Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 10 dalam susunan Tabernakel terkena pada
tujuh kali percikan darah di atas tutup pendamaian--menunjuk pada sengsara daging yang dialami oleh Yesus sampai mati di kayu salib untuk menaungi/menudungi gereja Tuhan, seperti tutup terhadap peti; sama dengan melindungi, memelihara gereja Tuhan sampai menyempurnakan.
Wahyu 10: 1-310:1. Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan(1), dan pelangi ada di atas kepalanya(2)dan mukanya sama seperti matahari(3), dan kakinya bagaikan tiang api(4).
10:2. Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka(5). Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi(6),
10:3. dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum(7). Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.Ayat 1-3=
tujuh kali percikan darah yang dialami oleh Yesus menghasilkan tujuh sinar kemuliaan--penampilan pribadi Yesus dengan tujuh sinar kemuliaan--(diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 September 2019):
- Berselubungkan awan. Artinya: pribadi yang diurapi oleh Roh Kudus sepenuhnya. (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 September 2019sampai Ibadah Doa Surabaya, 13 September 2019).
- Pelangi ada di atas kepalanya. Ini menunjuk pada Roh kemuliaan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 15 September 2019).
- Mukanya sama seperti matahari, supaya kita juga bersinar bagaikan matahari (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 22 September 2019sampai Ibadah Doa Surabaya, 27 September 2019).
- Kakinya bagaikan tiang api (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 29 September 2019sampai Ibadah Raya Surabaya, 06 Oktober 2019).
- Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ini menunjuk pada pembukaan rahasia firman (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 13 Oktober 2019sampai Ibadah Doa Surabaya, 18 Oktober 2019).
- Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 20 Oktober 2019).
- Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum.
AD. 6: IA MENGINJAKKAN KAKI KANANNYA DI ATAS LAUT DAN KAKI KIRINYA DI ATAS BUMI
Ini menunjuk pada
kewibawaan dan kuasa Tuhan untuk mengalahkan musuh-musuh, yaitu:
- 'kaki kanannya di atas laut', artinya mengalahkan binatang buas yang keluar dari dalam laut, itulah antikrisdengan kekuatan mamon--roh jual beli--(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 20 Oktober 2019).
- 'kaki kirinya di atas bumi', artinya mengalahkan binatang buas yang ada di bumi, itulah nabi palsudengan ajaran-ajaran palsu, roh dusta, dan tanda-tanda mujizat yang hebat tetapi tidak ada nilai rohaninya, bahkan meniadakan perkara rohani (diterangkan pada Ibadah pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Oktober 2019).
Wahyu 13: 11, 13
13:11. Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumidan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
13:13. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
Kalau gereja Tuhan hanya melihat api jasmani dari langit, ia tidak akan menerima api Roh Kudus, firman, dan penyucian. Hati-hati, hanya hebat tetapi tidak ada nilai rohaninya, ini yang menyesatkan dan membinasakan gereja Tuhan.
AD. 22 Korintus 11: 2-311:2. Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkankamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkandari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ularitu dengan kelicikannya.
Ajaran palsu dan roh dusta sudah ada sejak perjanjian lama--permulaan zaman di taman Eden. Saat itu pikiran Hawa disesatkan/diperdaya oleh ular dengan ajaran palsu yang bertentangan dengan pengajaran yang benar. Tuhan berkata:
Semua buah pohon di taman boleh kamu makan buahnya, tetapi ular bilang;
Jangan kamu makan buahnya.Satu buah yang Tuhan larang, ular bilang:
boleh dimakan.Pikiran disesatkan sama dengan PANCAINDERAdisesatkan:
- Kejadian 3: 1
3:1. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Ayat 1 = 'Ular itu berkata kepada perempuan itu', dan Hawa mendengarkannya--telinga.
Yang pertama: telingadisesatkan/dirusak, yaitu berani mendengar suara asing--ajaran lainyang tidak sesuai dengan alkitab atau pengajaran yang benar.
- Keluaran 3: 2
3:2. Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
Yang kedua: mulutdisesatkan--mulai menambah dan mengurangi firman pengajaran yang benar dengan suara daging. Contohnya: sepuluh pengintai: Kanaan memang penuh susu dan madu, hanya ....(ada alasan daging). Sekalipun alkitab keras itu merupakan kebenaran dari Tuhan.
Kalau telinga rusak, mulut juga akan rusak.
- Kejadian 3: 6
3:6. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
Yang ketiga: matadisesatkan untuk memandang pada perkara yang dilarang Tuhan, yang menguntungkan daging.
- Keluaran 3: 5
3:5. tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Yang keempat: hidungdisesatkan, sehingga hanya mencium bau daging; mau menjadi sama dengan Allah dengan mengikuti keinginan dan hawa nafsu daging.
