Pembicara: Pdt. DadangMazmur 131: 3131:3. Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!Kita mempelajari tentang
BERHARAP PADA TUHAN. Artinya: mengandalkan Tuhan dalam segala hal, baik untuk hidup duniawi, maupun untuk hidup di dalam kerajaan Surga yang kekal.
Tetapi, banyak kali, manusia justru lebih banyak berharap/mengandalkan hal-hal yang kelihatan oleh mata jasmani.
Padahal, yang jasmani ini semuanya hampa. Tidak ada yang bisa kita harapkan.
Yesaya 2: 222:22. Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?Manusia, itu tidak lebih dari hembusan nafas dan tidak bisa diharapkan untuk hidup duniawi, apalagi hidup dalam kerajaan Surga.
Yeremia 17: 5-717:5. Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklahorang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
17:6. Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
17:7. Diberkatilahorang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!Kalau dalam hidup ini, kita hanya berharap manusia, akibatnya hidup dalam suasana kutukan. Tidak mengalami datangnya keadaan baik, bahkan tidak ada kebahagiaan.
Tetapi,
kalau kita mau berharap kepada Tuhan, bukan kutukan yang kita peroleh. Tetapi
Tuhan akan memberikan berkat kepada kita.
Tanda kalau kita berharap pada Tuhan:
- 1 Petrus 1: 3
1:3. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembalioleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
Tanda pertama: mengalami kelahiran kembali lewat air dan Roh= lahir baru atau menjadi kehidupan seperti bayi yang baru lahir yang tidak berbuat dosa.
Yohanes 3: 3, 5-6
3:3. Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
3:5. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
Kalau tidak lahir baru, kita tidak bisa masuk kerajaan Surga.
Praktik bahwa kita sudah mengalami kelahiran kembali:
- hidup dalam kebenaran.
1 Petrus 2: 1-2
2:1. Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
2:2. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Hidup dalam kebenaran, dimulai dengan membuang dosa-dosa (ay. 1).
- selalu rindu akan air susu yang murni dan rohani.= rindu akan Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.
- saat dalam kesulitan/pencobaan, hanya menangis kepada Tuhan. Artinya: hanya berharap pada Tuhan, mengaku tidak berdaya dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Contohnya adalah bayi Musa yang menangis saat berada di tangan putri Firaun.
Kalau kita mau menjadi seperti bayi, kita akan diangkat dari air (seperti Musa yang diangkat dari air). Artinya:
- TanganTuhan diulurkan untuk mengangkat kehidupan kita, sehingga kita tidak tenggelam dalam arus dunia.
- Tangan Tuhan juga diulurkan untuk memelihara kehidupan kita secara ajaib.
- Tangan Tuhan diulurkan untuk memberi masa depan yang indah.
- Tangan Tuhan diulurkan untuk menuntun langkah hidup kita.
- Yeremia 17: 7-8
17:7. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
17:8. Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Tanda kedua: menjadi seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air.
Mazmur 92: 14-16
92:14. mereka yang ditanam di bait TUHANakan bertunas di pelataran Allah kita.
92:15. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
92:16. untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
Tertanam di tepi air= tertanam di bait Tuhan= mantap tergembala(tekun dalam 3 macam ibadah pokok).
Tekun dalam 3 macam ibadah pokok, supaya kita bisa menalami penyucian secara intensif, terutama penyucian akar, itulah akar kejahatan (cinta akan uang).
Praktik cinta akan uang=:
- kikir (tidak bisa memberi),
- serakah (merampas hak Tuhan dan hak orang lain),
- mencari uang dengan menghalalkan segala cara sampai menyimpang dari iman yang benar.
Selama akar ini belum disucikan, hidup itu masih belum baik.
Kalau kar sudah baik, akar bisa menyerap air. Artinya, bisa menyerap Firman penggembalaan.
Mazmur 92: 14
92:14. mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunasdi pelataran Allah kita.
92:15. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
= hasil kalau akar sudah baik, yaitu:
- bertunas, gemuk dan segar.
'bertunas'= ada kehidupan= ada pengharapan.
Bertunas, gemuk dan segar= mengalami pertumbuhan rohani.
- tidak mengalami datangnya panas terik= tidak mengalami pencobaan/masalah, ada perlindungan dari Tuhan.
Yeremia 17: 7-8
17:7. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
17:8. Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
- 'daunnya tetap hijau'= ada aktivitas dan ada pemeliharaan dari Tuhan.
- 'tidak berhenti menghasilkan buah'=tetap berbuah.
Buah ini untuk dipersembahkan kepada Tuhan.
Artinya sekarang, tetap bisa bersaksi dan memuliakan Tuhan dalam situasi kondisi apapun juga.
- Mazmur 131: 1-3
131:1. Nyanyian ziarah Daud. TUHAN, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
131:2. Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
131:3. Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!
Tanda ketiga: diam dan tenang.
Diam= bertobat.
Tenang= menguasai diri supaya tetap bisa menyerah dan berharap hanya kepada Tuhan, bahkan bisa menyembah Tuhan.
Kita perlu diam dan tenang, terutama:
- saat menghadapi keadaan seperti anak kecil yang disapih dan berbaring dekat ibunya= keadaan yang sangat goncang.
- saat menghadapi keadaan seperti murid-murid di danau yang menghadapi angin dan gelombang= menghadapi ajaran sesat dan gelombang dosa/pencobaanyang ingin menenggelamkan kehidupan kita.
Diam dan tenang juga berarti mengangkat tangan kepada Tuhan.
Markus 4: 39
4:39. Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Kalau kita menyerah kepada Tuhan, maka Tuhan yang akan turun Tangan dalam hidup kita untuk menjadikan danau teduh.
Artinya:
- semua menjadi teduh, damai dan baik.
- menuntun kehidupan kita ke pelabuhan damai sejahtera.
Mazmur 107: 29-30
107:29. dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang.
107:30. Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.
Tuhan memberkati.