Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Wahyu 7: 17:1. Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiupdi darat, atau di laut atau di pohon-pohon.
Satu waktu
angin tidak bertiup lagi(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 10 Desember 2017).
Siapakah angin ini?
Yohanes 3: 5-83:5. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Angin adalah
kehidupan yang mengalami kelahiran baru dari air dan Roh--lewat baptisan air dan Roh Kudus (seperti Yesus setelah dibaptiskan air, keluar dari dalam air dan Roh Kudus bagaikan burung merpati turun ke atas-Nya)--sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu:
- Hidup dalam kebenaran.
- Menghampakan diri--ada sesuatu tetapi merasa tidak ada; tidak mengandalkan sesuatu di dunia, tetapi hanya mengandalkan Tuhan.
- Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi--ke mana angin ditiup ke sanalah ia pergi.
Taat dengar-dengaran= hanya melakukan kehendak Tuhan; itulah hamba Tuhan, pelayan Tuhan--imam dan raja.
Ayat 8= '
angin bertiup'= hamba/pelayan Tuhan dalam urapan Roh Kudus,
yang diutus oleh Tuhan; dipakai oleh Tuhan untuk menyebarkan keharuman Kristus lewat:
- Kabar baik/firman penginjilan (menunjuk pada Yesus sebagai Juruselamat)--memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali untuk mati di kayu salib--, untuk membawa orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan (tidak dihukum) dan diberkati.
- Kabar mempelai/firman pengajaran (menunjuk pada Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga)--memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--, untuk menyucikan dan mengubahkan orang-orang yang sudah selamat menjadi sempurna; menjadi sama dengan Yesus; mempelai wanita sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Jadi, angin bertiup adalah hamba/pelayan Tuhan yang
dipakai/diutus dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna(kegerakan Roh Kudus hujan akhir).
Sementara Tuhan mau meniup kita (memakai kita), waspada! Sebab tadi disebutkan angin tidak bertiup lagi.
Tiga pengertian angin tidak bertiup:
- Kehidupan yang tidak maumelayani--tidak mau mengalami kelahiran baru dari air dan Roh; atau sudah mengalami baptisan air dan Roh Kudus tetapi tetap mempertahankan hidup lama. Hidup lama= dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
- Hamba/pelayan Tuhan yang sudah dipakai Tuhan tetapi berhenti di tengah jalan; tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan seperti Yudas Iskariot.
- Wahyu 7:1= tertutup kesempatan untuk melayani Tuhan; tidak bisalagi beribadah melayani karena pembangunan tubuh Kristus sudah selesai; mempelai wanita sorga sudah dimeteraikan oleh Tuhan.
Karena itu selama masih ada kesempatan biarlah kita semuanya menjadi angin yang bertiup; hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna-- menjadi mempelai wanita sorga.
Untuk bisa dipakai Tuhan, ada
persiapannya.
Kisah Rasul 13: 2, 513:2. Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."
13:5. Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.
Persiapan untuk dipakai/diutus Tuhan adalah
berdoa, ditambah berpuasa. Kita banyak berdoa untuk menerima tugas khusus dari Tuhan, yaitu memberitakan firman di dalam rumah ibadat, artinya memberitakan firman pengajaran/kabar mempelai kepada orang-orang yang sudah selamat. Ini sama dengan pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Sudah banyak penginjilan--kita juga dipakai dalam penginjilan, buktinya ada baptisan--, tetapi tugas khusus yang terakhir adalah dalam firman pengajaran. Kegerakan firrman penginjilan dan kegerakan doa sudah banyak, tetapi kegerakan firman pengajaran mungkin masih seperti embun, hujan rintik, sampai nanti hujan lebat.
Persiapannya: doa penyembahan, doa puasa, doa malam, atau doa semalam suntuk.
Pelayanan pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah rumah tangga.
Kalau nikah banyak bertengkar berarti kurang berdoa. Setelah itu dalam penggembalaan, antar penggembalaan (ibadah kunjungan), sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna.
Kita banyak berdoa hari-hari ini untuk melayani pembangunan tubuh Kristus.
Kita berdoa--doa puasa, doa malam, doa semalam suntuk--untuk mengalami
perobekan dagingdengan segala keinginan daging, kekuatan/kehebatan daging, hawa nafsu daging, dan kelemahan daging sehingga kita bisa menyerah sepenuh pada Tuhan. Wahyu 7 terkena pada buli-buli emas, sementara kita buli-buli tanah liat (daging).
