Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 1: 17-18
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nyasama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut

Rasul Yohanes tersungkur di kaki Tuhan= menyembah dengan hancur hati, sehingga rasul Yohanes mengalami jamahan tangan kanan Tuhan dan menerima tiga hal:

  1. 'Jangan takut!' = tidak ada lagi ketakutan(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 11 Mei 2014).
  2. 'Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir' (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Mei 2014).

    Yang Awal” adalah kasih mula-mula.
    Yang Akhir” adalah kasih mempelai (puncaknya kasih).Jadi,Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir” = menerima kasih Allah.

  3. 'Aku Yang Mati dan Yang Hidup' = mengalami/menerima kuasa kemenangan atas maut(mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 25 Mei 2014).

Malam nii, kita masih mempelajari bagian ketiga 'AKU YANG MATI DAN YANG HIDUP'.

Yesus Yang Mati dan Yang Hidup = Yesus mati dan bangkit untuk mengalahkan maut (menang atas maut) = memegang kunci maut dan kerajaan maut.

Matius 16: 18-19
16:18.Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19.Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

'alam maut tidak akan menguasainya'= menang atas maut.
Memegang kunci maut dan kerajaan maut, artinya: menutup pintu kerajaan mautdan membuka pintu Kerajaan Surgabagi sidang jemaat/gerejaNya = memberikan kunci Kerajaan Surga kepada kita.

Jadi, ada hubungan antara kunci kerajaan maut dan kunci kerajaan Surga.
Kunci kerajaan maut berguna untuk menutup kerajaan maut supaya kita tidak masuk ke sana, tetapi kunci kerajaan Surga membuka pintu kerajaan Surga bagi kita semua.

Apa itu kunci Kerajaan Surga?
Kisah Rasul 14: 22
14:22.Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

Untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga, kita harus mengalami banyak sengsara. Inilah kunci kerajaan Surga.
Jadi, kunci Kerajaan Surga adalah kita harus mengalami banyak sengsara bersama Yesus = salib.

Salib ada kaitannya dengan bertekun dalam iman.
Iman berbicara soal pengajaran benar.
Jadi, bertekun dalam iman, artinya bertekun dalam pengajaran yang benar.

2 Timotius 4: 1-2
4:1.Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
4:2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,
nyatakanlah apa yang salah, tegorlahdan nasihatilahdengan segala kesabaran dan pengajaran.

Isi dari pengajaran benaradalah:

  • 'nyatakanlah apa yang salah' = menunjukkan dosa-dosa yang tersembunyi, sehingga kita bisa menyadari, menyesali, dan mengakui dosa kepada Tuhan dan sesama supaya kita mengalami pengampunan dosa = tidak dihukum = tidak binasa (tidak masuk dalam kerajaan maut).

  • 'tegorlah' = menegor supaya kita berhenti berbuat dosa. Banyak kali, kita sudah mengaku dosa, tetapi kembali berbuat dosa lagi. Sebab itu, perlu ada tegoran supaya kita bertobat (berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan).

  • 'nasihatilah' = nasihat supaya kita hidup dalam kesucian dan kebenaran. Nasihtat juga merupakan jalan keluar dari segala masalah.
    Kalau kita sudah hidup benar dan suci, sebentar lagi, pasti ada jalan keluar dari masalah.

    Jangan mencari jalan keluar di luar Firman pengajaran benar!
    Jalan keluar di luar Firman pengajaran benar adalah jalan buntu bahkan berakhir dengan kebinasaan.

Inilah kaitan antara pengajaran dan salib, sebab pengajaran dan salib tidak bisa dipisahkan.
Jadi, kunci kerajaan Surga dimulai dengan bertekun dalam iman.
Artinya: pengajaran dulu, baru ada salib= dorongan untuk kuat di dalam salib.

Lukas 13: 22-24, 29
13:22. Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajardan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
13:23. Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan,
sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
13:24. Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "
Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
13:29. Dan orang akan datang dari
timurdan baratdan dari utaradan selatandan mereka akan duduk makan di dalam kerajaan allah.

ay. 22 = 'mengajar' = ada pengajaran.
ay. 23 = 'sedikit sajakah orang yang diselamatkan' = hanya sedikit yang memegang kunci kerajaan surga dan banyak yang masuk kerajaan maut.
ay. 24 = 'pintu yang sesak' = salib = ada pengajaran dulu (ay. 22), baru mampu mengalami salib (masuk jalan sempit).
ay. 29 = 'Timur, Barat, Utara dan Selatan' menunjuk salib.

