Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita belajar dari kitab
Keluaran 17: 8-16(kemenangan orang Israel melawan orang Amalek)
17:8. Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim.
17:9. Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku."
17:10. Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit.
17:11. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.
17:12. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergeraksampai matahari terbenam.
17:13. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
Keluaran 17 menunjuk pada Pelita Emas (Roh Kudus yang beraktifitas di dalam sidang jemaat).
Kita sudah pernah belajar ayat 1-7, yaitu tentang Masa dan Meriba = perhentian tanpa air/tanpa Roh Kudus yang menimbulkan ketidak puasan dan pertengkaran (diterangkan pada
Ibadah Doa Malam Surabaya, 21 Desember 2014).
Peperangan dengan orang Amalek menentukan nasib orang Israel.
Kalau Israel menang, berarti bisa masuk Kanaan. Kalau kalah, berarti tidak masuk Kanaan (negeri perjanjian).
Amalekmerupakan gambaran dari
daging dengan segala keinginan dan hawa nafusnya. Ini adalah musuh dari dalam.
Kita harus berperang melawan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya, karena ini menentukan kita bisa masuk Sorga atau tidak.
Yakobus 1: 13-151:13. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
1:14. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseretdan dipikatolehnya.
1:15. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya adalah
sumber pencobaan dan dosa sampai berbuah maut(kebinasaan di neraka).
Pencobaan datang dari keinginan daging. Kalau sudah berada dalam pencobaan, nanti ingin menyelesaikan dengan caranya sendiri dan berbuat dosa.
'
karena ia diseret dan dipikat olehnya'= keinginan daging memiliki
daya pikatdan
daya seretuntuk menyeret anak-anak Tuhan
keluar dari kehendak Tuhan, sehingga menjadi tidak taat dengar-dengaran pada firman.
"
Kehendak Tuhan itu bagaikan rel kereta api. Kalau kereta diseret keluar sedikit saja dari relnya, pasti hancur.
Makin hebat keretanya, mungkin makin bsar dan berat, tapi makin hancur. Ini bahayanya keinginan daging."
Tanda bahwa kita sudah terpikat oleh daging:
mulai tidak senang mendengar firman Allah, apalagi firman yang menasihati atau menegor. Tadinya ia bergairah mendengar firman, tetapi saat ia punya keinginan dan firman datang untuk menegor, ia mulai tidak senang pada firman, karena firman menghalangi keinginannya itu. Kalau diteruskan, akan terseret keluar dari firman, sama dengan melawan firman dan tidak taat dengar-dengaran.
Saat tidak taat dengar-dengaran pada firman Tuhan, itu sama dengan
sudah jatuh dalam pencobaan, sekalipun kelihatannya diberkati dan sebagainya. Mungkin tidak taat, kita korupsi kita dapat uang dan bisa beli mobil dan rumah, tetapi sebenarnya sudah jatuh dalam pencobaan. Tinggal tunggu waktu saja.
Setelah itu, jatuh dalam dosa dan maut (kebinasaan di neraka untuk selama-lamanya).
Inilah akibatnya kalau sudah keluar dari firman--seperti kereta keluar dari rel sedikit saja. Sebab itu, firman pengajaran
harus persis, tidak boleh keluar sedikitpun. Kalau sudah keluar sedikit saja dari firman,
pastijatuh dalam pencobaan, dosa dan kebinasaan untuk selama-lamanya.
Matius 7: 21-237:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Kuyang di sorga.
7:22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
'
dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku':
Pintu masuk kerajaan Sorgaadalah taat dengar-dengaran pada kehendak Bapa (firman Tuhan).
Sebaliknya, kalau
tidaktaat dengar-dengaran, ini sama dengan pelita yang padam atau pembuat kejahatan, bukan pelayan Tuhan dan akan ditolak oleh Tuhan, berarti binasa untuk selama-lamanya.
Jadi,
ukuran pelayananbukan gereja besar atau kecil, berkhotbah dan sebagainya, tetapi
taat dengar-dengaran.
Inilah yang membuka pintu kerajaan Sorga dan pintu-pintu di dunia.
Hati-hati!Penjahat bisa masuk pintu Firdaus karena mengaku dosa dan taat (tidak berbuat dosa lagi). Tetapi pelayan Tuhan bisa jadi penjahat kalau tidak taat; sekalipun gereja besar atau kecil, sekalipun manusia berkata hebat pelayanannya, tapi yang ada hanya kehancuran.
Kita harus tetap di rel kehendak Tuhan. Jangan mau dinilai orang hebat, belum tentu. Yang penting ukuran kita adalah firman Tuhan. Sekalipun orang bilang kita tidak hebat, tetapi kalau sesuai dengan firman, kita berkenan pada Tuhan dan itu yang membuka pintu Sorga.
