Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Tuhan memberkati kita semuanya. Saya berada di Jakarta, saudara berada di WR Supratman 4 Surabaya, juga yang mendengar dari jarak jauh di manapun berada, tetapi kita tetap satu dalam Tuhan; kita tetap sama-sama mendengar firman dan menyembah Tuhan. Mohon kemurahan Tuhan dicurahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 6: 7-86:7. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempatberkata: "Mari!"
6:8. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuningdan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan mautmengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparandan sampar, dan dengan binatang-binatang buasyang di bumi.Ini adalah pembukaan
METERAI YANG KEEMPAT; penghukuman yang keempat dari Allah Roh Kudus atas dunia, yaitu terjadi
kegerakan kuda hijau kuning/kuda kelabu, yang mengakibatkan
MAUT DAN KERAJAAN MAUTmenguasai seperempat bagian dari bumi untuk membunuh penduduk bumi dengan pedang, kelaparan, sampar dan binatang buas (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 16 Juli 2017).
Ada
tiga macam maut/kematian:
- Maut/kematian tubuh; debu kembali menjadi debu, tetapi roh kembali pada Tuhan.
- Maut/kematian rohani= mati rohani karena berbuat dosa sampai puncaknya dosa; berarti terpisah dari Tuhan, kering rohani dan mati rohani.
- Maut/kematian yang kedua= kematian kekal di lautan api dan belerang; neraka selamanya. Kalau rohani kita mati, kita akan masuk neraka selamanya.
Tadi disebutkan, makhluk yang keempat berseru: '
Mari!'
Wahyu 4: 7
4:7. Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Makhluk keempat adalah sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
'
Burung nasar' sama dengan kehidupan yang menantikan kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Jadi,
untuk menghadapi maut,
CARANYAadalah
kita harus menantikan kedatangan Yesus kedua kalidi awan-awan yang permai.
Wahyu 22: 18-2122:18. Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
'
pohon kehidupan dan dari kota kudus'= Yerusalem baru.
Di sini terdengar suara:
Ya, Aku datang segera!Ini menunjuk pada
kesiapan Yesusuntuk segera datang kembali kedua kali di awan-awan yang permai.
Kemudian ada jawaban:
Amin, datanglah, Tuhan Yesus!Ini adalah
kesiapan gereja Tuhan yang sempurna sebagai mempelai wanita sorgauntuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai
Apa persiapan gereja Tuhan? Ayat 18-19: tentang firman nubuat. Ayat 21: tentang kasih karunia.
Ayat 20--kesiapan kita--diapit oleh ayat 18-19 dan 21.
Jadi, kesiapan gereja Tuhan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai
dikaitkan dengan dua hal: (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 23 Juli 2017)
- Gereja Tuhan harus menerima dan mengalami firman nubuat (ayat 18-19) (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 23 Juli 2017).
- Gereja Tuhan harus menerima dan mengalami kasih karunia (ayat 21).
AD. 1. FIRMAN NUBUATFirman nubuat sama dengan firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua/kabar mempelai; terutama menubuatkan tentang kedatangan Yesus kedua kali ke dalam dunia ini, dan penghukuman Tuhan atas dunia ini.
Firman nubuat/kabar mempelai inilah yang mempersiapkan kitauntuk menjadi mempelai wanita sorga; menyucikan dan mengubahkan kita untuk menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali sebagai Mempelai Pria di awan-awan yang permai. Inilah pekerjaan firman nubuat yang harus kita terima dan alami!
Sikap kitaterhadap firman nubuat adalah:
- Wahyu 22: 18= jangan menambah atau mengurangi firman pengajaran yang benar; jangan merubah/memalsukan kabar mempelai.
Sudah ada contohnya yaitu Hawa, ia menambah dan mengurangi firman pengajaran yang benar, sehingga ia diusir dari Firdaus ke dalam dunia, dan mengalami kutukan. Kalau dibiarkan, akan sampai pada kebinasaan.
Demikian juga kita, kalau menambah dan mengurangi firman, kita tidak akan bisa kembali ke Firdaus, dan tidak bisa masuk Yerusalem baru--kota suci--, berarti binasa selamanya.
Dulu Hawa diusir dari Firdaus ke dunia, sekarang kita tidak bisa kembali ke Firdaus kalau kita menambah atau mengurangi firman.
Jaga sikap! Jangan merubah firman, tetapi pegang teguh firman pengajaran yang benar!
- 2 Petrus 3: 3-6
3:3. Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejekdengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
3:4. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu?Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
3:5. Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
3:6. dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.