[ayat 22-24, 29] = pengajaran yang benar ada kaitan dengan pintu yang sempit/salib. Jadi, bertekun dalam iman = bertekun dalam pengajaran benar adalahkekuatan extra untuk mengalami salib/sengsara bersama Yesus(menerima kunci Kerajaan Surga).
Tanpa pengajaran benar, kita tidak akan kuat menghadapi salib dan tidak mau memikul salib.

Praktek bertekun dalam iman adalah
:

  1. 1 Tesalonika 3: 2-5
    3:2.Lalu kami mengirim Timotius, saudara yang bekerja dengan kami untuk Allah dalam pemberitaan Injil Kristus, untuk menguatkan hatimu dan menasihatkan kamu tentang imanmu,
    3:3.
    supaya jangan ada orang yang goyang imannyakarena kesusahan-kesusahan ini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk itu.
    3:4.
    Sebab, juga waktu kami bersama-sama dengan kamu, telah kami katakan kepada kamu, bahwa kita akan mengalami kesusahan. Dan hal itu, seperti kamu tahu, telah terjadi.
    3:5.
    Itulah sebabnya, maka aku, karena tidak dapat tahan lagi, telah mengirim dia, supaya aku tahu tentang imanmu, karena aku kuatir kalau-kalau kamu telah dicobai oleh si penggoda dan kalau-kalau usaha kami menjadi sia-sia.

    'menasihatkan' = isi dari Firman pengajaran yang benar.
    'kita akan mengalami kesusahan' = salib.
    Praktik bertekun dalam iman yang pertama:tidak goyah imannyasaat menghadapi pencobaan-pencobaan dan ajaran-ajaran palsu, tetapi semakin teguh.

    1 Petrus 1: 6-7
    1:6.Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
    1:7.Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

    Kalau Tuhan ijinkan kita mengalami pencobaan, maksudnya bukan supaya kita gugur, tetapi supaya kita makin teguh/tahan ujidan iman kita meningkat menjadi iman yang sempurna bagaikan emas murni.

    Dalam Tabernakel, emas sudah ada di dalam Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci. Kalau di halaman, alat-alat masih terbuat dari tembaga.

    Iman yang teguh = Ruangan Suci.
    Iman yang sempurna = Ruangan Maha Suci.
    Inilah yang bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.

    Lukas 18: 8
    18:8.Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati imandi bumi?"

    Kalau kita memiliki iman yang teguh dan sempurna, maka kita layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai, kita masuk dalam Perjamuan Kawin Anak Domba, lalu masuk Kerajaan Seribu Tahun Damai/ Firdaus yang Akan Datang sampai masuk Yerusalem Baru/Kerajaan Surga (pintu kerajaan Surga terbuka dengan iman).

  2. Kisah Rasul 13: 43
    13:43.Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajarmereka dan menasihatisupaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah.

    'menasihati' = bertekun dalam iman mengandung nasihat.
    Praktik bertekun dalam iman yang kedua: tetap hidup dalam kasih karunia/kemurahan Tuhan.

    Roma 12:1-2
    12:1.Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allahaku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmusebagai persembahan yang hidup, yang kudusdan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
    12:2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi
    berubahlaholeh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

    'demi kemurahan Allah' = tetap hidup dalam kemurahan Allah.
    'ibadahmu yang sejati' = tahbisan yang benar.

    Tetap hidup dalam kasih karunia/kemurahan Tuhan, artinya kita bisa menaikkan ibadah pelayanan yang sejati/yang benar di hadapan Tuhan, sebab ada pelayanan yang benar (Habel diterima oleh Tuhan) dan pelayanan yang tidak benar (Kain ditolak oleh Tuhan).

    Tanda ibadah pelayanan yang sejati/yang benar/yang berkenan kepada Tuhan:

    • mempersembahkan tubuh/kehidupan kita kepada Tuhan.
      Ibadah yang benar bukan mencari atau meminta, tetapi mempersembahkan kehidupan kita kepada Tuhan.
      Dimulai dengan mempersembahkan persembahan perpuluhan dan persembahan khusus (= persembahan yang kecil di hadapan Tuhan lebih dahulu), baru bisa mempersembahkan yang lebih besar, itulah tubuh kita kepada Tuhan.

      Syarat mempersembahkan tubuh, yaitu:

      1. tubuh yang hidup: dikuasai oleh Roh Kuduslewat ketekunan dalam Ibadah Raya (Pelita Emas).
        Bukti tubuh yang hidup adalah:

        • Roma 8: 13
          8:13.Sebab, jika kamu hidup menurutdaging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Rohkamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

          Roh Kudus mematikan perbuatan-perbuatan daging/dosa, sehingga kita hidup benardan suci.
          Kalau kita ikuti perbuatan daging, maka kita mati.