Jadi,
kita HARUS menang atas daging dengan segala keinginannya, sehingga kita bisa masuk Kanaan samawi (kerajaan Sorga yang kekal).
Kemenangan bukan dari diri kita sendiri, tetapi
dari pertolongan Tuhan.
Tadi, kita membaca, kemenangan Israel
hanya ditentukan oleh Musa mengangkat tangan atau tidak. Padahal kalau menurut ilmu perang, senjata dan tentara lebih banyak itu yang menang. Tapi ini tidak.
Artinya: kemenangan atas daging/Amalek ditentukan dari
pertolongan Tuhan lewat 2 cara:
- Keluaran 17: 8-12
17:8 lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim.
17:9. Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku."
17:10. Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit.
17:11. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.
17:12. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehinggatangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.
'tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam', berarti Israel menang terus.
Cara pertolongan Tuhan yang pertama: Musa, Harun dan Hur naik ke puncak bukit (DARI ATAS).
Puncak bukit menunjuk pada pertolongan dari Sorga.
Penolong dari Sorga namanya Kristos, yaitu Yesus sebagai Imam Besaryang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa untuk menjadi pembelabagi kita lewat doa syafaat siang dan malam.
Ayat 11: saat Musa mengangkat tangan, maka Israel menang. Saat Musa menurunkan tangan, Israel kalah.
Artinya: kemenangan kita ditentukanoleh doa syafaat dari Imam Besar/Gembala Agung Yesus dan doa penyahutan dari gembala di bumi.
Oleh sebab itu, jangan sombong kalau menang atau diberkati, tetapi selalu bertobat.
Kita ada usaha--seperti Israel yang berperang--, tetapi kemenangan kita ditentukan oleh doa Imam Besar dan gembala di bumi--seperti kemenangan Israel ditentukan oleh tangan Musa yang diangkat atau diturunkan. Gembala manusia juga bertanggung jawab sungguh-sungguh untuk menentukan nasib hidup kita ke Kanaan atau tidak.
- Keluaran 17: 13-16
17:13. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
17:14. Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tuliskanlah semuanya ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan, dan ingatkanlah ke telinga Yosua, bahwa Aku akan menghapuskan sama sekali ingatan kepada Amalek dari kolong langit."
17:15. Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: "Tuhanlah panji-panjiku!"
17:16. Ia berkata: "Tangan di atas panji-panji TUHAN! TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun."
'dengan mata pedang'= berarti berperang di bawah, berhadapan langsung dengan musuh (pertolongan DARI BAWAH).
Cara pertolongan Tuhan yang kedua: Yosua dengan mata pedangberperang secara langsung melawan orang Amalek yang berperang dengan cara licik, yaitu menyerang wanita dan anak-anak (orang yang lemah).
Pada hukum perang, tidak boleh menyerang orang yang lemah.
Ulangan 25: 17-18 (Amalek harus dihapuskan)
25:17. "Ingatlah apa yang dilakukan orang Amalek kepadamu pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir;
25:18. bahwa engkau didatangi mereka di jalan dan semua orang lemahpada barisan belakangmu dihantammereka, sedang engkau lelah dan lesu. Mereka tidak takut akan Allah.
Bagian belakang, itulah wanita, isteri dan anak-anak yang tidak punya senjata. Ini yang diserang oleh orang Amalek.
Ini tanggung jawab suami. Oleh sebab itu, suami harus mantapdi dalam penggembalaan.
Artinya: harus mendengar sampai taat dengar-dengaranpada suara gembala/firman pengajaran yang benar.
Suami yang mantap dalam penggembalaan, sama seperti 5000 orang laki-laki yang duduk di rumput. Kalau duduk di rumput, tidak akan bisa jatuh.
Jangan mendengar suara asing yang membimbangkan iman dan menggoyahkan penggembalaan!
Hati-hati!Kalau ada suara asing, harus lari menghindar (Yohanes 10)!
Kalau iman suami sudah goyah, maka isteri dan anak akan jadi korban, dihantam habis oleh Amalek (daging dengan keinginan dan hawa nafsunya).
"Saya melihat banyak buktinya, terutama anak-anak yang diserang. Anak-anak yang baik-baik dari sekolah minggu dan melayani Tuhan, tahu-tahu hancur lebur nikahnya, gara-gara suami goyah karena mendengar suara asing."
Suara asing:
- suara yang lain dari yang sudah kita dengar,
- suara isteri atau anak yang tidak sesuai dengan firman.
