Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 1: 17-181:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nyasama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan mautRasul Yohanes
tersungkur di kaki Tuhan=
menyembah dengan hancur hati, sehingga rasul Yohanes mengalami jamahan tangan kanan Tuhan dan
menerima tiga hal:
- 'Jangan takut!' = tidak ada lagi ketakutan(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 11 Mei 2014).
- 'Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir' (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Mei 2014).
“Yang Awal” adalah kasih mula-mula.
“Yang Akhir” adalah kasih mempelai (puncaknya kasih).Jadi,“Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir” = menerima kasih Allah.
- 'Aku Yang Mati dan Yang Hidup' = mengalami/menerima kuasa kemenangan atas maut(mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 25 Mei 2014).
Malam nii, kita masih mempelajari bagian ketiga '
AKU YANG MATI DAN YANG HIDUP'.
Yesus Yang Mati dan Yang Hidup = Yesus mati dan bangkit untuk mengalahkan maut (menang atas maut) =
memegang kunci maut dan kerajaan maut.
Matius 16: 18-19
16:18.Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19.Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
'
alam maut tidak akan menguasainya'= menang atas maut.
Memegang kunci maut dan kerajaan maut,
artinya:
menutup pintu kerajaan mautdan
membuka pintu Kerajaan Surgabagi sidang jemaat/gerejaNya =
memberikan kunci Kerajaan Surga kepada kita.
Jadi, ada hubungan antara kunci kerajaan maut dan kunci kerajaan Surga.
Kunci kerajaan maut berguna untuk menutup kerajaan maut supaya kita tidak masuk ke sana, tetapi kunci kerajaan Surga membuka pintu kerajaan Surga bagi kita semua.
Apa itu kunci Kerajaan Surga?Kisah Rasul 14: 22
14:22.Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga, kita harus mengalami banyak sengsara. Inilah kunci kerajaan Surga.
Jadi, kunci Kerajaan Surga adalah kita harus mengalami banyak sengsara bersama Yesus =
salib.
Salib ada kaitannya dengan bertekun dalam iman.
Iman berbicara soal pengajaran benar.
Jadi,
bertekun dalam iman, artinya
bertekun dalam pengajaran yang benar.
2 Timotius 4: 1-2
4:1.Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
4:2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlahdan nasihatilahdengan segala kesabaran dan pengajaran.
Isi dari pengajaran benaradalah:
- 'nyatakanlah apa yang salah' = menunjukkan dosa-dosa yang tersembunyi, sehingga kita bisa menyadari, menyesali, dan mengakui dosa kepada Tuhan dan sesama supaya kita mengalami pengampunan dosa = tidak dihukum = tidak binasa (tidak masuk dalam kerajaan maut).
- 'tegorlah' = menegor supaya kita berhenti berbuat dosa. Banyak kali, kita sudah mengaku dosa, tetapi kembali berbuat dosa lagi. Sebab itu, perlu ada tegoran supaya kita bertobat (berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan).
- 'nasihatilah' = nasihat supaya kita hidup dalam kesucian dan kebenaran. Nasihtat juga merupakan jalan keluar dari segala masalah.
Kalau kita sudah hidup benar dan suci, sebentar lagi, pasti ada jalan keluar dari masalah.
Jangan mencari jalan keluar di luar Firman pengajaran benar!
Jalan keluar di luar Firman pengajaran benar adalah jalan buntu bahkan berakhir dengan kebinasaan.
Inilah kaitan antara pengajaran dan salib, sebab
pengajaran dan salib tidak bisa dipisahkan.
Jadi, kunci kerajaan Surga dimulai dengan bertekun dalam iman.
Artinya: pengajaran dulu, baru ada salib= dorongan untuk kuat di dalam salib.
Lukas 13: 22-24, 29
13:22. Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajardan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
13:23. Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
13:24. Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
13:29. Dan orang akan datang dari timurdan baratdan dari utaradan selatandan mereka akan duduk makan di dalam kerajaan allah.
ay. 22 = '
mengajar' = ada
pengajaran.
ay. 23 = '
sedikit sajakah orang yang diselamatkan' = hanya sedikit yang memegang kunci kerajaan surga dan banyak yang masuk kerajaan maut.
ay. 24 = '
pintu yang sesak' =
salib = ada pengajaran dulu (ay. 22), baru mampu mengalami salib (masuk jalan sempit).
ay. 29 = '
Timur, Barat, Utara dan Selatan' menunjuk salib.
[ayat 22-24, 29] = pengajaran yang benar ada kaitan dengan pintu yang sempit/salib. Jadi, bertekun dalam iman = bertekun dalam pengajaran benar adalah
kekuatan extra untuk mengalami salib/sengsara bersama Yesus(menerima kunci Kerajaan Surga).