          Bukti hidup yang pertama: tidak melakukan perbuatan-perbuatan dosa.

        • Roh Kudus membuat kita aktif/setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan (kalau hidup, pasti aktif).

      2. tubuh yang kudus/suci, yaitu dikuasai oleh FirmanPengajaran benar lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (Meja Roti Sajian).

        Yohanes 15: 3
        15:3.Kamu memang sudah bersih karena firmanyang telah Kukatakan kepadamu.

        'bersih'= suci.
        Firman yang dikatakan Yesus=Firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
        Tanpa pengajaran, kita tidak akan bisa suci.

      3. tubuh yang berkenan pada Tuhan, yaitu dikuasai oleh kasih Allah('inilah Anak yang kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan') lewat ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan (Mezbah Dupa Emas).

        Kita dikuasai kasih Allah, sehingga bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri.

      Jadi, ibadah pelayanan yang sejati/benar dimana kita bisa mempersembahkan tubuh yang hidup, kudus dan berkanan kepada Tuhan adalah ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan.

      Dulu, bawa binatang untuk disembelih, dikuliti, kemudian dagingnya dipotong-potong untuk dibakar.
      Sekarang, dalam kandang penggembalaan (ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok), kita benar-benar mengalami daging disembelih, dipotong-potong(tidak ada kesempatan untuk daging bersuara/daging dibendung) dan dibakar.
      Memang sakit bagi kita daging kita.
      Kalau tidak dibakar, akan menjadi tambah bau dan amis.

    • Roma 12: 2
      12:2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlaholeh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

      Tanda ibadah sejati yang kedua: 'berubahlah' = dibakar.
      Daging yang sudah disembelih dan dipotong-potong (tanda ibadah sejati yang pertama), harus dibakar, sehingga berubah menjadi asap yang berbau harum di hadapan Tuhan. Artinya: kita mengalami keubahan hidup(mujizat rohani/mujizat terbesar).
      Untuk berubah, itu merupakan sengsara bagi daging.

      Apa yang diubahkan?
      'pembaharuan budimu' = hati yang kerasdiubahkan menjadi hati nurani yang baik/lembutyaitu:

      1. bisa membedakan mana kehendakAllah dan mana yang bukan.
      2. bisa membedakan mana pengajaranbenar dan tidak benar (membedakan Tuhan yang benar dan tidak benar).

        Waktu Israel berada di kaki gunung Sinai, mereka menyembah patung lembu emas karena Musa naik gunung dan tidak turun-turun. Mereka membuat lembu emas dan berkata 'inilah Allah yang membawa kita keluar, luar biasa'. Sekarang, banyak orang berkata 'ini Tuhan kita, ada hadirat Tuhan'. Semua bilang 'ini hadirat Tuhan'. Lalu mana yang benar? Inilah gunanya pengajaran. Dimana ada pengajaran, disitu ada hadirat Tuhan.
        Kalau tidak ada pengajaran benar, tidak ada hadirat Tuhan.

        Kalau bisa membedakan pengajaran benar dan tidak benar, kita bisa tegas berpegang teguh pada pengajaran benar dan tegas menolak pengajaran lain. Jangan memberi kesempatan!Contoh: Hawa memberi kesempatan mendengar ajaran tidak benar.
        Ular berkata 'semua buah pohon di taman, jangankau makan'. Padahal Tuhan berkata, 'semua buah pohon di taman bolehkau makan'.
        Sudah berbeda. Kalau berbeda tetapi kita mendengar, langsung menjadi tanda tanya. Tadinya tanda seru ('boleh kau makan buahnya kecuali satu ini, jangan kau makan, nanti kau mati!'), mulai jadi tanda tanya ('mana yang benar ya?').
        Akibatnya: pasti terperosok, yang benar ditinggalkan dan menerima yang tidak benar.
        Inilah bahayanya. Sebab itu kita perlu memiliki hati nurani yang baik.

        Contoh: kalau hati nurani baik, jangankan makanan beracun, kalau sudah berbau sedikit, kita tidak akan kasih kepada orang lain dan membuang makanan itu.

      3. bisa membedakan ibadah pelayananyang benar dan tidak benar.
        Kalau hati nurani baik, tanpa perlu diajar, kita bisa langsung membedakan.

      4. bisa membedakan segala sesuatu(nikah, pekerjaan dan sebagainya) yang benar dan tidak benar.