Ayat 6= pada zaman nabi Nuh.
Sikap kedua: jangan mengejek firman nubuat/kabar mempelai.
Tadi kita sudah tahu, firman nubuat menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Yesus dan menjadi mempelai wanita sorga.
Jadi, mengejek kabar mempelai sama dengan gereja Tuhan yang tetap hidup dalam hawa nafsu daging, sampai kembali pada zaman Nuh; tidak mau disucikan dan diubahkan.
Lukas 17: 26-27
17:26. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27. mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Hidup seperti pada zaman Nuh artinya hidup dalam puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (dosa percabulan, nikah yang salah). Dosa ini diulang-ulang terus, berarti dosa sudah menjadi kebiasaan bahkan sengaja berbuat dosa. Itulah orang yang mengejek kabar mempelai, ia tidak mau disucikan dan diubahkan, tetapi tetap hidup dalam hawa nafsu daging sampai hidup dalam puncaknya dosa--dosa yang diulang-ulang; dari dosa kebiasaan menjadi dosa sengaja.
Hati-hati! Dosa kebiasaan sampai dosa sengaja ini setara dengan:
- Menjauhkan diri dari ibadah; tidak setia dalam ibadah pelayanan.
Ibrani 10: 25-27
10:25. Janganlah kita menjauhkan diridari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakanoleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
10:26. Sebab jika kita sengajaberbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
- Dosa bersungut-sungut--seperti dulu terjadi pada bangsa Israel, sampai mayatnya bergelimpangan di padang gurun dan hanya dua orang yang masuk Kanaan (Yusak dan Kaleb).
Semua ini--mengejek kabar mempelai, hidup dalam dosa kebiasaan dan dosa sengaja--akan mengalami penghukuman Tuhan seperti pada zaman Nuh. Dulu pada zaman Nuh manusia dihukum dengan air bah, tetapi nanti dihukum dengan meterai keempat: maut dan kerajaan maut; hujan api belerang yang akan menghanguskan bumi, sampai lautan api dan belerang di neraka selamanya.
Maut bekerja mulai dari pembunuhan-pembunuhan, sampai kematian rohani dan kiamat--hujan api dan belerang di bumi, sampai lautan api belerang di neraka selama-lamanya.
Jalan keluarnyaadalah kita harus
masuk bahtera Nuh. Ini orang yang benar-benar berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar; menjunjung tinggi/menghargai kabar mempelai dan mempraktikkannya.
Masuk bahtera Nuh, artinya:
- Yang pertama: masuk bahtera Nuh artinya: masuk baptisan air yang benar, yaitu orang yang sudah bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan keluar dari dalam air--bangkit dari kuburan air--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru yaitu hati nurani yang baik.
Orang mengejek firman berarti hati nuraninya tidak baik. Firmannya benar diejek--ditambah dan dikurangi--, tetapi ajaran yang salah justru disanjung-sanjung.
Hati nurani yang baik akan sungguh-sungguh menghargai firman pengajaran yang benar sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran. Benar sama dengan selamat; dulu zaman Nuh tidak ditimpa air bah, sekarang kita tidak ditimpa oleh penghukuman keempat: maut dan kerajaan maut sampai kiamat, bahkan neraka.
- Yang kedua: masuk bahtera Nuh artinya: masuk kandang penggembalaan--ruangan suci.
Bahtera Nuh sama dengan Tabernakel--Tabernakel terdiri dari tiga ruangan (halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci); bahtera Nuh terdiri dari tiga tingkat (bawah, tengah dan atas).
Masuk penggembalaan= ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Perhatikan ini!
Di dalam penggembalaan tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga kita tidak akan menyangkal Tuhan, tetapi kita mengalami penyuciansecara terus menerus sampai berbuah manis; ada kebahagiaan, sampai: 'takkan kekurangan aku,' artinya: ada pemeliharaan Tuhan sampai kesempurnaan.
Tadi, masuk baptisan air kita selamat, sekarang masuk kandang penggembalaan kita terpelihara dan bahagia. Seperti Nuh, masuk bahtera sekeluarga, benar-benar bahagia--berbuah manis--, sementara yang lain berteriak-teriak dan mati semua.
Mungkin sekarang kita dihina orang karena kita masuk dalam tiga macam ibadah, tidak apa-apa, satu waktu kita akan berbuah manis dan bahagia. Sementara dunia ini tambah pahit getir, tetapi kita berbuah manis; lebih manis dan bahagia, dan kita bisa berseru: 'takkan kekurangan aku.' Baik jasmani maupun rohani dipelihara sampai kesempurnaan.