Tanpa pengajaran benar, kita tidak akan kuat menghadapi salib dan tidak mau memikul salib.
Praktek bertekun dalam iman adalah:
- 1 Tesalonika 3: 2-5
3:2.Lalu kami mengirim Timotius, saudara yang bekerja dengan kami untuk Allah dalam pemberitaan Injil Kristus, untuk menguatkan hatimu dan menasihatkan kamu tentang imanmu,
3:3.supaya jangan ada orang yang goyang imannyakarena kesusahan-kesusahan ini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk itu.
3:4.Sebab, juga waktu kami bersama-sama dengan kamu, telah kami katakan kepada kamu, bahwa kita akan mengalami kesusahan. Dan hal itu, seperti kamu tahu, telah terjadi.
3:5.Itulah sebabnya, maka aku, karena tidak dapat tahan lagi, telah mengirim dia, supaya aku tahu tentang imanmu, karena aku kuatir kalau-kalau kamu telah dicobai oleh si penggoda dan kalau-kalau usaha kami menjadi sia-sia.
'menasihatkan' = isi dari Firman pengajaran yang benar.
'kita akan mengalami kesusahan' = salib.
Praktik bertekun dalam iman yang pertama:tidak goyah imannyasaat menghadapi pencobaan-pencobaan dan ajaran-ajaran palsu, tetapi semakin teguh.
1 Petrus 1: 6-7
1:6.Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7.Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Kalau Tuhan ijinkan kita mengalami pencobaan, maksudnya bukan supaya kita gugur, tetapi supaya kita makin teguh/tahan ujidan iman kita meningkat menjadi iman yang sempurna bagaikan emas murni.
Dalam Tabernakel, emas sudah ada di dalam Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci. Kalau di halaman, alat-alat masih terbuat dari tembaga.
Iman yang teguh = Ruangan Suci.
Iman yang sempurna = Ruangan Maha Suci.
Inilah yang bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Lukas 18: 8
18:8.Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati imandi bumi?"
Kalau kita memiliki iman yang teguh dan sempurna, maka kita layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai, kita masuk dalam Perjamuan Kawin Anak Domba, lalu masuk Kerajaan Seribu Tahun Damai/ Firdaus yang Akan Datang sampai masuk Yerusalem Baru/Kerajaan Surga (pintu kerajaan Surga terbuka dengan iman).
- Kisah Rasul 13: 43
13:43.Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajarmereka dan menasihatisupaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah.
'menasihati' = bertekun dalam iman mengandung nasihat.
Praktik bertekun dalam iman yang kedua: tetap hidup dalam kasih karunia/kemurahan Tuhan.
Roma 12:1-2
12:1.Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allahaku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmusebagai persembahan yang hidup, yang kudusdan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlaholeh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
'demi kemurahan Allah' = tetap hidup dalam kemurahan Allah.
'ibadahmu yang sejati' = tahbisan yang benar.
Tetap hidup dalam kasih karunia/kemurahan Tuhan, artinya kita bisa menaikkan ibadah pelayanan yang sejati/yang benar di hadapan Tuhan, sebab ada pelayanan yang benar (Habel diterima oleh Tuhan) dan pelayanan yang tidak benar (Kain ditolak oleh Tuhan).
Tanda ibadah pelayanan yang sejati/yang benar/yang berkenan kepada Tuhan:
- mempersembahkan tubuh/kehidupan kita kepada Tuhan.
Ibadah yang benar bukan mencari atau meminta, tetapi mempersembahkan kehidupan kita kepada Tuhan.
Dimulai dengan mempersembahkan persembahan perpuluhan dan persembahan khusus (= persembahan yang kecil di hadapan Tuhan lebih dahulu), baru bisa mempersembahkan yang lebih besar, itulah tubuh kita kepada Tuhan.
Syarat mempersembahkan tubuh, yaitu:
- tubuh yang hidup: dikuasai oleh Roh Kuduslewat ketekunan dalam Ibadah Raya (Pelita Emas).
Bukti tubuh yang hidup adalah:
- Roma 8: 13
8:13.Sebab, jika kamu hidup menurutdaging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Rohkamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Roh Kudus mematikan perbuatan-perbuatan daging/dosa, sehingga kita hidup benardan suci.
Kalau kita ikuti perbuatan daging, maka kita mati.
Bukti hidup yang pertama: tidak melakukan perbuatan-perbuatan dosa.
- Roh Kudus membuat kita aktif/setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan (kalau hidup, pasti aktif).