        "Om Pong bilang, 'untuk soal pengajaran, satu waktu, tidak perlu orangnya ngomong, tapi kita bisa tahu waktu orang itu lewat.' Sampai peka seperti demikian."

        Kalau sekarang tidak tegas, pasti kena makan.
        Mulai sekarang kita harus tegas. Nanti, kita menjadi tegas dan sangat peka, tidak bisa digoyang sedikitpun. Ini bukan menghakimi, tetapi tahu mana yang benar dan tidak benar.

        Bedakan dulu Tuhannya (pengajarannya), setelah itu bisa bedakan ibadah pelayanannya.

        Kesaksian:
        "Dulu, waktu saya masih menjadi guru, tiap Sabtu, saya ajak murid-murid ke gereja saya yang dulu (dalam pengajaran). Lalu, setelah agak lama, sekitar 1 tahun, kemudian pernah beribadah di tempat lain, dia mengomel 'kok suasananya gak enak ya, pak? Enak yang di bapak situ'. Padahal ini orang baru dan dari agama lain, tetapi bisa menyadari. Masak kita yang sudah puluhan tahun tidak bisa membedakan."

        Kalau tidak bisa membedakan, itu karena keras saja. Kalau tidak keras, pasti tahu mana yang benar dan tidak.

        Kalau sudah bisa membedakan ajaran benar dan tidak benar, ibadah pelayanan benar dan tidak benar, maka bisa membedakan segala sesuatu (pekerjaan, sekolah, nikah, pergaulan dan sebagainya) yang benar dan tidak benar, sehingga kita akan berbuat benar, suci sampai sempurna.

      5. taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara (puncaknya hati nurani yang baik) = kita menjadi persembahan berbau harum di hadapan Tuhan.

        Efesus 5: 1-2
        5:1.Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
        5:2.dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nyauntuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

        Yesus sudah taat sampai mati di kayu salib dan menjadi bau harum di hadapan Allah. Sebab itu, kita juga taat dengar-dengaran supaya menjadi persembahan yang berbau harum di hadapan Tuhan.

Malam ini, kita belajar tentang kunci kerajaan Surga. Tuhan memegang kunci maut dan kerajaan maut, Tuhan mengalahkan maut dan menutup pintu kerajaan maut supaya kita tidak binasa dan Dia berikan kunci kerajaan Surga kepada kita supaya kita hidup kekal bersama Dia.
Kunci kerajaan Surga adalah salib.
Supaya bisa menerima salib (sengsara karena Yesus), harus ada pengajaran (bertekun dalam iman) lebih dulu.
Kita tidak goyah dalam pencobaan, tetapi iman tetap teguh.
Kita juga hidup dalam kemurahan Tuhan, yaitu menaikkan ibadah pelayanan yang sejati dengan tanda tergembala dengan baik (daging dipotong-potong) dan dibakar supaya menjadi persembahan berbau harum di hadapan Tuhan (taat dengar-dengaran).

Kalau ada bau harum, Hasilnya:

  1. Filipi 4: 18-19
    4:18.Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.
    4:19.Allahku akan memenuhi segala keperluanmumenurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

    Hasil pertma: kalau ada bau harum, maka Tuhan hadir di tengah kita dan memenuhi segala kebutuhan kitamenurut kekayaan dan kemuliaan-Nya = tidak terbatas oleh apapun di dunia/tidak ada yang mustahil. Sekalipun kita tidak bisa apa-apa, tetapi kalau Tuhan yang memelihara, Dia bisa berikan kepada kita.

    Kesaksian:
    "ada satu hamba Tuhan yang membangun gereja, jemaat sudah dikerahkan tetapi tidak selesai-selesai. Kemudian satu orang lewat dan lewat satu orang itu, beres semuanya."

    Tuhan bisa melakukan apa yang tidak bisa kita pikirkan, asl ada bau harum di hadapan Tuhan.

  2. 2 Korintus 2: 14-15
    2:14.Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharumanpengenalan akan Dia di mana-mana.
    2:15.Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harumdari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.

    Hasil kedua: Tuhan memberikan jalan kemenangan= menang atas segala musuh/segala masalah sampai yang mustahil.

  3. kita dipakai oleh Tuhandalam kegerakan Roh Kudus Hujan Awal = menyebarkan keharuman Yesus sebagai Juruselamat dan kegerakan Roh Kudus Hujan Akhir = menyebarkan keharuman Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga.

    Biarlah kita mulai dengan bau harum. Jangan berbau busuk! Kalau berbau busuk, banyak yang lari.