Isteri dan anak juga jangan memberi usul di luar firman, karena akan menggoyahkan iman suami, sehingga isteri dan anak hancur lebur.
- Gosip-gosip yang tidak baik.
Terutama gembala dulu yang dipukul/dibunuh , supaya domba tercerai berai. Gembala ini yang lebih dulu dibuat tidak mantap dalam penggembalaan.
Kalau kita taat, kita tidak akan bisa diseret dan dihancurkan. Jangan sampai kita dihantam pada kelemahan-kelemahanan kita. Kita hanya mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala/firman penggembalaan yang benar.
Efesus 6: 13, 18
6:13. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
6:18. dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
Sudah mantap dalam penggembalaan, kita juga harus punya senjata.
Salah satu senjata Allah adalah berdoa; doa puasa, doa satu jam, doa malam dan doa semalam suntuk.
Tidak salah kita menggunakan waktu untuk berdoa. Mungkin kita capek, tetapi kita perlu mengenakan senaata Allah, karena Amalek menyerang bagian yang lemah dan letih lesu.
Ulangan 25: 18
25:18. bahwa engkau didatangi mereka di jalan dan semua orang lemah pada barisan belakangmu dihantam mereka, sedang engkau lelah dan lesu. Mereka tidak takut akan Allah.
Letih lesu/berbeban berat= loyo,tidak ada semangat dan tidak setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Inilah yang diserang oleh Amalek.
"Ini pengalaman saya sebagai seorang gembala. Bukan maksud saya untuk membuka aib. Setiap pengakuan, terutama kaum muda, saat mereka tinggalkan ibadah, banyak yang jatuh. Tidak setia lagi dalam ibadah dan tinggal tunggu kejatuhannya Di Roma 1 jelas dikatakan, kalau tidak setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, maka (maaf) akan menyala-nyala dalam birahi sampai pada penyimpangan-penyimpangan."
Hari-hati!ini yang diserang oleh Amalek, yaitu yang tidak bersenjata, tidak mantap dalam penggembalaan, tidak taat dengar-dengaran, masih banyak mendengar suara lain dan tidak berdoa. Betul-betul ngeri.
"Ibu-ibu yang mungkin sudah tidak bekerja, mari banyak doakan suami dan anak. Suami juga ambil waktu berdoa, siapapun ambil waktu untuk berdoa. tMungkin sebelum berangkat kerja dan setelah pulang kerja atau di kantor mungkin ada istirahat, mari ingatlah berdoa untuk keluarga. Memang mencari nafkah, tetapi ingatlah serangan Amalek terhadap keluara kita. Banyak berdoa, gunakan waktu untuk berdoa, daripada kita mengobrol yang tidak berguna."
Yosua yang berperang di bumi adalah gambaran penolong di bumi ('Paracletos'; itulah Roh Kudusdengan ketajaman pedang firman).
Jadi, pedang firman pengajaran ini tidak ada artinya kalau tidak ada urapan, hanya jadi pedang tumpul.
"Sekarang, lucu juga. Pedang firman pengajaran diterangkan dengan lawakan, bukan urapan, tetapi urakan, sehignga tumpul, sebab ketajaman firman terletak pada urapannya."
Roh Kudus dengan ketajaman firman mampu untuk menebas dagingdengan segala hawa nafsu dan keinginnnya.
Kita bukan hanya perlu doa syafaat dari Imam Besar di Sorga dan doa penyahutan dari gembala, tetapi kita juga perlu urapan Roh Kudus dengan ketajaman firmanuntuk menebas daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya..
Keluaran 17: 1417:14. Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tuliskanlah semuanya ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan, dan ingatkanlah ke telinga Yosua, bahwa Aku akan menghapuskan sama sekali ingatan kepada Amalek dari kolong langit."
'
Tuliskanlah semuanya ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan'= Kemenangan atas Amalek ditulis dalam
kitab peringatan.
Artinya: kemenangan atas daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya
membuat nama kita tertulis dalam kitab kehidupan, sehingga kita boleh masuk Yerusalem baru (Kanaan samawi).
Wahyu 21: 2721:27. Tetapi tidak akan masuk ke dalamnyasesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejianatau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu
'
tidak akan masuk ke dalamnya'= tidak masuk ke Yerusalem baru.
Bukti kita menang atas dagingadalah
- tidak boleh ada lagi kenajisan dalam angan-angan, perbuatan, pandangan dan sebagainya,
- tidak boleh ada lagi kekejian/kejahatan. Akar kejahatan adalah cinta akan uang yang membuat kikir dan serakah.
- Tidak boleh ada lagi dusta, tetapi jujur. Kita berkata benar dan baik, ya di atas ya dan tidak di atas tidak.