- tubuh yang kudus/suci, yaitu dikuasai oleh FirmanPengajaran benar lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (Meja Roti Sajian).
Yohanes 15: 3
15:3.Kamu memang sudah bersih karena firmanyang telah Kukatakan kepadamu.
'bersih'= suci.
Firman yang dikatakan Yesus=Firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
Tanpa pengajaran, kita tidak akan bisa suci.
- tubuh yang berkenan pada Tuhan, yaitu dikuasai oleh kasih Allah('inilah Anak yang kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan') lewat ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan (Mezbah Dupa Emas).
Kita dikuasai kasih Allah, sehingga bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Jadi, ibadah pelayanan yang sejati/benar dimana kita bisa mempersembahkan tubuh yang hidup, kudus dan berkanan kepada Tuhan adalah ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan.
Dulu, bawa binatang untuk disembelih, dikuliti, kemudian dagingnya dipotong-potong untuk dibakar.
Sekarang, dalam kandang penggembalaan (ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok), kita benar-benar mengalami daging disembelih, dipotong-potong(tidak ada kesempatan untuk daging bersuara/daging dibendung) dan dibakar.
Memang sakit bagi kita daging kita.
Kalau tidak dibakar, akan menjadi tambah bau dan amis.
- Roma 12: 2
12:2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlaholeh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Tanda ibadah sejati yang kedua: 'berubahlah' = dibakar.
Daging yang sudah disembelih dan dipotong-potong (tanda ibadah sejati yang pertama), harus dibakar, sehingga berubah menjadi asap yang berbau harum di hadapan Tuhan. Artinya: kita mengalami keubahan hidup(mujizat rohani/mujizat terbesar).
Untuk berubah, itu merupakan sengsara bagi daging.
Apa yang diubahkan?
'pembaharuan budimu' = hati yang kerasdiubahkan menjadi hati nurani yang baik/lembutyaitu:
- bisa membedakan mana kehendakAllah dan mana yang bukan.
- bisa membedakan mana pengajaranbenar dan tidak benar (membedakan Tuhan yang benar dan tidak benar).
Waktu Israel berada di kaki gunung Sinai, mereka menyembah patung lembu emas karena Musa naik gunung dan tidak turun-turun. Mereka membuat lembu emas dan berkata 'inilah Allah yang membawa kita keluar, luar biasa'. Sekarang, banyak orang berkata 'ini Tuhan kita, ada hadirat Tuhan'. Semua bilang 'ini hadirat Tuhan'. Lalu mana yang benar? Inilah gunanya pengajaran. Dimana ada pengajaran, disitu ada hadirat Tuhan.
Kalau tidak ada pengajaran benar, tidak ada hadirat Tuhan.
Kalau bisa membedakan pengajaran benar dan tidak benar, kita bisa tegas berpegang teguh pada pengajaran benar dan tegas menolak pengajaran lain. Jangan memberi kesempatan!Contoh: Hawa memberi kesempatan mendengar ajaran tidak benar.
Ular berkata 'semua buah pohon di taman, jangankau makan'. Padahal Tuhan berkata, 'semua buah pohon di taman bolehkau makan'.
Sudah berbeda. Kalau berbeda tetapi kita mendengar, langsung menjadi tanda tanya. Tadinya tanda seru ('boleh kau makan buahnya kecuali satu ini, jangan kau makan, nanti kau mati!'), mulai jadi tanda tanya ('mana yang benar ya?').
Akibatnya: pasti terperosok, yang benar ditinggalkan dan menerima yang tidak benar.
Inilah bahayanya. Sebab itu kita perlu memiliki hati nurani yang baik.
Contoh: kalau hati nurani baik, jangankan makanan beracun, kalau sudah berbau sedikit, kita tidak akan kasih kepada orang lain dan membuang makanan itu.
- bisa membedakan ibadah pelayananyang benar dan tidak benar.
Kalau hati nurani baik, tanpa perlu diajar, kita bisa langsung membedakan.
- bisa membedakan segala sesuatu(nikah, pekerjaan dan sebagainya) yang benar dan tidak benar.
"Om Pong bilang, 'untuk soal pengajaran, satu waktu, tidak perlu orangnya ngomong, tapi kita bisa tahu waktu orang itu lewat.' Sampai peka seperti demikian."
Kalau sekarang tidak tegas, pasti kena makan.
Mulai sekarang kita harus tegas. Nanti, kita menjadi tegas dan sangat peka, tidak bisa digoyang sedikitpun. Ini bukan menghakimi, tetapi tahu mana yang benar dan tidak benar.