Kita harus sadar kalau kita hanya tanah liat. Jangan pikir melayani itu yang hebat-hebat, tetapi dimulai dari nikah. Tidak mudah melayani dalam nikah.
Jangan melayani karena keinginan daging, kehebatan daging (merasa kuat), kelemahan daging (merasa tidak bisa, tidak layak). Semua dirobek supaya kita bisa menyerah sepenuh pada Tuhan; kita melayani
SESUAI DENGAN KEHENDAK TUHAN--seperti angin yang ditiup. Itu yang penting!
Jangan seperti Yunus. Ditiup ke Niniwe, tetapi justru ke Tarsis, akhirnya dapat badai gelombang. Harus sesuai dengan kehendak Tuhan! Dan kita melayani dengan
MENGANDALKAN KEKUATAN TUHAN. Di sini titik beratnya.
"
Kalau melayani dengan kekuatan sendiri, saya gulung tikar. Saya ingat waktu diutus ke Sumatera, orang bilang: Tidak lama lagi, dia habis. Saya takut juga (tidak punya kekuatan). Itu orang yang sudah bertahun-tahun di Sumatera (sudah hebat dan terkenal). Banyak doa. Akhirnya yang bilang itu yang diturunkan Tuhan. Mari andalkan kekuatan Tuhan."
Kalau kita melayani sesuai dengan kehendak Tuhan dan melayani dengan mengandalkan kekuatan Tuhan,
Dia akan memberikan bekal pengutusankepada kita. Kita persiapan yang matang sampai mengandalkan kekuatan Tuhan.
Bekal pengutusan:
- Lukas 22: 35-38
22:35. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?"
22:36. Jawab mereka: "Suatupun tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.
22:37. Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi."
22:38. Kata mereka: "Tuhan, inidua pedang." Jawab-Nya: "Sudah cukup."
Bekal pertama: dua pedang= firman pengajaran yang benar; yang lebih tajam dari pedang bermata dua; kabar mempelai.
Pedang pertama= perjanjian lama.
Pedang kedua= perjanjian baru.
Mau melayani dalam nikah, penggembalaan, yang didoakan adalah supaya ada pembukaan firman. Inilah bekal kita. Kalau sudah ada dua pedang, sudah cukup. Kalau mengandalkan kepandaian, akan menjadi seperti Musa. Musa hebat, anak raja--punya kedudukan--, kaya, tetapi melayani dua orang tidak bisa. Dua orang ini menunjuk pada nikah. Melayani nikah dengan kepandaian, kekuatan sendiri, tidak akan bisa. Harus dengan pedang!
Doakan supaya ada dua pedang. Perhatikan selalu pembukaan firman!
Kalau ada pembukaan firman, jawaban Tuhan: Sudah cukup!Artinya:
- Lukas 22: 31(ini menghadapi penampian)
22:31. Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampikamu seperti gandum,
Yang pertama: dengan bekal pedang, sudah cukup untuk menghadapi goncangan, halangan, rintangan di dunia ini.
- Yang kedua: tadi punya pundi-pundi uang, bawa, kalau tidak punya, tidak usah. Artinya tidak berkekurangan.
Inilah bekal pertama. Kita berdoa menyembah Tuhan ditambah dengan doa malam, yang didoakan adalah ada pedang firman; ada pembukaan firman.
Kita harus menjual jubah untuk mendapatkan dua pedang. Artinya: berkorban waktu, tenaga, keuangan, gengsi dan lain-lain untuk mendapatkan firman. Kalau sudah ada, sudah cukup.
Kita menerima pedang, artinya hidup suci--pedang dikaitkan dengan penyucian. Itu saja. Melayani Tuhan yang penting adalah kesucian; melayani dalam nikah yang penting kesucian--bukan kaya atau tidak, pandai atau tidak--, begitu juga dalam penggembalaan. Kalau tidak suci, tidak akan bisa melayani dalam nikah , apalagi penggembalaan dan antar penggembalaan.
Kita harus mengorbankan semuanya untuk bisa hidup suci. Dan Tuhan berkata: Sudah cukup,untuk menghadapi goncangan--menang menghadapi goncangan apapun--dan kita tidak berkekurangan.
- Yohanes 20: 21-22
20:21. Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
20:22. Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.
Bekal kedua: Roh Kudus.
Urapan Roh kudus membuat kita setia berkobar-kobaribadah pelayanan kepada Tuhan. Mulai dalam nikah, penggembalaan, dan antar penggembalaan.
Kalau ada
kesucian dan kesetiaan--dua bekal--, kemudian semakin meningkat dalam kesucian dan kesetiaan, satu waktu firman dan Roh Kudus akan menjadi
dua sayap burung nasar yang besar.
