Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 9: 13-169:13. Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah,
9:14. dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu."
9:15. Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.
9:16. Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.Ayat 13-21 adalah
PENIUPAN SANGKAKALA KEENAM; penghukuman yang keenam dari Anak Allah atas manusia di dunia, yaitu
sepertiga dari umat manusia akan terbunuh lewat peperangan(diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Mei 2019).
Ayat 14
=
'
Lepaskanlah keempat malaikatyang terikat dekat sungai besar Efrat itu'
= malaikat peperangan.
Ayat 13= '
keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah'= menunjuk pada mezbah dupa emas, sekarang artinya doa penyembahan.
Kehidupan yang
tidak mau atau tidak bisa menyembah Tuhan; tidak mengalami perobekan daging tetapi hanya mengikuti keinginan dan hawa nafsu daging--tanpa kasih Allah--akan
berhadapan dengan empat malaikat peperangan--masuk dalam sepertiga dari umat manusia yang terbunuh oleh peperangan.
Sebaliknya, kehidupan yang
menyembah Tuhan; mengalami perobekan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya--mengalami kasih Allah/dua loh batu (Wahyu 8-9 terkena pada dua loh batu)--akan
berhadapan dengan malaikat Tuhan, seperti yang dialami oleh Zakharia.
Lukas 1: 9-11, 19
1:9. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.
1:10. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.
1:11. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.
1:19. Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabrielyang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik inikepadamu.
'
mezbah pembakaran ukupan' = mezbah dupa emas.
Malaikat Gabriel berbicara kepada Zakharia tentang kelahiran Yohanes Pembaptis; ia juga berbicara kepada Maria tentang kelahiran Yesus Kristus.
Ada dua malaikat Tuhan yang dikenal:
- Malaikat Gabriel= malaikat pembawa berita firman Allah.
Sekarang artinya kalau kita banyak menyembah Tuhan kita akan menerima/mengalami pembukaan rahasia firman atau firman pengajaran yang benar.
- Malaikat Mikhael.
Wahyu 12: 7-8
12:7. Maka timbullah peperangandi sorga. Mikhaeldan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
12:8. tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
Malaikat Mikhael adalah malaikat peperangan secara rohani; sama dengan malaikat penolong saat menghadapi kesesakan.
Sekarang artinya kalau kita menyembah Tuhan kita akan hidup dalam urapan Roh Kudus.
Jadi,
jika kita menyembah Tuhankita akan berhadapan dengan malaikat Gabriel dan Mikhael, artinya
kita mengalami pekerjaan firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--mengalami pekerjaan Urim dan Tumim, berarti kita mengalami pelayanan Yesus sebagai Imam Besar.
Ibrani 4: 12-134:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua dipakai untuk menguji dan menyelidiki--
menyucikan--hati dan pikiran kita sedalam-dalamnya.
Ini adalah kerinduan dari raja Daud: '
Selidikilahaku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilahaku dan kenallah pikiran-pikiranku'
Biarlah malam ini kita juga mohon pada Tuhan, supaya firman bisa menyelidiki dan menguji hati dan pikiran kita, sehingga
kita memiliki hati dan pikiran yang damai sejahtera; kita bisa terlepas dari dosa-dosa yang tersembunyi ('
tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya') yaitu dosa kejahatan--cinta akan uang--, kenajisan--percabulan, perzinahan, nikah yang salah--, dan kepahitan hati.
Hasilnya:
- Mazmur 139: 23-24
139:23. Selidikilahaku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilahaku dan kenallah pikiran-pikiranku;
139:24. lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Hasil pertama: Tuhan menuntun kita dalam perjalanan hidup yang benar, sehingga kita tidak pernah tersandung dan terjatuh dalam dosa-dosa dan puncaknya dosa, tidak tersesat/serong oleh ajaran palsu, tetapi kita mencapai hidup kekal selamanya--dari hidup benar sampai hidup kekal selamanya.
- Mazmur 17: 3
17:3. Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
Hasil kedua: mulut menghasilkan perkataan benar dan baik, dimulai dari tidak ada dusta, fitnah, dan hujat--kepada Tuhan.
Fitnah artinya yang salah jadi benar, yang benar jadi salah.
Kita jujur terutama soal pengajaran; kalau benar katakan: benar, kalau kita katakan: tidak benar, berarti kita menghujat Tuhan. Kalau sudah menghujat Tuhan--membela pengajaran yang tidak benar--, ia akan memfitnah manusia--menjadi pendusta.
Kalau ada fitnah, akan sampai pada menghujat--mulut dari antikris.
Mengapakita harus menjaga lidah/perkataan kita? Karena paling sedikit lidah menentukan dua hal dalam kehidupan kita:
- Yakobus 3: 3-6
3:3. Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:4. Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecilmenurut kehendak jurumudi.
3:5. Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
3:6. Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
Yang pertama: lidah merupakan kemudi kehidupan kita, sehingga bisa menentukan arah kehidupan kita. Kalau arahnya tidak baik dan benar--dusta, fitnah, hujat--, akan menuju ke neraka, mengarah pada kebinasaan oleh api neraka selamanya.
Perhatikan lidah! Kalau lidah baik dan benar--jujur--, akan mengarahkan hidup kita pada kerajaan sorga yang kekal selamanya.
Jadi kalau sering dusta, yakinkan bahwa arah hidup itu ke neraka! Mungkin kehidupan kita sudah mapan/bagus, tetapi kalau kemudinya tidak bagus, pasti masuk dalam kebinasaan.