Bedakan dulu Tuhannya (pengajarannya), setelah itu bisa bedakan ibadah pelayanannya.
Kesaksian:
"Dulu, waktu saya masih menjadi guru, tiap Sabtu, saya ajak murid-murid ke gereja saya yang dulu (dalam pengajaran). Lalu, setelah agak lama, sekitar 1 tahun, kemudian pernah beribadah di tempat lain, dia mengomel 'kok suasananya gak enak ya, pak? Enak yang di bapak situ'. Padahal ini orang baru dan dari agama lain, tetapi bisa menyadari. Masak kita yang sudah puluhan tahun tidak bisa membedakan."
Kalau tidak bisa membedakan, itu karena keras saja. Kalau tidak keras, pasti tahu mana yang benar dan tidak.
Kalau sudah bisa membedakan ajaran benar dan tidak benar, ibadah pelayanan benar dan tidak benar, maka bisa membedakan segala sesuatu (pekerjaan, sekolah, nikah, pergaulan dan sebagainya) yang benar dan tidak benar, sehingga kita akan berbuat benar, suci sampai sempurna.
- taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara (puncaknya hati nurani yang baik) = kita menjadi persembahan berbau harum di hadapan Tuhan.
Efesus 5: 1-2
5:1.Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
5:2.dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nyauntuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
Yesus sudah taat sampai mati di kayu salib dan menjadi bau harum di hadapan Allah. Sebab itu, kita juga taat dengar-dengaran supaya menjadi persembahan yang berbau harum di hadapan Tuhan.
Malam ini, kita belajar tentang kunci kerajaan Surga. Tuhan memegang kunci maut dan kerajaan maut, Tuhan mengalahkan maut dan menutup pintu kerajaan maut supaya kita tidak binasa dan Dia berikan kunci kerajaan Surga kepada kita supaya kita hidup kekal bersama Dia.
Kunci kerajaan Surga adalah salib.
Supaya bisa menerima salib (sengsara karena Yesus), harus ada pengajaran (bertekun dalam iman) lebih dulu.
Kita tidak goyah dalam pencobaan, tetapi
iman tetap teguh.
Kita juga
hidup dalam kemurahan Tuhan, yaitu menaikkan ibadah pelayanan yang sejati dengan tanda tergembala dengan baik (daging dipotong-potong) dan dibakar supaya menjadi persembahan berbau harum di hadapan Tuhan (taat dengar-dengaran).
Kalau ada bau harum,
Hasilnya:
- Filipi 4: 18-19
4:18.Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.
4:19.Allahku akan memenuhi segala keperluanmumenurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Hasil pertma: kalau ada bau harum, maka Tuhan hadir di tengah kita dan memenuhi segala kebutuhan kitamenurut kekayaan dan kemuliaan-Nya = tidak terbatas oleh apapun di dunia/tidak ada yang mustahil. Sekalipun kita tidak bisa apa-apa, tetapi kalau Tuhan yang memelihara, Dia bisa berikan kepada kita.
Kesaksian:
"ada satu hamba Tuhan yang membangun gereja, jemaat sudah dikerahkan tetapi tidak selesai-selesai. Kemudian satu orang lewat dan lewat satu orang itu, beres semuanya."
Tuhan bisa melakukan apa yang tidak bisa kita pikirkan, asl ada bau harum di hadapan Tuhan.
- 2 Korintus 2: 14-15
2:14.Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharumanpengenalan akan Dia di mana-mana.
2:15.Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harumdari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
Hasil kedua: Tuhan memberikan jalan kemenangan= menang atas segala musuh/segala masalah sampai yang mustahil.
- kita dipakai oleh Tuhandalam kegerakan Roh Kudus Hujan Awal = menyebarkan keharuman Yesus sebagai Juruselamat dan kegerakan Roh Kudus Hujan Akhir = menyebarkan keharuman Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga.
Biarlah kita mulai dengan bau harum. Jangan berbau busuk! Kalau berbau busuk, banyak yang lari.
Jika Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, kita terangkat di awan-awan, masuk ke dalam Pesta Nikah Anak Domba Allah (pintu perjamuan kawin terbuka), lalu masuk dalam pintu Firdausseribu tahun sampai pintu Surgaterbuka bagi kita. Kita selama-lamanya bersama dengan Tuhan.
Mari,
kita persembahkan hidup kita sampai berbau harum. Memang sakit, tetapi kalau ada pengajaran/iman, kita bisa kuat. Kita sakit karena daging dipotong, disembelih dan dibakar, tetapi kita berbau harum dan Tuhan hadir. Tuhan tidak pernah menipu kita semua.
Tuhan memberkati.