu, keinginan, dan sifat tabiatnya, sampai daging tidak bersuara lagi--pintu tirai terobek--, dan doa penyembahan kita bagaikan asap dupa yang berbau harum di hadapan Tuhan.
Di dalam
Lukas 12: 1-48ada lima sifat tabiat daging yang harus dirobek:
- Kemunafikan.
Lukas 12: 1
12:1.Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikanorang Farisi.
Kemunafikan artinya:
- Pura-pura; tidak sungguh-sungguh.
Kalau dirobek lewat doa penyembahan, kita akan menjadi sungguh-sungguh di hadapan Tuhan.
- Di dalam dan di luar tidak sama--tidak jujur. Kalau dirobek lewat doa penyembahan, kita akan menjadi tulus/jujur.
- Ketakutan.
Lukas 12: 4-5
12:4.Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takutterhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
12:5.Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!
Ketakutan daging artinya takut pada sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan.
Kalau dirobek lewat doa penyembahan, kita akan menjadi kehidupan yang takutakan Tuhanapapun yang harus dikorbankan.
- Ketamakan--kikir dan serakah.
Lukas 12: 15
12:15.Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Kikir= tidak bisa memberi
Serakah= mencuri milik orang lain, terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Kalau dirobek lewat doa penyembahan, kita akan lebih bahagia memberi dari pada menerima, mulai dari mengembalikan milik Tuhan, kemudian memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
- Kekuatiran.
Lukas 12: 22-24 => perikop: hal kekuatiran
12:22.Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatirakan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
12:23.Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.
12:24.Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
Kekuatiran dirobek lewat doa penyembahan menjadi percaya dan berharap sepenuh kepada Tuhan, sehingga kita hidup dalam ketenangan; kita bisa mengutamakan Tuhan lebih dari semua.
- Kelengahan= tidak berjaga-jaga sehingga ketinggalan saat Yesus datang kembali.
Lukas 12: 35-48=> perikop: kewaspadaan.
Kelengahan dirobek lewat doa penyembahan menjadi berjaga-jaga. Ini yang penting.
Menjelang kedatangan Yesus kedua kali--yang waktunya seperti pencuri; tidak diketahui waktunya--kita harus berjaga-jaga.
Praktik berjaga-jaga:
Lukas 12: 35-36
12:35."Hendaklah pinggangmu tetap berikatdan pelitamu tetap menyala.
12:36. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
- Ayat 35: 'pinggangmu tetap berikat'= tetap berikatpinggangkan kebenaran, artinya kita harus berpegang teguh pada satu firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran.
Efesus 6: 14
6:14.Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenarandan berbajuzirahkan keadilan,
Hasilnya: kita disucikan dari dosa sampai puncaknya dosa, sehingga kita hidup dalam kesucian.
Efesus 4: 11-12
4:11.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12.untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kalau sudah hidup suci, kita akan diberi jabatan dan karunia Roh Kudus lewat penumpangan tangan seorang gembala, untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--mulai dari nikah rumah tangga, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Jaga ikat pinggang!
- Ayat 35: 'pelitamu tetap menyala'= pelita tetap menyala.
Artinya: tetap dalam urapan Roh Kudus.
Kalau suci, akan diurapi; tidak suci, akan kering, dan pelita mati.
Roma 12: 11
12:11.Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah Tuhan.
Urapan Roh kudus inilah yang membuat kita tetap setia berkobar-kobar. Usia boleh bertambah tua, kesehatan menurun, tetapi kalau ada Roh Kudus kita akan tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita, sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali. Kalau Tuhan datang kembali, kita memiliki pelita yang menyala.
- Hidup dalam suasana pernikahan--suasana kasih; suasana pesta.
Artinya: hidup dalam kasihAllah sehingga kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, dan saling mengasihi; tidak ada iri, benci, dendam, dan kepahitan tetapi saling mengaku dan mengampuni sehingga dosa dihapus oleh darah Yesus.
Lukas 12: 36
12:36.Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
Rumah tangga dan ibadah jadi bersuasana pesta.
Jadi kalau tidak datang ke pesta, akan merasa sayang sekali; kalau sampai terhalang dalam ibadah merasa menyesal sekali. Jadikan ibadah pelayanan dan doa penyembahan kita bersuasana pesta. Kita tidak akan mudah terhalang, tetapi berusaha untuk datang.
Kalau melayani dalam kasih, ibadah pelayanan kita akan kekal karena kasih itu kekal.