- 1 Petrus 3: 10
3:10. "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Yang kedua: lidah menentukan nasib masa depan.
Sekalipun pandai--potensi baik dalam pelayanan, pekerjaan--, kalau lidahnya tidak benar--dusta, fitnah, gosip--, tidak ada masa depan yang baik--menghancurkan masa depan.
Sebaliknya, perkataan yang benar dan baik akan menghasilkan masa depan yang indah dan baik.
Lidah ini penting! Karena itu batasi lidah/perkataan kita dengan perkataan yang benar dan baik--jujur--, dan perkataan yang menjadi berkat bagi orang lain--bersaksi dan memuliakan Tuhan.
Bersaksi adalah bukti kita dalam keselamatan dan kelimpahan--ada jaminan keselamatan; kita selamat dan diberkati oleh Tuhan.
Kalau tidak mau bersaksi berarti ia dalam kekurangan dan keselamatannya dipertanyakan.
Kalau bergosip/memfitnah, akan kehilangan keselamatan. Kita harus hati-hati. Jaga lidah!
Tadi, kalau kita diuji/diselidiki sampai kita mengalami damai sejahtera, kita akan dituntun dalam jalan yang benar sampai hidup yang kekal--tidak pernah tersandung, tidak terjatuh, tidak tersesat.
Kemudian mulut benar menentukan arah yang benar dan masa depan.
- Mazmur 26: 2-3
26:2. Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
26:3. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Hasil ketiga: mata kita hanya tertuju kepada Yesus sebagai Imam Besaryang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa yang penuh dengan kasih setia/belas kasihan apapun keadaan kita.
Jangan melihat manusia!
2 Tawarikh 20: 1-2, 12
20:1. Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.
20:2. Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
20:12. Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."
Keadaan raja Yosafat adalah tidak punya kekuatan apa-apa untuk menghadapi musuh--masalah keuangan dan sebagainya--, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan--jalan buntu.
Kita seringkali menghadapi ini.
MengapaTuhan izinkan terjadi pada kita dalam segala bidang (ekonomi, kesehatan, pelayanan)? Bukan Ia mau menghancurkan kita, tetapi Ia mau menyucikan--menyelidiki--hati dan pikiran dari perkara-perkara tersembunyi, sampai mata kita hanya tertuju pada Dia--tidak mengandalkan apapun dari dunia--, mulut menyeru nama-Nya, dan tangan kita terangkat kepada Dia (berserah kepada Tuhan). Itu saja yang ditunggu oleh Tuhan.
Hasilnya: kita mengalami uluran tangan belas kasih Tuhan yang melakukan keajaiban besar.
2 Tawarikh 20: 21
20:21. Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHANdalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
'memuji Tuhan'= menyeru nama Tuhan.
Mazmur 136: 4
136:4. Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Seorang diri Dia mampu melakukan keajaiban-keajaiban besar dengan tangan kasih setia-Nya:
- Keajaiban besar secara jasmani: tentara besar menjadi bangkai. Artinya: masalah besar jadi tidak berarti apa-apa; yang mustahil jadi tidak mustahil; semua masalah diselesaikan Tuhan tepat pada waktunya, dan kita mengalami kebahagiaan.
2 Tawarikh 20: 24
20:24. Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.
Saat-saat kita menghadapi masalah yang mustahil--tidak bisa diselesaikan; tidak bisa dipikirkan--, ambil pedang, banyak dengar firman untuk menguji diri, sampai hati damai, kemudian mata kita memandang Dia, mulut menyeru kepada Dia, dan tangan diangkat kepada-Nya. Dia akan mengadakan keajaiban besar seorang diri.
- Keajaiban besar secara rohani: pembaharuan hidup--Lazarus yang sudah mati empat hari (bagaikan bangkai) bisa dibangkitkan oleh Tuhan.
Lazarus mati empat hari artinya kehidupan yang busuk dalam dosa-dosa, gagal total, kehancuran nikah dan buah. Kalau dibiarkan akan menjadi tulang kering (dalam kitab Yehezkiel); sudah tidak ada harapan lagi, hanya binasa selamanya.
Tetapi Lazarus dibangkitkan oleh Tuhan--tulang kering menjadi tentara besar, itulah imam-imam dan raja-raja; kehidupan yang dibenarkan dan disucikan untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Sudah tidak ada harapanpun bahkan menuju kebinasaan sekalipun, masih bisa dibangkitkan oleh Tuhan.
Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus mulai dari rumah tangga, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau yang busuk bisa jadi tentara besar, otomatis yang gagal jadi berhasil indah, yang hancur dipulihkan kembali.
Sampai kalau Tuhan datang, kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia--keajaiban terakhir--untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali. Kita memandang Dia muka dengan muka di awan permai sampai masuk Yerusalem baru selamanya.
Lewat doa penyembahan ada firman dan Roh Kudus yang menyucikan kita mulai dari hati pikiran, sampai benar-benar hati damai--tidak ada lagi kejahatan, kenajisan, kepahitan--, sampai mata kita memandang Tuhan.
Masalah apa saja yang kita hadapi, pandang Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya untuk melakukan keajaiban besar.
Saat-saat menghadapi jalan buntu, biarlah kita diuji oleh pedang firman sampai hati damai dan mata tertuju kepada Tuhan.
Tuhan memberkati.