Yang benar adalah doa penyembahan--hidung menunjuk pada penyembahan--merupakan proses perobekan daging dengan segala keinginan hawa nafsu daging untuk bisa menjadi sama dengan Allah.
Empat indera dirusak oleh ajaran palsu, akibatnyaHawa bimbang terhadap pengajaran yang benar bahkan meninggalkan pengajaran yang benar dan beralih pada yang palsu--TIDAK TAAT DENGAR-DENGARANsehingga memakan buah yang dilarang Tuhan; berbuat dosa dan indera kelima juga akan rusak--peraba; perasaan.
- Kejadian 3: 10
3:10. Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
'aku menjadi takut, karena aku telanjang' = malu.
Yang kelima: perabarusak--TAKUT DAN MALU--sehingga diusir dari Firdaus ke dunia; kehilangan suasana Firdaus dan masuk dalam suasana kutukan, sampai kebinasaan.
Inilah pikiran/hati yang disesatkan nabi palsu--mulai permulaan zaman.
2 Korintus 11: 211:2. Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkankamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
'
mempertunangkan' = masa pertunangan = akhir zaman.
Pada akhir zaman, menjelang kedatangan Yesus kedua kali, banyak hamba/pelayan Tuhan yang disesatkan pikirannya--pancainderanya--oleh ajaran palsu, sehingga tidak bisa kembali ke Firdaus; ketinggalan saat Yesus datang kedua kali, dan binasa selamanya.
Sejak permulaan zaman di taman Eden sampai dengan sekarang, setan tetap menyesatkan dengan ajaran palsu.
Oleh sebab itu
gereja Tuhan harus mengalami percikan darahsehingga mengalami sinar kemuliaan dari Tuhan. Kita mengalami kewibawaan dan kuasa Tuhan untuk mengalahkan nabi palsu dengan ajaran palsu sehingga mengalami
PENYUCIAN PANCAINDERA.
Contoh: rasul Yohanes yang dibuang ke pulau Patmos karena nama Yesus--kalau kita dikucilkan karena salah kita sendiri, minta ampun, tetapi kalau tidak salah, diam, tidak usah membela diri.
Wahyu 1: 9-10, 12, 2, 171:9. Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
1:10. Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengardari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
1:12. Lalu aku berpaling untuk melihatsuara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
1:2. Yohanes telah bersaksitentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
1:17. Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut!Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
'
dalam kesusahan' = mengalami percikan darah.
'
oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus'= percikan darah karena firman dan kesaksian Yesus.
Pancaindera rasul Yohanes disucikan:
- Ayat 10 'aku mendengar'= telingadiperbaiki untuk mendengar pengajaran yang benar--suara sangkakala--, bukan gosip.
Kalau hanya mau mendengar yang benar, kita memang dituduh kebenaran sendiri, biar saja, yang penting kita mengikuti firman.
- Ayat 12 'untuk melihat'= matadiperbaiki untuk melihat tujuh kaki dian emas--melihat perkara rohanisampai penampilan gereja yang diubahkan sampai disempurnakan.
Jangan memandang kayu (daging)! Korbankan daging untuk dapat emas rohani!
- Ayat 2 'bersaksi'= mulutdiperbaiki untuk bersaksi, bukan bergosip.
- Ayat 17 'tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati'= hidungdiperbaiki, yaitu daging diperas sampai tidak bersuara lagi--sampai mati--; merasa tidak layak, tidak mampu, tetapi banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga kita bisa TAAT DENGAR-DENGARANsampai daging tidak bersuara.
Tadi, Hawa tidak taat. Tetapi kalau empat indera diperbaiki, kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi, dan indera kelima juga diperbaiki.
Contoh kehidupan yang taat sampai daging tidak bersuara lagi: Abraham taat kepada Tuhan untuk mempersembahkan anaknya.
- Ayat 17 'Jangan takut!'= kulit/perabadiperbaiki, sehingga TIDAK ADA PERASAAN TAKUT/MALU, tetapi menerima jamahan tangan Imam Besar dan Gembala Agung.
Tadi, Hawa takut dan lari--malu--, tetapi kita tidak takut kepada sesuatu seperti Hawa; sama dengan TAKUT AKAN TUHAN.
Lewat doa penyembahan malam ini biar kita menerima jamahan tangan Imam Besar, mulai dari perasaan tidak takut pada sesuatu lagi, tetapi takut akan Tuhan--tidak mau berbuat dosa lagi; sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan; banyak menyembah Tuhan--; sama dengan memiliki
keberanian percaya untuk berseru dan berserah kepada Tuhan, dan Dia akan menjamah kita.