Memang berat untuk bicara jujur hari-hari ini. Sering kali, kita malah dimusuhi, tetapi kalau Tuhan yang mengangkat, tidak ada yang bisa menghalangi.
Kalau kita berani jujur, berarti kita hanya bergantung sepenuh pada Tuhan, kita hidup dari iman, bukan dari logika atau padangan jasmani. Kalau secara logika, kita tidak akan hidup kalau kita jujur.
"Satu waktu saya terkejut. Seorang hamba Tuhan bicara kepada saya, 'Tadi dibicarakan di luar. kalau Widjaja jangan ditiru atau ikuti dia. Kalau itu maunya lurus saja'. Saya mau marah, tetapi tidak jadi. Saya jadi senang dan bersyukur, karena sudah diakui. Sebab yang lurus inilah yang menuju kepada Tuhan/kerajaan Sorga, kalau belok-belok itu ular."
Mari, kita sungguh-sungguh
mantap dalam penggembalaan, supaya
ada doa penyahutan dari bawah(dijunjung oleh gembala di dunia) dan
doa syafaat dari atas(ditarik oleh Tuhan), ada
doasebagai perlengkapan senjata dan
Roh Kudusdengan ketajaman pedang Firman, sehingga kita menang, nama tertulis dalam kitab kehidupan.
Keluaran 17: 15-1617:15. Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: "Tuhanlah panji-panjiku!"
17:16. Ia berkata: "Tangan di atas panji-panji TUHAN!TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun."
'
Tuhanlah panji-panjiku!'= '
Tuhanlah kemenanganku' = Jehova Nissi (lambang kemenangan).
Dulu Musa mendirikan mezbah dan menamainya '
Tuhanlah panji-panjiku!'.
Bagi kita sekarang, artinya Yesus sudah rela mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita dan Ia bangkit untuk
menang atas maut. Inilah kemenangan terakhir. Musuh terakhir adalah maut. Kalau menang atas maut, berarti musuh yang lain sudah kalah semua.
Musa mendirikan mezbah yang ditulisi '
Tuhanlah panji-panjiku!', artinya dalam doa penyembahan (mezbah menunjuk pada doa penyembahan), kalau kita bisa menghargai kurban Kristus, maka
kita mengalami kemenangan demi kemenangan sampai menang atas maut.
Menghargai kurban Kristus = mengoreksi diri, menguji diri dan merendahkan diri.
'
Tangan di atas panji-panji TUHAN!'= tangan memegang panji-panji, artinya dalam doa penyembahan
kita hanya mengulurkan tangan pada Tuhan, yaitu kita percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Tuhan, hanya berserah dan berseru pada Tuhan, bukan pada yang lain.
Maka,
Tuhan juga mengulurkan tangan-Nya kepada kita untuk berperang ganti kitadan memberikan kemenangan demi kemenangan:
- menang atas dosa, sehingga kita bisa hidup benar dan suci,
- menang atas masalah yang mustahil, dan lain-lain, semua diselesaikan oleh Tuhan.
Sebutkan apa musuh kita, serahkan kepada Tuhan!
Kita tinggal mengangkat tangan dan Tuhan akan turun tangan berperang ganti kita untuk memberi kemenangan, apapun keadaan kita.
Mungkin kita jatuh bangun dalam dosa, tidak bisa lepas dari dosa sampai sudah jatuh dalam puncaknya dosa atau menghadapi masalah sampai membuat kita hampir putus asa, masalah penyakit, masalah-masalah yang hampir mustahil. Mari kita ulurkan tangan dan biar Dia yang berperang ganti kita, sampai nanti kita duduk di takhta bersama Dia (kemenangan terakhir).
Sekarang, Yesus atau
Kristosdi takhta berdoa bagi kita dan ada Roh Kudus atau
Parakletosdi bumi untuk menolong kita. Tangan Tuhan diulurkan dan kita bisa mencapai kemenangan terakhir.
Wahyu 3: 213:21. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Jika Yesus datang kembali, kita diangkat di awan-awan yang permai sampai duduk bersanding dengan Dia di takhta Sorga selama-lamanya.
Tuhan akan mengulurkan tangan yang kuat untuk memberi kemenangan kepada kita semua.
Jangan takut, jangan ragu!Tuhan memberi kemenangan kepada kita dengan
2 cara, yaitu
Kristos (Yesus berdoa dari atas untuk kita semua)dan
Parakletos (Roh Kudus bekerja di bumi ini).
Kita mantap dalam penggembalaan, sungguh-sungguh berdoa dan menyerah sepenuh pada Tuhan sampai Tuhan memberikan kemenangan kepada kita.
Tuhan memberkati.