Melayani dengan kesucian, setia berkobar, dan kasihsama dengan menjadi pelayan Tuhan bagaikan nyala api.
Ibrani 1: 7
1:7.Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."
Daniel 7: 9
7:9.Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala apidengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Takhta Tuhan juga dari nyala api.
Jadi, pelayan Tuhan yang suci, setia berkobar, dan melayani dalam kasih sama dengan menjadi takhta Tuhan di bumi.
Inilah tugas kita.
Di manapun kita berada, kita harus membawa suasana takhta sorga. Jangan membawa takhta setan! Kalau saling membenci, apalagi dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan, lalu melayani, di situ hanya ada takhta setan.
Di rumah tangga kita harus membawa takhta sorga, begitu juga dalam penggembalaan, dan antar penggembalaan. Di sanalah kita bisa menikmati perhatian Tuhan.
Mazmur 11: 4
11:4.TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
Setiap ada takhta Tuhan, di sana ada mata Tuhan mengamat-amati, artinya: Dia memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita.
Kesempatan ini, kalau kita mau disucikan, setia berkobar, dan saling mengasihi, kita akan menjadi takhta Tuhan dan membawa takhta Tuhan, sehingga di situ selalu ada mata Tuhan yang memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita dan sidang jemaat yang hadir.
Hasilnya:
- Keluaran 3: 7-9
3:7.Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Kudi tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
3:8.Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
3:9.Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.
Hasil pertama: Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk umat israel yang berada dalam penderitaan--ditindas oleh Firaun.
Malam ini, di manapun kita berada, Tuhan memperhatikan kita.
Artinya:
- Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kehidupan yang letih lesu, susah payah, sengsara, dan penuh air mata, sehingga menjadi enak dan ringan. Dia yang menanggung semuanya di kayu salib.
- Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
- Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk memeliharakita secara jasmani dan rohani.
Secara jasmani: Tuhan mampu memelihara kita yang kecil tak berdaya di tengah ketandusan dunia secara ajaib dan berlimpah--sampai kita mengucap syukur--, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Dia terus memelihara kita sampai kita mencapai hidup kekal di Kanaan Samawi--Yerusalem baru.
Secara rohani: susu--pertumbuhan--dan madu--kekuatan.
Artinya: Tuhan memelihara rohani kita supaya kuat--kuat dan teguh hati--, dan bertumbuh ke arah kedewasaan rohani (kesempurnaan).
Inilah perhatian Tuhan. Kalau kita jadi takhta-Nya, orang lain di mana kita berada juga Tuhan perhatikan.
- Mazmur 144: 3-4
144:3.Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?
144:4.Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.
(terjemahan lama)
144:4. Bahwa manusia itu seumpama uap yang sia-siadan umur hidupnyapun seperti bayang-bayang yang lalu.
Mazmur 8: 3-6
8:3.Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
8:4.Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
8:5.apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
8:6. Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Hasil kedua: Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk manusia yang bagaikan uap yang hilang lenyap, itulah manusia yang berdosa, penuh kekurangan dan kelemahan, untuk disucikan dan diubahkansampai menjadi seperti bayi yang baru lahir.
Manusia baru tidak berbuat dosa, dan mulutnya seperti bayi yaitu jujurmengaku apa adanya.
Daud jatuh dengan Batsyeba, tetapi ia jujur, begitu juga dengan seorang penjahat di sebelah Yesus sehingga bisa ditolong, tidak menjadi uap yang hilang.
Jujur, dan Tuhan akan memulihkan kita, bahkan saat Dia datang kembali kita akan disempurnakan, tidak salah dalam perkataan. Kita menyambut kedatangan-Nya kedua kali dengan sorak sorai: Haleluya.
Mari, berjaga-jaga. Melayani dalam kesucian, setia berkobar, dan kasih, itu adalah pelayan bagaikan nyala api--bagaikan takhta Tuhan di bumi. Mata Tuhan akan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita.
Kesulitan apapun secara jasmani dan rohani, mari jujur mengaku, supaya kita diubahkan sampai menjadi seperti bayi--rumah doa.
Suami, isteri, anak, orang tua tidak tahu, tetapi Tuhan yang tahu secara pribadi.
Kita hanya menangis kepada Tuhan, jujur apa adanya, serahkan semuanya kepada dia, biar Dia yang mengubahkan kita sampai satu waktu sempurna seperti Dia, dan layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.