- Kejadian 7: 16
7:16. Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutuppintu bahtera itu di belakang Nuh.
Yang ketiga: masuk bahtera Nuh artinya: kita harus hidup dalam tangan anugerah Tuhan yang besar. Dulu tangan anugerah Tuhan yang besar menutup pintu bahtera; sekarang memeluk kehidupan kita semua.
Jadi yang membedakan bahtera Nuh dengan yang lain adalah di bahtera Nuh ada tangan Tuhan. Ini juga yang membedakan pengajaran benar dan tidak benar; baptisan benar dan tidak benar; penggembalaan benar dan tidak benar. Tidak benar sama dengan palsu.
Mungkin orang tidak tahu dan dianggap sama saja, tetapi nanti kita akan melihat ada tidaknya uluran tangan Tuhan di sana. Itu yang membedakan.
Orang boleh saja katakan: Ini pengajaran benar, penggembalaan benar.Silahkan, tetapi kalau tidak benar, tidak ada tangan Tuhan di sana. Sebaliknya kita tidak usah gembar-gembor, beritakan saja yang benar, maka di situ ada tangan Tuhan yang memeluk kita semua.
Wahyu 3: 7-8
3:7. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3:8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Kudan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
'apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka'= seperti bahtera Nuh, kalau ditutup tidak bisa dibuka, kalau dibuka tidak bisa ditutup karena ada tangan Tuhan di sana.
'engkau menuruti firman-Ku'= taat.
'engkau tidak menyangkal nama-Ku'= setia.
Buktikita hidup dalam tangan anugerah Tuhan yang besar: taat dan setiasampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai Yesus datang kembali.
Biarlah dalam doa penyembahan ini kita sungguh-sungguh, bukan mengejek firman nubuat, tetapi kita sungguh-sungguh taat dan setia.
Mari masuk baptisan air yang benar, masuk penggembalaan yang benar, supaya kita hidup dalam tangan anugerah Tuhan yang besar--kunci Daud.
Hasilnya:
- 'Tuhan menutup pintu bahtera'= tangan kemurahan Tuhan sanggup memeluk kita.
Artinya: melindungi kitasupaya air bah tidak masuk; sekarang artinya: melindungi dari pencobaan, dosa, ajaran palsu dan hukuman Tuhan. Kita benar-benar mengalami damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan.
Tetapi tangan kemurahan Tuhan juga sanggup membuka pintu bagi kita, artinya memberikan jalan keluardari segala masalah; menyelesaikan semua; memberikan masa depan yang berhasil dan indah.
Mari, kita hidup dalam tangan Tuhan, buktinya adalah taat dan setia; mengulurkan tangan pada Tuhan, dan Dia mengulurkan tangan untuk memeluk kita. Dia melindungi dan membuka pintu bagi kita.
Hari-hari ini kita hanya mengangkat tangan pada Tuhan, bukan mengejek--menambah dan mengurangi firman--, tetapi kita benar-benar mempraktikkan; menjunjung tinggi dan berpegang teguh pada firman nubuat, dan Dia akan mengulurkan tangan kepada kita semua.
- Ulangan 11: 13-14
11:13. Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamupada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
11:14. maka Ia akan memberikan hujanuntuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,
'mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu'= taat.
'beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu'= setia.
Hasil kedua: tangan Tuhan membuka pintu langit untuk mencurahkan berkat-berkat kepada kita; memelihara kita secara jasmani dan rohani sampai anak cucu, menjadi berkat bagi orang lain, sampai hidup kekal.
- Efesus 5: 25-27
5:25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26. untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannyadengan air dan firman,
5:27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Hasil ketiga: tangan kemurahan Tuhan sanggup memandikan--menyucikan dan mengubahkankita sampai sempurna seperti Dia; kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
Sementara maut bekerja di bumi sampai kiamat, kita sudah terangkat di awan-awan; kita bersama Dia selamanya.
Dia membuka pintu di dunia, membuka pintu langit untuk mencurahkan berkat, dan di awan-awan yang permai Dia membuka pintu perjamuan kawin Anak Domba, pintu Firdaus, sampai pintu sorga/Yerusalem baru. Kita selamanya bersama Dia. Jangan ragu! Taat dan setia, serahkan hidup kepada Dia! Kita hanya mengangkat tangan kepada Dia.
Tuhan memberkati.