Hasilnya:
- Lukas 12: 29-32
12:29. Jadi, janganlah kamu mempersoalkanapa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.
12:30. Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.
12:31. Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.
12:32. Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.
Hasil pertama: jangan takut soal hidup sehari-hari--dikaitkan dengan pemeliharaan--; tangan belas kasih Imam Besar dan Gembala Agung sanggup memelihara kehidupan kitasecara jasmani dan rohani.
Secara jasmani: Tuhan tahu kebutuhan kita, kita yang kecil tak berdaya dipelihara oleh Tuhan di tengah kesulitan dunia secara berkelimpahan, sehingga selalu mengucap syukur, menjadi berkat bagi orang lain, bahkan kita dipelihara sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Secara rohani: Tuhan memelihara supaya kita selalu hidup benar dan suci.
Sekalipun kita hidup di dunia yang penuh kutukan, kalau lima indera disucikan menjadi takut akan Tuhan, ada keberanian percaya menghadap Tuhan; berseru dan berserah pada Dia, kita akan bersuasana Firdaus, yaitu suasana kelimpahan, ditambah dengan hidup benar dan suci dalam segala hal, sampai satu waktu kita benar-benar hidup dalam Firdaus.
- Yohanes 6: 16-21
6:16. Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu
6:17. dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka,
6:18. sedang laut bergelorakarena angin kencang.
6:19. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka.
6:20. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!"
6:21. Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.
'sampai ke pantai yang mereka tujui'= pelabuhan damai sejahtera.
Hasil kedua: jangan takut dikaitkan dengan gelombang lautan dunia yang menenggelamkan perahu kehidupan kita; Tuhan mengulurkan tangan untuk meneduhkan angin dan gelombang, artinya menyelesaikan semua masalah yang mustahildalam kehidupan kita, memberikan damai sejahtera--semua enak dan ringan--, semua menjadi berhasil dan indah pada waktunya, sampai kita tiba di pelabuhan damai sejahtera (Yerusalem baru).
Tadi 'jangan takut' yang pertama dikaitkan dengan hidup sehari-hari. Perhatikan pancaindera! Kita rela mengalami percikan darah untuk memperbaiki pancaindera--disucikan sampai takut akan Tuhan; taat dengar-dengaran, ada keberanian percaya menghadap Tuhan. Sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan, sungguh-sungguh dalam menyembah Tuhan; berseru berserah kepada Tuhan, mengangkat tangan kepada Tuhan dan Dia akan mengulurkan tangannya. Utamakan ibadah pelayanan! Kita tidak usah takut soal pemeliharaan hidup sehari-hari.
Kedua, jangan takut saat menghadapi angin dan gelombang.
- 1 Yohanes 2: 28
2:28. Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.
1 Yohanes 4: 18
4:18. Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Hasil ketiga: jangan takut dikaitkan dengan kesempurnaan pada saat kedatangan Yesus kedua kali; tangan belas kasih Imam Besar sanggup menyucikan dan mengubahkan kitasampai sempurna seperti Yesus, mulai dari tidak boleh ada dusta; jujur dan taat--hanya berseru: Ya Abba, Ya Bapa.
Jujur dan taat berarti kita kembali pada ciptaan semula. Kita akan diberi jubah indah--diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus lewat penumpangan tangan seorang gembala. Tidak usah takut untuk melayani Tuhan kalau memang digerakkan Tuhan--ada keberanian percaya.
Dan saat Yesus datang kembali kita sungguh-sungguh sempurna, tidak bercacat cela seperti Dia, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai, kita tidak usah takut/malu lagi.
Kalau indera bagus--disucikan--, kita akan mengalami jamahan tangan Imam Besar. Kita hanya berseru dan berserah kepada Dia--
Ya Abba Ya Bapa--:
- Jangan takut menghadapi hidup di dunia ini. Memang sulit, tetapi ada tangan yang ajaib.
- Jangan takut menghadapi angin dan gelombang, ada tangan yang menolong kita.
- Menghadapi kedatangan Tuhan kedua kali, jangan sampai ketinggalan. Dia masih bisa menjamah segala kekurangan dan kelemahan kita secara jasmani dan rohani. Tangan-Nya masih bisa diulurkan bagi kita semua.
Serahkan semua kepada Dia sampai menyerahkan seluruh hidup kita kepada-Nya.
Apapun keadaan kita, jangan takut, tetapi biar ada keberanian percaya untuk menyerahkan hidup, beribadah melayani dengan sungguh-sungguh sampai tersungkur menyembah Tuhan; kita hanya mengangkat, berseru dan berserah kepada Dia. Tuhan mampu memelihara, memakai kita, membuat semua berhasil dan indah, bahkan menyempurnakan kita.
Tuhan memberkati.