    Jika Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, kita terangkat di awan-awan, masuk ke dalam Pesta Nikah Anak Domba Allah (pintu perjamuan kawin terbuka), lalu masuk dalam pintu Firdausseribu tahun sampai pintu Surgaterbuka bagi kita. Kita selama-lamanya bersama dengan Tuhan.

Mari, kita persembahkan hidup kita sampai berbau harum. Memang sakit, tetapi kalau ada pengajaran/iman, kita bisa kuat. Kita sakit karena daging dipotong, disembelih dan dibakar, tetapi kita berbau harum dan Tuhan hadir. Tuhan tidak pernah menipu kita semua.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 19 Maret 2014 (Rabu Sore)
    ... yang ke- yaitu YESUS TAMPIL DALAM KEMULIAAN SEBAGAI HAKIM YANG ADILWahyu Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian suara-Nya bagaikan desau air bah. Tanda penampilan pribadi Yesus sebagai hakim yang adil yaitu kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga yang membara dalam perapian mulai diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Maret ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 Januari 2021 (Sabtu Sore)
    ... diurapi Roh Kudus. Kebajikan. Dalam Tabernakel menunjuk pada mezbah korban bakaran. Sekarang mezbah korban bakaran menunjuk pada salib Yesus. Perbuatan kebajikan dari Yesus adalah Ia rela mati di kayu salib untuk mengampuni dosa kita. Perbuatan kebajikan kita adalah bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan--mati terhadap dosa. Proses bertobat mengaku dosa kepada Tuhan ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 20 Desember 2008 (Sabtu Sore)
    ... mampu memberikannya kepada kita. Tapi lewat firman pengajaran Tuhan mau meningkatkan pandangan kita dari pandangan jasmani menjadi pandangan rohani yang kekal. Sebab perkara-perkara jasmani ini hanya untuk hidup di dunia ini saja tidak ada kaitan dengan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan tidak ada kaitan dengan Kerajaan Surga. Contohnya di sini ...
  • Ibadah Natal di Tuban, 29 Desember 2010 (Rabu Sore)
    ... kekayaan menurut ukuran manusia. Banyak yang menurut pandangan manusia dinilai jahat tidak baik namun sesungguhnya benar di hadapan Tuhan. Seperti Yesus sebagai Juruselamat harus mati di kayu salib terhina dan terkutuk di hadapan manusia namun Yesus berkenan di hadapan Allah Bapa. Apalagi kalau kita datang dengan keadaan tidak kaya tidak baik biarlah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Oktober 2022 (Kamis Sore)
    ... berasal dari sorga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi. Dalam kehidupan kita ada tubuh alamiah jasmani dan tubuh sorgawi ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 Januari 2012 (Minggu Sore)
    ... daging 'bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah' . Salib kasih Tuhan. Jadi disini Petrus TANPA KASIH TUHAN. Filipi - . Karena seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. . Kesudahan mereka ialah kebinasaan Tuhan mereka ialah perut mereka ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Maret 2014 (Minggu Sore)
    ... pelayan Tuhan yang bagaikan nyala api. 'mata-Nya mengamat-amati' . Ibrani Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api. Pelayan Tuhan bagaikan nyala api pelayan yang suci setia berkobar-kobar dan damai sejahtera. Daniel Sementara aku terus melihat takhta-takhta diletakkan lalu duduklah Yang Lanjut Usianya pakaian-Nya putih ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 Juni 2018 (Jumat Sore)
    ... tetapi kamu tidak menerima apa-apa karena kamu salah berdoa sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. 'kamu tidak menerima apa-apa' doa yang tidak dijawab. Jika doa didorong oleh keinginan dan hawa nafsu daging Tuhan tidak akan mengabulkan doa kita karena keinginan dan hawa nafsu daging hanya membawa ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 Mei 2013 (Rabu Sore)
    ... Kemudian raja Salomo menyuruh orang menjemput Hiram dari Tirus. Dia adalah anak seorang janda dari suku Naftali sedang ayahnya orang Tirus tukang tembaga ia penuh dengan keahlian pengertian dan pengetahuan untuk melakukan segala pekerjaan tembaga ia datang kepada raja Salomo lalu melakukan segala pekerjaan itu bagi raja. Ia membentuk dua ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 April 2013 (Minggu Sore)
    ... yang tidak bisa ditukar dengan apapun juga. Tanpa penyertaan Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Waktu Musa dipakai Tuhan mengeluarkan Israel dari Mesir menuju Kanaan Musa hanya meminta penyertaan Tuhan. Keluaran - . Berfirmanlah TUHAN kepada Musa Pergilah berjalanlah dari sini engkau dan bangsa itu yang telah kaupimpin keluar dari tanah Mesir ke ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.