Pegang pedang--hidup suci--, dan hidup dalam urapan Roh Kudus--setia--mulai dari dalam nikah!
Kegunaan dua sayap burung nasar:
- Wahyu 12: 14
12:14. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipeliharajauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Kegunaan pertama: membawa kita melintasi badai lautan dunia. Artinya: memelihara, melindungi kita di tengah dunia yang dalam kesulitan besar, celaka marabahaya, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, kita disingkirkan ke padang gurun. Kita dipelihara langsung oleh Tuhan lewat firman pengajaran dan perjamuan suci.
Dulu bangsa Israel dipelihara langsung oleh Tuhan selama empat puluh tahun, kita nanti dipelihara langsung oleh Tuhan selama tiga setengah tahun.
Kalau mengandalkan kepandaian, kita tidak akan mampu. Harus ditambah dengan dua sayap burung nasar. Ini yang kita doakan malam ini, supaya Tuhan memberikan bekal firman--hidup suci--dan Roh Kudus--kesetiaan. Ini nanti menjadi dua sayap burung nasar yang besar, sama dengan uluran dua tangan anugerah Tuhan yang besar untuk membawa kita melintasi badai lautan dunia.
- Yesaya 40: 29-31
40:29. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
40:30. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Kegunaan kedua: memberikan kekuatan ekstra--kekuatan baru--kepada kita yang lemah dan tidak berdaya, untuk bisa menantikan kedatangan Tuhan kedua kali.
Kita tidak berletih lesu, berbeban berat, rebah, tersandung, dan terjatuh, tetapi semuanya menjadi enak dan ringan. Saat bertambah dekat kedatangan Tuhan, dunia tambah sulit tetapi kita enak dan ringan, dan kita tetap tekun menantikan kedatangan Tuhan kedua kali, terutama tekun dalam penggembalaan dan doa. Kalau enak dan ringan, kita tidak akan meninggalkan pekerjaan Tuhan.
- Kegunaan ketiga: mengangkat kitake awan-awan yang permai sampai Yerusalem baru.
Artinya:
- Mengangkat dari kejatuhan dosa; kita dipulihkan untuk tetap hidup benar dan suci.
- Mengangkat dari kegagalan; hidup kita menjadi berhasil dan indah. Jangan tetap dalam kegagalan! Mulai sekarang harus mulai terangkat, mulai ada bukti-bukti kita terangkat. Yang sudah jatuh, mari bangkit kembali. Yang gagal, mulai ada titik terang berhasil dan indah.
- Mengubahkan kita dari buli-buli tanah liat menjadi buli-buli emas berisi manna. Itulah kuat teguh hati. Ini adalah mujizat terbesar secara rohani.
Jangan menyerah kalah! Kuat teguh hati menghadapi apapun juga! Tidak menyerah kalah menghadapi dosa, kesulitan--tidak kecewa, tidak putus asa--, tetapi tetap percaya berharap pada Tuhan--buli-buli emas menunjuk iman yang sempurna--; menyerah sepenuh pada Tuhan.
- Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga terjadi, yaitu yang mustahil menjadi tidak mustahil. Yakin sungguh-sungguh! Kalau ada dua sayap burung nasar, semua ada di dalam tangan Tuhan. Manusia berkata: Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi bagi Tuhan: Lebih mudah dari pada membalik telapak tangan.
Yang penting kita sungguh-sungguh menerima pedang dan urapan--suci dan setia berkobar-kobar. Itu saja yang kita pegang sampai menjadi dua sayap burung nasar yang besar.
- Sampai kalau Tuhan datang, terjadi mujizat yang terakhir yaitu kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai sampai masuk Yerusalem baru kekal untuk selamanya.
Inilah angin yang tidak bertiup, sedangkan kita harus menjadi angin bertiup hari-hari ini. Kalau tidak mau, satu waktu tidak bisa. Kalau berhenti, satu waktu juga tidak bisa.
Yang bagus adalah kita menjadi angin bertiup semua; dipakai Tuhan.
Persiapannya adalah banyak duduk di bawah kaki Tuhan (berdoa). Untuk apa? Untuk memerangi daging--dirobek semuanya--, sampai kita menyerah sepenuh kepada Tuhan dan mengandalkan kekuatan Tuhan. Dan Ia akan memberikan kita bekal yaitu pedang--hidup suci--dan Roh Kudus--setia. Itulah dua sayap burung nasar yang besar dan '
sudah cukup'.
Tuhan memberkati.